Akhirnya saia membuat songfic juga! Woohoo, senangnya! Tapi.. Hitsuhina lagi? Memang saia tidak pernah bosan menulis imajinasi saia untuk pasangan lugu ini. Okeh! Let's begin!
Hitsuhina Music Box
Chapter 1
********
Disclaimer : Tite Kubo..
Theme song chapter 1 : Love story – Taylor Swift
Let's begin~
Hitsugaya P.O.V
Sabtu, 13 Maret 2010, Akihabara
Kulantunkan melodi-melodi indah dari setiap tuts-tuts hitam putih piano oleh tanganku. Pergerakan cepat tanganku, baik kiri maupun kanan, mengikuti melodi lagu yang kuhafal sedikit demi sedikit lewat teks yang berada di hadapanku. Tangan Kiriku bergerak cepat mengikuti alur. Setelah ini kunci G, lalu kunci D, dan terus berlanjut. Tangan kananku juga tak mau kalah dalam menampilkan kehebatannya. Dari SOL, berpindah ke RE, dan terus kumainkan harmoni ini hingga selesai.
Kuangkat jari-jariku dari tuts-tuts piano, berdiri dan memberi hormat. Tak lama kemudian, terdengar 'big applause' dimana-mana, bentuk penghargaan atas nada-nada yang baru saja kumainkan.
Hari ini, telah kuselesaikan pentasku di Akihabara. 2 minggu lagi, Tokyo. Akan kupersiapkan dengan baik, dan akan kumainkan 'Muzio Clementi' andalanku disana.
Inilah aku, Hitsugaya Toushiro. Anak remaja biasa yang sedang dipersiapkan untuk menjadi musisi besar nantinya. Padahal sebelumnya, aku sama sekali tak punya niat dalam musik. Kalau bukan karena untuk mewarisi bakat musik keluargaku, aku enggan bermain musik. Mereka selalu bilang padaku, anak ajaib, musisi besar, bahkan ada yang bilang masa depanku sempurna. Andai mereka tahu, aku ini hanyalah anak biasa yang bersekolah di SMA Seireitei.
~Suika~momo~
.
.
.
Senin, 15 Maret 2010, SMA Seireitei
Hari biasa, sekolah yang sama, orang-orang yang sama pula. Menghabiskan waktu hanya untuk belajar, itulah sekolah. Tak ada yang spesial disini, bahkan temanku hanya sedikit. Kuingat, sahabat yang paling dekat denganku dulu hanya Kusaka, dan sekarang dia melanjutkan masa-masa SMAnya di salah satu SMA di Hokkaido.
Ini aku, Hitsugaya Toushiro, sedang menyusuri lorong-lorong sepi di sekolahku. Mencoba menghabiskan waktu sendiri saja, dan juga menjauh dari gadis-gadis penggemarku.
"Oi Hitsugaya!" hm? Siapa itu? Inoue, Rukia, dan Ishida, teman-temanku. Mereka berjalan ke arahku. Mau apa?
"Wah, wah, bocah jenius kita sedang menyendiri." Si mata empat berbicara demikian.
"Hn.."
"Nee bocah jenius, kau yang kemarin bermain di Akihabara itu ya?" si mata empat alias Uryuu Ishida.. dia datang ke pentasku ya?
"Ya, lalu kenapa? Kau datang ya?"
"Tentu saja, bocah jenius. Aku ini berasal dari klan bangsawan Uryuu, dan aku sudah pasti diundang ke acara-acara dimana para bangsawan berkumpul." Sombong sekali dia.
"Jaga kesombonganmu itu Uryuu. Kau pikir hanya kau saja yang berasal dari keluarga bangsawan? Aku juga salah satu tamu yang menghadiri acara besar itu tau! Kau lupa kalau aku berasal dari klan Kuchiki yang legendaris itu?" menyebalkan sekali sih bangsawan-bangsawan sombong itu.
"Nee.. kalian sombong sekali. Kalau begitu hanya aku yang berasal dari keluarga sederhana dong!" protes Orihime dan aku di dalam batinku.
"Maaf Inoue, tapi suatu hari nanti, kau juga akan masuk keluarga bangsawan Uryuu. Aku berjanji."
"Makasih Ishida! Kau memang yang terbaik!" pasangan ini mulai bermesraan. Sebaiknya kutinggalkan mereka.
"Inoue!"
"Ishida!"
"Inoue!"
"Ishi—"
"Cukup! Sebenarnya apa tujuan kalian mengganggu acara kesepianku!?" Aku membalikkan ragaku. Aku benar-benar terganggu dengan acara mesra mereka berdua.
"Ah Hitsugaya! Gomen.. kami cuma datang kesini untuk membahas konsermu kemarin itu kok! Jaa nee!" terlihat bahwa Rukia sudah mulai takut dengan aura hitam pertanda kemarahanku. Mereka kembali ke arah kantin, dan aku kembali menyusuri lorong-lorong sepi ini.
Apa aku cukup terkenal ya? Padahal pentas kemarin adalah pentas soloku untuk yang pertama kali. Aku terpilih menggantikan ayahku yang legendaris itu untuk mewarisi bakat keluarga kami. Pertama kalinya ayahku mengenalkanku pada musik, saat umurku terbilang masih sangat muda, sekitar 3 tahun. Aku tidak punya minat sama sekali pada musik. Tapi, apa boleh buat. Hanya aku anak satu-satunya yang akan mewarisi bakat sempurna keluarga Hitsugaya yang harus dilestarikan turun-temurun.
Aku berjalan menyusuri lorong-lorong sepi sekolahku. Pemandangan yang serba biasa membuatku bosan. Mungkin ini efek samping kalau yang berada di dekatmu adalah bangsawan-bangsawan terus. Perlahan kutelusuri ruang-ruang klub yang sekarang ini berada di dekatku. Sejenak, aku menghentikan langkahku. Mataku tertuju pada ruang klub musik yang sudah lama tidak terpakai. Ruang itu kini berjarak 5 meter denganku. Kuingat, ruang ini terakhir dipakai 2 tahun lalu. Musisi-musisi yang biasa menggunakan ruangan ini sudah lulus semua. Ruangan ini menjadi usang dan tidak terpakai sepeninggal musisi-musisi SMA Seireitei. Konon, SMA Seireitei pernah menjuarai banyak perlombaan berkat musisi-musisi legendaris ini.
Kulanjutkan langkahku kembali. Cukup sudah bagiku untuk menyendiri. Saatnya kembali bergabung dengan Ichigo, Rukia, Inoue dan Ishida. Kadang, aku merasa seperti ditinggalkan mereka. Ichigo berpacaran dengan Rukia, Ishida dengan Inoue. Pasangan-pasangan ini selalu dengan seenaknya meninggalkanku. Jadilah aku seorang penyendiri disini.
Jarakku dan jarak ruang musik itu sudah berbeda 10 meter. Aku heran kenapa sekolah ini tetap mempertahankan ruangan usang itu. Sekarang, aku hendak menaiki tangga. Aku hendak pergi ke atap, ruangan favoritku. Tapi, tak sampai anak tangga pertama, kudengar sebuah melodi indah. Hei, siapa yang memainkan harmoni indah itu? Kubatalkan niatku untuk ke atap. Kucari sumber suara itu. Sumbernya berasal dari ruang musik. Siapa yang memainkan melodi indah ini?
We were both young when I first saw you
I close my eyes
And the flashback starts
I'm standing there
On a balcony in summer air
Ini.. lagu Taylor Swift bukan? Ya ampun.. indah sekali. Siapa orang yang memainkan lagu ini? Aku terpesona dengan permainan pianonya. Kunci C.. lalu F..
See the lights
See the party, the ball gowns
I see you make your way through the crowd
And say hello, little did I know
F-G-Am-G. Kusandarkan tubuhku ke tembok dekat pintu ruang musik. Aku tak menduga, ruangan usang ini ternyata ada yang memakainya. Indah sekali.
That you were Romeo, you were throwing pebbles
And my daddy said stay away from Juliet
And I was crying on the staircase
Begging you please don't go, and I said
F-G—aku pun tersenyum. Senang sekali rasanya mendengar lagu merdu seperti ini. Padahal biasanya aku sama sekali tak tertarik dengan musik. Tapi, ada yang berbeda. Musisi ini mampu menarikku bersama alunan melodi yang ia mainkan.
Romeo take me somewhere we can be alone
I'll be waiting all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story baby just say yes
C-G setelah ini kuperkirakan dia akan memainkan kunci Am. C, tepat sesuai dugaanku. G, setelah ini pasti berpindah ke Am. Lalu.. tunggu! Dia tidak memainkannya di kunci Am! Kalau ayahku berada disini pasti dia sudah memarahi orang yang memainkan musik di kunci yang salah. Ini fatal! Benar-benar fatal! Tidak seharusnya dia memainkannya di kunci C!
Aku pun masuk ke dalam ruangan musik itu. "Hei! Seharusnya kau mainkan kunci A minor!" kataku secara tidak sengaja. Dan sepertinya, musisi yang memainkannya terkejut. Kulihat orang yang memainkan lagu tersebut. Bukan hanya permainan pianonya saja yang indah, rupanya pun ternyata juga indah. Kawaii! Rupanya yang dari tadi memainkannya adalah gadis bermata hazel, berambut coklat yang manis ya? Manis sekali! Dia tampak terkejut menyadari keberadaanku yang tiba-tiba ini. Mata emeraldku dan mata hazelnya bertemu. Aku pun jadi merasa malu sendiri.
"Maaf.. bukan maksudku untuk mengganggumu. Aku hanya sedang melewati ruangan ini dan mendengar ada yang bermain piano. Gomen.. silahkan lanjutkan permainanmu." lalu aku melangkahkan kakiku keluar.
"Tunggu!" dia memanggilku. Suaranya itu.. merdu. Merasa kalau aku belum diperbolehkan untuk keluar, aku pun tinggal berdiri di situ.
"Arigatou sudah mau memperbaiki kesalahanku. Itu tadi benar-benar kesalahan fatal. Kau mau menemani dan mengoreksi kesalahan-kesalahanku? Aku akan tersanjung kalau kau mau tinggal dan mendengar permainan pianoku." dia.. mengajakku untuk menemaninya? Aku menghampirinya dan duduk di salah satu bangku di situ.
"Akan kudengarkan permainanmu. Aku sedang tidak ada kerjaan sekarang."
"Terimakasih ya," kata gadis itu sambil tersenyum. Senyumannya itu.. mampu memesona hatiku. Kudengarkan permainannya dari awal hingga akhir. Dia tidak hanya bermain piano saja rupanya. Gadis itu juga bernyanyi. Suaranya itu.. kuakui lebih indah dibanding suara Taylor Swift.
We were both young when I first saw you
I close my eyes
And the flashback starts
I'm standing there
On a balcony in summer air
See the lights
See the party, the ball gowns
I see you make your way through the crowd
And say hello, little did I know
That you were Romeo, you were throwing pebbles
And my daddy said stay away from Juliet
And I was crying on the staircase
Begging you please don't go, and I said
Romeo take me somewhere we can be alone
I'll be waiting all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story baby just say yes
So I sneak out to the garden to see you
We keep quiet 'cause we're dead if they knew
So close your eyes
Escape this town for a little while
'Cause you were Romeo, I was a scarlet letter
And my daddy said stay away from Juliet
But you were everything to me
I was begging you please don't go and I said
Romeo take me somewhere we can be alone
I'll be waiting all there's left to do is run
You'll be the prince and I'll be the princess
It's a love story baby just say yes
Romeo save me, they try to tell me how to feel
This love is difficult, but it's real
Don't be afraid, we'll make it out of this mess
It's a love story baby just say yes
Oh oh
I got tired of waiting
Wondering if you were ever coming around
My faith in you is fading
When I met you on the outskirts of town, and I said
Romeo save me I've been feeling so alone
I keep waiting for you but you never come
Is this in my head? I don't know what to think
He knelt to the ground and pulled out a ring
And said, marry me Juliet
You'll never have to be alone
I love you and that's all I really know
I talked to your dad, go pick out a white dress
It's a love story baby just say yes
Oh, oh, oh, oh
'Cause we were both young when I first saw you
Kuperbaiki kesalahan-kesalahan yang ia perbuat. Kalau kupikir, gadis ini semakin menarik minatku untuk bermain musik. Selama ini aku bermain musik tanpa tujuan yang jelas. Dengan kehadiran gadis ini, aku jadi punya alasan kenapa aku bermain musik.
"Arigatou sudah mau mengoreksi kesalahan-kesalahanku, ehmm.." dia terlihat kebingungan mau memanggilku apa.
"Hitsugaya Toushiro,"
"Em Hitsugaya-kun."
"Siapa namamu?" tanyaku.
"Hinamori Momo, kau bebas memanggilku." nama yang indah.
"Momo.. mungkin kita bisa berkumpul disini lagi besok? Akan kutunggu permainanmu yang lain."
"Akan kupersiapkan." gadis itu.. ehm.. Momo tersenyum.
"Kan kutunggu." jawabku sambil menebarkan senyumku. Aku melangkahkan kaki keluar, hendak menghilang dari hadapan Momo. Tak sampai 5 cm dari pintu, aku membalikkan badan.
"Hey Momo,"
"Ya?"
"Kau dari kelas mana?" tanyaku.
"Kelas 2-2. Hitsugaya-kun sendiri?" kelas orang-orang yang lumayan berbakat ya? Kelasnya bersebelahan dengan kelasku.
"Benarkah? Aku jarang melihatmu, padahal kelas kita berseberangan. Aku dari kelas 2-1. Ngomong-ngomong soal panggilan, kau boleh memanggilku Hitsugaya saja."
"Wahh, kelas 2-1 untuk orang-orang berbakat besar kan? Kau hebat sekali!"
"Terimakasih atas pujiannya. Ja nee!" Kuucapkan selamat tinggal padanya. Aku berharap, kita dapat membangun relasi yang lebih dari ini. Kutinggalkan Momo di ruang musik, kurasa dia akan pulang. Aku melanjutkan aktivitasku dan berharap besok akan membawa kejutan baru seperti hari ini.
To Be Continue ...
Minna! Akhirnya saia membuat fic yang bukan oneshot! Yippiee!!*pesta 3 hari 3 malam*. Ohya minna! Mau tau kenapa saia memilih tanggal 13 Maret buat pentas Hitsugaya? Karena 13 Maret adalah birthday okaasan tercintaa!! Luv u olweis mom! Saia persembahkan pentas solo Hitsugaya sebagai hadiah untukmu (?)
Oke, oke minna.. dianjurkan kepada readers yang sudah membaca fic gaje ini untuk...
REVIEW!
Next theme song is : One less lonely girl – Justin Bieber
