Avenger and Shielder

Crossovers: Naruto,. Angel Beat,. Tate no Yuusha no Nariagari
Pair: Naruto Uzumaki,. Tachibana Kanade,. Iwatani Naofumi,. Rafthalia
Genre: Andventure,. Fantasy
Episode: 1 Terpanggilnya 5 Pahlawan

Dalam pertarungan terakhirnya dengan Sasuke Naruto harus rela kehilangan nyawanya karena Sasuke berhasil menembus jantungnya dengan chidori miliknya.

Namun pemuda berambut pirang yang seharusnya sudah mati malah berada di sebuah tempat yang cukup rahasia, ia terbangun dan menatap dirinya ia kebingungan karena bisa berada di tempat gelap yang serba hitam dan ia tidak tau dimana dirinya.

"Dimana aku, kenapa aku bisa ada disini?" gumam tanya Naruto sambil menatap ke sekitar, Naruto bingung dengan yang terjadi pada dirinya.

Tiba tiba di hadapan Naruto muncul sebuah tulisan.

*Tolong sebutkan nama anda*

Naruto yang melihat tulisan itu diam beberapa saat dan menjawab.

"Uzumaki Naruto" setelah menjawab tiba tiba sebuah pertanyaan baru tersedia di hadapannya.

Secara tiba tiba muncul seorang perempuan cantik dihadapan Naruto dan menawarkan sesuatu yang Naruto sendiri tidak terlalu mengerti namun meski demikian ia tetap mencoba untuk memahami situasi.

"Jadi nama anda adalah Uzumaki Naruto" ucap perempuan tersebut.

"Ya lalu anda siapa dan kenapa saya bisa berada di tempat seperti ini?" tanya Naruto pada perempuan tersebut.

"Siapa aku dan bagaimana kau bisa ada di sini itu tidaklah penting apa kau ingin hidup kembali atau tetap tinggal disini selamanya?" jawab dan tanya gadis cantik tersebut.

"Tentu saja aku memilih hidup kembali daripada tinggal di tempat sepi dan gelap seperti ini" jawab Naruto.

"Bagus kalau begitu" sang gadis cantik itu melemparkan banyak kartu ke arah Naruto, total kartu yang dilempar ada 8, di kartu itu tertulis tulisan berserta gambarnya.

Saber, Archer, Caster, Assassin, Lancer, Berserker, Avenger, dan Rider.

Naruto tidak mengerti akan hal yang ada di sana, terlihat kalau ada beberapa kartu yang bersinar, yaitu Assassin, Caster, Berserker, Avenger dan juga, Rider.

"Kenapa ada beberapa kartu yang bersinar?" tanya Naruto

"Kartu yang bersinar adalah kartu yang sesuai denganmu" jawab gadis itu

"Kalau seandainya aku memilih kartu yang tidak sesuai denganku apa yang akan terjadi?" tanya Naruto.

"Kau mendapatkan kekuatan dari kartu yang kau pilih, hanya saja kau akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kemampuan dari kartu yang bukan tipe mu itu" jawab gadis itu.

"Bisa jelaskan satu persatu tentang kartu kartu ini" pinta Naruto pada saat itu.

"Tentu saja, aku bisa oke aku mulai yah" gadis itu mulai menjelaskan tentang kartu itu dan specialis yang akan Naruto dapatkan

"Saber yakni kelas paling terkuat dari kelas lainnya di seri Fate, kelas ini mempunyai sebuah pedang sebagai senjata utamanya. Saber yakni salah satu dari Tiga Kesatria dari 7 kelas standar servant dalam perang cawan suci, kelas ini biasanya mempunyai tingkat tertinggi di semua atribut. Sehingga kelas ini membutuhkan nilai atribut yang tinggi kecuali keahlian sihir"

"Archer yakni salah satu dari Tiga Kesatria dalam dari 7 kelas standar servant dalam perang cawan suci. Meski kelas ini berjulukan Archer yang berarti Pemanah, kelas ini nyatanya tidak mengharuskan servant-nya untuk mempunyai busur dan panah sebagai senjata utama. Kelas ini mempunyai Noble Phatasm yang sangat kuat. Untuk menjadi kelas ini, seorang servant harus mempunyai senjata proyektil atau senjata yang dilempar menyerupai panah, pistol, ketapel dan sebagainya."

"Lancer juga salah satu dari Tiga Kesatria dari 7 kelas standar servant dalam perang cawan suci. Kelas ini biasanya memakai tongkat atau tombak sebagai senjata utamanya. Hampir menyerupai dengan Saber, kelas ini membutuhkan nilai atribut yang anggun secara keseluruhan dan kelincahan yang tinggi. Karena kelas ini memakai tongkat atau tombak sebagai senjata utamanya sehingga servant yang ditempatkan di kelas ini harus mempunyai keahlian dalam pertarungannya jarak dekat"

"Rider yakni salah satu kelas dari Empat Kelas Kavaleri dari tujuh kelas servant standar yang dipanggil ke perang cawan suci. Kelas ini mempunyai sebuah tunggangan baik berupa binatang ataupun sebuah kendaraan buatan insan pada masa hidupnya. Kelas Rider sanggup mendunggangi aneka macam binatang sampai kendaraan modern menyerupai motor, kendaraan beroda empat sampai pesawat terbang bahkan ada yang sanggup menunggangi binatang fantasi menyerupai Pegasus dan Gryphon. Naga yakni binatang pengecualian yang tidak bisa ditunggangi oleh kelas ini. Empat Kelas Kavaleri ini biasanya mempunyai nilai atribut yang lebih rendah dari Tiga Kelas Kesatria."

"Assassin yakni salah satu dari Empat Kelas Kavaleri, Assassin yakni satu-satunya kelas dengan nama yang tidak berakhiran "-er" dari Tujuh Kelas Standar. Kelas ini terampil dalam segala sesuatu yang bekerjasama dengan agresi belakang layar menyerupai mencuri, memata-matai dan sebagainya "

"Caster yakni salah satu kelas dari Empat Kelas Kavaleri dari tujuh kelas servant standar yang dipanggil ke perang cawan suci. Kelas ini lebih mahir memakai sihir dari pada kelas lainnya"

"Berserker merupakan salah satu dari Empat Kelas Kavaleri. Servant yang ditempatkan di kelas ini setidaknya pernah mengamuk satu kali semasa hidupnya. Sifat ini memungkinkan para servant dari kelas ini memakai kemampuan khusus berjulukan Mad Enhancement, yang menukarkan kesadaran dan kewarasannya untuk kekuatan yang sangat besar. Beberapa servant yang masuk kelas ini biasanya jarang berbicara atau berbicara tak berarti. Kelas ini yakni kelas dengan kekuatan paling besar diantara Tujuh Kelas Standar."

"Avenger yakni kelas suplemen dalam Perang Cawan Suci. Awalnya Avenger yakni penggambaran untuk Roh Pahlawan berjulukan Angra Mainyu. Tidak ada gosip lebih lengkap untuk kelas ini namun dari namanya kelas ini dipanggil alasannya yakni Roh Pahlawan tersebut mempunyai sebuah dendam sendiri semasa hidupnya"

Naruto nampak berpikir dan menatap kartu kartu yang bersinar kartu yang cocok dengannya.

Naruto pun mulai berpikir jika ia memilih yang ini maka ia kehilangan kemampuannya dan di gantikan oleh kemampuan dari klas yang ia pilih.

Naruto mulai berpikir kemampuan yang bagaimana yang benar benar ia butuhkan, Naruto mulai berpikir menggunakan seluruh pikirannya, jika ia memilih Caster, ia akan kehilangan kemampuannya dalam menggunakan kunai dan juga Tai jutsu.

Lalu jika ia menggunakan Assassin maka kemampuannya dalam menggunakan Ninjutsu berkurang, tapi kemampuan ninja miliknya seperti taijutsu, dan bersembunyi masih tinggi.

lalu jika memilih Rider ia bisa mengendarai banyak binatang dan memiliki kemampuan untuk memanggil katak dari Gunung Miyoboku akan masih ia milikki, tapi kemampuannya yang lain akan berkurang.

Berserker, jika ia memilih kemampuan ini maka kemampuannya yang lain tidak menghilang malahan bertambah kuat, namun masalahnya ia kehilangan akal sehatnya saat bertarung terlalu lama dan berakhir bisa menyerang teman sendiri.

Avenger jika ia memilih kelas Pembalas dendam ini ia tidak tau apa yang akan ia dapatkan dari kelas tersebut, tapi menurut petunjuk seseorang bisa memilih kelas ini jika dalam semasa hidupnya pernah memiliki sebuah dendam, dan Naruto memang memilikinya tapi bukannya dendamnya sudah terbalas, tapi kenapa kartu itu masih bersinar?

Tidak ada penjelasan merinci dari kehebatan Avenger membuat kelas ini menjadi begitu misterius dan jika Naruto memilih klas tersebut yang ia dapatkan ia masih bisa menggunakan kekuatan lamanya semuanya namun kehebatannya berkurang hingga 50% dari yang seharusnya sampai sang punya klas ini memenuhi syarat untuk mengaktifkan kekuatan penuhnya.

Kemampuan khusus dari Avenger adalah dapat memberikan serangan balasan yang kekuatannya 2 kali lebih besar dari Dermage yang di dapat oleh sang Avenger pada sang penyerang.

Menilik semua itu dan mulai menghitung untung ruginya setiap class yang ada, ia pun mulai berpikir apa yang terjadi jika ia harus beradaptasi dengan kekuatan yang belum pernah ia miliki seperti misalnya Archer dengan kemampuan membidik dan melihat musuh dari jarak yang cukup jauh.

Atau Lancer yang menggunakan tombak dan memiliki kekuatan dan kelincahan yang sangat besar, namun Naruto bukanlah orang yang semacam itu, jika ia menginginkan kelincahan ia bisa memilih Assassin, jika menginginkan kekuatan maka Berserker lah jawabannya, jika menginginkan kemampuan ninjutsu tingkat atas maka Caster adalah pilihan yang tepat, Jika ingin punya tunggangan mahluk mistik maka Rider adalah pilihan yang tepat, lalu Avenger itu untuk orang yang bagaimana?

Sejak tadi itulah yang Naruto pikirkan kedalam kepalanya Karena terus kepikiran akhirnya secara tidak sadar Naruto memilih Avenger sebagai klasnya.

"Hem kurasa tak ada salahnya memilih Avenger, meskipun agak misterius tapi aku rasa ini tidaklah buruk, gumam Naruto sambil tersenyum manis.

"So, jadi Avenger adalah pilihanmu" ucap sang gadis lalu menghilang dari sana, sedangkan Naruto hanya bingung mendengar ucapan gadis itu sampai suatu ketika kartu Avenger dari tangannya berubah bentuk menjadi sebuah bayangan hitam,

Naruto kaget namun tak sempat berbuat apa apa karena bayangan hitam itu tiba tiba langsung menyergap Naruto dan langsung menyerapnya kedalam bayangan, Naruto yang di telan bayangan hitam itu tiba tiba melihat sebuah gambaran masa lalu di sebuah tempat yang tak dikenal dan merupakan masa lalu seseorang yang sama sekali belum pernah ia lihat atau tidak ia kenal.

Naruto melihat orang orang menyiksa seorang remaja dengan cara yang sangat tidak masuk akal, tubuhnya di berikan tulisan tulisan kutukan atau bisa dibilang huruf huruf terkutuk dalam agama mereka.

Setiap kali ada yang berbuat dosa, lelaki itu yang selalu di siksa dan disalahkan atas segala macam dosa yang dilakukan orang orang, Naruto yang melihat hal itu langsung merasakan sakit di kepalanya, ia ingin membantu orang itu namun saat ia ingin menggapai remaja itu, entah kenapa tubuhnya terasa semakin menjauh seolah ia tak akan bisa menjangkau dan menyelamatkan orang itu.

Tak lama setelah itu Naruto terbangun dari gambaran mimpi buruk itu, tubuhnya dipenuhi keringat, Naruto, tidak mengerti apa arti dari gambaran yang ia lihat, Naruto menatap sekitarnya dan sekarang ia semakin tidak mengerti, karena ia tiba tiba berada di sebuah bangunan yang belum pernah ia lihat di hadapannya terlihat orang orang, berjubah hitam menatap ke arahnya lantai tempat ia berdiri terdapat lingkaran besaar dengan lambang bintang daut.

Saat menatap ke arah kiri dan kanan disana Naruto melihat ada orang orang yang juga sama kebingungan seperti Naruto, Naruto memang tidak mengenal mereka, mereka semua membawa senjata masing masing, mulai dari pedang, panah, tombak dan perisai, sedangnkan Naruto ia membawa dua buah senjata Berupa seperti belati yang terbentuk dari taring dan cakar binatang buas.

"Hoaaaaaaaah, berhasil!" seru mereka.

'Entah apa yang terjadi aku tidak mengerti, jadi aku ikuti saja alurnya' batin Naruto sambil menatap ke arah

"Oh para pahlawan tolong selamatkan dunia kami!" seru orang orang berjubah yang ada di depan Naruto dan 4 orang lainnya.

"Apa?!" seru tak percaya ke empat orang yang ada di samping Naruto, Naruto hanya diam sambil menatap natap 2 senjata yang ia dapatkan.

'Sebenarnya dimana ini, apa aku tidak salah dengar mereka barusan memanggil kami dengan sebutan pahlawan' batin Naruto.

"Apa maksudnya itu?" tanya salah satu dari orang orang yang ada di samping Naruto.

"Ada banyak hal rumit dalam situasi ini, tapi untuk memberi jawaban sederhana, untuk pertanyaan kalian, kami baru saja menyelesaikan sebuah upacara kuno dan kami memanggil kalian berlima para pahlawan."

"Memanggil?"

Ya mendengar kata kata itu membuat Naruto merasa agak kebingungan, tau sendiri kapasitas otak bocah berambut pirang itu hanya kapasitas otak yang dibawah rata rata para shinobi.

"Dunia kami, berada diambang kehancuran, para pahlawan , tolong Pinjamkan kekuatan kalian pada kami" kata pria berjubah itu seraya menunduk dalam dalam pada kami.

"Ya kurasa tidak masalah" jawab Naruto dan seorang lelaki berambut hitam dan tangan kananya terdapat sebuah tameng, namun tiba tiba ketiga orang yang lain segera berbicara.

"Enggak segampang itu"

"Ya, aku juga"

"Kami bisa ke dunia kami kan? Kita akan membicarakan masalahmu setelah itu"

Naruto dan pria bertameng langsung keheranan dengan sikap 3 orang di dekat mereka, Naruto dan pemuda bertameng itu menatap ke arah tiga orang itu dan mereka bertiga tiba tiba mentap Naruto dan pemuda bertameng dengan tersenyum, sempat muncul pertanyaan di benak Naruto kenapa mereka bisa tersenyum.

Pria yang memegang pedang tampak mengarahkan pedangnya pada pria berjubah dan berteriak, "Tidakkah kau merasa bersalah karena memanggil orang ke duniamu tanpa seijin mereka?"

"Selain itu" kata pria yang memegang busur panah "Bahkan jika kami menyelamatkan dunia kalian, dan membawa perdamaian, kau hanya akan mengirim kami kembali ke rumah kan?"

'Sebenarnya aku tak perlu kembali ke duniaku karena aku sudah mati disana' batin Naruto.

"Aku penasaran seberapa besar pengaruh kami di tempat ini. Tindakan kami akan tergantung pada arus pembicaraannya, ingat baik baik bahwa kami bisa saja menjadi musuh duniamu" jadi begitulah yang mereka inginkan. Inilah jadinya saat mereka mencoba memahami posisi mereka dan menuntut sebuah hadiah. Yah mereka tentunya orang yang blak blakan sekelompok orang yang sangat percaya diri.

Naruto dan orang bertameng atau orang yang membawa perisai merasa kalau mereka berdua kalah dengan mereka.

"Ya, yah, kami ingin kalian berbicara dengan sang raja, Belia akan mendiskusikan kompensasi kalian di ruang tahta"

Salah satu pria berjubah, yang kayaknya pemimpin mereka mendorong sebuah pintu yang kelihatannya sangat besar sampai terbuka, ke arah yang dia tunjuk yang mana merupakan arah yang harus kami tuju.

"Terserahlah"

"Enggak masalah"

"Kurasa itu bukan masalah dengan siapa kami berbicara, tapo bodo amat dah" gumam pria dengan perisai di tangannya

Orang orang yang blak-blakan itu mengeluh saat mereka meninggalkan ruangan dan berjalan kearah yang ditunjukkan. Aku nggak mau ditinggal sendirian, jadi aku mengikuti mereka.

Kami berjalan keluar dari ruangan reduo itu dan menuju ke lorong yang terbuat dari batu. Gimana ya aku harus menggambarkannya? Udaranya terasa segar... dan aku nggak bisa memikirkan kata-kata lain untuk menggambarkannya. Kosa kataku nggak ada yang cocok. Kami bisa melirik keluar jendela, dan pemandangannya membuat kami terkesiap.

Awannya sangat tinggi, tinggi sekali di langit sejauh kau bisa memandang. Dibawah kami, sebuah kota membentang dari bangunan tempat kami berada, semua rumah berbaris rapi, sama seperti salah satu kota Eropa yang akan kau lihat di brosur perjalanan. Aku ingin berhenti sejenak untuk menikmatinya, tapi nggak ada waktu. Kami harus bergegas ke ruang tahta.

"Huh, jadi anak-anak ini adalah keempat Pahlawan Suci? Ah tunggu siapa dia kenapa ada lima?"

Seorang pria yang kelihatan penting tengah duduk di singgasana. Dia membungkuk kedepan saat berbicara. Dia nggak memberi kesan pertama yang bagus untukku.

"Kami juga tidak tahu akan hal itu yang mulia, hanya saja, bukankah bagus kalau kita berhasil memanggil pahlawan jenis baru" ucap orang berjubah tersebut.

Sang raja hanya diam saja dan menatap ke arah remaja berambut pirang dan membawa dua buah pisau ditangannya atau bisa dikatakan ia adalah pahlawan jenis baru yang belum di ketahui.

"Namaku Aultcray Melromarc XXXII, dan aku memerintah negeri ini. Para Pahlawan, tunjukkan wajah kalian padaku!"

"Nah sekarang, aku akan memulai dengan sebuah penjelasan. Negara ini, tidak, seluruh dunia ini berada di ambang kehancuran."

Kayak seperti pengenalan yang megah. Orang-orang yang bersamaku berbicara.

"Yah, kurasa itu masuk akal, mengingat kau memanggil kami dari dunia lain."

"Ya. Sepertinya."

Pria dengan perisai POV

Aku akan mencoba meringkas cerita sang raja:

Ada sebuah ramalan tentang akhir dunia. Banyak gelombang akan muncul, dan mereka akan menerjang dunia, lagi dan lagi, sampai nggak ada yang tersisa. Kecuali gelombang-gelombang tersebut di pantulkan dan bencana yang mendampinginya dihindari, dunia akan kiamat. Ramalan itu sudah ada sejak lama, dari waktu ke waktu terus dibicarakan sampai sekarang, dan saat inilah saat-saat yang menentukan.

Juga ada sebuah jam pasir kuno yang besar yang akan menunjukkan waktu. Jam pasir tersebut memprediksi kedatangan gelombang-gelombang tersebut, dan pasirnya mulai jatuh sebulan yang lalu. Menurut legenda, gelombang tersebut akan datang dalam interval sebulan.

Awalnya, penduduk negeri ini memcemooh legenda tersebut. Akan tetapi, saat pasir di jam pasir tersebut mulai jatuh, suatu bencana besar mendatangi negeri ini. Sebuah retakan muncul di negara Melromarc ini, sebuah retakan ke dimensi lain. Mahluk-mahluk yang menakutkan dan mengerikan merangkak keluar dari retakan tersebut dalam jumlah yang besar.

Pada saat itu, para ksatria dan petualang negara ini mampu menghadang mahluk-mahluk tersebut, tapi gelombang yang selanjutnya diramalkan akan lebih mengerikan.

Pada tingkat ini, negara akan hancur, karena nggak punya cara untuk menangkal bencana yang akan datang. Mengingat situasinya mendekati tanpa harapan, kerajaan memutuskan untuk memanggil pahlawan dari dunia lain.

Kira-kira begitulah ringkasannya.

Oh, ngomong-ngomong, kayaknya Senjata Legendaris membuat kami bisa memahami bahasa dunia ini.

Normal POV

"Baiklah" kata salah satu dari orang dengan senjata legendaris tersebut. "Aku sudah mulai paham dengan semua ini, tapi bukan berarti kalian bisa memerintah kami begitu saja"

"Aku setuju. Semua ini tedengar sangat egois bagiku. Kalau duniamu berada di jalur kehancuran, biarkan saja hancur. Dari yang kulihat hal itu enggak ada hubungannya dengan kami"

Naruto yang mendengar kata kata dari orang orang yang ada disekitarnya hanya diam saja, jujur ia masih mencoba memahami maksud dari cerita raja yang begitu rumit baginya, ia tidak ingin terlihat menjadi yang paling bodoh makanya ia memutuskan untuk tidak bertanya meski sebenarnya ia tidak mengerti arah tujuan pembicaraan ini, namun yang ia pahami saat ini adalah.

Mereka memanggil ia dan 4 orang yang bersamanya untuk menyematkan dunia mereka yang hampir hancur.

Yah, selanjutnya adalah giliran si perisai yang berbicara.

"Seperti yang telah mereka katakan kami enggak punya keharusan untuk membantumu. Kalau kami mendeklarasikan waktu dan kehidupan kami untuk membawa kedamaian pada kerajaanmu , apa yang akan kami dapatkan selain kata-kata 'terima kasih dan sampai jumpa lagi?' Maksudku, kurasa apa yang betul betul ingin ku ketahui adalah apakah ada cara bagi kami untuk pulang. Bisakah kau memberitahuku sesuatu mengenai hal itu"

"Hmmm..." Raja mulai melirik bawahannya. "Tentu saja kami berencana memberikan kompensasi untuk upaya kalian"

Empat pahlawan yang ada langsung mengepalkan tangan dalam kegembiraan, membuat Naruto sedikit kebingungan, ia lebih memilih menjadi orang yang fasif di tempat yang tak ia kenal karena bisa gawat jika ia salah bicara nantinya.

"Tentunya," lanjut sang raja. "Aku telah membuat pengaturan untuk mendukung kalian secara finansial, dan juga menyediakan apapun yang mungkin kalian butuhkan, sebagai rasa terimakasih untuk upaya kalian atas nama kami."

"Oh ya? Keren. Yah, asalkan kau menjanjikan hal itu pada kami, kurasa kami nggak punya masalah."

"Jangan pikir kau bisa menyuap kami. Selama kita bukan musuh aku akan membantumu"

"Setuju"

"Aku juga"

Kenapa mereka semua harus bertindak begitu superior sepanjang waktu? Pikirkan tentang dimana kita berada! Apa kau betul-betul mau menjadikan sang raja sebagai musuh? Tetap saja, kurasa memang bagus untuk bertindak agak berlebihan diawal daripada beresiko kehilangan segalanya di tengah jalan.

"Baiklah kalau begitu, para Pahlawan. Beritahu kami nama kalian."

'Tunggu sebentar— aku baru saja menyadari sesuatu. Bukankah semua ini terdengar mirip dengan buku yang kubaca di perpustakaan? Catatan dari Empat Senjata Suci?'

'Pedang, tombak, busur... dan ya, sebuah perisai. Tapi ada satu kejanggalan di sini sejak kapan ada pahlawan kelima' batin pria yang membawa perisai sambil menatap ke arah Naruto yang sejak tadi diam membawa belati di tangannya.

"Kenapa kau menatapku apa ada yang salah dariku?" tanya Naruto pada pria dengan perisai tersebut.

"Ah tidak ada aku hanya sedang memikirkan sesuatu yang kurang penting" jawabnya.

'Bahkan keempat pahlawannya sama yang beda hanya kemunculan pahlawan kelima. Mungkinkah aku telah ditarik kedalam dunia dari buku itu? Aku mulai mempertimbangkan hal-hal ini saat anak yang memegang pedang, sang Pahlawan Pedang, melangkah maju dan mengenalkan diri.' pikir sang pahlawan perisai lagi.

"Namaku Amaki Ren. Usiaku 16 tahun, dan seorang siswa SMA"

Sang pahlawan pedang Amaki Ren. Dia adalah seorang pria muda yang atraktif. Wajah tampan, dan dia relatif pendek mungkin 160 cm. Kalau dia mengenakan pakaian perempuan, kau akan salah mengira kalau ia adalah seorang cewe dalam sekejap. Wajahnya sangat tenang rambutnya pendek berwarna hitam. Matanya tajam, dan kulitnya putih. Secara keseluruhan dia memancarkan kesan dingin, kaya Uchiha Sasuke, ia bisa menjadi Swordman yang sangat cepat karena tubuhnya yang ramping.

"Baiklah selanjutnya aku, Kitamura Motoyasu 21 tahun dan seorang mahasiswa"

Sang pahlawan Tombak, Kitamura Motoyasu. Dia seperti seorang yang baik dan berhati mulia, kadang-kadang seperti seorang kakak. Wajahnya sama menariknya dengan Ren, Tipe pria yang pasti punya cewe setidaknya satu atau dua. Tingginya mungkin sekitar 170 dikuncir belakang. Aku biasanya enggak suka cowok berkuncir, tapi itu terlihat cocok untuk dia. Secara keseluruhan.

"Oke, giliranku, Aku Kawasumi Itsuki 17 tahun dan masih SMA"

Sang pahlawan panah atau aku lebih suka menyebutnya dengan Archer no Yuusha Kawasumi Itsuki. Dia tampak seperti karakter pemain piano yang kalem. Dia nampak sombong, namun di saat yang sama, dia memiliki kekuatan tersembunyi. Ada sesuatu yang tidak pasti mengenai dia Sesuatu yang samar. Dia adalah yang paling pendek di antara kami, mungkin sekitar 155 cm. Gaya rambutnya agak bergelombang, seolah di keriting. Dia seperti seorang adik yang berbicara lembut.

'Kelihatannya semuanya orang jepang, meskipun aku terkejut melihat ada orang asing di sini' batin sang perisai sambil menatap Naruto yang ia anggap cukup asing karena ia belum pernah membaca tentang pahlawan kelima di novel yang ia temukan di perpustakaan.

"Sekarang giliranku, namaku Iwatani Naofumi 20 tahun dan seorang mahasiswa"

Sang Pahlawan Perisai memperkenalkan diri dengan santainya dilihat dari sikapnya kelihatnnya dia adalah orang yang pandai dalam berbagai hal dan cukup dewasa, dari segi penampilan gaya rambut mungkin hampir sama dengan Itsuki, bedanya warna rambut Naofumi itu hitam, tingginya mungkin setara dengan Motoyasu 170 cm

Sang raja menatapku merendahkan. Aku merasakan perasaan merinding menjalar di tulang belakangku. Lalu ia menatap ke arah orang asing yang ikut terpanggil saat pemanggilan 4 pahlawan sebagai pahlawan ke lima.

"Anu Pahlawan kelima, sebutkan dirimu sebagai pahlawan apa dan perkenalkan namamu seperti mereka" ucap sang raja.

"Avenger no Yuusha, Uzumaki Naruto 16 tahun masih gennin makanan yang ku sukai Ramen" jawab Naruto sambil tersenyum sedikit.

Uzumaki Naruto sang Avenger memiliki rambut pirang tinggi mungkin 170 cm usia 16 tahun rambut jabrik mengenakan jaket jump suit orange hitam, bermata merah menyala yang menampakan seolah dia bukanlah orang baik baik, nampak kalem namun sebenarnya ia itu adalah orang yang Hyperaktif cuman karena suatu alasan ia memilih diam.

"Avenger kah, kelihatannya kita mendapatkan sebuah kejutan, ehem. jadi baiklah kalau begitu. Ren, Motoyasu, dan Itsuki. benar?"

"Yang mulia kau melupakan kami" ucap protes Naofumi sang pahlawan perisai karena namanya tidak di sebut, namun Naruto tidak menyangka kalau Naofumi juga menyebutkan namanya padahal mereka tidak saling mengenal.

"Ah maaf, tuan Naofumi dan Naruto"

'Jadi pria tua itu agak lemot dalam penyerapan. Tapi kau tau... aku masih merasa agak janggal diantara mereka semua yang ada disini. Dan sekarang dia lupa memasukkan aku kedalam daftar semacam itu?' Batin Naofumi dan Naruto.

"Baiklah para pahlawan. Silahkan periksa status kalian"

"Huh?" kaget Naruto dan 3 orang lainnya karena pahlawan pedang Ren terlihat santai santai saja, Naruto dan 3 pahlawan lain bingung dengan maksud sang raja dengan Status.

"Maaf, tapi gimana cara kami mengevaluasi diri kami sendiri" tanya Itsuki.

Ren mendesah keras, seperti dia enggak mau repot-repot menjelaskan hal itu pada kami.

"Apa kalian belum menyadarinya? Tidakkah kalian menyadari disaat kalian tiba disini?" tanya Ren pada para pahlawan termasuk Naruto.

"Maksudku, apa kalian tidak menyadari adanya ikon aneh yang mengambang di bidang penglihatan kalian?"

"Huh?"

Dan seperti yang Ren katakan... kalau kau memperhatikannya dan berfokus pada sudut bidang pandangmu, ada tanda kecil disana. Aku bisa melihatnya juga.

"Fokuskan pikiran kalian pada ikon itu"

Naruto pun mencoba hal itu dan alangkah terkejutnya ia, ketika melihat daftar statusnya

Uzumaki Naruto

Kelas: Avenger no Yuusha(Pahlawan pembalas) Lv1

Equipment:

Pisau Kecil Tawrich & Zarich (Senjata Legendaris) Pakaian Dunia lain

Skill: Tidak ada

Magic: Tidak ada

Yang terdaftar cukup sedikit, tapi Naruto memutuskan untuk mengabaikannya untuk saat ini, Jadi ini yang dimaksud sang raja dengan status?.

"Level 1... Sangat tidak meyakinkan "

"Pada tingkat ini, siapa yang tau apakah kita bisa bertarung atau tidak"

"Apa maksudnya semua ini?"

"Apakah hal ini tidak ada di dunia kalian para pahlawan? Ini namanya Status Magic' Semua orang di dunia ini bisa melihat dan menggunakannya

"Sungguh?"

Kami merasa tabjub bahwa mereka menganggap angka numerik dari tubuh fisik ini sebagai hal yang normal.

"Dan apa yang harus kami lakukan? Angka-angka ini tampak sangat rendah."

"Yah, kalian harus melakuan perjalanan untuk memoles kemampuan kalian dan memperkuat Senjata-Senjata Legendaris yang kalian miliki."

"Memperkuatnya? Maksudmu barang-barang ini nggak langsung kuat sejak awal?"

"Itu benar. Para Pahlawan yang dipanggil harus meningkatkan sendiri Senjata Legendaris mereka. Itulah caranya mereka menjadi kuat."

Motoyasu memutar mutar tombaknya dan berpikir

"Kenapa kita enggak pakai senjata lain saja seraya senjata senjata ini berkembang? Kayanya bagus buatku"

Seperti ide nya itu ide yang cukup bagus mengingat salah satu dari kami mempunyai senjata yang tak bisa di sebut senjata, yaitu perisai.

"Kita dapat melakukannya nanti. Saat ini, kita harus fokus meningkatkan dirikita sendiri seperti yang di katakan raja" Ren memotong untuk mengklarifikasi.

"Apa kita berlima akan membentuk sebuah Party?"

"Tunggu sebentar, para pahlawan"

"Hm?"

Saat kami bersiap untuk melakukan petualangan, sang raja berbicara lagi.

"Kalian berlima harus pergi secara terpisah, untuk merekrut rekan kalian masing masing"

"kenapa begitu?"

"Menurut legenda. Senjata-senjata Legendaris yang kalian miliki akan saling mengganggu satu sama lain jika kalian berkelompok. Baik senjata serta kalian sendiri hanya bisa berkembang jika kalian terpisah satu sama lain"

"Aku nggak betul-betul paham semua itu, tapi kalau kami terus bersama, kami nggak bisa naik level kan?"

Huh? Semua orang mendapatkan instruksi di dekat senjata mereka. Kami mulai membacanya bersamaan.

Peringatan: Senjata-Senjata Legendaris dan pemilik mereka akan mengalami efek yang merugikan jika mereka bertarung bersama.

Perhatian: disarankan bahwa para Pahlawan dan senjatanya digunakan secara individual.

"Kurasa itu memang benar..."

Instruksi pada senjata ini sangat panjang dan detail, tidak ada waktu untuk membacanya saat ini.

"Jadi menurutmu kami harus membentuk Party kami sendiri?" tanya Itsuki pada mereka.

"Aku akan berusaha untuk memberikan reka n perjalanan pada kalian semua. Meski demikian sekarang sudah hampir malam. Para Pahlawan, kalian harus istirahat malam ini dan bersiap untuk berangkat besok pagi. Sementara itu, aku akan mencarikan rekan untuk kalian di desa-desa terdekat"

Kami semua berterimakasih kepada raja dan menuju kamar kami, dan dalam perjalanan kami di tuntun oleh seorang pelayan wanita di kerajaan tersebut.

Bersambung