Hari Kamis yang cerah. Seperti biasa aku ke Deimon dengan inline skate. Hari ini di sekolahku ada pemberitahuan yang katanya 'penting'. Bagiku pemberitahuan itu tidak berguna dan hanya membuang waktu. Akibatnya, latihan sudah lama dimulai ketika aku sampai Deimon.

Kami latihan seperti biasa, bersiap-siap pulang seperti biasa, jugamengamati "Ayah" dan "Ibu" Deimon Devil Bats, Kak You dan Kak Mamo seperti biasa.

"Hei, manager sialan. Bawakan itu kesini."

"Tadi pagi aku sudah bilang kalau itu tidak ada."

"Kalau begitu yang itu saja."

"Itu juga tidak ada."

Muka Kak You terlihat semakin kesal karena benda yang diinginannya tidak ada. Ngomong-ngomong, Kak You maunya apa sih? Daritadi Cuma bilang 'itu'...

"Cih. Kalau begitu apa yang ada?"

"Cuma ada itu. Kalau tidak salah aku menaruhnya di..."

...

Jauh dari pojok ruang klub, kami mengamati mereka. Tidak ada yang berani mendekat karena takut terlibat pertengkaran(?) mereka berdua.

"Kak Hiruma dan Kak Mamori hebat seperti biasa..."

"Yaa~ Mereka terlihat mesra!"

"Hei"

"Tiap kali"

"Kita bingung..."

" Apa bedanya 'itu' dan 'itu' ?"

Wah, 3 bersaudara kompak lagi! Aku juga bingung, kok Kak You dan Kak Mamo bisa saling ngerti Cuma pakai kata 'itu'? Padahal kan banyak benda yang bisa dimaksud 'itu'?

"Fugo!"

"Eh? Mmm... Maaf, aku juga tidak tahu."

"Aku juga."

"Kuritan, Musashan, Komusubicchi bilang apa?"

"Dia tanya, 'apa guru juga tahu apa yang dibicarakan mereka berdua?' Tapi sayang, aku juga tidak tahu."

"Padahal kita yang paling lama bersama Hiruma, ya."

Wah, bahkan Kuritan dan Musashan tidak tahu apa yang dimaksud 'itu' sama Kak You! Rasanya Kak Mamo jadi semakin hebat. Tapi toh, ini sudah jadi hal yang biasa. Lebih baik aku pulang sekarang, mumpung latihan selesai lebih cepat dari biasanya.

"Sena, sebelum pulang kita mampir ke situ dulu yuk!"

"Boleh kok. Tapi sebelum itu, aku mau ke sana dulu..."

"Ah, aku juga ingin beli itu di sana~"

"Oh, itu ya. Menurutku itu cocok buatmu."

...

"Ah"

"Aku lupa"

"Kalau ada satu pasangan lagi"

"Fugo! Ma, masa muda!"

"Ahaha... Kata Komusubi, 'Tapi sepertinya Sena maupun Suzuna tidak sadar kalau meraka sama saja dengan Hiruma dan Anezaki'."

"Kak Kurita memang hebat..."

"Praktis sekali bahasa kuat itu."

"Ah, bubar bubar! Kalau di sini terus aku semakin sedih karena tidak punya pacar."

"Aku juga..."