Cast:
Park Chanyeol (m/27)
Byun Baekhyun (f/25)
Byun Hangeng (m/53 – Baekhyun's Father)
Kim Heechul (f/48 – Baekhyun's Mother)
Park Kyuhyun (m/60 – Chanyeol's Father)
Lee Sungmin (f/55 – Chanyeol's Mother)
Oh Sehun (m/23)
Xiao Lu Han (f/25)
Kim Jongin/Kim Kai (m/23)
Do Kyungsoo (f/24)
Other EXO's member
Pairing:
Chanbaek
Hanchul
Kyumin
Hunhan
Kaisoo
Other pairing coming soon
Warning: typos; Genderswitch; EXO; marriage life; NC; Mature Content; DLDR; no bash.
Happy Reading
Pria dengan tinggi di atas rata-rata ini merapikan surai hitam keabuan miliknya. Ia berdiri didepan para tamu lengkap dengan setelan jas hitam dan bunga yang terselip di kantong jasnya. Ia terlihat begitu tampan dengan senyum yang tidak henti-hentinya mengembang menggambarkan betapa bahagianya pria ini. Park Chanyeol, seorang CEO dari perusahaan Park hari ini akan melangsungkan pernikahan dengan gadis yang paling ia cintai di muka bumi ini.
Alunan musik khas pernikahan mengalun dan menggaung ke seluruh penjuru ruangan. para hadirin berdiri bersiap menyambut sang mempelai wanita. Pintu besar terbuka, seorang perempuan cantik berdiri di balik pintu itu, menggandeng tangan seorang pria paruh baya, Byun Hangeng, ayahnya. Gadis itu mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang sedikit terbuka di bagian bahunya dengan ekor gaun yang menjuntai panjang. Sebelah tangannya menggenggam erat seikat bunga. Byun Baekhyun, gadis biasa yang menjadi cinta pertama dan akan segera menjadi cinta terakhir Park Chanyeol.
Baekhyun berjalan dengan anggun -masih tetap menggenggam erat tangan ayahnya- di atas karpet menuju altar, dimana Chanyeol tengah berdiri menantinya. Ah, bagaimana Chanyeol tidak jatuh cinta setiap kali memandangnya? Gadis ini diciptakan begitu sempurna oleh Tuhan. Baekhyun merasa langkahnya begitu ringan, terlalu ringan hingga ia merasa ia tidak berjalan, melainkan sedang terbang menuju mempelai prianya.
Chanyeol membuka tangannya, meminta Baekhyun menggenggamnya. Ayah Baekhyun menyerahkan tangan Baekhyun kepada Chanyeol, menyimbolkan kini tanggung jawab atas Baekhyun akan di ambil alih oleh Chanyeol. "jaga uri Baekhyun, ne, Chanyeol-ah?" bisik tuan Byun seraya melepaskan genggaman tangannya perlahan. Air mata nya sudah terkumpul di pelupuk matanya namun di tahannya agar tidak jatuh.
Baekhyun dan Chanyeol mengucapkan janji nya sebagai suami-istri di hadapan Tuhan, berjanji untuk bersedia saling bertanggung jawab, saling mengasihi, saling menyayangi dan saling berbagi dalam keadaan suka maupun duka, dalam keadaan sehat maupun sakit.
.
"kyaaaaaaa Baekkieeeee... selamaaaaattt! Aku tak menyangka kau yang akan lebih dulu menjadi nyonya, sedangkan aku yang lebih tua darimu masih harus menghabiskan waktu ku berpacaran dengan bocah ini!" ujar seorang gadis dengan rambut cokelat bergelombang dengan panjang sebahu. Luhan, sahabat Baekhyun sejak kecil, sedang berpacaran dengan pria yang 3 tahun lebih muda darinya.
"tapi kau mencintainya. Bahkan kau terus menempel padanya seperti lem, Lu." Goda baekhyun. "Lu, jaga noona mu ini. karena aku sudah harus mengurus Chanyeol, ku rasa aku akan sulit mengontrol lidah tajamnya. Lidah itu bisa menusuk siapa saja nantinya. Berbahaya!" lanjut Baekhyun melirik Sehun, kekasih Luhan.
"ne, Baek noona." Jawab Sehun sambil cekikikan. Pria dengan kulit pucat ini, kekasih Luhan ini, memang sangat irit bicara. Berbeda dengan Luhan yang sama cerewetnya dengan Baekhyun. Namun, apa saja yang keluar dari mulut Sehun, bisa dipastikan kata-kata itu jujur dari lubuk hatinya yang paling dalam.
"jaga kesehatan kalian, sampai hari-H. Terimakasih sudah datang. Aku menyayangi mu, Soo-ah. Jongin-ah, aku titip Kyungsoo. Pastikan bentuk hati di bibirnya itu selalu tergambar, mengerti?!" tutur Baekhyun menyapa Kyungsoo dan Jongin. Kyungsoo adalah adik kelas Luhan dan Baekhyun saat di Junior High School. Karena ketiganya berada di club vocal dan sering menyanyi bersama, ketiganya menjadi akrab hingga sekarang. Dan, laki-laki di sebelah Kyungsoo, Kim Jongin, tunangan Kyungsoo. Mereka akan menikah 2 bulan dari sekarang.
.
Setelah serangkaian acara panjang seharian, Baekhyun di bawa pulang ke rumah orang tuanya oleh Chanyeol. Sebenarnya, mereka sudah membeli sebuah apartemen untuk ditinggali setelah menikah. Namun, orang tua Park Chanyeol tidak meminta mereka tinggal pulang ke rumah besar ini barang seminggu sampai sebulan.
Baekhyun melemparkan bucket bunganya yang kemudian di tangkap oleh Luhan. "kyaaaaaa aku akan segera menikaaaaaahh..." teriaknya histeris begitu bicket bunga itu sampai ke tangannya.
.
Pukul 21.00 WIB, di kamar Chanyeol-Baekhyun.
"chagiya, kau lelah?" Chanyeol membelai surai cokelat panjang milik istrinya. Ya, kini wanita di hadapannya ini tengah resmi menjadi istrinya. Baekhyun masih merasa begitu canggung dengan orang lain berada di ruangan yang sama dengannya. Jadi, ia menghabiskan waktunya mematut diri di meja rias, menyisir rambutnya yang rasanya sudah tidak perlu disisir kembali. Sebelum ini, bahkan ibunya saja tidak pernah memperhatikan gerak-geriknya di kamar.
"lumayan. Tamunya banyak sekali. Pipiku terasa kram tersenyum sepanjang hari. Tapi, aku benar-benar bahagia. Ku rasa hari ini milikku." Baekhyun tersenyum begitu manis.
Chanyeol melingkarkan lengan kekarnya di pinggang ramping Baekhyun, "apa kita tidak melakukannya malam ini?" mata Baekhyun membulat, "m-me-melakukan apa?" tanyanya gugup.
"bermain?" Chanyeol menatap mata Baekhyun, kemudian melanjutkan kalimatnya,"di atas ranjang~" sedikit berbisik, dan menghembuskan napasnya di telinga Baekhyun. Pipi Baekhyun memerah, ia merasa wajahnya panas. Ia merasa merinding, bulu kuduknya berdiri.
"kau ingin istirahat? Tidak ingin melakukannya? Baiklah, selamat tidur, sayang." Chanyeol melonggarkan pelukannya dan mengecup lembut penuh kasih sayang pucuk kepala Baekhyun. Kemudian berjalan menuju ranjang.
"Chanyeol!"
"hmm? Ada apa, chagiya?" Chanyeol menatap istrinya dalam.
"mari... lakukan..." ujarnya malu-malu.
Chanyeol mendekati istrinya, kembali mengelus surai cokelat itu, "sayang, aku tidak akan memaksamu. Aku akan menanti sampai kau siap. Lagipula, jika kau lelah, istirahatlah." Kata nya mencium aroma rambut Baekhyun dan segera naik ke atas ranjang, bersiap untuk tidur.
Baru beberapa menit Chanyeol memejamkan matanya, ia merasakan kecupan hangat di dahinya, kemudian di matanya, lalu di bibirnya. Ia membuka matanya, mendapati Baekhyun tengah menempelkan bibirnya lama di kedua belah bibir Chanyeol.
Chanyeol mendorong pelan tubuh Baekhyun, kemudian duduk di tepi ranjang dan membuat Baekhyun duduk di hadapannya. Ia cukup kaget melihat Baekhyun menggunakan lingeri berwarna merah dengan renda-renda hitam. Menerawang, memperlihatkan pakaian dalamnya.
"k-kau tak suka?" tanya Baekhyun gugup.
"aku suka. Apapun yang kau kenakan, kau tetap cantik." Chanyeol mengelus pipi Baekhyun.
"kemudian, bagaimana jika aku tidak mengenakan sehelai kainpun?" kata Baekhyun malu-malu dengan sedikit nakal.
"aaaaa istriku ini sudah mulai nakal rupanya. Hmmm aku tidak yakin..." chanyeol menggoda Baekhyun dengan tatapannya, "mau mencoba?" katanya kemudian segera menidurkan tubuh Baekhyun di atas ranjang kemudian menindihnya.
Chanyeol mencium kening Baekhyun, kemudian ciumannya turun menuju mata, dan baerakhir cukup lama di bibir nya. Lama saling menempel, Chanyeol mulai menghisap bibir bawah Baekhyun. Ia menghisapnya lembut, di lanjutkan dengan menghisap bibir bagian atas milik Baekhyun. Baekhyun mulai berani membalas, melakukan hal yang sama dengan Chanyeol. Ia benar-benar tidak tau bagaimana orang lain melewatkan malam pertamanya, jadi, ia hanya akan mengikuti dan meniru Chanyeol malam ini.
Chanyeol menggigit kecil bibir bawah Baekhyun, membuat Baekhyun membuka mulutnya yang segera digunakan Chanyeol sebagai kesempatan memasukkan lidahnya. Lidah Chanyeol mengeksplorasi setiap inchi dari rongga mulut Baekhyun, sampai lidah itu kemudian di sambut oleh lidah milik Baekhyun. Ciuman lembut itu kini menjadi ciuman panas. Cukup lama kedua lidah itu bertaut, Chanyeol menarik wajahnya menjauh dari wajah Baekhyun. Keduanya segera menghirup Oksigen sebanyak-banyaknya.
Ciuman Chanyeol terus turun ke leher Baekhyun, meninggalkan tanda merah di leher Baekhyun. Chanyeol mulai merasa lingeri Baekhyun mengganggu kegiatannya. Segera di turunkannya lingeri itu hingga terlepas dari tubuh molek Baekhyun. Terpampang dua bongkah daging kenyal yang masih tertutup bra di hadapan Chanyeol. Ini pertama kalinya ia melihat tubuh Baekhyun.
Chanyeol menenggelamkan wajahnya di belahan dada Baekhyun, dengan tangannya yang berusaha menarik kait bra yang menutupi payudara padat milik Baekhyun, dan taraaaa... kini kedua bongkah daging itu tidak lagi tertutupi sehelai kainpun.
Chanyeol segera menghisap dalam nipple menggoda milik Baekhyun, seperti bayi yang kelaparan. Sebelah tangannya sibuk memutar, menarik dan menekan nipple Baekhyun yang menganggur.
Chanyeol sepertinya benar-benar tak sabar menanti malam pertamanya. Ia terlihat seperti serigala kelaparan sekarang. Ia duduk di antara kaki Baekhyun, kemudian menarik helai terakhir yang melekat di tubuh Baekhyun. Chanyeol kemudian menenggelamkan wajahnya di antara kedua paha dalam Baekhyun.
"eeeengghh Chanyeol-ah bukankah inihh hmm menjijikkaaannhhh?" Baekhyun terbata-bata menahan nikmat.
Tidak ada jawaban dari Chanyeol, ia terus melanjutkan kegiatannya sambil memainkan lidahnya di bibir vagina Baekhyun. Bahkan, ia melakukannya layaknya ia sedang bercumbu dengan bibir Baekhyun. Yah, bibir kedua Baekhyun.
"aaaahh Chanyeol-ah ku rasa aku akan pipissshh aaaahh" Baekhyun semakin meracau. Chanyeol semakin brutal menjilat vagina Baekhyun. "Chanyeol aaaaaakkhhhhh". Chanyeol mengangkat kepalanya setelah di rasakannya Baekhyun mendapatkan orgasme pertamanya.
"enak?" tanya Chanyeol.
"tidak! kenapa hanya aku yang bertelanjang? Mengapa tidak kau buka pakaianmu?" protes Baekhyun sambil memajukan bibirnya.
"aigoooo lucunya istriku ini jika bibirnya seperti itu. Mengapa tak kau bantu aku membukanya?" kata Chanyeol seduktif.
Baekhyun mulai melepas kaos yang di kenakan Chanyeol, menarik boxer nya dan terpampanglah kejantanan Chanyeol yang begitu gagah, layaknya sang pemilik.
"k-kau tidak pakai celana dalam?" tanya Baekhyun polos.
"aku akan tidur, mengapa perlu celana dalam? Akan terasa lebih nyaman tanpa celana dalam. Dan akan sangat menyenangkan jika tidur dengan istriku." Tutur Chanyeol semakin seduktif. Baekhyun memukul pelan dada Chanyeol.
"masukkan ke mulutmu, Chagiya." Baekhyun terkejut dengan titah Chanyeol. "bukankah itu menjijikkan, Yeol-ah?" tanya Baekhyun polos. "sayang, 99% pasangan melakukannya. Tidak apa. Lakukan saja. Aku sudah membersihkannya."
Baekhyun mulai memasukkan penis panjang dan besar milik Chanyeol itu ke mulutnya. Meski ragu, ia tidak mau membuat suami nya kecewa.
"eeeengghhhh"
Chanyeol mulai mendesah dan meracau. Gigi Baekhyun yang bergesekan dengan kulit kejantanannya benar-benar membuat seluruh syarafnya terangsang. Aliran darahnya terasa terfokus ke bagian bawah tubuhnya itu.
"sudah, sayanghhh cukuupphh sudaahh cukuuppphh" racau Chanyeol meminta Baekhyun menghentikan kegiatannya. Baekhyun mengeluarkan penis itu dari mulutnya.
"berbaringlah, chagiya. Aku akan melakukannya sekarang."
"apa akan sakit? Luhan bilang begitu."
"kau percaya padaku, kan? Akan sedikit nyeri, tapi jika Luhan melebih-lebihkan, jangan percaya. Ia bahkan belum pernah melakukannya."
"aku percaya padamu, Yeol." Baekhyun mengangguk kemudian menidurkan dirinya di ranjang.
Chanyeol mengambil posisi di antara kaki Baekhyun, membuka lebar kedua kaki Baekhyun untuk mendapatkan akses lebih banyak. Chanyeol menggenggam penisnya, kemudian menggesekkannya pelan di bibir vagina Baekhyun.
"eeengghh apah kau sudahh memasukkannyah?"
"belum. Aku akan memperkenalkannya dulu. Hehe" kekeh Chanyeol.
Chanyeol kemudian mencoba menembus bibir vagina Baekhyun. Pelan namun pasti, dimasukkannya perlahan kepala penisnya.
"ah.. rasanya penuh, Yeol-ah" protes Baekhyun.
"nanti akan terasa sakit sedikit. tahanlah. Akan aku kurangi rasa sakitnya. Aku mencintaimu."
Chanyeol merasa penisnya terhalang oleh sesuatu di dalam sana. Chanyeol merendahkan tubuhnya, kemudian meminta Baekhyun memeluk tubuhnya. Chanyeol kemudian melumat bibir Baekhyun sambil berusaha menembus pertahanan Baekhyun.
"mmmmhhhh mhhh hhhh eeeeehhhh" Baekhyun berteriak tertahan dalam ciumannya. Jemarinya meremas lengan kekar Chanyeol.
Chanyeol menanamkan penisnya dalam, membuat vagina Baekhyun terbiasa dengan miliknya. Setelah beberapa saat, Chanyeol mulai bergerak. Memaju mundurkan pinggulnya.
"aaaahh Yeol-ah... aaahh"
Keduanya mendesah. Chanyeol menghujamkan penisnya semakin cepat. Ia merasa ia akan segera menyemprotkan lahar putihnya.
"Yeol-ah aku akan pipis lagi"
Chanyeol semakin mempercepat gerakannya merasakan Baekhyun menjepit penisnya begitu keras. "bersama, sayang. Aku juga hampir sampai."
Tidak lama kemudian, "AAAAAAAARRRRRRGGGGGGHHHHH..." Chanyeol menyemburkan seluruh sperma yang di tampungnya ke rahim Baekhyun. Di sambut dengan Baekhyun yang juga mencapai orgasme keduanya. Chanyeol telah menanamkan bibit cinta di dalam rahim Baekhyun.
Chanyeol mencabut pelan penisnya. Cairan kental berwarna putih dengan sedikit noda merah merember keluar membasahi paha Baekhyun.
"maafkan aku, terimakasih." Chanyeol mengecup sayang kening, mata, hidung, pipi dan bibir Baekhyun kemudian membaringkan dirinya di sisi Baekhyun.
"yeol..."
"hmm?" kata Chanyeol sambil menaikkan selimut menutupi tubuh Baekhyun.
"apa aku akan segera memberimu keturunan setelah ini?" tanya Baekhyun.
"hmmm ku rasa, kalau hanya sekali, aku masih ragu. Bagaimana jika kita lakukan lagi?"
"CHANYEOL-AH!"
Berhubung keduanya yang sedang masa cuti pasca menikah, sepertinya, akan jadi seminggu mengurung diri di kamar untuk kedua pasangan ini.
Semangat. Yeolli! Sehat-sehatlah, Baekki!
.
END
Fanfiction ini terinspirasi dari fanfiction "MY FAMILY" milik "OH LANA". Aku hanya terinspirasi, dan tidak menjiplak karya beliau. FF ini akan aku buat dengan cerita berbeda di setiap chapternya, tapi dengan jalan cerita yang berhubungan. Persis dengan FF milik OH LANA. Terimakasih untuk inspirasinya.
FF ini akan saya lanjutkan jika ada yang tertarik dan meninggalkan jejak di kotak "review". Jika tidak ada, maka FF ini akan saya tinggalkan sampai disini saja.
Terimakasih. Bye bye ~
*bbyeong*
