DISCLAIMER : MASHASHI KISHIMOTO

No One Who Can Love You Like I do

By: Bella UchiHaruno

Fict ketiga bella nih, sebelum ngelanjutin fict berisik! Pengen publish ini.

WARNING : OOC, gaje, misstypo bertebaran

Don't like don't read

"Pantat ayam!"

"Jidat Lebar!"

"Ayam!"

"Jidat!"

Begitulah teriakan yang menggema pagi ini di kelas XII IPA-2, Konoha High School.

"Apa kau lihat-lihat!" kata Sasuke

"Hah, pede sekali kau! Punya mata tuh untuk melihat, baka!" ucap Sakura

"Cih, sudahlah, lagi pula tak heran kalau kau melihatku terus, aku kan pria tertampan di sini."

Sakura mengangkat sebelah alisnya.

DUAAG, dengkul Sasuke di tending oleh Sakura.

"Aaaaww!" Sasuke meringis kesakitan

"Tak usah Sok! Biar kata-kata orang kau tampan, tapi kataku TIDAK!" Sakura memberi penekanan pada kata tidak.

"Sudah-sudah, untuk apa sih kalian bertengkar hanya karna buku." Kata seorang gadis berambut pirang.

"Hah, Ino, dia yang mulai duluan. Dia menarik rambutku dan mengataiku" kata Sakura sambil menunjuk-nunjuk Sasuke.

"Kau yang duluan kenapa membasahi bukuku dengan air."

"Aku sudah bilang tidak sengaja"

"Bohong!'

"Arrghh, sudahlah! Melerai kalian sama saja dengan aku melerai orang tawuran." Kata Ino sambil berlalu pergi.

Sasuke dan Sakura saling menatap dan memberikan deathglare.

"Sakura-chan! Teme! Aku punya kabar gembira!" teriak Naruto

Siiinghh, tatapan deathglare Sakura dan Sasuke tertuju pada Naruto sekarang,

"Wa..aaa. Sakura-chan, Teme, dengarkan aku dulu." Kata Naruto yang sedikit bergidik.

"Apa dobe?" Tanya Sasuke

"Aku punya tiket liburan ke pantai Konoha untuk 6 orang. Jadi, kalian akan ikut kan?" Tanya Naruto sambil memasang puppy eyes.

"Tidak jika ada dia!" sahut Sasuke dan Sakura sambil menunjuk lawannya disertai deathglare maut keduanya(caela).

"Ayolah Sakura, Teme. Pemandangan disana kan sangat indah, apalagi disana banyak kapal yang bisa kita tumpangi." Kata Naruto sambil melihat Sakura. Ia tahu bahwa Sakura suka menaiki kapal dan merasakan hembusan angin.

Sakura terlihat berpikir sebentar.

"Dan disana banyak tempat untuk menyendiri, dan tenang, sambil mendengarkan suara ombak." Kata Naruto yang sekarang berpindah melihat Sasuke.

Sasuke tampak berpikir, namun tak kelihatan oleh Sakura dan Naruto.

"Aku ikut!" kata Sakura dan Sasuke kompak.

"Baiklah, kita pergi Jum'at ini, mumpung libur 3 hari." Kata Naruto

"Ya baiklah." Kata Sakura dan Sasuke lagi.

Mereka menatap satu sama lain.

"Jangan menuruti aku dong!" kata Sakura

"Kau yang jangan menuruti aku!, sudahlah Pink, lebih baik kau kembali ke tempat dudukmu." Kata Sasuke sambil berjalan menuju tempat duduknya. Sakura menatapnya sinis. Dia ingin membalas perkataan ayam hidup ini tadinya. Tapi diurungkannya karena ia diberitahu bahwa ia dipanggil oleh Shizune-sensei.

.

.

.

Hari Jum'at pun tiba, mereka telah berkumpul dirumah Naruto.

"Hei semua!" teriak seorang gadis berambut pirang sambil berjalan kea rah sahabat-sahabatnya: Sakura, Hinata, Naruto, Sai dan Sasuke.

"Ino berisik." Kata Sakura

"Kau mau kemana Ino? Sampai membawa dua koper gitu." Tanya Naruto

"Hello~~, wanita selalu banyak perlengkapan bukan? aku membawa semua kebutuhan ku disana, alat-alat kosmetik, pakaian renang, dan masih banyak lagi, bla bla bla." Ino mengoceh dengan gaya lebainya.

"Hello~~, kita hanya 3 hari disana Ino, jangan terlalu berlebihan dong." Kata Sakura mengikuti gaya bicara Ino.

"Sudahlah, Ino punya hak untuk membawa apa yang dia mau bukan?" kata Sai

Ino menatap Sai, ia lalu tersenyum yang juga dibalas senyuman oleh pangeran pucat satu ini(?).

"Arigatou Sai."

"Kalau begitu, Ino naik mobil kau saja Sai. Aku tidak mau membawa barang-barangnya." Kata Naruto.

"Dengan senang hati. Silakan" ucap Sai sambil membuka mobil dan menundukan badannya, layaknya sang pangeran yang membukakan kereta pada putrinya.

Pipi Ino merona merah.

"Sekali lagi.. Arigatou Sai." Kata Ino sambil tersenyum.

Sai mengangguk pelan. Ia berjalan ke belakang mobilnya untuk menaruh koper-koper Ino.

"Kami duluan, kami akan menunggu kalian disana." Kata Sai sambil masuk ke dalam mobilnya.

BREEM..

Mobil berwarna merah milik Sai melaju dengan kencang.

"Hah, baiklah, kalian berdua ya." Kata Naruto menunjuk Sakura dan Sasuke.

"Aku bersamamu saja Naruto." Kata Sakura

"Oooo Tidak bisa" ucap Naruto sambil menggoyangkan jari telunjuknya(bayangin Naruto ngikutin gayanya Sule' XD).

"Aku bersama Hinata. Dan aku ingin menembaknya di mobil nanti. Kalau ada kau, nanti Hinata tambah malu." Kata Naruto berbicara pelan pada Sakura dan Sasuke. Hinata saat itu sudah berada di dalam mobil, sebelumnya ia telah dipaksa masuk oleh Naruto sehingga ia tak bisa mendengar pembicaraan mereka.

Naruto mendorong Sakura masuk ke dalam mobil keluaran terbaru berwarna hitam milik Sasuke yang telah dibukanya.

"Hei Dobe, kau ini merepotkan saja!" kata Sasuke dengan nada malas. Ia pun masuk ke dalam mobilnya.

"Hati-hati di jalan ya." Kata Naruto sambil melambaikan tangannya.

BREEEM..

Mobil Sasuke melaju lebih kencang dari pada mobil Sai tadi.

.

.

.

"Hei, ngebut sih ngebut. Tapi please deh. Aku belum mau mati muda" Kata Sakura sambil mengelus dadanya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya memegang jok mobil.

"Diamlah." Kata Sasuke

"…"

"…"

"La la la la la" Sakura bersenandung

"Diam Pink."

"Na na na na na~" Sakura tetap bersenandung. Pantas saja dia tak berhenti bersenandung. Sedari tadi Sakura memakai headphone berwarna pink miliknya, jadi suara mesin mobil Sasuke yang ngebut tak kedengaran oleh Sakura.

Sasuke menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia menyetel music di mobilnya dengan volume keras. Terdengarlah lagu Bruno Mars- Just the Way You are. Sehingga Sakura mau tak mau melepas headphone-nya.

"Kau gila menyetel lagu dengan volume keras?" teriak Sakura

Sasuke menyeringai.

"Hei, kau mendengarku tidak?" teriak Sakura lagi.

Piip

Sakura mematikan music dari mobil Sasuke.

"Hei manusia kepala ayam, kau ini senang membuat orang tersiksa ya!"

"Memangnya kau orang? Ku kira manusia jadi-jadian." Kata Sasuke dengan santai

"Kau itu manusia paling menyebalkan yang pernah aku temui dan ku kenal." Ucap Sakura sambil menggelang-gelengkan kepalanya.

"Dan kau adalah manusia paling cerewet dan aneh yang pernah aku temui dan ku kenal." Sasuke membalas perkataan Sakura.

"Apa? Kau bilang aku aneh? Kau itu yang aneh, mana ada manusia rambutnya model bokong ayam, terus kalo ditanya jawabnya 'hn', orang-orang mana ngerti kau ngomong apa!." Sakura tertawa mengejek Sasuke.

"Hei, tentu saja kau aneh, rambut pinkmu hanya kau yang memiliki di Konoha, dan itu aneh! Tak mirip sekali sama orang tuamu, jangan-jangan kau anak pungut." Sekarang gantian Sasuke yang tertawa.

"Hah, rambuku berarti langka kan? Aku jadi lebih mudah dikenali orang."

"Langka ya? Kau binatang purbakala? Haruskah ku antar ke museum Konoha?" Tanya Sasuke

"Hei, bisakah kau sedikit saja menghormati wanita?" kata Sakura

"Oh, kau wanita ya? Menghajar 3 orang pria sampai salah satunya patah tulang, dan kau hampir saja dijebloskan ke penjara, apa itu yang disebut wanita?"

Sakura mengembungkan pipinya. Ia diam dan tak mau membalas perkataan Sasuke, karena kalau mereka bertengkar tidak bisa dihentikan, ada saja kata-kata yang akan dikeluarkan untuk membalas perkataan lawan. Bahkan mereka pernah bertengkar dari pagi hingga siang, dan dilanjutkan lagi dengan pertengkaran melalui sms(short message service) atau telfon-menelfon untuk mengata-ngatai lawan.

.

.

.

Di bagian Naruto dan Hinata

"Hinata-chan, ada yang ingin aku bicarakan." Kata Naruto yang masih menyetir mobilnya dengan pelan.

"B..bicara ap..apa Naru..to-kun?" Tanya Hinata

Dag dig dug, jantung Naruto berdetak kencang.

'kok malah deg-degan ya?' batin Naruto

"Emm.. aku.. aku.." Naruto malah tergagap untuk bicara pada Hinata.

"Aku a..pa Naruto-kun?" Tanya Hinata dengan wajah memerah. Sepertinya ia sudah tau apa yang ingin dibicarakan Naruto.

"Aku.. aku.. mau pipis." Kata Naruto sambil menepikan mobilnya.

Gubrraaak! Hinata kecewa, mukanya malu karna udah narsis.

Naruto keluar dari mobilnya, ia menghadap ke hutan. Ia tidak mau pipis sebenarnya. Ia memikirkan kata-kata apa yang harus dikeluarkan untuk menyatakan perasaannya.

Naruto kembali masuk kedalam mobil setelah mendapatkan lampu di atas kepalanya(baca:ide).

Setelah duduk dijok mobilnya. Naruto menoleh kea rah Hinata yang ternyata tengah menatap Naruto.

"Ada apa Hinata-chan?" Tanya Naruto

Hinata menggelengkan kepalanya, ia menunduk karena malu ketahuan menatap orang yang disukainya.

"Hinata-chan, aku sedang mencari kekasih. Tapi aku tidak tau dia suka aku atau tidak padaku" kata Naruto

Hinata menghela nafasnya, ia sedih mendengar bahwa ada orang yang disukai Naruto.

"Bicara saja terus terang padanya Naruto-kun."

"Ya, aku mau terus terang padanya. Tapi aku takut dia menolakku."

"Belum dicoba mana tahu hasilnya Naruto-kun" kata Hinata

"Baiklah." Naruto diam sebentar.

"Jadi, maukah kau menjadi kekasihku Hinata-chan?" Tanya Naruto

Hinata mendongakan kepalanya, tampak pipinya yang merona merah.

Hinata mengangguk sambil tersenyum manis.

Naruto mencium pipi kanan Hinata dengan gerakan cepat dan singkat.

Hinata ternganga sambil memegang pipi kanannya.

Naruto tersenyum dan kembali menjalankan mobilnya.

.

.

.

Kembali ke Sasuke dan Sakura.

"Hei kau wanita pink. Bawa barang-barangmu dari mobilku cepat." Kata Sasuke yang baru saja menepi kan mobilnya.

"Hei Pinky, kau mendengarku tidak?" sahut Sasuke

Sasuke menoleh pada Sakura. Ternyata Sakura sedang tidur.

Sasuke menatap wajah musuhnya di saat tidur. Polos dan manis. Wajah Sasuke terasa panas.

'kau gila Sasuke? Itu musuhmu' batin devilnya Sasuke

Sasuke menggeleng-gelengkan kepalanya.

'dia emang manis kok Sas. Kayak bayi geto' batin angelnya Sasuke

Sasuke tersenyum.

'jangan gila dong Sas! Sekali musuh ya tetep aja musuh' batin devilnya kembali menyerang

Sasuke menggeleng-gelengkan kepalanya.

'perdamaian-perdamaian' angelnya Sasuke nyanyi lagu perdamaian.

*bletak*lama amat yak*

"Dia terkadang memang terlihat manis" kata Sasuke pelan.

"Pinky bangun" kata Sasuke setelah sadar apa yang ia katakana tadi. Lalu ia menjambak rambut panjang Sakura.

"Aww, sakit ayam!"

"Cepat keluar dan bawa barang-barangmu itu." Kata Sasuke

Sakura mengarahkan pandangannya ke dapan. Laut. Mereka telah sampai di pantai ternyata. Dan sekarang mereka ada di parkiran dekat hotel tempat mereka akan menginap.

Sakura keluar dari mobil Sasuke.

"YEEE… udah nyampe-udah nyampe" Sakura tereak-tereak gaje sambil nari-nari gaje. Dan Sasuke yang melihat itu hanya geleng-geleng kepala.

'ga bakal keluar mobil dulu deh, Sakura malu-maluin.' Batin Sasuke

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang pria berambut merah yang sedang menyunggingkan senyumannya karena melihat tingkah aneh Sakura.

Sakura menghentikan tarian anehnya.

"Oh, mas pegawai sini ya mas? Mas tunggu bentar ya, Saya lagi nungguin temen-temen saya. Mereka masih dijalan." Kata Sakura

"Jangan panggil mas dong. Saya bukan pegawai di sini. Saya yang punya hotel ini."

Sakura cengok. Dia baru sadar, mana ada pegawai hotel pake jas sampe' rapi-rapi gitu?.

"Gomen. Saya kagak tau bang"

"Lha, kok bang sih. Panggil nama saya saja. Garaa." Kata Garaa sambil mengulurkan tangannya mengajak Garaa bersalaman.

"Sakura." Sakura menyunggingkan senyumannya.

"Kau sendirian?"

"Mmm.. ya." Sakura melirik Sasuke yang ada di mobil.

"Tak masalah kah jika aku mengajakmu minum the di restoranku?" Tanya Garaa

"Baiklah, ayo" kata Sakura sambil menggandeng tangan Garaa.

Sakura berbalik sebentar,

"Weeek" Sakura menjulurkan lidahnya pada Sasuke.

Sasuke mengerucutkan bibirnya.

"Dasar wanita aneh." Kata Sasuke.

.

.

.

"Sakura-chan, ini kunci kamarmu." Kata Naruto sambil member kunci bertuliskan 212 pada Sakura.

"Oke. Thank's" kata Sakura

Sakura berjalan menuju kamar 212,

Sakura menepuk jidat lebarnya.

"Barang-barangku kan masih di mobil Sasuke." Ucap Sakura

Sakura menekan tombol hijau, Calling 'Pantat Ayam Hn'.

Tak ada jawaban dari Sasuke. Ia pun memutuskan untuk menelfon Naruto,

"Naruto, kamar Sasuke nomor berapa?"

'nomor 214, ada apa? Jangan membuat keributan ya'

"Tenang sajalah."

Tiit

Sakura menekan tombol merah. Ia berjalan menuju kamar Sasuke, kamar yang letaknya dekat dengan kamarnya, hanya dipisahkan antara 2 kamar. Ia telah menekan bel kamar Sasuke sebanyak 12 kali namun tak ada jawaban.

Tok Tok Tok

Sakura mengetuk pintu kamar Sasuke.

Cklek.

'heh, tidak dikunci?' pikirnya

"Sasu—" Sakura tak melanjutkan omongannya karena terpana melihat badan atletis seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Apa kau lihat-lihat pink? Terpesona?" kata Sasuke

Sakura memejamkan matanya sebentar.

"Jangan harap aku bisa terpesona olehmu." Sahut Sakura

"Ada apa kau kesini?"

"Barang-barangku kau kemanakan?" Tanya Sakura

"Masih di dalam mobil. Kau pikir aku mau mengangkat barang-barangmu?"

"Hah, seandainya kau bisa sedikit sopan terhadap wanita, seperti Sai. Atau seramah Garaa, aku bisa menyukaimu." Kata Sakura

"Terserah. Ini kunci mobilnya. Ingat, jangan sampai lecet."

"Akan ku hancurkan mobilmu"

Sasuke melempar Sakura memakai bantal.

"HUAAA" Teriak Sakura sambil berlari keluar kamar.

Sasuke heran,

'apa yang salah?' pikirnya, ia melihat sekelilingnya, tidak ada yang salah. Ia melihat dirinya sendiri. Dan memejamkan matanya. Pantas saja Sakura berteriak, handuk yang melilit pinggang Sasuke terjatuh dan 'itu' Sasuke terekspos.

'Damn!' pekik Sasuke

.

.

.

Malam yang indah diterangi oleh bulan dan bertaburannya bintang-bintang. Desiran ombak mengaung di telinga. Kelima remaja sedang makan malam di restoran mewah.

"Mana Sakura-chan?" Tanya Naruto

"Dia bilang, dia agak telat, dia baru selesai mandi. Dia bad mood, katanya sih gara-gara Sasuke" Kata Ino ambil melihat Sasuke. Sasuke yang merasa dirinya dibicarakan hanya memain-mainkan sendok pada tehnya.

Terlihat seorang wanita memakai celana jeans pendek, sehingga pahanya yang mulus terlihat, dan wanita tersebut memakai tank top berwarna putih yang ditutupinya dengan jaket berwarna pink.

"Itu dia Sakura." Kata Sai sambil menunjuk Sakura

"Sexy sekali sih pakaiannya." Kata Sasuke

GREEB

Saat Sakura ingin berjalan, ada seorang pria berambut seperti hiu menangkap tangannya.

"Apa maumu?" Tanya Sakura

"Hei gadis manis, jangan kasar gitu lah." Kata lelaki tersebut sambil memegang pipi Sakura.

"Lelaki itu kurang ajar, aku harus bantu Sakura" kata Sai, namun Sasuke menarik Sai untuk kembali duduk.

"Dia bisa menyelesaikannya sendiri." Kata Sasuke.

Lelaki tersebut memegang pinggul Sakura. Sakura memegang tangan lelaki tersebut.

BRAAK

Lelaki tersebut sukses terbanting ke lantai dengan darah yang keluar dari mulutnya. Sakura menginjak perut lelaki tersebut,

"dengar, kau menggangguku lagi. Maka akan mati." Kata Sakura sambil melotot.

Proook Prokk Prook

Sakura mendapatkan banyak tepuk tangan.

Sepasang mata melihatnya dari kejauhan.

'gadis ini menarik. Aku suka.'

TBC

Panjangan ya? Gimana? Ada kekurangankah?*banyak* gomen deh..

RnR please, kalo ada yang reaviw bakal dilanjutin. So, keep or delete?