The Secret Of Triplets Brother

Chapter 1

Author : AtikahSparkyu

Hai, kembali lagi dengan saya AtikahSparkyu. Kali ini saya akan membuat FF ditemani oleh sepupuku. Tetapi tenang aja, author disini tetep AtikahSparkyu kok, soalnya sepupuku hanya menyumbang ide saja, dan selebihnya pure AtikahSparkyu yang buat. Gak berbeda sama FF yang sebelum-sebelumnya, saya masih mengangkat tema brothership. Nikmati alur ceritanya aja, ya. Bagi readers jangan khawatir tentang hal itu. Saya akan berusaha agar cerita kedua ini lebih baik dari yang pertama. Langsung aja deh, happy reading..^^

Genre : Brothership, family, drama

Cast : park Jungsoo as Choi Jungsoo

Lee Donghae as Choi Donghae

Kim Kibum as Choi Kibum

Cho Kyuhyun as Choi Kyuhyun

Choi Siwon (ayah Jungsoo, donghae, kibum, dan kyuhyun)

Jung Jessica (ibu Jungsoo, Donghae, Kibum, dan Kyuhyun)

And other member

Summary : Kisah sebuah keluarga yang memiliki empat orang anak laki-laki, tiga diantara mereka adalah anak kembar. Bagaimana kalau keharmonisan keluarga mereka harus hancur karena sebuah kejadian di masa lalu.(TeukBumHaeKyu)

Korea saat ini sedang memasuki musim dingin, langit masih setia menjatuhkan bulir-bulir es yang menutupi hampir sebagian besar jalanan di kota ini. Walau cuaca terasa sangat dingin hingga menusuk sampai ke tulang, namun kehangatan justru terasa sangat pekat di sebuah keluarga yang satu ini. Choi Siwon, hari ini adalah hari yang sangat dinanti-nanti olehnya, sebab sang istri tercinta, Jung Jessica telah melahirkan buah hati mereka. Senyuman tak kunjung lepas pula dari seorang anak laki-laki yang berusia lima tahun, dengan kepolosannya ia mendekati sang ibu untuk melihat adik kecilnya yang baru saja lahir itu.

"Eomma, nae dongsaengku ini banyak sekali. Kemarin, eomma temanku saja hanya melahirkan satu anak . Tapi.. eomma hebat, baru satu kali melahirkan, aku sudah punya tiga dongsaeng. Mereka semua lucu lagi.." Ucap Jungsoo sambil mencubit pipi ketiga adiknya itu dengan gemas.

"Jungsoo-ah, jangan mengganggu adikmu terus. Lihat nih, mereka jadi menangis, kan." Sang eomma menjauhkan tangan Jungsoo dari tiga anak kembarnya itu.

"Habisnya mereka lucu sih, eomma. Kan aku jadi gemas, siapa namanya eomma?" Kali ini Jungsoo menurut pada eommanya untuk tidak menggangu adik-adiknya, lalu ia memutuskan untuk duduk di sebelah eommanya.

"Kau mau tau nama mereka?" Jungsoo membalas pertanyaan sang eomma dengan sebuah anggukan kecil. "Ini Donghae, dia adalah kakak pertama dari si kembar ini, lalu yang di ini adalah Kibum, dia yang kedua, dan yang terakhir, maknae kita yaitu Kyuhyun, ya Kyuhyun. Nama yang bagus untuk ketiga adikmu, bukan? Mulai saat ini kau harus menjadi hyung yang baik untuk mereka, ya?" Kata sang eomma sambil mengelus lembut puncak kepala Jungsoo. "Baik, eomma." Jawab Jungsoo senang.

"Adik manis, kamu duduk di sana sebentar, ya. Uisa, mau mengobrol dengan appa dan eomma mu dulu. Mengerti?" Ucap uisa kepada Jungsoo, ia pun menuruti perkataan uisa itu. Seperti yang diucapkan uisa itu pada Jungsoo, setelah itu sang uisa itu mengobrol panjang lebar dengan sang appa. Jungsoo yang masih kecil itu, tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh mereka.

"Selamat atas kelahiran anak anda, tetapi maaf saya harus mengatakan ini pada kalian. Ketiga bayi kembar yang istri anda lahirkan memang lahir dengan selamat. Dua diantara mereka lahir dengan sehat, tetapi.." Ucapan uisa terputus.

"Ada apa, uisa? Apa terjadi sesuatu pada anakku." Tanya Siwon tak sabar karena sang uisa menghentikan ucapannya.

"Mianhae, anak bungsu anda mengalami kelainan jantung. Ada ketidaksempurnaan pada jantungnya ketika lahir, kasus seperti ini memang sering terjadi pada kelahiran anak kembar, terlebih lagi anak anda yang kembar tiga seperti ini."

"Apa ada cara untuk menyembuhkannya, uisa? Apapun akanku lakukan demi kesembuhan putraku." Siwon memelas kepada uisa di depannya.

"Mianhae, untuk saat ini kita hanya bisa melakukan sedikit operasi di jantungnya. Kita harus menunggu sampai usianya cukup kuat untuk menjalani operasi besar pada jantungnya. Kalian harus merawat anak itu dengan baik, setidaknya operasi yang bisa kita lakukan sekarang akan membantu anak anda untuk bertahan sampai kita bisa melakukan tindakan selanjutnya. Mianhae, maaf masih ada pasien yang harus saya tangani, saya permisi." Ucap uisa itu kemudian meninggalkan sepasang suami istri yang benar-benar shock dengan keadaan anak bungsunya itu.

"Tidak mungkin, anakku pasti baik-baik saja, aku tidak percaya, buktinya ia bisa menangis kencang ketika lahir. Hiks..hiks.." Jessica menangis histeris didekapan Siwon.

"Tenangkan dirimu, chagi.. Kita akan berjuang untuk kesembuhan anak kita." Siwon membiarkan Jessica menumpahkan kesedihannya atas kenyataan yang menimpa anak bungsunya itu.

.

.

Sepuluh tahun kemudian

"HAE HYUUUUNG.. BERHENTI MERUSAK BARANG-BARANGKUUUUU.." Lengkingan suara si maknae yang sangat 'merdu' itu memecahkan kesunyian di kediaman Choi family.

"Bweee.. Kejar aku jelek, dasar siput, lamban sekali." Ejek Donghae kepada si maknae itu.

"Apa kau bilang? Siput? DASAR IKAN BAU YANG JELEK. JELEEEEEK...!?" Kyuhyun, si maknae itu tak terima ketika hyungnya mengejek dirinya. Akhirnya, aksi kejar-kejaran antara si kembar pertama dan si kembar terakhir itu tak bisa terelakan. Lalu, bagaimana kabar si kembar kedua? Tentu saja, si kembar kedua itu masih NORMAL, dia tidak akan melakukan hal gila seperti kedua saudara kembarnya saat ini. Bahkan dia merasa tak percaya, kalau dua orang yang dihadapannya itu adalah saudara kembarnya.

Walaupun kembar, mereka bertiga benar-benar memiliki sifat yang sangat berbeda. Choi Donghae, walaupun ia ini yang tetua dari si kembar Choi, tetapi sifatnya itu yang paling kekanak-kanakkan dari pada dua dongsaeng kembarnya. Kemudian, si kembar Choi Kibum, dia ini anak yang pendiam dan selalu berusaha tampil cool dihadapan orang lain. Lalu, the last, si maknae Choi Kyuhyun, ia itu sebenarnya yang paling muda, tetapi kadang tingkahnya kebelet dewasa ketimbang kedua saudara kembarnya, namun kalau penyakit manjanya itu sudah kambuh, tak akan ada yang bisa berkutik dihadapannya.

"Donghae, berhenti mengganggu Kyuhyun!? Jangan berlari-lari seperti itu Kyu, nanti bisa jatuh." Ucap Jessica menengahi pertengkaran kedua anaknya itu.

"Dia yang mulai, eomma!" Bantah Donghae sambil menatap tajam ke arah Kyuhyun.

"Tidak, dia yang memulai duluan, eomma!" Kyuhyun tak mau kalah dengan Donghae.

"Apa kau bilang? Kau yang duluan, Kyu!?"

"Kau, yang memulai.."

"Kau, Kyu.."

"Kau, hyung.."

"Kau.."

"BERHENTIIIII !" Jessica geram dengan kedua anak kembarnya yang tak kunjung usai bertengkar satu sama lain. Karena teriakan Jessica barusan, Donghae dan Kyuhyun pun menghentikan aksi kejar-kejarannya itu seketika. Kini mereka berdua tertunduk, kalau Jessica sudah menunjukkan kemarahannya, tak akan ada lagi yang berbicara. Eommanya itu selalu sensitif jika berhubungan dengan hal-hal yang menyangkut Kyuhyun.

"Donghae, kembali ke kamar sekarang juga!" Walaupun suara itu hanya menyerupai bisikan, namun tak ada yang berani membantahnya, Jessica mengucapkan kalimat barusan dengan penuh penekanan, dan itu artinya emosinya sudah di ubun-ubun. "B-baik eomma.." Jawab Donghae gelagapan. Akhirnya Donghae pun beranjak menuju kamar mereka. Ya, kamar mereka.. karena si kembar Choi menempati kamar tidur yang sama, hanya saja di dalam kamar itu disediakan masing-masing satu tempat tidur untuk mereka.

"Iiish.. kau sih, eomma jadi marah, kan.." Ucap Donghae kepada Kyuhyun dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua. Tetapi mereka salah, sepertinya eomma mereka itu masih bisa mendengar percakapan keduanya. "Ehemm.." Jessica memberikan kode kepada Donghae yang sepertinya akan memulai pertengkaran lagi. Donghae pun lantas segera melesat menuju kamarnya.

Jungsoo yang duduk di samping Kibum mencubit gems pipi Kibum, "Huh, untung saja aku masih memiliki satu dongsaeng yang masih 'normal'. Pertahankan itu Kibumie.."

"Tenang, hyung, kau bisa percaya padaku.."

Siwon dan Jessica hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah anak-anaknya tersebut.

.

.

Hari ini adalah hari minggu, seluruh anggota keluarga Choi sepertinya sangat menikmati hari minggu ini. Kalau di hari biasa, mereka akan disibukkan oleh kegiatan masing-masing. Sudah lama sekali mereka tak menikmati hari minggu bersama-sama, karena kesibukkan sang appa yang sangat padat. Saat ini mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menonton film bersama. Hari minggu kali ini mereka memutuskan untuk tidak keluar rumah dan lebih memilih menghabiskan waktu bersama di rumah.

"Hyung, aku bosan." Celetuk si maknae keluarga Choi.

"Kau bosan, eoh? Tak suka filmnya?" Jungsoo mengusap surai lembut Kyuhyun yang tiduran di pangkuannya. Jarak usia antara Jungsoo dengan adik kembarnya itu terpaut lima tahun. Jadi usia Jungsoo saat ini sudah limabelas tahun.

"Aniyo, coba saja hyung memutarkan film horror, itu lebih menyenangkan." Sahut Kyuhyun dengan nada merajuk.

"Haha, memangnya kau lupa ya? Donghae kan tidak suka film horror. Bisa-bisa aku harus menemani dia tidur tiga hari tiga malam jika sehabis nonton film horror." Bisik Jungsoo pada Kyuhyun.

"Hihi, aku lupa Hae hyung kan penakut." Jungsoo dan Kyuhyun terkikik geli mengingat bagaimana Donghae ketakutan dan minta ditemani tidur oleh Jungsoo waktu sehabis menonton film horror. Padahal Donghae tidak tidur sendirian, karena ada Kibum dan Kyuhyun yang juga sekamar dengannya. Namun, Donghae masih meminta Jungsoo untuk tetap menemaninya tidur.

"Sudah, ah. Bisa-bisa kau dengannya bertengkar lagi gara-gara kita mentertawakannya." Akhirnya Jungsoo dan Kyuhyun memilih kembali fokus pada film yang mereka tonton. Tiba-tiba Kibum bangkit dari tempat duduknya, kemudian ia memilih duduk di dekat Jungsoo. Hyung tertuanya itu paham maksud Kibum, ia pun merangkul pundak Kibum, "Adik-adikku memang benar-benar manja, eoh? Hae, kau tak mau kesini juga?"

"Tidak, aku bersama eomma saja.", Jessica pun tersenyum kepada Donghae yang bersandar di sampingnya.

"Kalian bertiga sangat mirip jika sedang bermanja seperti ini." Ucap sang appa membuat si kembar Choi menjawab serentak, "Tentu saja, kami kan kembar appa." Tawa Siwon, Jessica, dan Jungsoo pun pecah mendengar seruan kompak dari tiga anak kembar itu.

.

.

"Jaljayo, chagiya.." pintu kamar itu pun tertutup. Seperti biasa sang eomma selalu megunjungi kamar anak-anaknya sebelum tidur. Bukannya lekas tidur, si kembar Kibum malah membuka matanya kembali.

"Hyung, Kyunnie, apa kalian sudah tidur?" Tanya Kibum. "Belum." Sahut Donghae dan Kyuhyun bersamaan. Sepertinya anak kembar memang selalu sehati, buktinya dari tadi mereka selalu melakukan hal-hal yang sama tanpa sengaja.

"Waeyo, Kibum-ah? Kini Donghae yang balik bertanya. Bukannya menjawab Kibum malah terdiam seribu bahasa membuat kedua saudara kembarnya itu bingung.

"Apa Bum hyung sakit?" Tanya Kyuhyun polos, ia tak pernah melihat kembarannya yang satu ini bertingkah aneh seperti malam ini. Sepertinya Kibum benar-benar melamun hingga dua pertanyaan yang dilontarkan oleh dua orang yang bersamanya tak kunjung dijawab juga. Donghae memutuskan turun dari ranjangnya dan menghampiri Kibum.

"Kibum.." Kibum pun tersentak dari lamunannya ketika suara Donghae memekak di telinganya.

"Ah, ne, mianhae aku melamun." Donghae dan Kyuhyun semakin bingung dibuatnya, walaupun Kibum cenderung lebih pendiam dari pada mereka berdua, namun Kibum bukanlah tipe orang yang suka melamun seperti saat ini.

"Apa kau bermimpi buruk?" Tanya Donghae kembali. Kibum menjawab hanya dengan sebuah gelengan kepala.

"pabo, kita kan belum tidur hyung, bagaiamana Bum hyung bermimpi jika dia saja belum tidur dari tadi." Kyuhyun mengoreksi pertanyaan Donghae barusan. Donghae pun menepuk kepalanya, menyadari kesalahan pertanyaan yang barusan dilontarkan. "Aigoo, aku lupa, Kyunnie. Hehe.." Donghae menyengir menyadari kesalahannya.

"Lalu kau kenapa Bum hyung?" Kyuhyun kembali pada permasalahan Kibum.

"A-ku.. aku hanya mau bilang, kalau aku.. sangat sayang kalian." Ucap Kibum malu-malu.

"Mwo? Ku kira kau mau bicara apa. Kau ini misterius sekali, Bummie. Kadang-kadang kau sangat pendiam, tetapi kapan saja bisa berubah menjadi manja seperti ini." Donghae menanggapinya santai.

"Aku serius, hyung." Kibum protes pada Donghae yang menganggapnya hanya bergurau. Donghae dan Kyuhyun pun mulai medekatkan jarak duduk mereka lebih dekat lagi dengan Kibum.

"Tentu saja, aku dan Hae hyung juga sangat sayang dengan Bum hyung." Kyuhyun memeluk Kibum yang duduk di sampingnya.

"Kau tenang saja. Seperti anak kecil saja kau ini." Ejek Donghae pada Kibum. Tak sadarkah ia? Bahkan sering kali dirinyalah yang bertingkah kekanakan, itulah Donghae.

"Apa aku tidak salah dengar, Hae hyung? Bukankah kau yang sering bertingkah kekanakkan, eoh?" Donghae melempar glarenya pada Kyuhyun.

"Arra..arra.. mianhae, hyung." Kyuhyun menyengir pada Donghae sambil menunjukkan jarinya yang ia bentuk seperti huruf V.

"Aku tahu bahwa aku terlalu berlebihan, tapi aku mohon pada kalian jangan pernah berpisah walau apapun yang terjadi. Kita harus selalu bersama, ne?"

"Kenapa Bummie berkata seperti itu? Memangnya kami mau kemana? appa, eomma, Jungsoo hyung juga, mereka ada di sini. Jadi, kau tak perlu takut, ne?" Kibum menganggukan kepalanya mendengar penuturan Donghae.

"Itu benar, Bummie hyung. Lagi pula kau tak perlu sedih. Walaupun kita terpisah, tetapi hati kita tetap satu. Eomma yang bilang pada Kyunnie, sebab kita ini adalah anak kembar. Walaupun kita terpisah, kita masih bisa merasakan perasaan satu sama lain, jika teradi hal baik pada salah satu dari kita maka yang lain juga dapat merasakannya, begitu pula jika terjadi hal buruk, kita juga bisa merasakannya. Jadi, Bum hyung jangan Khawatir." Ucap Kyuhyun panjang lebar. Kibum hanya tersenyum menyadari kembarannya itu berbicara panjang sekali.

"AHAHAHAHA.." Kibum dan Kyuhyun mengernyit bingung kerena Donghae tiba-tiba tertawa, padahal menurut mereka tak ada hal lucu sama sekali sedari tadi.

"Kenapa tertawa, hyung? Apa ada yang lucu?" Tanya Kibum bingung.

"Aniyo, hanya saja kau lucu, Kyu. Bagaimana kau bisa bicara bijak seperti itu?" Ucapan Donghae barusan membuat Kyuhyun menggembungkan pipinya kesal.

"Iiish, jangan seperti itu, Kyu. Nanti pipimu bisa meledak jika kau terus mengembungkannya seperti itu." Goda Donghae membuat Kibum tertawa dibuatnya, namun Kyuhyun yang menyadarinya langsung menghentikan aksi menggembungkan pipinya itu. "Kalian menyebalkan." Kyuhyun pun membungkus dirinya dengan selimut tebal miliknya dan tidur memunggungi kedua hyungnya itu.

"Ah, Hae hyung, kau ini suka sekali menggoda Kyunnie. Lihat, dia jadi ngambek, kan?" kata Kibum yang melihat tingkah dongsaeng satu-satunya itu mengambek karena ulah Donghae. Tiba-tiba Donghae mendekati tempat tidur Kyuhyun dan meletakkan jari-jari kecilnya itu di perut Kyuhyun, lalu jari-jarinya itu mulai bergerak-gerak menggelitik Kyuhyun.

"Ahahaha.. Hyung, geli. Ahahaha.. hentikan..." Kyuhyun tertawa terbahak-bahak karena digelitik oleh hyungnya itu. Kibum yang melihat keseruan itu pun ikut menggelitik Kyuhyun. Akhirnya, karena terlalu lelah tertawa mereka semua tertidur di ranjang Kyuhyun sampai pagi dengan kepala bertumpu di tubuh satu sama lain.

.

.

Masih dikediaman keluarga Choi, di sebuah ruangan terdapat seorang pria yang tengah serius menerima telpon dari salah satu rekan kerjanya. Sesekali pria itu memijat pelipisnya yang terasa berdenyut karena mengahadapi situasi sulit yang sedang dihadapinya saat ini.

"Bagaimana bisa seperti ini, Kangin-ah? Aku tak tahu apa-apa. Bagaimana bisa mereka mencabut jabatanku? Apa yang harus aku lakukan untuk menyelamatkan perusahaanku? Jika seperti ini, aku dan keluargaku akan tinggal dimana?" Choi Siwon, pria itu tengah berbicara dengan Kangin. Siwon sudah menjadikan Kangin sebagai tangan kanan di perusahaannya itu.

'Kau harus tenang Siwon-ah, aku akan berusaha membantumu untuk keluar dari masalah ini.'

Suara dari ujung telpon itu terputus ketika sang empunya memilih mematikan telponnya.

Tiba-tiba daun pintu di ruangan itu terbuka, memperlihatkan sosok wanita cantik yang dalam usianya itu, yang tak lain adalah Jung Jessica, sang istri tercinta.

"Apa maksudmu kita akan tinggal dimana?" Siwon hanya bisa mematung melihat sosok istrinya yang benar-benar ada dihadapannya saat ini. Apa ia mendengar percakapanku barusan? Batin Siwon.

To be continue..

Apa yang terjadi pada keluarga Choi berikutnya? Akankah kebahagiaan akan terus bersama keluarga mereka? Bagaimana dengan firasat Kibum? Nantikan kisah selanjutnya di chapter berikutnya. Terima kasih bagi para readers yang sudah membaca apalagi juga yang sempat memberikan reveiw. Jeongmal gomawo. ^^ Kalau responnya bagus, saya usahakan update secepatnya, kalau tidak, mungkin FF ini akan saya hapus.