"N—Naruto, kau harus menjadi kekasihku!"

Pemuda berambut kuning dengan memakai kacamata tebal itu tampak terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh gadis berambut pirang yang ada di depannya saat ini. Pernyataan cinta yang sebenarnya tidak terlalu cocok jika dilihat dari penampilan gadis berambut pirang itu yang sangat cantik, dan juga seorang pemuda berambut kuning yang tampak seperti seorang nerd yang kutu buku.

"Ma—maafkan aku Shion, tetapi aku tidak bisa menerima perasaanmu…"

Gadis itu tampak menatap pemuda bernama Uzumaki Naruto di depannya, yang hanya menundukkan kepalanya dengan panik. Sebelum gadis itu menghela nafas dan menggigit bibir bawahnya, berbalik dan berlalu begitu saja dari hadapan pemuda itu.

"Ma—maafkan aku Shion…"

Hanya percakapan singkat, namun seharusnya tidak didengar oleh orang banyak. Itulah sebabnya biasanya dilakukan di belakang gedung sekolah dan tidak diketahui oleh seseorangpun. Namun, kenyataannya saat ini gadis berambut lavender itu tampak hanya bisa mematung mendengar itu.

'Oke, aku mendengar hal yang seharusnya tidak kudengar. Lain kali, aku akan tidak akan mau menolong orang lain hanya karena orang itu ingin bertemu dengan pantat ayam.'

Betting Love

Rated : T

Genre : Romance/General (sebenernya satu lagi ga tau karena ini campur aduk)

Pairing : Naruto Uzumaki x RTN!Hinata

AU, Typo, Abal, Gaje, dkk. Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari menulis ffic ini. Semua hak cipta pemain dimiliki oleh Masashi Kishimoto.

Betting Love © Genbenlicious

.

Lain kali Hinata tidak akan begitu saja selalu setuju untuk membantu sahabatnya kalau karena itu ia harus berurusan dengan si kutu buku bermuka dua seperti Uzumaki Naruto.

.

Prologue, A Boy with Two Face

.

Bagaimana semua itu terjadi pada Hinata Hyuuga sang primadona berhati es dari Konoha High School?

Kejadian bermula saat jam makan siang berbunyi dan menggema di seluruh tempat di KHS itu. Jam yang paling ditunggu kedua setelah jam pulang itu langsung membuat semua orang yang ada di dalam kelas berhamburan untuk mengisi perut mereka yang kenyang akan semua mata pelajaran yang diberikan oleh guru mereka.

"Naruto, bisa kita berbicara sebentar?"

Mata abu-abu keputihan milik gadis itu bergerak mengikuti suara, dimana gadis berambut pirang pucat yang dikenal dengan nama Shion itu berbicara dengan pemuda jenius yang terkenal sangat nerd di KHS itu bernama Uzumaki Naruto.

Semua mata memandang mereka dengan tatapan tidak percaya, dan beberapa detik kemudian hanya pemandangan Shion yang menarik tangan Narutolah yang dilihat oleh mereka semuanya.

"Hei apakah kau lihat apa yang terjadi?"

"Kenapa primadona seperti Shion mau bertemu dengan si mata empat itu?!"

"Paling hanya ingin meminta bantuan mengerjakan tugas. Kau tahu kalau Naruto itu orang yang tidak bisa menolak permintaan kita bukan?"

Dan semua pembicaraan tidak berguna yang langsung membuat Hinata tidak tertarik. Hinata Hyuuga, seorang anak dari keluarga biasa yang juga bersekolah di sekolah biasa. Namun ia terkenal sebagai seorang gadis idola berparas cantik dengan surai berwarna indigo dan wangi lavender yang selalu tercium darinya.

Namun, dari semua kesempurnaan yang dimiliki oleh Hinata, ia adalah orang yang dingin dan juga tidak suka berbicara dengan orang lain. Ia selalu berbicara dengan nada ketus, dan ia diberikan title sebagai Tsundere-Hime yang didapatkannya karena sikap gadis itu pada semua orang termasuk dan terutama pada laki-laki.

Tetapi toh ia tidak mempermasalahkan apa yang difikirkan oleh orang lain.

"Nee Hinata-chan, kau tahu hari ini aku harus melakukan piket bukan?"

Hinata menoleh dan menemukan gadis berambut pink yang tampak berjalan dan duduk di depannya. Haruno Sakura, satu dari sedikit orang yang menjadi sahabatnya itu adalah salah satu gadis idola juga di KHS.

"Lalu?"

"Aku ingin bertemu dengan Sasuke-kun, bisa kau menggantikanku untuk membakar sampah di bangunan belakang sekolah?" Hinata menatap Sakura yang memohon padanya, bahkan sampai membenturkan kepalanya diatas meja. Dan mengatupkan kedua tangannya, "aku akan mentraktirmu sakura mocha selama 1 minggu, kumohoooon~"

"Baiklah, hanya membakar sampah saja bukan?"

Hinata menghela nafas, dan Sakura tampak tersenyum sembari menepuk kedua tangannya karena senang. Tidak perlu waktu lama untuknya beranjak dan pada akhirnya mengambil sampah di dekat kelas dan beranjak menuju ke bangunan belakang sekolah tempat alat pembakaran brada disana.

'Toh, ini akan selesai dengan cepat, dan aku bisa kembali ke kelas dan tidur—tunggu, kenapa aku terdengar seperti si rusa pemalas Nara itu?'

Itu yang ia fikirkan saat berjalan menuju ke gedung belakang sekolah.

"A—aku menyukaimu Naruto…"

Hingga ia mendengar itu, dan tahu kalau ini tidak akan selesai dengan cepat.

.

'Lagipula, kenapa gadis seperti Shion mau bersama dengan si kutu buku Uzumaki itu?'

"Hyuuga-san…"

'Dan yang kutahu, banyak yang lebih baik, yang menyukai Shion…'

"Hyuuga-san, apakah kau mendengarku?"

'Selera orang benar-benar aneh…'

"Hyuuga-san…" Saat Hinata sedang berfikir dan tenggelam dalam imajinya, ia tidak sadar kalau saat ini pemuda yang dimaksud menghampirinya. Dan saat ia sadar, wajah pemuda itu tampak sudah sangat dekat dengan wajahnya, "Hyuuga-san, apakah kau baik-baik saja…?"

"GAAAAH! UZUMAKI APA YANG KAU LAKUKAN?!"

"K—kulihat kau sedang melamun dan bergumam sesuatu, dan aku memanggilmu berulang kali," Hinata benar-benar tidak suka dengan lelaki lemah seperti pemuda yang ada di depannya ini. Terlalu lemah bahkan untuk melindungi diri sendiri sepertinya ia tidak akan mampu, "apakah kau tidak apa-apa?"

"Tidak apa-apa, jadi—kenapa?"

"Kenapa apa?"

"Kenapa kau menolak pernyataan cinta dari Shion?" Hinata yang blak-blakan, adalah satu hal yang lupa dijelaskan tadi. Ia tidak segan untuk mengatakan 'aku menolakmu karena kau jelek' atau 'aku tidak suka denganmu' di depan orangnya sendiri.

Naruto yang mendengar itu tampak terdiam sejenak sebelum menunduk dengan wajah panik yang sebenarnya tertutupi oleh kacamatanya yang sangat tebal itu. Berapa tebalnya? Memangnya pemuda ini sebuta apa sampai harus memakai kacamata seperti itu.

"Ka—karena aku hanya menganggap Shion sebagai temanku…"

"Seharusnya pemuda sepertimu tidak memilih-milih seperti itu. Kau tahu kalau banyak pria yang ingin menjadi kekasihnya bukan? Kalau kau bisa mendapatkannya, bahkan setengah dari populasi pria di KHS ini akan menangis darah," berbicara panjang lebar, Hinata tampak melirik kearah Naruto yang hanya terdiam saja.

"Tetapi, aku tidak menyukai sebagai pacar…"

"Kalau tipemu seperti Shion saja tidak mau, kau seharusnya memperbaiki penampilanmu menjadi lebih baik Uzumaki," Naruto hanya tertunduk lebih dalam saat mendengar itu dan tidak membalasnya sama sekali.

"A—aku ingin mencari seseorang yang menyukaiku apa adanya kok…"

"Jarang ada orang yang seperti itu sekarang," Hinata mengibaskan tangannya dan berkacak pinggang, "seharusnya kau sudah bersyukur karena standart seperti Shion sudah mau menyukaimu."

"Aku bisa mencari kekasih yang a—aku inginkan walaupun dengan penampilan seperti ini. Ba—bahkan kalau aku mau aku juga bisa membuatmu menyukaiku… Te—tetapi sama seperti Shion aku hanya menganggapmu sebagai teman."

TWICH!

Apakah itu tantangan? Apakah ia begitu sangat yakinnya kalau ia akan menyukai pemuda yang bahkan tidak pernah ia lirik sebagai kriteria seorang pacar? Hah, bermimpilah Uzumaki, seorang Hinata Hyuuga tidak akan mau berpacaran dengan pemuda nerd sepertimu.

Maaf saja, ia bukan orang yang tidak melihat penampilan luar seorang pria.

"Mau bertaruh?" salah satu sudut bibirnya tampak berkedut menahan emosi saat mendengar hal itu keluar dari mulut Naruto, "dalam waktu 30 hari, kita lihat siapa salah satu diantara kita yang akan jatuh cinta pada yang lainnya. Kalau aku menang, kau harus menuruti apa yang kuinginkan. Apapun. Dan begitu juga sebaliknya."

"E—eh tetapi bertaruh itu bukan hal yang baik Hyuuga-san…"

"Kenapa? Kau takut kalah? Kemana kepercayaan dirimu tadi kalau kau akan bisa menjadikanku kekasihmu kalau kau mau?" Naruto tampak terdiam dan menundukkan kepalanya sejenak seolah berfikir, "jadi?"

"U—uh, ba—baiklah Hyuuga-san aku akan mencoba…" Hinata hanya mengangguk dan membiarkan Naruto untuk pergi meninggalkannya. Namun baru berapa langkah, pemuda itu sudah berhenti dan menolehkan kepalanya kearah gadis ini.

"Ada apa?"

"U—uhm, itu… anu… sebaiknya Hyuuga-san tidak…" Selama 5 menit yang diisi dengan uhm, itu, anu lainnya sudah cukup untuk membuat Hinata Hyuuga ini hilang kesabaran. Melangkah dengan cepat menuju kearah pemuda yang tampak panik bahkan hingga ia tersentak dan menjatuhkan kacamatanya yang segera diambil oleh pemuda itu.

"Bicaralah dengan jelas bakk—" belum sempat Hinata mengatakan apapun saat tangannya ditarik, dengan kuat hingga tubuhnya mendekati sosok yang menarik tubuhnya itu, dan yang ia rasakan selanjutnya hanyalah sebuah sensasi hangat yang menjalar di bibirnya.

Pemuda-itu-mengecupnya!

Uzumaki Naruto brengsek itu mengecupnya bahkan tanpa mengatakan apapun!

"A—Apa yang kau—!"

DAK!

Dua buah tangan yang tadi menariknya kini berada diantara gadis itu, mengurungnya dalam dua buah tangan yang terlihat lebih kekar daripada yang kelihatannya. Senyuman tersungging di wajah pemuda di depannya, ada yang aneh dan berbeda dengan senyuman itu.

Dan iris mata itu, yang selama ini tertutupi oleh kacamata tidak menarik itu kini menampakkan warna sapphire yang terlihat memukau.

"Sebaiknya kau benar-benar tidak menilai seseorang dari nenampilannya saja, Hyuuga-san…"

Seolah berubah menjadi orang lain, pemuda pemalu yang nerd itu kini hanya tampak tersenyum penuh arti dan masih bertahan di dekat wajah gadis itu yang kali ini memerah bahkan melebihi sebuah tomat.

Melihat reaksi yang diberikan gadis itu, Naruto segera menjauh dan tersenyum penuh kemenangan sembari berbalik kali ini benar-benar meninggalkan gadis itu.

"Baiklah, kita akan lihat hasil taruhannya~" Naruto meletakkan kacamatanya kembali dan menoleh, membungkukkan badannya dengan sedikit panik, "se—selamat siang…Hyuuga-san…"

Dan keheningan yang didapatkan oleh Hinata, saat pemuda itu meninggalkannya yang sudah menjadi batu sendirian disana setelah melihat dua sifat yang berbeda seolah ia berhadapan dengan dua orang saat itu.

"APAAN-APAAN KAU BAKKAMAKI NARUTOOOO!"

To be Continue

Saya orang yang suka sama pairing Gender switch, Yaoi, ataupun straight kok. Sebenarnya saya suka semua pairing dari NaruHina, NaruSaku, NaruIno, NaruShion, atau semua pairing Sasuke dan juga yang lainnya.

Tapi kali ini saya lagi mau coba bikin ffic NaruHina, yah ini straight pertama saya jadi jangan galak-galak ya kasih review ^^;

Ini masih prologue jadi masih pendek :D saya mau bikin challenge nih, kalau saya dapat review lebih dari 10, saya bakal update ini ffic 3 hari lagi (26/12/2013) kalau reviewnya lebih dari 20 saya bakal update ffic ini 1 hari lagi (24/12/2013) ^^

Yang lebih extreme? Kalau sebelum pukul 6 sore hari ini (23/12/2013) saya dapat lebih dari 30 review *ga mungkin banget* saya bakal update ni ffic jam 9 malam pada hari yang sama ^^

Tapi maksudnya review bukan cuma lanjut dkk sih, saya benar-benar menginginkan komen kalian tentang ffic ini. Tapi kalau Cuma mau minta lanjut gpp sih :)