Welcome to Seoul South Station

Suasana di stasiunn kereta Seoul terlihat padat, berbagai kalangan berjalan bergantian setiap kereta berhenti. Para penumpang terlihat terburu-buru karena hari ini adalah hari kerja, ibu dan anak terlihat gembira setelah akhirnya sampai di tempat tujuan. Tubuh tingginya menyembul keluar dari kereta yang ia tumpangi sambil menggeret koper di lengan kanannya. Kaki jenjang yang dibalut celana jean's selutut itu berjalan dengan santai. Topi putih menutup rambut hitam keabu-abuan, sorot matanya tajam dan tak ada senyuman yang tercetak darinya. Ia memandang langit yang terasa cerah dari luar stasiun. Ia mengambil ponselnya, mengetikan sesuatu pada layar ponselnya.

'Ayah aku sampai'

Suara berisik khas dari roda kopernya terdengar saat dirinya kembali berjalan dan menggeret kopernya.

Here U Are

Langit biru terlihat indah ditambah awan-awan yang menutupi di beberapa sudut langit. Kota Seoul sangat ramai dan indah jika dilihat dari atas gedung. Para orang tua sibuk dengan segala macam urusan anak-anaknya yang menghadapi tahun ajaran baru. Mobil-mobil terparkir rapih pada area parkir, para orang tua sibuk dengan segala bawaan. Gedung tinggi terlihat setelah beberapa orang berjalan masuk, beberapa orang memadati sebuah stand dengan tulisan 'new student register in here' sebagian orang tua murid berbondong-bondong mendaftarkan anaknya untuk dapat diterima di sekolah dan segera mendapatkan kunci asrama.

"eoh anak baru ada yang bisa saya bantu" seorang pria dengan kacamata dan name tag yang tergantung dilehernya itu bertanya pada seorang gadis yang terlihat kebingungan sambil membawa kopernya.

"ah sunbae" jawab gadis itu sambil memberikan kertas, pria itu membacanya sekilas dan si anak baru memberitahu apa yang ia ingin tanyakan

"ah tinggal seragam olahraga ya, belok kekiri lalu di sebelah kanan ada stand untuk pengambilan seragam, mari saya antar" senyuman manisnya membuat siapa saja terasa nyaman didekatnya. Kulit tan dengan peluk yang mengalir sebesar biji jagung itu menambah kesan seksinya.

"ah tidak perlu sunbae, aku akan kesana sendiri terima kasih" gadis itu tersenyum sambil melambaikan tangannya

"ah tidak perlu sungkan, hati-hati ya" pria itu membalas lambaian tangannya

"cuaca panas ini hampir membunuhku" ia menghembuskan nafasnya dan mengibaskan kausnya agar terasa lebih segar, pinggulnya ia sandarkan pada pagar pembatas sambil mengecek ponselnya

"aku tak pernah berjanji untuk melakukan ini, tetapi si Jimin sialan itu membuatku melakukannya" ucapnya kesal

"ahhhh ini baru jam sepuluh aku lapar..." teriaknya sambil menengadah ke langit, cuaca ini membuatnya benar-benar berkeringat

"Jong In... Jong In" salah satu temannya memanggilnya dengan panik sambil membawa koper

"ada apa?" jawabnya

"bantu aku, aku dititipkan koper ini oleh anak baru ia akan datang untuk mengambilnya" pria tersebut memberikan kopernya pada Jong In

"baiklah, tenanglah sedikit" ucap Jong In menenangkan temannya

"aku tidak bisa menahannya, aku butuh toilet!" pria itu langsung berlari saat kopernya sudah berpindah tangan

"wajahnya seperti apa?" teriak Jong In saat temannya sudah berlari menjauh

"saat kau melihatnya kau akan tau" teriak temannya dari kejauhan

"apa-apaan dia" Jong In menunduk melihat temannya sudah menghilang secepat kilat. Astaga ini hanya bertahan sebentar Jong, sebentar lagi anak baru itu akan datang untuk mendapatkan koper ini. Ia menyimpan kopernya di samping tubuhnya dan kembali berkutat dengan ponselnya.

"ck bagaimana aku bisa tau wajahnya" ia menggerutu sambil memainkan ponselnya,ia berkali-kali melirik koper di sebelahnya lalu ia menghembuskan nafasnya.

"Aku akan mencarinya di tempat pendaftaran" ia menghembuskan nafasnya lalu menggeret koper itu menuju tempat pendaftaran. Seorang pria melihat Jong In dari belakang sedang membawa sebuah koper yang ia kenal

'saat aku melihatnya aku akan tau, bagaimana bisa aku tau'gumamnya dalam hati sambil terus menggeret kopernya. Ia mengidikan bahunya saat sebuah tangan menepuknya dari belakang. Ia menoleh dan mendapati pria tinggi dengan celana selutut baju orange dengan outer jaket jean's dan topi yang menutupi rambutnya.

"apa?" tanya Jong In

"koper itu adalah milikku" ucap pria itu dengan sorot mata yang tajam dibalik topinya.

'damn' gumamnya dalam hati.

'Tinggi badannya kagak selow' gumam Jong In saat menyadari tinggi badan pria di depannya melebihi tinggi badannya matanya masih saling memandang satu sama lain, lengan pria itu masih ada pada pundaknya

Kim Jong In third class of High School, sebuah narasi tidak akan muncul tiba-tibakan bukankan itu menarik? Kalian akan melihatnya sendiri. Hari ini cerita baru akan dimulai, dan Jong In mendapatkan anak baru. 'seperti pada cerita-cerita klasik dan hari ini Jong In bertemu dengan seseorang yang akan menjadi sangat istimewa untuknya kemudian'

halo... karena banyak yang minta tentang anak sekolah
aku buat deh tentang anak sekolah dan semoga kalian suka
cerita ini terinspirasi dari sebuah manga dengan judul yang sama...semoga kalian menikmati prolognya sampai ketemu di ep 1~