Naruto By Masashi Kisimoto

Cause We Are Friends By Thyz Verbazend

Enjoy!

.

.

.

Ketiga orang itu tengah sibuk saling berkejaran diantara pepohonan yang rindang. Sang lelaki yang pertama melompat dengan lincahnya diikuti oleh seekor anjing berbulu putih lebat yang tak kalah tangkasnya. Dibelakangnya seorang lelaki lain yang memakai kaca mata hitam, membuatnya berkesan misterius dan menyeramkan. Keduanya begitu semangat dalam melaksanakan latihan, tak terkecuali seorang gadis yang berada tak jauh dari mereka, sedari tadi dia hanya memperhatikan sesi latihan teman satu timnya dengan seksama.

Gadis itu terlihat sangat murung dan tak bersemangat tidak seperti kedua temannya yang lain. Begitu banyak pikiran yang menghantuinya, termasuk rasa tidak percaya dirinya pada teman-teman satu angkatannya yang membuatnya lebih suka menyendiri dan lebih pendiam.

Tiba-tiba gadis itu berhenti dan hinggap di salah satu batang pohon yang dia lalui, kedua temannya yang menyadari itu menjadi bingung dan segera menghampiri gadis itu.

"Ada apa Hinata? Mengapa kau berhenti?" Kiba bertanya pada gadis berambut indigo itu. Namun sang gadis hanya menunduk dan terduduk murung di dahan itu. Dia tak menjawab sama sekali.

Kiba pun akhirnya mengikuti Hinata untuk duduk di sebelahnya, sedangkan Shino masih memperhatikan keadaan sekitar untuk memastikan bahwa tak ada yang tim lain yang berada di sekitar mereka. Mereka terdiam dalam keheningan, menikmati semilir angin yang berhembus.

"Apa aku selalu merepotkan kalian?" Ucap Hinata pelan. Kiba langsung merespon dan membantahnya.

"Apa maksudmu? Tentu saja tidak." Shino hanya memperhatikan dari dahan pohon tertinggi.

"Aku iri pada kalian, kau yang lincah dan tangguh, sedang Shino yang kuat dan pintar. Sedangkan aku..., aku hanya menjadi beban untuk kalian..." Hinata berkata lirih.

"Kau tak pernah menjadi beban untuk kami. Ingat itu, kita disini tim, kita ada untuk saling membantu satu sama lain." Rahang Kiba menegang karena sedikit terbawa suasana.

"Kau juga kuat Hinata, jangan pernah meremehkan kekuatanmu. Memangnya siapa yang menolong kita menemukan sungai saat aku terserang kunai beracun? Siapa yang selalu pertama kali menemukan musuh? Dan siapa diantara yang bertahan sampai tahap akhir ujian chuunin?" Shino turun dari dahannya dan ikut duduk di sebelah mereka.

"..."

"Itu semua kau Hinata. Hanya karena sifatmu yang lembut bukan berarti kau lemah Hinata, ingat itu." Shino menepuk kepala Hinata pelan.

"Kita harus terus berjuang untuk menjadi lebih kuat! Ayo bersemangatlah!" Kiba berkata antusias.

"Kalian benar, kita tak boleh menyerah." Hinata menegakkan wajahnya kembali. "Ayo kita lanjutkan lagi, Guru sudah menunggu kita." Hinata tersenyum dan melompat memimpin di depan. Shino dan Kiba pun ikut tersenyum dengan kembalinya anggota tim mereka. Mereka bertiga melanjutkan kembali perjalanan latihan mereka.

Sekuat apapun kau, teman akan selalu menjadi penopang.

.

.

.

Fic one shot pendek yang aku dedikasikan buat orang-orang yang selalu menjadi teman, dimanapun, kapanpun, dan disaat apapun.

Berharap jika aku dapat memilikinya walau hanya satu saja. Untuk membagi setiap keluh dan rasa lelahku menjalani hidup.

Please RnR Readers...

-THYZ-