Vocaloid © Yamaha
OC, miss-typo, AU, EYD yang tidak beraturan, dan kekurangan lainnya.
.
.
.
Chapter 1
Megurine Luka baru saja membuka pintu rumahnya dan kini gadis bersurai merah muda itu mendapati seorang pemuda berambut blue ocean yang tengah menyandarkan punggungnya di depan pagar rumahnya sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana abu-abunya.
Luka kenal orang itu―sangat kenal. Sambil memasang wajah stoic andalannya dia melangkah mendekati pemuda itu. Tanpa perlu mengeluarkan sepatah kata apa-pun, pemuda itu sudah langsung menyadari jika Luka tengah melangkah ke arahnya.
"Ohayou, Luka-chan. Wah, kau tampak manis pagi ini!" Sebuah pujian terlontar dari mulut pemuda blue ocean itu. Luka hanya tersenyum tipis, sangat tipis. Saking tipisnya tak ada yang bisa melihat senyuman gadis Megurine itu. Tapi, tidak untuk pemuda ini.
"Ah, kau tersenyum Luka-chan. Kawaii ne…" dan seketika itu juga rona merah tergores di pipi chubby Megurine Luka. Dia menghentikan langakahnya―membuat pemuda itu mengerutkan dahinya bingung dan juga menghentikan langkahnya. Lalu tanpa diduga…
BUGH!
Luka melayangkan tas slempang biru tuanya ke lengan pemuda berambut ocean blue itu―Kaito, dengan keras lalu berlari menjauh dengan rona merah di wajahnya. Kaito hanya meringis kesakitan dan seketika itu juga sebuah senyuman telukis di wajahnya, "Dasar gadis tsundere." celetuknya lalu berlari menyusul Luka.
.
.
Megurine Luka kini tengah melangkah pelan di koridor sekolanya. Kedua lengan mungilnya kini tengah membawa sebuah kardus besar yang berisikan peralatan klubnya―jurnalistik. Luka sedikit mengeluh tentang beratnya bawaan yang tengah dibawanya dan mengapa dia yang harus membawanya. Hell yeah, ini memang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai salah satu anggota klub jurnalistik.
BRUK! Tanpa sengaja Luka menabrak seseorang yang membuat kardus tersebut jatuh―yang otomatis membuat isinya bertebaran di lantai. Luka tidak tahu pasti siapa yang menabraknya. Dia tidak terlalu mempedulikan siapa yang dia tabrak, karena menurutnya itu bukanlah hal penting.
"Go-gomen," ucap Luka sambil menundukkan kepalanya.
"Ah, Luka-chan…" ucap orang itu yang tak lain adalah Kaito. Luka langsung mendongakan kepalanya begitu mendengar suara yang sangat familiar untuknya.
"K-kau!" seru Luka. Kini sepasang manic azure itu menangkap seorang pemuda berambut blue ocean tengah menatap ke arahnya.
"Konnichiwa Luka-chan! Wah, siang ini kau terlihat manis sekali!" ucap Kaito yang sontak saja membuat wajah Megurine Luka merona hebat. Ingin rasa Luka mencincang tubuh pemuda yang berada di hadapannya ini. "Ah, wajahmu memerah Luka-chan, manis sekali…" ucap Kaito dan dengan lancangnya dia mencubit pipi seorang Megurine Luka.
BUGH! Kembali sebuah pukulan melayang di wajah Shion Kaito.
.
.
Hari kini sudah sore, matahari sudah mulai melangkah ke ufuk barat. Luka melangkahkan kakinya menuju pintu gerbang sekolahnya. Sekolah sudah sepi, hanya tersisa beberapa murid yang masih berada di lingkungan sekolah.
Sepasang mata azure itu menangkap sosok biru dan hijau tosca yang tengah jalan bersama keluar dari gedung perpustakaan. Entah kenapa, melihat pemandangan tersebut membuatnya sedikit kesal. Buru-buru Luka berjalan dengan cepat menuju gerbang sekolah tanpa menyadari jika pemuda berambut biru itu tengah menatapnya dengan sebuah senyuman.
"Ng, Miku aku duluan ya." ucap Kaito kepada gadis berambut hijau tosca yang ada di sampingnya.
"Ah, iya. Hati-hati di jalan, Kaito-niichan!" ucap gadis itu, Hatsune Miku.
Kaito menganggukkan kepalanya lalu melangkah pergi meninggalkan sepupu jauhnya itu.
Sementara itu, Luka tengah berjalan menyusuri trotoar kota Tokyo. Hatinya masih kesal akan pemadangan yang baru saja dilihat olehnya. Entah kenapa hatinya merasa seperti di bakar oleh bara api yang membara.
'Oh ayolah Megurine Luka, ada apa denganmu?' jeritnya dalam hati.
Gadis itu menghentakkan kakinya kesal. Tanpa disadari olehnya, seseorang tengah melangkah ke arahnya. Orang itu terlihat melukiskan sebuah senyuman di wajahnya saat dirinya telah menemukan Luka.
Ditepuk pundak gadis berambut merah muda itu. Merasa ada seseorang yang menepuk pundaknya, Luka menolehkan kepalanya. Sepasang manik azure itu mendapati seorang pemuda tengah menatapnya dengan pandangan penuh kasih saya.
"Luka… daijoubu ka?"
.
.
.
To Be Continue
a/n: holla bertemu lagi dengan Matsuki :3
Kali ini Matsuki mau buat fanfic twoshoot nih :D hanya saja twoshot ini agak berbeda, soalnya satu chapter enggak sampai 1k+ words biar lebih berbeda dari yang lain.
Terus fanfic ini sengaja Matsuki buat agak sedikit minim deskripsi dan bahasanya (mungkin) agak sedikit berat seperti berat badan saya /lho?
Bagi yang gak tau tsundere, Matsuki jelaskan menurut data yang Matsuki dapat.
Tsundere itu sebuah sifat seseorang yang di satu sisi dia akan terlihat sangat dingin dan jutek dan di satu sisi dia akan terlihat sangat pemalu.
Bagi yang berbeda pendapat, jangan protes ke Matsuki. Soalnya ini menurut data yang Matsuki dapat loh O3O
Oke, cukup basa-basinya
.
.
.
Review?
No bashing
