Aldnoah Zero © Aoki Ei

Warning : OOC, Eyd, Typo(s), etc.

Rated : T

"Cause I Love You"

Hanya sebuah ficlet untuk meramaikan Fandom Aldnoah Zero

Happy Reading

"Untuk apa kau selalu mengunjungiku? Tcih, kau meledekku?" Inaho sedikit tersenyum karena Slaine berkata seperti itu. "Kenapa kau selalu sinis kepada-ku, Koumori?" Inaho membuka pintu kamar tahanan slaine. "Bagaimana perasaannmu hari ini? Kau merasa lebih baik?" Inaho melanjutkan kegiatannya, duduk dikursi yang berada tepat didepan slaine sedang duduk saat ini sambil mengeluarkan beberapa cemilan yang ia bawa, dan tentunya mengeluarkan catur.

"Kau masih enggan bicara denganku?" Inaho membenarkan letak eyepatchnya yang sebenarnya sudah rapi. "Kau harus makan, kau harus menjaga kesehatanmu, kau harus bersosialisasi dengan beberapa orang disini- terutama aku, Koumori"

Namun Slaine tetap terdiam,ia tidak menjawab sepatah kata-pun.

"Giliranmu" Dengan nada yang sangat lembut Inaho memberitahu Slaine bahwa kini gilirannya menjalankan caturnya, sementara Slaine masih terdiam. Slaine terlihat sama sekali tidak tertarik dengan permainan ini, Karena sedari tadi ia masih saja terus menunduk.

"Kenapa kau menyelamatkanku? Kenapa kau seperti ini? Menjengukku setiap hari. Aku pembunuh, Aku licik, Aku dibenci oleh semua orang. Kenapa kau malah menyelamatkan orang sepertiku?" Pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya terlontar lagi dari mulut sang Troyard kepada sang Kaizuka. Setiap hari, saat Inaho mengajaknya mengobrol ia tidak pernah menjawab. Namun selalu pertanyaan seperti ini yang ia lontarkan. Dan Inaho pun akan selalu menjawabnya dengan santai "Karena kau pantas untuk tetap hidup" selalu dan selalu seperti itu jawabannya.

Namun, ada yang berbeda untuk kali ini. Bukan jawaban seperti itu lagi yang Inaho berikan. Menyembunyikan rona merah dipipi putih porselennya, Inaho berdiri dari keadannya saat ini yang masih duduk, mendekati slaine seraya berkata tepat ditelinga sang Troyard "Karena aku mencintaimu- Sejak pertemuan pertama kita" Bisiknya. Slaine tercengang tidak percaya, apakah si Orange ini benar-benar mempunyai kelainan.

"Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatanmu, Koumori. Aku tidak ingin kau sakit dan aku sudah tidak sabar untuk hal 'itu' " Inaho lekas keluar dari ruangan Slaine tanpa pamit kepada sang empunya ruangan karena ia sudah terlanjur tertangkap basah bahwa dirinya memang akan luar kendali seperti ini jika berada didekat sang Koumori dan pipinya sudah sangat merah seperti kepiting rebus.

Slaine masih merenung mencoba meresapi makna apa yang terkandung dalam setiap perkataan Inaho tadi kepadanya 'Dia tidak sabar untuk apa? Tunggu, apakah dia sedang stress atau banyak pikiran?' pikir Slaine. 'tidak, atau yang lebih parahnya dia akan melampiaskan rasa cintanya untuk Seylum kepadaku karena dia pun sama seperti-ku, ditikung'. Pikirnya lagi.

Dan akhirnya- pikiran slaine pun ikut teracuni "Benar juga. Kenapa aku tidak mencobanya saja?" Cukup. Slaine menampar pipi-nya sendiri, untuk apa ia memikirkan hal bodoh seperti ini.

Dilain tempat, inaho sedang tersenyum sambil mengendarai mobilnya. "Kau sangat lucu, Koumori" Gumamnya tak jelas.

.

.

.

Fin~
.

.

.

A/N : Terimakasih banyak bagi kalian yang sudah bersedia membaca Fic hancur ini wkwkwk Mind to Review?