Hyung ! Saranghamnida
" Aku ingin kita putus," dengan mudahnya sederet kalimat meluncur dari bibir tipis itu. Dan sederet kalimat itu sudah sering ia ucapkan berulangkali kepada seseorang yang silih-berganti menemaninya. Bahkan kini pelafalan kalimatnya semakin bagus saat memutuskan jalinan hubungan dengan beberapa kekasihnya.
Tubuh namja cantik yang duduk di seberang meja langsung bergetar saat mendengar kalimat 'putus' yang diucapkan kekasihnya. Kedua tangannya mengepal erat lalu mencengkeram tepian apron yang ia kenakan. Tanpa menunggu aba-aba, buliran cairan bening langsung meluncur bebas dari sudut matanya. Bibir yang sejak awal bertemu dengan kekasihnya selalu menyunggingkan senyuman, kini berubah menghasilkan lengkungan kebawah. Bibir itu meloloskan isakan lirih saat bendungan airmata tak mampu ditahannya.
" W – wae, Siwonnie ?" Setelah bersusah payah meredakan rasa kagetnya, ia berusaha memberanikan diri untuk menatap kedua iris tajam namja dengan balutan seragam itu. Namja tampan dengan usia yang terpaut jauh dibawahnya.
Choi Siwon, namja yang baru menginjak usia 17 tahun dan menyandang gelar sebagai siswa kelas 3 SMA hanya melengkungkan senyuman tipis. Kedua tangannya dilipat didepan dada dengan angkuhnya. " Kamu tau alasanku, hyung." Mata tajam Siwon memberikan isyarat pada namjachingunya – ah, sebentar lagi akan menyandang status sebagai mantan namjachingunya – untuk menjawab pertanyaan yang baru saja ia lontarkan.
Namja cantik itu mengerjap bingung. Tidak dipedulikan jejak airmata yang menggenang di sekitar wajahnya, pandangan matanya tetap terfokus pada namja yang 7 tahun lebih muda darinya. " Apa karena usia ? Bukankah dulu kamu tidak mempermasalahkan jarak usia kita, Siwonnie ?" Namja itu masih berusaha menyadarkan kekasihnya. Mungkin saja dengan memanggil dengan nama kesayangannya, ia bisa kembali menyentak alam bawah sadar kekasihnya.
" Aku berubah pikiran, hyung." Wajah tampan Siwon nampak bahagia, seolah tidak ada beban. Pandangan wajahnya ia alihkan pada pemandangan para pejalan kaki yang berjalan di sepanjang trotoar.
" Aku yakin bukan itu alasanmu, Choi Siwon." Namja yang berprofesi sebagai koki di salah satu restoran ternama di kota menggeram kesal. Ia memutar kembali memori otaknya beberapa hari yang lalu saat salah satu temannya memberikan kabar yang cukup mencengangkan untuknya. " Kamu menyukai namja lain, kan ?" lanjutnya dengan amarah yang terpancar dari tatapan matanya. Ya, salah satu temannya memberitahunya jika kekasih mudanya tengah berpelukan dengan namja lain. Sebenarnya ia berusaha mengelak jika namja yang dimaksud temannya adalah Siwon, kekasihnya.
Siwon malah terkekeh geli melihat ekspresi menyeramkan sang koki. Ia bahkan tidak sedikitpun merasa ketakutan. Kepalanya mengangguk pelan seolah memberikan pembenaran jika ucapan yang terlontar dari bibir namja yang duduk diseberangnya.
" Jadi benar ?" Sebenarnya namja yang sudah terkenal dengan kecantikannya ini masih berharap jika apa yang ia dengar tidak benar. Ia masih berharap jika kekasihnya masih setia kepadanya.
" Dia bahkan lebih seksi dari hyung," bisik Siwon lirih sambil meletakkan tangannya di samping mulutnya. Matanya memicing tajam – menginspeksi penampilan sederhana sosok yang duduk kaku usai mendengar ucapannya –.
" CHOI SIWON grrrhh ~~" Kedua tangannya menggebrak permukaan meja dengan sekali sentak hingga menimbulkan kagaduhan di café. Banyak pasang mata yang mengalihkan perhatian kearah meja yang dihuni Siwon dan sang koki cantik.
Siwon tidak mengambil pusing. Namja bertubuh tegap itu malah beranjak dari duduknya dan mengambil tas ransel yang ia sandarkan di kaki meja. Baru saja ia akan melangkah menjauhi meja, tangannya terulur meraih segelas orange juice yang tidak berkurang sedikitpun saat pertama kali memesannya. Setelah beberapa kali tegukan, cairan berwarna orange pekat itu membasahi tenggorokan Siwon yang kering.
" Aku hanya ingin berjaga-jaga saja, hyung. Aku takut kamu menyiramku dengan orange juice hehe… Annyeong ~~"
Siwon berjalan gontai keluar café dan langsung disambut rangkulan seorang namja paruh baya yang memakai balutan kemeja rapi. Dan tentu saja, namja yang usianya jauh berada diatas Siwon. Keduanya lalu berjalan menembus di tengah kerumunan manusia yang memenuhi trotoar. Meninggalkan sang koki cantik yang menatap penuh amarah pada mantan namjachingu mudanya.
.
.
.
Cast : Choi Siwon x Kim Kibum
Rate : T
Genre : Romance and lilbit humor ^^
Desclaimer :
I own nothing, except this story.
All Super Junior members belong to GOD and their self.
If you don't like this story or couples, leave this site quietly.
!
.
.
.
Namja dengan penampilan modis itu nampak mengotak-atik smartphone keluaran terbaru yang ia dapatkan dari mantan namjachingunya. Sesekali bibirnya mengerucut imut saat ia kalah dalam permainan yang sedang ia mainkan melalui aplikasi smartphonenya. 10 menit berlalu, ia mulai bosan dengan permainan yang dimainkannya. Akhirnya, ia memilih melesakkan gadget canggih itu kedalam saku celana jeansnya.
Kini, giliran bola matanya yang bergerak mengelilingi café mungil yang dikunjunginya malam ini.
" Aku akan membunuh Jae hyung jika sudah sampai grrrhhh ~~" geram Siwon kesal saat merasakan pantatnya terasa panas karena sudah lama duduk.
Jika bukan karena ajakan makan malam yang ditawarkan sepupunya, Siwon tidak akan mau menyanggupinya. Apalagi sepupunya pintar sekali merayunya. Mengajaknya menikmati makan malam di salah satu café dengan hidangan lezat. Ia tentu tidak mampu menolaknya. Dan lagi, Siwon masih berada dalam proses mencari mangsa baru untuk dijadikan kekasih. Jadi, terpaksa ia tidak bisa menghamburkan uang untuk beberapa hari ini.
" Jika kamu berani, CHOI SIWON !" bisik sebuah suara yang terasa familiar di telinga kanan Siwon. Dalam sekejap, Siwon membalikkan tubuhnya dan mendapati sosok Kim Jaejoong sudah berdiri menatapnya dengan seringai mengerikan. Ugh ! Sepupunya yang memiliki paras cantik ini selalu saja membuat jantungnya melompat tak karuan setiap melihat seringaian yang terpasang di wajah polosnya.
" J – Jae hyungg ~~ hehe…" Siwon mencoba mencairkan suara mencekam akibat aura hitam yang dikeluarkan namja yang 6 tahun lebih tua darinya.
TTAKKK !
Jitakan mendarat sempurna tepat di pucuk kepala namja berparas tampan itu. Seketika erangan kesakitan disuarakan Siwon saat merasakan kepalanya berdenyut kencang. Dan ia harus mengakui Kim Jaejoong selalu membuatnya diam tak berkutik.
.
.
.
" Hyung, ayo pulang ~~" rengek Siwon dengan wajah sengaja dibuat memelas. Tangannya menarik-narik kemeja putih yang dikenakan Jaejoong.
" Ssshh… Diam !" Jaejoong melotot tajam pada sepupunya. Ia kembali menatap layar tabnya, sesekali menyentuh layarnya.
" Ya sudah, aku pulang saja."
" Hemmm ~~" Jaejoong bergumam tak jelas. Matanya masih terpancang pada susunan kalimat yang tercetak pada layar tabnya. Pandangan matanya sedikit terganggu saat sebuah telapak tangan menghalau penglihatannya.
Jaejoong dengan amat dan sangat terpaksa menengokkan kepalanya. Menatap tajam sosok sepupunya yang malah menghadiahinya dengan senyuman kuda.
" Apa ?"
" Uang transportasi, hyung." Siwon kembali menengadahkan telapak tangannya di depan wajah sepupunya.
" Memangnya namjachingumu tidak memberimu uang ? Aku dengar dia sangat memanjakanmu." Jaejoong mengeluarkan dompet dari saku celananya dan menarik beberapa lembar uang.
" Aku sudah putus 2 hari lalu," sahutnya enteng. Siwon kembali menghitung lembaran uang yang sudah berpindah di tangannya. Ia bahkan mengabaikan tatapan kaget Jaejoong. " Hyung, aku pu –– "
" Jae hyung ?" ucap sebuah suara yang sukses menghentikan kegiatan yang dilakukan Siwon dan Jaejoong.
Jaejoong yang menyadari jika sosok yang berdiri di seberang meja memanggil namanya langsung beranjak dari posisinya. Namja berambut pirang itu segera membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat.
" Ah, sajangnim. Annyeonghaseyo ~~" Jaejoong berulangkali membungkukkan tubuhnya hingga membuat namja yang dibalut kemeja pink polos itu menggeleng pelan.
" Ini bukan jam kantor, hyung. Panggil aku Kibum saja. Arraseo ?" Ucapan namja bertubuh mungil itu langsung mendapat anggukan kaku Jaejoong. Sejauh ini Jaejoong mengalami sedikit kesulitan saat memanggil pimpinannya tanpa menggunakan embel-embel sajangnim. Yah, meski usia pimpinannya lebih muda satu tahun darinya, tapi tetap saja Kim Kibum menyandang gelar pimpinan di perusahaan tempatnya bekerja.
Kibum memilih duduk di kursi kosong yang berada didekat jangkauannya. Tangannya menarik beberapa map berisi dokumen yang akan digunakan sebagai presentasi rapat beberapa hari kedepan.
Namja muda yang sudah mengisi kekosongan jabatan pimpinan perusahaan milik keluarganya itu sibuk membaca dokumen yang disodorkan Jaejoong.
" Yah, cepat pulang !" bisik Jaejoong saat mengetahui sepupunya tidak segera beranjak dari kursinya. Tangan rampingnya mendorong kasar tubuh besar Siwon agar segera pergi.
Kibum yang mendengar kegaduhan itu langsung menghentikan gerakan matanya. Wajahnya ia angkat dan mendapati sosok namja yang belum pernah ia temui sedang menatapnya intens.
PLAKK
Tamparan keras sukses mendarat di pipi mulus Siwon hingga membuat namja muda itu tersadar dari kegiatannya menatap Kibum.
" Appo !" bentak Siwon sambil mengusap pipinya yang terasa panas.
" Cepat pulang. Bukankah kamu tadi sudah mau pulang ?"
" Tidak jadi. Aku ingin menemani hyung saja," jawabnya asal. Matanya kembali memandang kagum kecantikan yang terpancar dari sosok Kibum. Apalagi matanya terus tergoda untuk menatap bibir merah yang amat menggoda nafsunya. Belum lagi aroma tubuh Kibum yang terus menggelitik hidungnya.
.
.
.
" Jae hyung, aku pulang dulu, ne. Annyeong…" Kibum mendekap beberapa tumpuk map didepan dadanya. Namja cantik itu lalu membungkukkan badannya dan menatap risih sosok sepupu Jaejoong yang duduk di meja lain yang tak jauh dari meja yang dihuninya. Kibum semakin bergidik ngeri saat namja tampan itu melambaikan sebelah tangannya pada dirinya. Dan lagi, Kibum malah melihat Siwon mengedipkan sebelah matanya.
Siwon menyedot minuman yang dipesannya hingga habis tak bersisa, sebelum menghampiri sepupunya yang sedang memberesi berkas yang tercecer di atas meja.
" Hyung~~" Siwon menepuk bahu Jaejoong pelan.
" Hmm ~~" Jaejoong bergumam lagi.
" Kibummie hyung sudah punya kekasih ?"
Secepat kilat, tab yang berada dalam dekapan Jaejoong langsung menghantam lantai café hingga menimbulkan suara cukup nyaring. Jaejoong tidak peduli pada kerusakan yang diakibatkan ulah spontannya. Yang ia pedulikan saat ini adalah cengiran tak berdosa sepupunya.
" Jangan bilang kamu menjadikan Kibum sebagai targetmu, Choi Siwon !"
" Dia cantik, hyung," gumam Siwon tanpa sadar. Matanya memancarkan rona bahagia saat kembali membayangkan wajah cantik Kibum yang tengah serius menatap tumpukan berkas.
" Dan pantatnya juga seksi," imbuh Siwon lagi.
OMG !
_TBC_
.
.
.
Hehe… Lagi-lagi FF baru muncul lagi. Tenang aja… Author sebentar lagi libur kuliah ko, jadi bisa melanjutkan beberapa FF yang chaptered xoxo….
Lalalalalalala ~~~~ ^^
