.

"Halo semua, saya Kim Mingyu, mohon bantuannya."

Wonwoo hanya diam menatap pemuda yang berdiri didepan kelasnya, memperkenalkan diri sebagai murid baru. Dirinya tidak menyangka kalau pemuda itu akan pindah kemari.

Pemuda itu Kim Mingyu, kekasih ehm lebih tepatnya mantan kekasihnya. Wonwoo masih tidak bisa berpikir kenapa dia dulu mau saja dengan Mingyu. Padahal Mingyu dulu itu terkenal berandal, dekil, tukang modus, suka merokok hanya saja jarang, rajin bolos, bodoh, tidak peka. Tapi jujur, Mingyu itu tampan dan tinggi.

Soal kenapa putus itu rahasia publik.

Wonwoo pada waktu itu ingin pindah sekolah agar tehindar dari Mingyu setelah mereka putus. Dengan otak yang pas-pas an serta usaha yang dilakukannya, akhirnya ia diterima di sebuah sekolah elit dengan beasiswa, Wonwoo pikir dengan masuk sekolah yang kebanyakan orang pintar ini Mingyu tidak mungkin mengikutinya.

Tapi kenyataan nya, sial.

"Kau silahkan duduk dibangku yang kosong, dan sekarang kita mulai pelajarannya"

Mingyu berjalan sesuai titah dari sang guru, ia berjalan melewati Wonwoo yang berada dibarisan kedua dari depan.

Dari situ Wonwoo dapat melihat Mingyu yang tengah berkedip genit kearahnya. Wonwoo mendengus dan memalingkan wajahnya setelah melihatnya. Nah yang ia takutkan sekarang adalah,

"Bagaimana nanti kalau gagal move on?"

.

.

.

Rulebreaker

By DaeMinJae

.

Jeon Wonwoo, Kim Mingyu, and other.

The cast isn't belong to me.

.

((Warn!))

Gaje; slice of life; romance; bikin mual; kurang memperhatikan EYD; Boys Love; PG-15 (padahal saya belum 15)

.

Happy reading!

.

Seorang Kim Mingyu kembali lagi. Membuat Wonwoo kelabakan, rencana-rencana Wonwoo untuk move on digagalkan Mingyu sendiri. /"Kau kan memang ditakdirkan untukku-"/"Sialan kau Kim Mingyu"/

.

CHAPTER 1

Bel istirahat berbunyi. Kebanyakan murid berlarian keluar kelas, tidak kurang dari 5 menit kelas sekarang sudah sepi, dan hanya tinggal beberapa murid. Mereka adalah yang sengaja membawa bekal. Hitung-hitung penghematan, kata mereka.

Mereka menggeser bangku mereka sehingga terbentuk seperti meja kantin dan memakan makanannya disana. Diantara mereka itu ada Wonwoo. Dan yang lain itu, Seokmin, Jisoo, Chan, Junghan, dan Seungcheol.

Sebenarnya tidak semua membawa bekal, contoh nya adalah Seungcheol yang sejak tadi mengganggu Junghan atau bahkan Chan agar mendapat suapan. Kalau Seokmin dia itu sangat tumben tidak ke kantin, biasanya dia berada diantrean paling depan.

"Hyungdeul, kalian lihat murid baru tadi? Sepertinya dia akan menjadi murid populer dalam sekejap" Chan memulai pembicaraan. Yang lain mengangguk menanggapi.

"Sudah jelas, Dia tampan tapi lebih tampan diriku.. iya kan Junghan?" Ujar Seungcheol yang langsung mendapat tepukan keras dikepalanya. Tepukan itu tidak main-main, kepalanya terasa seperti akan terbelah.

"Tapi memang benar sih kau tampan cheol" Junghan nyengir saat melihat Seungcheol menoleh horror padanya. Dan yang lain dengan kompak bersorak 'huu' saat melihat itu.

Wonwoo sejak tadi hanya diam, kadang tertawa pelan jika ada yang nampak lucu. Meskipun wajahnya datar tapi sebenarnya dia itu tipikal anak yang sangat cerewet. Terkejut juga dia kenapa mereka membahas itu, Wonwoo ingin bersikap biasa jika membahas mantan pacarnya itu. Tapi didalam hatinya ia masih tidak bisa untuk tidak mengingat dia-

.

.

.

Note:

Mengabaikan semua orang yang bernama Mingyu.

.

.

.

Pembicaraan mereka berlanjut hingga bel masuk berbunyi. Dengan segera mereka kembali menaruh bangku mereka seperti semula. Dan menunggu yang lain masuk. Awalnya yang berada dikelas itu diam, karena pelajaran kali ini adalah yang sangat membosankan tetapi gurunya sangat galak. Namun setelah seorang dari kelas itu menggebrak pintu kelas dan berteriak dengan keras,

"Kita jam kosong kali ini! Min seonsaengnim tidak masuk!"

Kelas langsung ricuh, entah semua mulai menjadi gila, murid siapa yang tidak bahagia jika mendapat jam kosong?

Kebanyakan murid wanita sekarang sedang berkerumun disekitar meja Mingyu. Mingyu sendiri jika dilihat lebih jelas terlihat risih dengan kelakuan para wanita itu. Tapi Mingyu tetap diam dengan wajah datar. Matanya melirik kearah bangku Wonwoo, disana terlihat Wonwoo yang tengah fokus membaca novel lengkap dengan kacamata bukannya. Mingyu tersenyum tipis saat melihat betapa manisnya Wonwoo.

"Mingyu! Terima kasih sudah tersenyum denganku!"

"Tidak mungkin! Mingyu tersenyum kepadaku!"

Wanita-wanita itu berdebat soal yang sebenarnya bukan untuk mereka. Mingyu kembali melirik Wonwoo mengabaikan debatan tidak berguna itu. Ia tersentak saat Wonwoo menoleh kearahnya dan sempat saling bertatapan dengannya sebelum ada orang lain yang menutupi celah yang digunakannya untuk melirik itu.

Mingyu mengumpat dalam hati.

Ia berdiri dari duduknya dan berdehem, "bisakah kalian minggir?" Seketika kerumunan itu menghindar memberikan jalan untuk Mingyu, dengan langkah cukup lebar ia pergi dari situ. Sebelah tangannya merogoh sesuatu dari kantong celananya dan menggenggam itu, ia menghentikan langkahnya untuk menghembuskan napasnya dan kembali berjalan.

Ia menjatuhkan diam-diam sesuatu yang digenggamnya diatas buku yang sedang dibaca Wonwoo. Ia berbisik, 'senang bertemu kembali'. Dan melangkah cepat keluar dari kelas.

Mingyu berlari menuju kamar mandi yang sudah diberitahu dari salah satu teman, entah siapa namanya, ia lupa karena banyak yang memperkenalkan diri padanya. Ia tersenyum kembali saat mengingat sekilas wajah Wonwoo yang kebingungan. Sangat bukan tipe nya sebenarnya saat melakukan sesuatu yang cukup aneh seperti tadi.

Jujur, dirinya itu suka sekali blak-blakan, tidak memandang itu siapa. Namun demi bertemu Wonwoo-nya, ia agak sedikit merubah dirinya. Tapi kemungkinan dia bisa saja kembali berandal karena ada yang mengajak nya, dan jiwanya itu memang berandal.

Mingyu menatap cermin persegi yang ada didepannya, memandang wajahnya yang tidak bisa untuk tidak tersenyum, bahkan taringnya terlihat.

"Wonwoo hyung, tenang saja kau akan kembali padaku" Mingyu menyalakan keran wastafel untuk membasuh wajahnya. Tangannya mengusak rambut nya kebelakang, memperlihatkan jidat nya dan menambah kesan seksi dari wajahnya.

Ia kembali tersenyum dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar mandi.

.

.

Wonwoo menghentikan acara membaca bukunya, menatap kertas berwarna peach yang terlipat diatas bukunya. Ia menatap pintu ruang kelasnya, ia yakin tadi orang yang menjatuhkan ini berjalan kesana, namun hanya sebuah bayangan baju yang terlihat disana. Wonwoo menghela napasnya, ia tadi sebenarnya juga mendengar orang itu berbisik padanya, namun karena ia terlalu fokus dengan bukunya itu menyebabkan ia tidak terlalu menangkap apa yang orang itu katakan.

Wonwoo membuka lipatan kertas itu, dahimya mengerut saat merasa mengenali tulisan yang tidak cukup rapi -menurutnya.

Wonwoo melafalkan apa yang tertulis disana berulang-ulang, wajahnya memanas saat ia sadar siapa yang memberi kertas itu. Wonwoo menoleh ke belakang, dapat dilihat bangku yang awalnya ramai itu sepi, dan orang yang duduk dibangku itu tidak ada.

Jujur hyung aku masih mencintai mu

"Sialan kau Kim Mingyu" Wonwoo menunduk, menjatuhkan wajahnya diatas buku bacaannya yang terbuka, menyembunyikan wajahnya yang semakin memerah. Ia menggeram rendah, dan berkali-kali mengumpat dalam hati. Tangannya meremas kertas itu kuat-kuat.

PUK

Wonwoo kembali tersentak saat seorang menyenggol pundaknya. Seketika Wonwoo mengangkat wajahnya dan mengengok kanan kiri. Kosong.

Ia kemudian menatap mejanya dan menemukan secarik kertas yang kini tidak terlipat, namun diatasnya terdapat sebuah permen kesukaannya. Wonwoo terdiam beberapa saat, kemudian tangannya segera mengambil kertas itu dan mengantongi permennya.

Kau sudah membaca yang tadi kan? Akan kujadikan kau milikku lagi hyung. Tunggu saja

Wonwoo kembali meremas kertasnya. Ia memejamkan matanya dan menghela napas.

"Tenang saja Wonwoo, kau pasti tidak akan jatuh kelubang yang sama"

.

.

TBC/END?

Maaf kalau tidak memuaskan, jujur ini hanya selingan pas gaada kerjaan. Untuk ini ga terlalu mengharap review saya, jadi ga review gapapa, tapi sebenarnya review itu menambah semangat saya.

Lanjut atau tidak tergantung mood yaps. Lagipula paling ga panjang setiap chapternya

Sragen, 19/06/2016 13.00