Diclaimer: Mana Khemia 2 Punya GUST & NISA. Aku cuma menambahkan bumbunya doang...

Author's Note: waktu di ffic ini adalah Free time yang seperti di MK2 n Character story-nya Chloe Hartzog. Tapi yang jadi tokoh utama disini adalah Razeluxe Meitzen & Ulrika Myberg.


Di sebuah Workshop…

Seorang lelaki berambut biru, bermata biru, dan memiliki tampang cool sedang melamun. Lelaki itu bernama Razeluxe Meitzen. Sepertinya ia merenungkan kejadian ketika Uryu, Mana-nya Ulrika menyentuhnya dan Raze memarahinya. Teman-temannya sampai khawatir dengan Raze.

"Tuan Raze… tuan kenapa?" Tanya Whim

"Ng… aku mau keluar sebentar…" kata Raze datar.

"Aku ikut~!" Sahut Et.

"Ini urusan laki-laki, jadi kau gak usah ikut." Ujar Raze sambil pergi meninggalkan Workshop. Lily, Masternya, mulai mengamati kejadian aneh pada Butler-nya itu.

"Raze mulai aneh akhir-akhir ini…" gumam Lily

"Puniiii…" Ujar Puniyo mengiyakan pendapat Lily.

"Adikku menyetujui pendapat nona Lily, tuan Raze akhir-akhir ini menjadi aneh…" sahut Puni Jiro yang menerjemahkan ucapan Puniyo.

Di luar, Raze berjalan mengelilingi kampus Al-Revis. Setelah selesai berkeliling kampus, dia kembali menuju ke teras workshop, tapi sepertinya dia mengarah ke Workshop yang lain …


Di Workshop tetangga…

Seorang cewek berambut cokelat gelap, bermata hitam, dan menggunakan kacamata sedang berdiri di depan cauldron. Ya, dia adalah Chloe Hartzog, penyihir sahabat Ulrika. Chloe sepertinya sedang membuat mantera baru. Sementara teman-temannya melihat dari belakang.

"Sepertinya dia membuat 'kutukan' baru," ujar Ulrika dari belakang.

"Dan… Lihat, dia sudah selesai!" sahut Enna sambil menunjuk ke arah Chloe yang sedang memasukkan ramuannya ke dalam botol.

"Semuanya! Balikkan badan dan pura-pura tidak tahu!" perintah Ulrika. Mereka semua menuruti perintah Ulrika. Tiba-tiba Chloe memanggil.

"Ng… Siapa yang mau jadi percobaanku…?" tanya Chloe. Semua anggota workshopnya hanya membisu. Tiba-tiba datang Raze yang sedang kelelahan. Sebenarnya Raze datang ke Workshopnya Ulrika untuk minta maaf kepadanya. Tapi keadaan tidak mendukung, Chloe mendekati Raze dengan mantera yang baru dia buat.

"Raze… Kau datang dengan waktu yang sangat tepat…" ujar Chloe tiba-tiba.

Raze langsung tersentak. "Ada apa, Chloe?" Tanya Raze.

Chloe pun mengeluarkan ramuannya. "Aku menciptakan mantera baru. Dan apakah kau mau mencobanya?"

Raze langsung menolak. "Apa urusannya denganku? Aku kesini dengan tujuan lain…"

"Ayo coba… Kau akan melihat efeknya besok…" ujar Chloe dengan wajah seramnya sambil menyemprotkan ramuan itu ke Raze. Raze hanya bisa pasrah & pergi dari workshopnya Ulrika. Tak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Chloe. Anggota workshopnya pun bernafas dengan lega.

"Fiuh… untung yang dapat si Jerktown…" lega Ulrika.

"Kau juga mau?" ujar Chloe dengan wajah seramnya.

"T-ti-tidak tidak tidak… aku tidak mau…" tolak Ulrika sambil panik.

"Tapi kalian terlihat pas sekali…" ujarnya sambil menyemprotkan ramuan itu ke Ulrika. "Karena Raze cowok, maka aku juga harus menyemprotkan ramuan ini ke seorang cewek biar adil."

"Efeknya gak berbahaya kan?" panik Ulrika. Chloe hanya bisa tersenyum dan mengucapkan bahwa Ulrika akan melihat efeknya besok. Ulrika pun berdoa agar efek manteranya tidak buruk.


Malam harinya, Raze tidur di kamarnya. Begitu juga dengan Ulrika. Esok paginya, Raze bangun dan tidak menyadari bahwa dia sudah menjadi seorang wanita. Rambutnya pun menjadi panjang sedada, tapi Raze tidak menyadari hal itu, bahkan saat dia mandi. Akhirnya diapun ke Workshop dengan wujud gadis.

"Pagi…" Sapa Raze dengan suara gadis sambil membuka pintu.

"Hah? Kok ada cewek nyasar ke sini...?" kaget Lily.

"Aku ini 'kan Raze!" bantah Raze.

"PU? PUNINIIII? PUNIPUNIPUNINIIIIIII?" teriak Puniyo kaget.

"HA? SERIUS TUH? RAZE MASA CEWEK?" teriak semua orang di workshopnya karena kaget.

"Cewek? Kalian bilang aku cewek?" tanya Raze marah.

"Tataplah dirimu di cermin ini." ujar Yun sambil memberikan sebuah cermin ke Raze.

Raze pun menatapi cermin itu. Memang, yang dikatakan teman-temannya benar, dia BENAR-BENAR perempuan yang elegan & manis sekali , bahkan lebih cantik dari Lily. Raze mulai menyukai bayangannya sendiri. Tapi dia baru sadar itu dirinya setelah menatap cermin selama 3 menit.

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAA~!" Teriak Raze ketika dia sadar.

"Tidak~! Laki-laki idaman- eh maksudku Butler-ku sudah tidak ada… hiks…" ujar Lily sambil menangis seperti seorang gadis yang kehilangan kekasihnya.

"Owh… Padahal aku suka Raze yang laki-laki…" keluh Et. "Tapi kamu cantik juga jika jadi cewek…" Sahut Et.

"Puniiii…"

"Adikku dengan sedih mengatakan dia tidak mau Raze yang perempuan." Ujar Puni Jiro menerjemahkan ucapan Puniyo.

"Aku harus gimana ini? Bagaimana aku minta maaf kepada gadis bodoh itu…?" pikir Raze panik.


Pada saat yang sama…

Ulrika sedang terburu-buru. Dia tidak menyadari jika dirinya sudah menjadi laki-laki. Setelah sampai di pintu workshop, dia membuka pintu seperti biasa, tetapi ada sesuatu yang aneh…

"Pagi…" Sapa Ulrika dengan suara cowok sambil membuka pintu workshopnya.

"HAH? ULRIKA KOK COWOK?" kaget Enna.

"Bahkan lebih ganteng dari aku lagi!" komentar Goto sambil membelalak.

"Dan lebih imut dari aku…." sambung Pepperoni dengan ekspresi yang sama dengan Goto.

"Gimana?" tanya Chloe lugu.

"Hey! Jangan lihat aku seperti itu…"

"Uuhh… uuhh…" kaget Uryu melihat masternya menjadi seorang lelaki.

"Oh, Uryu… Kamu kenapa….? Jangan seperti itu dong…" keluh Ulrika.

Chloe memberikan sebuah cermin ke Ulrika. "Silahkan lihat dirimu di cermin." perintah Chloe.

Ulrika pun melihat dirinya di cermin. Ternyata, dia BETUL-BETUL jadi cowok yang cool & bishie. Bahkan Ulrika sendiri menyukai cowok itu. Tapi, setelah diperhatikan lama-lama, dia baru sadar jika yang di cermin itu adalah dirinya.

"HUWAAAAAAAAAAAA~!" Teriak Ulrika sampai jendela di Workshopnya retak semua.

"Owh… Aku gak dikelilingi cewek lagi kalo Ulrika jadi cowok…" keluh Goto karena dia yakin Ulrika akan jadi saingannya.

"Ini tidak adil! Aku yang merupakan peri terimut di dunia peri dikalahkan oleh pemimpin kita sendiri…" sambung Pepperoni cemburu.

Enna langsung "Bisa-bisa kakakku yang goblok tertarik ama kamu tuh…"

Akhirnya Ulrika meledak setelah mendengar ejekan dari Enna. "DIAM KALIAN SEMUA!"

"Akhirnya bom kuning itu meledak juga…" ledek Chloe dengan ekspresi datar.

"CHLOE? APA MAKSUDMU BOM KUNING?" bentak Ulrika begitu mendengar ledekan Chloe.

"Aku cuma bercanda. Hm… Sepertinya kita harus memberikan nama baru kepada pemimpin workshop kita ini…" Jawab Chloe.

"Hm… Gimana kalo Richmond? Mirip-mirip Ulrika juga sih…" usul Enna.

Chloe langsung menyetujui nama yang diberikan Enna. Begitu juga dengan Pepperoni & Goto.

"Mulai sekarang, namamu adalah Richmond Myberg." ujar mereka.

"Owh… Uryu pasti membenciku…" keluh Richmond.

Goto langsung menenangkan Richmond.


Kembali ke Workshop Raze, semuanya ingin memberi nama baru untuk Raze versi cewek ini.

"Namanya… Lily aja…" usul Yun.

"Gak mau! Aku gak mau namanya sama seperti aku!" bentak Lily kasar.

"Betapa egoisnya nonaku…" komentar Whim setelah mendengar respon majikannya.

"Apa kau bilang?" bentak Lily sambil menyiapkan tangannya untuk menghukum Whim.

"Ah, maaf… Tidak! Jangan! Tolong!" rengek Whim dengan nada memohon.

"Kau ini cuma bisa menyebutkan kejelekanku saja!" bentak Lily sambil menghukum Whim .

"Ah… Ampun… Oh… Otakku… Aku geger otak!"

Sementara mereka bertengkar, Yun, Et, dan Puniyo berpikir untuk nama Raze yang baru. Raze masih uring-uringan dengan kejadian barusan.

"Punipunini Punigo?" usul Puniyo.

"Adikku bertanya, gimana kalo namanya Punigo?"

"Jangan dong… Dia 'kan bukan puni…" tolak Yun halus.

Tiba-tiba muncul lampu 100 kilowatt di atas kepala Et. "Aha! Aku tahu nama yang bagus… Rozellevania!" usul Et dengan wajah berseri-seri.

Yun dan puni bersaudara langsung menyetujui nama yang diberikan Et kepada Raze. Et dengan bangga memberikan nama itu ke Raze.

"Jadi… Namaku Rozellevania?" tanya Raze.

Semua orang kecuali Lily & Whim mengangguk. "Dan kami memanggilmu Rozelle!" sambung Et. Raze hanya bisa bengong melihat 'kekuatan luar biasa'-nya Et ini.

"Kenapa?" Tanya Et heran.

"Ng… Nggak… Namanya sesuai dengan namaku yang asli…" ujar Rozelle.

"Oh, syukurlah kau menyukainya~!" kata Et girang.

Lily yang baru selesai menghukum Whim langsung menanyakan nama baru-nya Raze.

"Rozellevania Meitzen," ujar semua anggota workshopnya kecuali Raze.

"Wah, elegan sekali…" puji Whim.

"Aku tidak menyangka… Namanya girly banget…" puji Lily.

"Berterima kasihlah kepadaku yang sudah membuat nama ini" Ujar Et kepada mereka berdua.

"Dan sekarang… Mari kita dandan Ra- eh, maksudku Rozelle." perintah Lily. Semua cewek disana pun setuju sambil mengusir Yun keluar dari workshop. Yun pun keluar dari workshop dengan paksa. Setelah Yun keluar, Mereka mendandani Rozelle untuk menjadi cewek yang elegan melebihi Lily.


Di workshop-nya Ulrika, Richmond sedang didandani Pepperoni, Goto, dan Enna. Sementara Chloe menunggu di luar Workshop. Akhirnya Yun & Chloe bertemu dan berbicara satu sama lain.

"Yun, bagaimana menurutmu?" tanya Chloe meminta pendapat Yun.

"Oh, jadi kamu biang keladinya?" Yun menyadari sesuatu. Chloe hanya bisa mengeluarkan senyum jahatnya.

"Kau akan kulaporkan ke master-ku!" geram Yun.

"Coba saja kalau bisa…" ucap Chloe dengan wajah seramnya sampai-sampai membuat Yun takut.

"Ah, tidak tidak tidak…" kata Yun Takut. "Oh, sepertinya mereka selesai mendandani Raze…" ekspresi Yun kembali seperti semula ketika melihat kenop pintu dibuka.

"Eh, nama ceweknya Raze siapa?" tanya Chloe.

"Rozellevania, kalo Ulrika?"

"Richmond. Sama-sama inisial R." guman Chloe. Yun langsung memberitahukan bahwa Et yang membuat nama untuk Raze. Chloe pun menjawab yang membuat nama untuk Ulrika malah adiknya, Enna.

"Dan, sepertinya mereka selesai mendandani Ulrika…" ucap Chloe.


Dari 2 workshop yang bertetangga itu keluarlah seorang pangeran yang cool, bishie, dan ganteng dari workshop Ulrika. Sedangkan putri yang elegan, manis, dan lovely keluar dari workshop Raze. Akhirnya mereka bertemu satu sama lain. Suasana hening menghiasi beranda workshop...

"Aku gak percaya! Masa' gadis tolol ini bisa jadi ganteng seperti ini…?" pikir Rozelle.

"Aku gak percaya! Kenapa kalo Jerktown jadi cewek malah cantik banget…?" pikir Richmond.

"Halo?" tanya Chloe, berusaha memecahkan suasana hening disitu.

"Jangan bikin malu aku…" gumam Lily.

"CHLOE! TANGGUNG JAWAB!" bentak Mereka berdua.

"Apa maksud kalian? Rozelle, kemarin kamu datang ke Workshop kami. Dan aku baru selesai membuat mantera baru. Itu berarti kau siap jadi bahan percobaanku." Bantah Chloe.

"Tapi aku datang ke Workshop-mu bukan karena minta dimantrain…" bentak Rozelle.

"Itu hadiahmu jika kau datang ke sana…" kata Chloe datar.

"Dan kenapa harus melibatkan aku juga!" bentak Richmond.

"Awalnya kaulah yang mau kujadikan kelinci percobaan…" jawab Chloe sambil mengeluarkan senyum jahatnya.

"CHLOE JAHAT! Masa' sama temannya sendiri dibuat seperti ini?" bentak Richmond.

"Setidaknya kalian coba dulu hidup dengan gender kalian yang sekarang, gak ada ruginya kan? Paling cuma 3 hari…" usul Chloe. "Aku belum menikmati hasilnya."

"GAK MAU!" tolak Rozelle & Richmond kompak.

Chloe langsung mengeluarkan Puppy eyes-nya. "Kalo gitu… aku gak mau bikin penawarnya…"

Rozelle hanya bisa pasrah saja. Richmond yang melihat Chloe ber-puppy-eyes langsung mengatakan Chloe imut. Tetapi Chloe malah gak mau membuat penawarnya jika dikatakan seperti itu. Akhirnya Richmond pasrah juga.

"Workshop-ku banyak banget ceweknya…" komentar Lily sambil menghitung anggota workshopnya.

"Dan Yun sendiri cowok…" sambung Et

"Oh tidak… Yun akan…" imajinasi Lily mulai meliar lagi.

"Hei! Aku bukan Cowok Playboy!" bantah Yun setelah mendengar perkataan Lily.

"Yah… Sabar ya, Yun… Di Workshop-ku cuma aku sendiri yang cewek… Lainnya cowok semua…" hibur Chloe. Semua cowok disana pun melototi Chloe.

"Astaga~! Chloe Playgirl!" Sahut Goto. Chloe langsung marah dan berkata bahwa dia akan memanggil Lucifer. Semua member disana pun merinding begitu mendengar Chloe. Akhirnya mereka tidak membuat Chloe marah.

Dan sejak saat itu, mereka hidup sebagai gender yang terbalik. Raze sekarang tinggal di Girls dorm, kamarnya Ulrika. Sedangkan Ulrika tinggal di Boys dorm, kamarnya Raze. Bagaimanakah kehidupan mereka ketika gender mereka dibalik? Apakah Chloe berhasil mengembalikan mereka?


Well, karena ini fanfict pertamaku... jadi maaf jika agak kacau... oh iya, Review sangat dibutuhkan.