Menatap punggung tegap dan lebar, aku yakin tidak ada cacat dan bekas luka setitik pun disana, kubayangkan kulitnya bersih dan mulus, kokoh saat kupeluk dan lembut saat kucakar, bagian tubuh yang selalu tertutupi kemeja membuat fantasi di kulitku dengan pori-pori yang meremang.

Berpindah kebagian depan ada dada bidang dan perut berototnya yang seksi, terasa hangat saat bersentuhan langsung dengan perutku, membuat napasku terengah, keringat terasa semakin licin dan basah di tubuhku dan tubuhnya.

Turun dari bagian perut, ahh ada sesuatu yang membuatku merasa kesemutan dibagian pangkal pahaku, bergelenyar dan berdenyut, napasku sesak karena merasakan sensasi kewanitaanku terasa penuh dengan kejantanannya.

Remasan didadaku terasa menyiksa dengan kenikmatan dari cara dia mempermainkannya, aku tidak tahan lagi, bibir lembutnya terus bertabrakan dengan bibirku yang semakin merekah, lidah hangatnya memagut lidahku dan saling terkait, eranganku semakin tak terkendali, saat tubuhnya semakin masuk dan menyatu dalam tempat puncak kenikmatanku.

"Aachhh..."

Dan pada akhirnya.

Naruto milik Mr Kishimoto

Secret Passion 2

By aisyaeva

Chara:

Hinata

Out of Character

Sasuke

Out of the Age

Happy reading

"Hinataaaa...!!!" seorang wanita mengguncang bahunya.

"Ehh??" gadis itu terkejut.

"Kau kenapa??" wanita itu bertanya.

"Aahh, tidak apa-apa bibi, aku baik-baik saja!" gadis Hinata tersenyum kaku.

"Ayo, habiskan sarapanmu!!" wanita yang di panggil bibi itu berkata lembut, Hinata menganggukan kepalanya.

"Sayang, kau juga harus sarapan!! cepatlah nanti terlambat!!" bibi Hinata memanggil suaminya yang sedang menjawab panggilan di ponselnya, setelah selesai pria itu duduk di kursi yang sudah menjadi tempatnya menjadi kepala keluarga.

"Hinata hari ini bibi tidak bisa mengantarmu ke kampus, ada operasi dadakan, bagaimana kalau paman yang mengantarmu, oke??" Hinata kembali mengangguk.

"Aku sedang terburu-buru jadi aku berangkat duluan ya? sampai jumpa nanti malam!!" bibi Hinata segera beranjak dan mengecup singkat pipi suaminya dan melambaikan tangan pada Hinata.

"Jaga dirimu, Sakura!!" ucap suami dari wanita itu.

"Dan kau gadis kecil, ayo berangkat, paman akan mengantarmu." Hinata mendelik mendapat panggilan tersebut.

"Aku bukan gadis kecil, Sean.." pria itu tersenyum tipis.

"Pamaaannnn...!!!" seorang anak kecil berusia 6 tahun tiba-tiba datang dan berteriak.

"Nee-chaaaann..." Hinata tersenyum riang saat gadis kecil itu juga menyapanya.

"Ohayo Eri-chan?" Hinata segera beranjak dan memeluk gadis kecil berambut pirang

"Mama sudah berangkat Eri!" gadis kecil Eri mengangguk pada pria yang dipanggilnya paman.

"Eri adalah gadis kecil, bukan aku." pria itu kembali tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Secret Passion 2

Namaku Uchiha Hinata, bukan nama asliku, itu adalah marga dari suami kedua bibiku, Sakura, usiaku sudah lewat dari 19 tahun, dan sekarang aku sedang menyelesaikan semester pertama kuliahku.

Beberapa tahun lalu bibi Sakura menikah dengan pria Uchiha yang sekarang menjadi pamanku, sebelumnya dia punya suami yang bernama Naruto Uzumaki, dia adalah paman kesayanganku, tapi paman Naruto meninggal karena kecelakaan mobil, dari pernikahannya bersama paman Naruto, bibi Sakura punya seorang anak perempuan berusia 6 tahun bernama Eri.

Bibi Sakura berprofesi sebagai seorang dokter ahli bedah, maka dari itu dia menyewa seorang pengasuh dari agen terpercaya untuk menjaga dan merawat Eri, Bibi Sakura terlalu sibuk dengan pekerjaannya, alasan Eri tidak memanggil ayah pada suami barunya itu karena bibi Sakura tidak ingin sosok paman Naruto terlupakan.

Pamanku yang baru, Uchiha Sasuke atau Sean, itu nama baratnya, seorang pria matang berusia 38 tahun, pengusaha sukses yang terkenal di dunia bisnis dan perdagangan, tampan, kaya, mungkin dia idaman para wanita.

Dulu aku sangat membenci Sasuke, dia adalah sahabat dari paman kesayanganku Naruto, kupikir dia akan menggantikan posisi paman Naruto, aku tidak percaya dengan semua yang dia katakan.

'Aku yang bertanggung jawab setelah Naruto meninggal.'

Itulah yang selalu dikatakan pria itu, aku menyalahkan Sasuke atas kematian paman Naruto, kuanggap dialah yang membuat paman Naruto meninggal, saat itu Sasuke Uchiha berada dalam mobil yang sama dan dia yang memegang kemudinya.

Dengan alasan rem mobil yang di sabotase, Sasuke sudah menghilangkan nyawa pamanku, kenapa bukan dia saja yang mati, dia hanya mengalami koma selama satu bulan.

Sasuke melamar bibi Sakura karena amanat dari Paman Naruto, dan bibi Sakura menerima karena memang membutuhkan sosok ayah untuk Eri, dan aku dipaksa menelan rasa benciku padanya.

Tapi apakah ada yang tahu kebencianku sudah berubah sekarang, selama ini aku tidak pernah bersikap baik padanya, aku bahkan tidak pernah menyebutnya dengan panggilan paman untuk menunjukan sopan santun terhadap orang yang lebih tua.

Sikapnya yang tenang dan ramah, justru membuatku merasa muak. Kupikir itu hanyalah sandiwara. Dia hanya bersembunyi di balik topeng wibawanya.

Ada hal yang membuat pandanganku berubah pada Sean, setelah hari itu sesuatu yang kurasa di sebut kebetulan terjadi antara aku dengan dirinya, dan sejak saat itu, aku melihat Sean dari sudut pandang yang berbeda, satu rahasia yang membuat duniaku jungkir balik.

Secret Passion 2

Berangkat kuliah diantar Sasuke bukan untuk yang pertama kalinya, entahlah pria itu tidak pernah merasa keberatan walaupun sikapku selalu ketus dan menjengkelkan padanya, tapi seperti yang kukatakan pemikiranku sudah berubah, jadi kali ini aku lebih memilih untuk menjaga sikap.

Aku duduk di kursi penumpang dan Sasuke yang menyetir, sesekali kulirik pria dengan pakaian kantor yang sangat rapi tersebut, sangat piawai dalam mengemudi, aku menepuk kepalaku karena lagi-lagi aku mengingat pamanku Naruto yang sudah meninggal.

Kusandarkan siku di jendela mobil dan kugunakan telapak tangan untuk menahan kepalaku yang miring ke arah jendela mobil, aku harus menahan rasa sakit di kepalaku yang berdenyut.

"Apa kau baik-baik saja Hinata?? kalau kau sakit kita bisa kembali!!" Sasuke bertanya padaku dengan sedikit cemas.

"Tidak paman, aku baik-baik saja!!" jawabku dingin.

'Sial, ya aku sakit dan itu karena kau!!'

Aku hanya mampu menggerutu dalam hatiku, Sasuke menghentikan laju mobilnya, pria itu berbalik kearahku dan menyentuh keningku, dan tentu saja membuatku terkejut setengah mati.

"Sepertinya kau demam!!" ucap Sasuke, aku menepis pelan tangan pria itu.

'Kau menjengkelkan, jangan lakukan itu bodoh!!'

"Tidak, kupikir udaranya panas disini!" Sasuke mengernyit pria itu semakin mendekat dan mencoba membuka kaca jendela, dan aku memundurkan kepalaku walaupun terhalang sandaran kursi.

"Wajahmu sudah memerah!!" pria sialan itu bicara dengan jarak yang begitu dekat, lalu aku mendorong pelan dadanya sedikit menjauh.

"Sudahlah, aku bukan anak kecil, aku bisa menjaga diriku." Sasuke tersenyum tipis, selalu seperti itu, mungkin karena sikapku yang ketus, tapi aku punya alasan untuk bersikap seperti itu padanya.

Secret Passion 2

Seperti biasa Shion sahabatku selalu menunggu kedatanganku, gadis itu kegirangan saat melihat Sasuke yang mengantarku, gadis konyol itu menyapa Sasuke dengan gaya centil dan berisiknya.

"Hallo, Mr Uchiha, kau semakin hot saja!!" aku mencubit Shion karena ucapan gadis itu.

"Hallo juga, Shion!" Sasuke tersenyum dan membuat Shion meleleh, iya Shion pernah mengatakan kalau Sasuke itu adalah 'The hottest men i've ever seen'

Setelah Sasuke pergi, aku dan Shion segera masuk, gadis itu langsung saja membahas dan menanyakan tentang Sasuke.

"Ayolah sayang ceritakan padaku!!" sampai saat makan siang gadis itu terus saja mengoceh.

"Berisik Shion, kau ingin semua orang mendengarnya??" Shion memicingkan matanya kearahku.

"Hh, kalau begitu bicaralah!!" gadis itu melipat tangan didada, dasar cerewet.

"Dia membuatku gila!" Shion mulai menarik sudut bibirnya saat mendengar ucapanku.

"Aku benar-benar tidak tahan padanya, Shion!!" gadis itu terlihat antusias, iya dia sahabatku, hanya dia yang selalu mendengarkanku.

"Aahh, kau pasti ingin menerjangnya iya kan?" aku menggelengkan kepala saat gadis itu bertanya, suaranya dipelankan karena banyak orang di kantin.

"Tidak, aku ingin dia yang menerjangku, menghabisi tubuhku sampai dia meneteskan cairan terakhirnya!! ahh sial dia selalu membuatku basah, hanya dengan membayangkan tubuhnya saja." Shion menahan diri untuk tidak tertawa.

"Kau pasti tersiksa sayang!!" aku mengangguk karena ucapan Shion.

"Sangat,..." jawabku singkat.

"Lalu apakah ada yang terjadi tadi saat di mobil? aku lihat wajahmu memerah!!" Aku mendelik.

"Iya, aku memperhatikannya saat mengemudi, aku melihat semua anggota tubuhnya, rasanya napasku jadi sesak." Shion berbinar, aku tidak tahu apakah dia atau aku yang tertarik pada Sasuke, antusiasnya berlebihan.

"Tidak hanya itu dia menyentuh keningku, dan bicara sangat dekat denganku, membuatku merasa meriang." Shion tertawa sekarang, sepertinya dia puas melihatku tersiksa.

Benar Sasuke adalah objek mesumku saat ini, dia adalah fantasi terliarku dalam seks, aku bukan gadis polos tapi aku juga bukan gadis murahan, aku tahu semua hal berbau seks, tapi aku belum pernah melakukannya secara harafiah.

Shion sangat terkejut saat pertama kali tahu tentang hal ini.

'Memangnya siapa pria yang sudah membuatmu menggebu seperti ini?? apa aku mengenalnya??'

'Tentu saja kau mengenalnya!'

'Apakah itu Toneri, jangan katakan kau ingin kembali padanya,'

'Toneri? Yang benar saja! dia hanya bocah ingusan,'

'Oh aku penasaran sekali!!'

'Kau pernah bilang kalau dia adalah pria paling hot yang pernah kaulihat.'

'APPAAAA...'

Tentu Shion tahu siapa pria yang sedang kami bicarakan waktu itu.

Aku ingat Shion terlonjak dan berteriak saat aku mengatakan 'aku tergila-gila pada Sasuke.'

Tapi aku tahu khayalanku itu terlalu jauh, dia pamanku, terlebih dia hanya memandangku seperti gadis kecil yang suka membuat masalah.

'Hhh ... Ohh kapan kau akan melihatku sebagai wanita dewasa, Sasuke Sean Uchiha??'

TBC

Publish ulanghope u will be like

Salam aisyaeva