Enter the Night Kings

By : Skyking22. Regalia

.

.

.

Rated : T~M (For Bad Languange, Violence, Blood, and some Adult themes)

Genre : Sci-fi

.

.

Warn : Crossover dengan Air Gear-nya bakal dimuat di Chapter 2. Dan, Chapter 2 bakal lama munculnya berhubung saya lagi UTS.

Disclaimer : KHR! Bukan punya saya, melainkan milik Amano Akira.

Don't like Science? Then don't read!

.

.

.

"Dame-Tsuna, apa itu Sel Volta?"

Laki-laki berjas hitam, memakai topi yang sekilas seperti seorang bayi yang menggemaskan ini menatap muridnya sambil memegang buku paket Fisika kepunyaan Tsunayoshi Sawada, laki-laki yang memilki rambut berwarna cokelat, bersekolah di SMA Namimori, sang bos Vongola kesepuluh. Si murid balik menatap Reborn dengan menaikkan alis. Menyiratkan perkataan, 'Ha? Sel Volta? Apaan tuh? Sejenis Wine?

"Ekk, Reborn! Rasanya aku baru pulang sekolah kok sudah diberi rentetan pertanyaan?!"Tsuna protes bukan main. Ya iyalah, siapa yang gak kesel ditanyain soal gak jelas kaya gitu abis pulang sekolah? Orang kakak saya aja saya tanyain kayak ginian saya langsung digampar.(?)

"Dasar Dame-Tsuna! Kau ini sebentar lagi akan menghadapi Ujian!"

"Ya ampun, Reborn!"Tsuna mengacak-acak rambutnya, "Itu masih 2 bulan lagi! Masih lama! Beri aku kebebasan sedikit dong!"

"Tidak ada kebebasan!"Reborn lalu mengelus pelurunya yang terlihat kinclong di mata Tsuna, "Cepat jawab apa itu Sel Volta!"

"Ma-Mana aku tahu! Aku ka—OUCH! SAKIT REBORN! JANGAN TENDANG KEPALAKU!"Kepala Tsuna memerah dan memar gara-gara Reborn menendangnya begitu keras dengan kakinya, padahal hanya karena Tsuna tidak bisa menjawab 1 pertanyaan. You're a sadist, Reborn.

"Dengarkan baik-baik!"Reborn lalu mengarahkan pistolnya ke arah Tsuna, "Sel Volta adalah salah satu Sel Elektrokimia. Dalam Sel Volta, reaksi Redoks spontan digunakan untuk menghasilkan arus listrik! Tuh, hapalkan! Sudah kusingkat juga! Kuberi waktu 3 menit!"

"Hiiieee?! Mana cukup!"

"Kalau kau sampai tidak bisa menghafalkannya.."Reborn menatap seram Tsuna, "Kau akan kusuruh untuk mengalahkan Hibari dan Mukuro sekaligus!"

"APAAAA?! Kau gila, Reborn! Satu saja aku bisa mati, apalagi dua!"

Reborn menyeringai, "Tak apa. Lagipula kau juga sebenarnya malas ikut Ujian kan? Kalau kau mati kan kau tak perlu merasakan Ujian."

"Tapi aku tak mau mati!"

"Ya kalahkan mereka!"

"Itu mustahil!"

"Jadikan itu menjadi tidak mustahil!"

"Jangan memutarbalikkan kata-kataku!"

"YAK! 3 MENIT BERLALU!"

"TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKK !"

.

.

.

"Does WHAT bother me? That cocky-little punk-ass?"

Agito Wanjima

.

.

.

Gagal—Oh, itulah yang Tsunayoshi rasakan. Ia tidak bisa menjawab pertanyaan Reborn karena waktunya habis, dan jika dibiarkanpun sepertinya sama saja. Waktunya habis dipakai untuk memprotes Reborn, membuat anak Brunette itu tak punya kesempatan untuk menghafalkan. Kini, dirinya dilanda perasaan antara gelisah, takut, sedih dan lainnya. Semuanya bercampur aduk di dalam hatinya. Hanya ada 2 cara, meminta pada Hibari dan Mukuro agar melepaskannya atau..? Atau apa? Oh, crap!

Tsuna benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia tahu kedua laki-laki tersebut adalah orang yang sama-sama abnormal. Meskipun populer dikalangan para gadis, mereka tetap saja dua laki-laki yang berbahaya yang bertolang belakang akan sifatnya. Hibari tidak suka hal yang berbau percintaan sementara Mukuro menyukai kemesuman.

Tsuna mengepalkan erat tangannya. Tapi ini adalah kekalahannya. Ini juga salahnya sendiri kenapa tidak belajar semalam, ia malah bermain game. Ia harus menerima kenyataan itu. Lagipula ia sudah punya Vongola Ring, yang akan membuatnya berubah menjadi punya kekuatan. Tapi, meskipun begitu, ia tetap ragu, namun ada perasaan yang terus melunjak dari dalam hatinya untuk bertarung.

Dan akhirnya, Tsuna pun memantapkan dirinya untuk pergi melawan mereka. Ia akan menantang mereka dengan gaya anak berandalan dan ngajak ribut. Meskipun hidup taruhannya. Oh Tsuna, You really have a death wish, don't you?

.

.

.

Come on , hurry up and take out the trash. I'm bored.

Agito Wanjima

.

.

.

Hell yeah.

Looks like this one's another loser.

Tsuna benar-benar tidak mengerti, padahal ia sudah berusaha sekuat tenaganya, memakai jurus pamungkasnya yaitu X-Burner, dengan kekuatan apinya, namun setelah ia berhasil menemukan Hibari dan Mukuro, dan bertarung dengan mereka, ia malah kalah dengan waktu hanya 15 menit. Apa yang sebenarnya terjadi? Ia sudah mengerahkan seluruh tenaganya!

Namun, apa yang bisa ia lakukan sekarang?Ia—Ia, seharusnya bersyukur karena dirinya belum mati. Hampir saja ia mati apabila Reborn tidak datang untuk menyuruh Mukuro dan Hibari untuk berhenti menyerang Tsuna. Tubuhnya babak belur, penuh goresan, sempat muntah darah tadi dan dirinya kini berada di rumah sakit. Untunglah ibu dan ayahnya sedang pergi liburan sehingga mereka tak bisa melihat keadaan Tsuna yang seperti ini. Pastinya mereka akan khawatir dan panik jika melihat keadaan anak kesayangan dan satu-satunya mereka telah menjadi seperti ini.

Tapi sesungguhnya, pertanyaan yang terus tertanam di dalam benaknya adalah kenapa Reborn menghukumnya dengan cara seperti ini? Memangnya tidak ada cara lain yang lebih halus ataupun tidak menggunakkan kekerasan? Sudah tahu sebentar lagi Ujian kok malah tubuhnya seperti ini?!

Tiba-tiba angin sepoi berhembus dari luar jendela. Terlihat disitu—Reborn, tersenyum pada Tsuna atau tepatnya menyeringai kepada anak muridnya itu sambil loncat ke arah ranjang Tsuna.

"Reborn!"Tsuna menjerit, "Segera jelaskan aku! Kenapa kau menghukumku dengan cara ini?!"

"Fufufuufu.."Reborn berlagak layaknya Mukuro yang cegukan abis minum air ledeng, "Bagus sekali kau bertanya. Dan, jawaban itu terdapat di dalam pertanyaanmu."

"Aku gak ngerti!"Tsuna yang bodoh (emang bodoh) semakin mendesaknya untuk menjelaskan, "Cepat Reborn!"

"Kau paling lemah dalam pelajaran Fisika kan?"Reborn memulai penjelasan dan Tsuna mengangguk, "Aku tahu semua penjelasan dalam buku Fisikamu gak bakal menyerap ke dalam otakmu karena otakmu anti banget sama yang namanya pelajaran."

"Terus apa hubungannya?"Tsuna mengerjap-mengerjapkan matanya. Kelilipan kali ye?

"Kau ingat saat pertarunganmu dengan Hibari dan Mukuro, kau mencium sesuatu yang aneh?"

"Ah.."Tsuna mengingat-ngingat, "Ah! Ya benar! Aku mencium sesuatu yang aneh, tapi aku tidak pedulikan.."

"Disitulah letak kesalahanmu."Reborn tersenyum, "Sebenarnya, saat kau bertarung, aku memperhatikanmu dari atas dan menyebarkan racun yang dibuat oleh Shamal, sehingga tubuhmu agak melemah dan kau tidak bisa konsentrasi."

"Jadi kau penyebabnya?! Sialan kau, Reborn! OUCH!"Lagi, Reborn menendang kepalanya.

"Kau tidak mau lagi kelanjutannya?"

"AH! Mau mau!"

"Sepertinya otakmu gak bakal ngerti kalau tidak ada contohnya."Reborn kemudian pergi meninggalkan Tsuna yang masih bengong gak ngerti.

Tak lama, Reborn kembali membuka pintu kamar Tsuna sambil membawa sebuah botol Coke. Reborn kemudian naik ke atas ranjang Tsuna dan tiba-tiba mencabut sehelai rambut Tsuna.

"AWW! Sakit Reborn! Ngapain sih kau?!"

"Ini baru awal."Reborn lalu memasukkan satu helai rambut Tsuna tersebut ke dalam botol dan matanya kembali mendelik ke arah Tsuna.

"Coba kau lihat."Tsuna mengangguk dan melihat ke arah tangan Reborn yang sedang memegang rambut di dalam botol.

"Apa yang akan kau lakukan untuk menggetarkan rambut yang ada di dalam botol ini?"

"Mmm..?"Tsuna menyentuh botol tersebut, namun tidak ada reaksi apa-apa, "Digoyangpun tidak bisa.. Uhh.. Aku tidak tahu."

"Benar-benar Dame-Tsuna."Reborn menimpali, "Karena kekerasan botol dan ada udara di dalamnya, dipukul sebanyak apapun dari luar… Ya gak bakal bergerak!"

"Terus..?"

"Coba kau teriak di dekat botol ini."

Awalnya Tsuna ragu, namun ia mengikuti perintah Reborn.

"AAAAAAAAAA!"Tsuna teriak dengan muka OOC-nya. Oh god, This Author is getting suck!

"Dan.. Lihat!"Tsuna terkejut, rambutnya yang berada di dalam botol tersebut bergerak karena suaranya!

"Pukulan dari satu arah, hanya menggerakkan botolnya, tapi nggak mempengaruhi bagian dalam."

"Lalu..?"

"Tapi, kalau menerima gelombang Osilasi dari seluruh penjuru, gelombang akan mengalami pemantulan baur di dalam botol dan menghasilkan gelombang Stasioner sehingga menggetarkan rambutnya."

Tsuna menaikkan alis.

"Lalu, apa hubungannya dengan pertarunganku tadi?!"

"Saat Mukuro dan Hibari berhadapan denganmu, aku sengaja menyebarkan racun di tengah-tengah Mukuro sedang melakukan ilusi dengan kabutnya, sehingga racunku tidak terlihat."Reborn mengeluarkan rambut dari botolnya, "Anggap botol ini adalah paru-parumu. Sebenarnya nggak ada masalah saat bertarung seperti biasa."

"Jadinya..?"

"Tapi.. Saat kau terjepit antara gelombang kejut yang dihasilkan oleh Flame Hibari dan gelombang pantul dari Mukuro, timbul gelombang Stasioner dalam dirimu.. Dan akhirnya.. Kau pun terkena racun itu."

"Jadi kau penyebabnya! Kau sengaja mengajarkan aku pelajaran Fisika namun lewat cara yang berbahaya!"

"Eitss… Besok Matematika loh.. Persiapkan dirimu.."

"TIDAAAAAAAK!"

.

.

.

The only monster here is that swollen face of yours, you wussie. You wanna have a pity party, do it alone.

.

.

.

TBC.

Chapter 2, bukan tentang Math.. Tapi apa ya..? Klik tombol review, baru kalian akan tahu kelanjutannya!

Agito : F*ck. Lagi-lagi kita terlibat ama dia.

Ikki : Gak apa-apa. Biar gue terkenal. Gue ama Hibari? Beh, kalah jauh bet. Muka gue ajigile lebih ganteng daripada dia.

Hibari : Hmph. Jangan sok, herbivor. Kau bakal kugigit sampai mati.

Ikki : Ya elah mas. Selow kali. Gue kan Cuma bercanda.

Tsuna : Kenapa aku harus terlibat sama mereka?

Yuno : Kau mau terlibat denganku? Heheheh.. Nanti kubilangin Author-nya biar kepala kamu kupengggal besok.. Hehehehehe..

Author : Alamakjan. Semua abnormal.