This FF's original from imajinasi Pyro sendiri.

Shooting Star

Main Pair : HunHan.

Another : EXO member

Length : 1/?

Summary : Xi Luhan, anak lelaki yang masih berumur 12 tahun ini menyukai idola cilik bernama Oh Sehun yang umurnya berbeda dengannya 2 tahun. Kegilaannya terhadap Oh Sehun berakhir setelah mengetahui sifat asli bocah ini. Ibunya yang bekerja sebagai CEO agensi bintangnya sendiri, menikah dengan ayah seorang Oh Sehun yang akhirnya menjadikan Luhan sebagai kakak tirinya. Sehun tidak pernah menyukai kakaknya ini yang terlihat norak di matanya. Bagaimana akhirnya, jika Luhan kabur dari rumahnya untuk membuktikan Sehun bahwa ia akan menyusul karir adiknya ini? akankah kebencian Sehun berubah menjadi sebuah perasaan berbunga ketika bertemu Luhan lagi setelah 5 tahun lamanya berpisah?

BE CREATIVE, DON'T BE A PLAGIATOR

Chapter 1

Siang yang cerah dengan terik matahari yang panas tak tertahankan, membuat anak lelaki manis benama Xi Luhan menyipitkan matanya. Ia menatap langit yang terlalu cerah itu sebelum masuk ke rumahnya yang terlalu megah dan mewah.

" untuk apa eomma memanggilku… biasanya ia sibuk mengurus pekerjaan para artis-artisnya." Luhan menghela nafas sebelum akhirnya ia masuk ke dalam rumahnya itu dan disambut seperti biasa oleh pembantunya yang ia sering panggil bibi Kim, sedang mebersihkan rumahnya.

" apakah eomma sudah pulang?" tanyanya kepada bibi Kim. " nyonya belum pulang, tuan muda. Terakhir kali ia pulang pagi buta dan segera berangkat kembali." Jawab bibinya yang kini ditatap oleh Luhan dengan perasaan tidak percaya. " dia itu ibuku atau tidak, hah?! Melihat anaknya saja jarang!" Luhan mengeluh dan melemparkan tasnya ke sembarang arah. Ia segera berlari menuju kamarnya yang berada di lantai 3. " ia menyuruhku untuk pulang cepat dan dimana sebenarnya eomma sekarang, hah?" Luhan menghempaskan tubuh lelahnya ke ranjang empuknya.

Luhan masih berumur 12 tahun. Ia adalah anak tunggal dari seorang pasangan yang bernama Tiffany, dan Nickhun. Sayangnya, mereka bercerai karena kesibukan yang melanda keduanya. Luhan memilih untuk mengikuti ibunya yang bekerja sebagai CEO dari SMentertainment. Ya… Luhan adalah seorang penggemar yang sangat menggilai artis-artis yang berasal dari sana, terlebih lagi dengan seorang artis cilik yang bernama Oh Sehun yang memulai awal karirnya di agensi ibunya. Tinggal bersama dengan ibunya membuatnya berpikir bahwa mungkin ia bisa bertemu salah satu artis ibunya. Tetapi, semuanya salah. Luhan tidak pernah boleh ikut campur pekerjaan ibunya sementara ia ditinggal sendiri bersama pembantunya yang selalu bersih-bersih. Hidup sebagai anak tunggal memang tidak menyenangkan. Luhan hanya ingin ia hidup layaknya keluarga normal yang selalu makan malam bersama sambil tertawa ria.

Hari ini, Luhan diminta oleh ibunya untuk pulang sekolah lebih awal. Meskipun Luhan agak senang dengan permintaan ibunya, ia agak kecewa karena tidak bisa mampir ke fancafe terlebih dahulu hanya sekedar melihat artisnya sedang update news. Sekarang, ia sedang menatapi langit-langit kamarnya yang begitu tinggi. Memikirkan apakah ibunya baru saja berdusta kepadanya. Tak lama kemudian, ia beranjak dari ranjangnya dan menatap keluar jendela. Terlihat sebuah mobil sedan yang tampak asing dimatanya sedang memarkir di belakang halamannya.

" tuan muda, nyonya besar ingin bertemu denganmu di ruang makan." Suara bibinya terdengar dari luar kamar. " bilang kepadanya, aku segera turun bi." Jawab Luhan. Ia menuruni anak tangga satu per satu dan melihat apakah ibunya benar-benar berada di ruang makan. " eomma." Panggilnya pelan. " my baby dear!" ibunya memeluk Luhan. Tetapi pandangan Luhan belum terlihkan dari seorang namja yang tengah menatap mereka. Tiffany akhirnya sadar apa yang membuat Luhan menatap penasaran. " oh, Luhan. Kenalkan, ini Donghae-ssi." Ucap Tiffany memperkenalkan. " annyeonghaseyo." Luhan membungkukkan tubuhnya sopan dan dibalas dengan senyuman hangat milik Donghae. Namja yang kelihatan berumur 30-an itu sangat tampan di mata Luhan. Bahkan, ia sempat berpikir jika Donghae menjadi ayahnya.

" Luhan, ada yang eomma ingin katakan.." ucap Tiffany pelan. " ada apa?" tanya Luhan. " emmh.. eomma.. akan menikah lusa." Ucapan Tiffany membuat mata Luhan membulat. " d-dengan siapa..?" tanyanya terbata. " Donghae-ssi." Jawab Tiffany to-the-point. "m-mwo.." Luhan masih terbata. Tentu, itu apa yang diimpi-impikannya tadi dan sekarang menjadi kenyataan. Luhan menatap Donghae dari atas ke bawah dan menelan ludahnya. " tidak apa, Luhan-ssi. Tidak usah dipaksakan." Tukas Donghae pelan. Bukan maksudnya seperti itu, Luhan hanya berpikir bagaimana jika kejadian 7 tahun yang lalu terjadi kembali dimana ibu dan ayahnya berpisah saat umurnya yang masih sangat kecil yaitu 4 tahun.

Luhan membuang pikiran buruknya jauh-jauh. " tidak apa-apa. Sungguh, aku bahagia bisa menjadikanmu appa baruku." Jawab Luhan sambil tersenyum kepada keduanya. " jeongmallyeo?" Tiffany mengelus punggung Luhan dan Luhan mengangguk dengan senyum yang terulas di bibir mungilnya. " kau akan bertemu dengan saudara barumu, Luhan." Ibunya menepuk kepala Luhan dengan sayang, dan Luhan mendengarnya dengan sangat bahagia bahwa ia akan mempunyai saudara yang setidaknya akan menemaninya.

" aku akan mempunyai saudara baru. Semoga ia akan menyukai Sehun seperti diriku~!^-^" tulisnya di wall akunnya. Banyak yang merespon seperti " chukkahae.." " buatlah ia menjadi fans Oh Sehun yang tampan!" Luhan tersenyum melihat jawaban para anonymous. " aku tidak sabar menunggu hari itu." Gumamnya pelan.

.

.

.

Hari yang ia tunggu sudah tiba. Ia sedang memandang ibunya yang terlihat cantik dengan gaun pengantin putih anggun dengan bunga mawar yang terletak di dadanya. " eomma, kau terlihat cantik." Lirih Luhan pelan sambil menatap ibunya. " gomawo my baby dear.." Tiffany mengecup kening Luhan. " kau juga cantik." " eommaaa~ aku ini namja! Aku tampan." Luhan mengerucutkan bibirnya. Tiffany terkekeh melihat baby deernya ini yang terlihat manis mengenakan tuxedo putih. " ehm.. ngoong-ngomong, eomma.. apakah salah satu artis eomma ada yang datang?" tanya Luhan berharap lebih. " eomma akan di hujat wartawan jika salah satu artis eomma datang, Luhan…" jawab ibunya lembut. Sementara yang mendengar mendesah kecewa.

Pernikahan pun berlangsung dengan Tiffany yang mengucapkan janji sucinya dengan Donghae dan mereka tertawa bahagia. Luhan pun turut senang melihatnya. " dimana ia?" ada seseorang yang sedang dicari Luhan, yaitu saudara yang sudah ditunggu-tunggunya. Ketika sedang melihat kesana-kemari sementara ibunya dan ayah barunya yang bernama Donghae sedang menyambut para tamu, ia melihat sosok seorang anak lelaki yang mengenakan tuxedo persis sepertinya. Anak lelaki itu lebih kecil darinya, dan mata Luhan membulat melihatnya. " s-sehun?!" pekiknya dalam hati.

" ah! Luhan." Tiffany menghampiri putranya yang sedang membeku menatap seseorang. " appa sedang memanggil saudara barumu. Ah! Itu dia." Tiffany melambaikan tangannya kepada seorang anak lelaki yang ia tatapi tadi. Donghae membalas lambaian istrinya. Mata Luhan dan anak lelaki tersebut bertemu.

" perkenalkan, my baby dear... Ia adalah saudara barumu." Jelas Tiffany seketika anak lelaki itu dan Donghae mendekati mereka. " Ini adalah saudara barumu, namanya Luhan. Ia lebih tua darimu 2 tahun, jadi bersikaplah sopan kepadanya." Ujar Donghae sambil mengelus punggung anaknya. " Luhannie sayang, ini adikmu. Namanya Oh Sehun."

Luhan masih membatu di tempat melihat seseorang di depan matanya, yaitu idolanya sendiri, Oh Sehun. " Luhannie.." panggil Donghae pelan yang menyadarkan lamuan Luhan. " n-ne.. appa." Jawabnya.

" ummh, Luhan.. begini sayang. Kau dan Sehun sepertinya harus pulang duluan. Eomma dan appa harus segera pergi untuk bulan madu." Tiffany mengelus rambut halus putranya sambil menatap Sehun juga.

" t-tidak apa-apa.. eomma.. appa.." jawab Luhan. Entah kenapa ia sangat gugup dengan seseorang yang dikenal sebagai idola cilik tampan berada di hadapannya, menatapnya.

.

.

.

" gaaah!" Luhan membanting pintu kamarnya. Ia sangat frustasi dan sangat benci dengan saudara barunya yang bernama Oh Sehun itu. " bocah menyebalkaaaan!" teriaknya frustasi. Suaranya tenggelam ketika ia berteriak di bantal besarnya.

Perjalanan pulang tadi, ia duduk di sebelah Sehun menaiki limosin milik ibunya. Luhan terus-terusan menatap adik tirinya tanpa henti dengan mulutnya yang agak terbuka sambil memperhatikan Sehun dari atas ke bawah.

" umh, Sehun.. aku kakakmu. Namaku, Luhan." Ucapnya memulai pembicaraan. " aku tidak punya kakak senorak dirimu, asal kau tahu." Jawabnya dingin sambil memallingkan pandangannya.

Luhan serasa hatinya di koyak dalam-dalam. " uh, Sehun.." " aku tidak tau bahwa CEO mempunyai anak senorak dirimu." Tambahnya sambil tersenyum remeh menatap Luhan. Emosi Luhan memuncak seketika Sehun mulai memaki dirinya.

Oh.. ternyata bocah ini bermuka dua ya… idolanya yang selama ini ia gila-gilakan ternyata menjadi adik tirinya. Wajah tampannya ia dapatkan dari Donghae, appanya yang kini menjadi appa Luhan juga.

Luhan tidak bisa melupakan kejadian tadi, dimana seorang Sehun terus menghina dirinya. Luhan memang anak yang agak culun dengan kacamata ovalnya yang berlensa tebal dan jangan lupa poni yang seperti mangkuk. Berbeda dengan Sehun yang umurnya lebih muda darinya. Wajahnya tampan dengan matanya yang tajam dan juga rambutnya yang agak acak-acakan. Apakah benar seorang Oh Sehun masih berumur 10 tahun?

Luhan beberapa kali disebut cantik oleh ibunya sendiri saat melihat wajahnya yang tanpa kacamata dan juga rambutnya yang diikat seperti apel. Tetapi, Luhan masih mengatakan bahwa ia itu tampan dibalik penampilan culunnya.

.

.

.

" aku pulang." Ucap Luhan sambil melepaskan sepatunya satu per satu. " oh, tuan muda. Kau sudah pulang." Sambut bibi Kim. " eomm.." ia ingin bertanya tentang sesuatu namun ia ingat bahwa kedua orangtuanya tengah berbulan madu. Tiba-tiba, suara musik yang lantang terdengar dari pintu utama, membuat Luhan penasaran.

" bibi, suara apa itu?" tanyanya sambil celingak celinguk. " a-ah.. itu.. t-tuan muda Sehun.." belum sempat bibi Kim melanjutkan pembicaraannya, Luhan segera pergi untuk melihat halaman belakang yang luas untuk dipakai pesta.

" Oh Sehun!" Luhan terkejut ketika melihat halamannya sudah menjadi kapal pecah. Beberapa barang sudah berserakan dimana-mana. Pestanya sudah usai dan hanya tinggal beberapa artis yang tinggal untuk berbincang dengan Sehun, seperti Kai, Chanyeol, dan Minho yaitu artis-artis dari agensi ibunya. " siapa dia?" tanya Minho. Sehun menatap Luhan sekilas dan dengan enteng menjawab, " maidku." Jawabnya.

Luhan marah mendengarnya, dengan kesal segera pergi menuju balkon belakang rumahnya. " b-bukannya itu… kakakmu?" tanya Chanyeol. " biarkan." Ucap Sehun dingin. Kai yang melihat punggung Luhan makin pergi menajuh, mengikutinya.

" ya tuhan.. aku tidak menyangka kata-kata bocah itu sangat menyakiti hati." Gumamnya pelan. " hai." Sapa sesorang yang membuatnya kaget. " K-kai?!" " tenang saja.." ucap Kai. Luhan mengangguk dan masih menundukkan kepalanya. " Sehun itu tadi hanya bercanda. Tidak usah dimasukkan ke hati." Jelas Kai dengan nada membantu. " gomawo, Kai-ssi." Jawab Luhan. " tidak usah terlalu formal.. aku akan memanggilmu hyung." Ucapnya.

Luhan terkekeh mendengarnya. Ternyata, berbicara dengan Kai itu bisa membuat hati menjadi tenang. Tidak sadar bahwa ada seseorang yang geram melihat kedua orang ini akrab.

" aku sudah lama menjadi teman Sehun, hyung.. kau hanya perlu berperilaku baik dan ia akan suka kepadamu." Jelas Kai. " ooh.." Luhan membulatkan mulutnya.

Sesuai dengan saran Kai yang meskipun umurnya masih 10 tahun, Luhan sebagai kakak dari Sehun terus memperlakukan Sehun sebaik-baiknya. " ini untukmu saja." " ah, Sehun. Mau kubantu?" " kau baik-baik saja, Sehunna?" tetapi kelihatannya usaha Luhan sia-sia karena Sehun selalu menjawab dengan dingin dan ketus " tidak usah." " tidak berguna." " menyebalkan." " dasar norak." Itu adalah kata-kata yang dikeluarkan oleh seorang anak yang berumur 10 tahun.

Disaat emosi Luhan sudah memuncak, ia berbicara kepada Sehun berdua, dan to the point. " lihat, Sehun!" Luhan bericara kepada Sehun sekarang dengan tampang yang amat sangat marah. Tentu saja, karena mereka sudah tinggal bersama beberapa bulan dan Sehun sering mengatainya dengan kata-kata yang amat sangat tajam dan menyakitkan untuk di dengar.

" Sehunna.." panggil Luhan pelan. " jangan sok akrab denganku." Jawabnya dingin. " dengar ya, Sehun. Aku berusaha menjadi kakak yang terbaik di matamu." Ucap Luhan. " siapa juga yang ingin menjadikanmu kakak?" tambah Sehun dingin. " yak! Sehun!" bentakannya membuat Sehun terkejut.

Wajah Luhan memerah sambil menatap Sehun. " apa yang harus kulakukan Sehun.." tanya Luhan dan Sehun menyerngitkan dahinya. " untuk menjadi seorang yang baik di matamu?" tanyanya. " lakukan apapun terserahmu." Dan di saat itu juga, Sehun meninggalkan Luhan sendirian. Tetapi, ia memberhentikan langkahnya.

" atau.. kau bisa menjadi seperti diriku dan aku bisa mengakuimu menjadi orang yang sederajat. Mungkin aku juga akan mengakuimu sebagai kakakku." Jawab Sehun dan ia segera pergi.

Tunggu.. orang seperti dirinya? Luhan sudah ratusan kali meminta ibunya untuk menjadikannya seperti mereka. Tetapi, Tiffany selalu menjawab bahwa kehidupan seorang artis itu sangat berat dan Luhan hanya mampu menganggukkan kepalanya. Sekarang… apa yang harus ia lakukan untuk mengabulkan permintaan Sehun dan membuatnya menyesal telah menepak Luhan jauh-jauh dan memperlakukannya sebagai pembantu.

Tiba-tiba, handphonenya berbunyi. " hyung.." lirih Kai dari telfon. " ah! Kai.. ada apa?" tanya Luhan dengan nada yang khawatir. " hyung, tolong aku." Ucapnya. " Kai? Ada apa sebenarnya? Kau dimana hah? Aku akan segera kesana." Jawab Luhan dan ia segera mematikan telfonnya setelah Kai menjelaskan semuanya dan tempatnya berada sekarang.

" mau kemana?" tanya Sehun dingin. " menemui seseorang." Jawab Luhan. Luhan hendak melewati Sehun dan berhenti ketika mendengar ucapannya. " jangan terlalu dekat dengan sahabatku. Kau terlalu dekat dengan Kai. Aku tidak mau ia berteman dengan orang sepertimu." Ujarnya ketus. Luhan hanya menghela nafas.

" aku yakin ini terakhir kali aku mendengar perkataanmu lagi, Sehun." Gumamnya dan segera beranjak ke kamarnya. Ia segera memasukkan pakaian dan barang-barang berharganya ke dalam ransel yang besar, dan juga uang yang selama ini diberikan oleh Tiffany.

" selamat tinggal, eomma.. appa.. dan juga Sehun." Usai Luhan menulis sesuatu di secarik kertas, yang diyakini sebagai surat perpisahan, Luhan segera pergi mengendap keluar, dan juga tanpa sepengetahuan Sehun. Ia akan kabur dari rumah untuk mengikuti audisi sebagai trainee baru dan juga akan bertemu dengan Kai.

" Kaiyya, ada apa?" tanyanya yang menatap wajah muram Kai di hadapannya. " hyung… manajer dari agensi lamaku menentangku. Ia berkata bahwa mereka kekurangan artis untuk membentuk sekelompok grup unit baru. Mereka berkata akan memberikanku keputusan untuk kembali ke agensi mereka dan meninggalkan agensiku yang sekarang. Jika aku tidak membuat keputusan dalam seminggu dan tidak menandatangani kontrak, mereka akan menghancurkan SM bersama artis-artis mereka." Jelas Kai. " aku masih berumur 10 tahun.." gumamnya pelan sambil tersenyum pahit.

Melihat diri Kai yang begitu tersiksa, Luhan segera turun tangan. " Kaiyya, jangan khawatir." Luhan mengambil file yang berisi kontrak itu. " aku akan menggantikanmu." Ucapnya sambil menandatangani kontrak itu dengan cepat.

" hyung! Apa yang kau lakukan..?" Kai terkejut melihat tingkah laku nekat Luhan. Dengan tanda tangannya itu, ia resmi menjadi trainee agensi lama Kai yang bernama StarShipEntertainment. " Luhan hyung!" Kai menatap Luhan dalam-dalam dengan mata yang mulai berair.

Luhan melepas kacamatanya dan segera menjawab Kai. " jaga Sehun dengan baik, Kaiyya." Luhan memeluk Kai dengan hangat dan bergegas pergi menuju StarShipEntertainment untuk menyerahkan kontraknya itu.

TBC

ini FF pertama Pyro, jadi maklumi saja kalau ada yang menganggap aneh._.

see yaa in next chapter!

mind to Review?