Chapter 1
My Love Is Pain
Summary : Bagaimana rasanya mencintai seseorang tetapi seseorang itu tidak mencintai kita? Itulah yang kini dirasakan Sasuke, seorang lelaki yang memendam perasaannya pada seorang putri yang cantik namun dingin,hidupnya penuh dengan kemewahan,dan selalu memandang rendah orang lain yang tidak sederajat dengannya.
Disclamer : Masashi Kishimoto
Genre : Hurt/Comfort, Romance (Slight Humor)
Pairing : Sasuke and Sakure
Rated : T
Dahulu kala tinggalah seorang gadis cantik, rambutnya tergurai panjang ber warna pink ,matanya hijau emerland,pipinya merona,kulitnya putih seputih salju,dia bernama Haruno Sakura. Dia merupakan turunan bangsawan,setelah dia sudah menikah dia akan di utus untuk menjadi Ratu Kerajaan jauh dari kata 'kumuh',semua fasilitas tersedia disini,apapun yang dia inginkan selalu dia tidak mendapatkan kasih sayang orang tua sepenuhnya karena orang tuanya sibuk menjalankan tugasnya menjadi pemimpin rakyat Kerajaan Haruno.
Sakura sering merasa kesepian,dia tidak boleh bermain dengan orang orang-orang tertentu saja yang boleh berteman dengannya.
Namun hal itu malah membuat Sakura menjadi orang yang tinggi hati,dingin,pesimis,dan pemarah.
Sebelumnya nenek Sakura pernah mengingatkan pada Kurenai (Ibu Sakura) bahwa lebih baik membiarkan anakknya bergaul dengan siapa saja,namun hal itu tidak di hiraukan olehnya.
10 tahun kemudian…
Tidak terasa Sakura sudah akan memasuki Sekolah Menengah Atas,dia berumur 15 tahun.
"Ahh si anak itu, untuk apa sih dia masuk ke sekolah ini, ini kan sekolah biasa."Ujar Ten ten salah satu murid di sekolah itu.
"Iyaa lagian yang ada dia lakukan disini pasti hanya akan menyusahkan kita saja, ya ngga?"Lanjut Ino.
"Iyaa.."Jawab Konan,Karin, dan Ten ten bersamaan.
Ten ten,Ino,Konan,dan Karin merupakan segerombolan anak genk "Freezy"yang sangat ditakuti, tidak ada yang berani menyapa mereka, karena orang tua mereka merupakan penembak jitu, tanpa pandang bulu. Namun anehnya meskipun penembak jitu itu sudah berkali-kali membunuh orang, hal itu tidak pernah diketahui oleh pemimpin kota ada yang berani melaporkannya, karena mereka mendapatkan ancaman dari sang penembak jitu.
Banyak orang yang memanfaatkannya untuk membalas dendam, dan hal-hal buruk lainnya.
Tuk Tuk Tuk
Terdengar sangat keras suara hentakan kaki seseorang yang sedang berjalan, begitu sepinya keadaan sekolah saat itu, belum ada satu pun orang yang sudah datang di sekolah itu. Sakura berjalan menyusuri koridor sekolah mencari kelas X C,setelah dia menemukannya tanpa menunggu lagi ia langsung menyimpan tasnya pada tempat duduknya.
Tak disangka ada seseorang yang diam-diam terus mengikutinya.
Sudah 1 bulan bersekolah disini Sakura curiga bahwa ada seseorang yang terus memperhatikan gerak-geriknya.
'Hah sudahlah untuk apa aku memikirkan hal-hal seperti itu.'batinnya.
Setiap dia membuka loker selalu saja dia mendapat surat entah dari siapa yang berisi..
Dear,Sakura
Saat aku melihatmu jantungku berdetak kencang, darah ku mengalir begitu cepat.
Saatku menatap matamu aku rasanya ingin pingsan tak kuasa melihat indahnya dirimu.
Andai aku punya keberanian untuk menyatakan langsung padamu, namun sayangnya
Aku hanya lelaki pengecut, yang tidak berani melakukan itu.
Aku terus memendam perasaan ini, entah sampai kapan.
Aku tahu kau tidak akan mau dengan ku, meskipun hanya teman.
Karena aku hanya rakyat biasa, hidupku sederhana jauh dari kata 'mewah'
Tapi disisi lain aku selalu berharap kau mau bersamaku.
Menggenggam tanganku.
Tersenyum tulus padaku.
Tahu kah kau betapa dalamnya harapanku untuk bersamamu.
Setiap malam aku berdoa, agar kau bisa membukakan hatimu kepadaku.
Tolonglah mengerti tentang perasaan ini.
Beribu-ribu kata indah sudah aku curahkan
Hanya untukmu..
Sakura rambut pinkmu menyinariku hatiku setiap hari
Senyumanmu yang selalu menyinari langkah-langkahku
Walaupun aku jarang melihatnya..
I LOVE YOU
.
.
.
.
"Huhh ayolah apa orang ini tidak lelah ya?terus memberikanku surat seperti ini setiap hari, tahu kah kau?aku lelah membuangnya huh."
Ujar Sakura ketus, sambil membuang kertas itu.
Saat lelaki melihat kejadian itu, dia merasa sangat-sangat sakit hati, hatinya seperti ditusuk oleh ribuan campur aduk, namun apa daya yang ia dapat lakukan dia hanya mencoba untuk menerima. Lelaki itu biasa dipanggil 'Sasuke', dia berambut pantat ayam berwarna hitam kebiruan, matanya berwana onyx, bertubuh tinggi, senyumnya manis. Banyak wanita yang menyukainya namun dia selalu menyimpan perasaannya pada 'Sakura'.
"Ya ampun Sakura, kamu kejam banget…jangan gitu dong.."Ujar Hinata sambil mendekatinya, dia merupakan satu-satunya orang yang paling dekat dengan Sakura.
"Huhh,….entahlah lupakan saja."
Hinata hanya diam dan tidak melanjutkan kalimatnya.
.
.
.
.
.
"Kau tahu?aku baru saja jadian dengan Sai. Aku tidak menyangka bahwa dia akan menembakku aku sangat senang, semalam merupakan malam terindah."Ujar Ino pada segerombolan seoulmate setianya.
"Haha baguslah…"Ujar Konan.
"Ehh ehh tuh liat ada si anak alay itu, si putri bangsawan yang manja, bodoh, dan tidak punya teman."
Ten ten, sambil menunjuk-nunjuk Sakura yang sedang berjalan kearah WC, dimana segerombolan wanita itu sedang berkumpul disana.
Sakura berjalan tanpa ekspresi, menuju toilet itu.
"Eh putri Sakura mana pengawal setiamu itu? Sudah bosankah mengawalmu?"Ejek Karin dengan nada meremehkan.
"Bukan urusanmu."Ujar Sakura ketus.
"Oh, jadi kamu berani dengan kami? Putri Krystal yang terhormat?"Bentak Ten ten keras.
"Jika ya kenapa? Apa itu urusanmu juga?"
"Kau tidak tahu siapa kami?"Lanjut Karin.
"Untuk apa aku tahu? Tidak penting."Jawab Sakura polos.
"Huh, girls si putri terhormat ini ingin bermain-main dengan kita rupanya. Kita apakan dia ya?"Tanya Ten ten.
Sakura tidak mengacuhkan apa yang mereka bicarakan dan rencanakan. Dia pun hanya melanjutkan langkahnya menuju toilet.
Tepat setelah dia membuka pintu bilik toilet untuk keluar…
-To Be Continued-
