A Tale of Mobile Legend Heroes

Prolog

Pertempuran antara Moniyan Empire dengan Dark Abyss telah usai, pertempuran yang dilatarbelakangi oleh sebuah benda magis bernama Twilight Orb. Moniyan kala itu dipimpin oleh seorang ksatria namanya sudah tersohor diseluruh penjuru dunia, Ksatria itu adalah Tigreal. Selain Tigreal, Moniyan mengerahkan semua sumber daya terbaiknya demi memenangi pertempuran tersebut, Fanny " The blade dancer", Natalia "The bright claw", Alucard "The demon hunter" merupakan salah satu dari orang-orang hebat Moniyan yang berepartisipasi dalam pertempuran kali ini.

Dark Abyss pun mengerahkan kekuatan utama mereka, Alice dan Selena yang berperan sebagai tangan kanan The dark lord dipercayakan untuk memimpin pasukan Dark Creature dengan Thamuz sebagai jenderal perangnya, tidak hanya itu pihak Dark Abyss beraliansi dengan Necrokeep yang dipimpin oleh seorang penyihir yang terkenal dengan julukan "The Twisted Summoner" Vexana. Kedua belah pihak mengerahkan semuanya demi Twilight Orb yang menurut legenda merupakan benda terkuat di land of dawn benda yang memiliki kekuatan setara dengan seribu bintang serta kekuatan untuk mengubah takdir semua benda hidup.

Pertempuran memperebutkan Twilight Orb berlangsung selama dua pekan, hingga pertempuran memasuki hari ke 15 kedua pihak masih sama kuat, Moniyan dengan kecerdikan serta semangat akan keadilan dapat mengimbangi kebrutalan prajurit-prajurit Undead serta Dark Creature yang dimiliki Dark Abyss. Namun semuanya berubah ketika Vexana berhasil mengeluarkan rencana pamungkasnya, yaitu dengan membangkitkan kembali seorang ksatria yang loyal serta setia sepanjang masa hidupnya dan ditakuti oleh semua lawannya yaitu Leomord. Dengan kuda kepercayaannya, Barbiel, serta pedang suci yang ia miliki "The Oathkeeper"

Leomord menerjang garis depan formasi Moniyan, membunuh banyak prajurit Moniyan, dan memporakporandakan strategi yang telah disiapkan oleh Moniyan. Hingga akhirnya kedua ksatria termahsyur dieranya saling berjadapan satu sama lain di medan pertempuran, peraduan antara pedang Tigreal dengan Leomord pun tak terelakkan. Tigreal yang tak pernah kalah sekalipun dalam pertempuran berupaya dengan keras menahan serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Leomord, ia harus mengakui bahwa Leomord adalah ksatria yang tangguh. Pedang suci yang dimiliki oleh Leomord nampak sangat kuat dan bahkan mampu menhempaskan tameng yang berada di tangan Tigreal, serangan demi serangan dilancarkan oleh kedua ksatria tersebut, hingga akhirnya Leomord mengeluarkan jurus pedangnya "Momentum" berhasil menancapkan pedangnya ke arah jantung Tigreal, dan dengan sekejap Tigreal ambruk ke tanah. Kekalahan Tigreal membuat moral prajurit Moniyan jatuh, formasi perang menjadi berantakan, dan akibatnya sudah dapat dipastikan pertempuran ini dimenangi oleh Dark abyss dan Twilight Orb jatuh ke tangan mereka.

Kekalahan ini berdampak sangat buruk bagi pihak Moniyan, semua prajurit yang terlibat dalam pertempuran tersebut bergurguran, bahkan Fanny, Natalia, dan Alucard yang ikut pada pertempuran tersebut tidak terdengar kabarnya, entah mereka mati atau dapat melarikan diri dengan selamat, tidak ada satu orangpun yang dapat memastikannnya. Dark Abyss segera bergegas untuk menjalankan misi mereka untuk menguasi dunia dalam kegelapan, dengan kekuatan Moniyan yang sudah jauh melemah, Twilight Orb yang ada ditangan mereka, serta aliansi dengan Necrokeep, artinya tidak bakal ada satupun musuh yang dapat mengentikan mereka, dan yang menjadi sasaran mereka berikutnya adalah Swan Castle.