NB: maksih ya yang udah review ff pertama aku :) sorry tidak bisa balas satu" tapi makasih banyak :D & ini ff kedua mohon reviw juga ya
[SasuNaru Fict-NC!-Kepastian]
Tittle : Kepastian
Genre : Romance (yaoi)
Author : liang chen mia
Naruto, pemuda yang sedemikian banyak bicara, aturannya dia membenci bocah jabrik petakilan itu, tapi kenapa ketika mereka hanya berdua begini, bukan pertarungan denotasi yang ia inginkan. Tapi⦠pertarungan lain.
Bibir itu ingin sekali ia cicipi barang sedikit demi sedikit, melumat manisnya untuk kemudian ia lahap habis dalam irama yang menggebu. Sasuke tak tahan lagi melihat Naruto yang terkulai lelah tak berdaya.
Naruto memejamkan mata, dia pasti sebentar lagi mati. Namun ia segera mengeryitkan dahi, Sasuke merampa tubuhnya untuk duduk. Apa ada metode membunuh baru yang Sasuke pelajari.
Deggg!
Wajah Naruto merah padam menahan panas gejolak yang lancang muncul. Sungguh, ia bersumpah dapat merasakan wangi napas Sasuke. Lembut helaian karbon dioksida yang terhela ke kulit wajahnya malah bak sapuan ramuan memabukan.
Dia dibuat mabuk, menerima Sasuke untuk memagutkan bibirnya saja sudah begitu membuat tubuhnya menggigil tak karuan. Sial, bagaimana bisa dia begitu ahli bersilat lidah begini.
Langit-langit mulut Naruta tergelitik, membuatnya refleks menarik Sasuke untuk melakukan lebih. Dia ambruk dalam pelukan si rambut gelap, di antara derit-derit serangga yang menjadi penyamar desah gejolak mereka.
Sasuke melenguh ketika Naruto melawannya tak kalah seduktif, bibir mereka saling membekap, tautan lidah, kemudian pandangan mereka bertemu dalam tempo cepat. Desir pun makin deras.
Sebentar saja, Naruto telah terlucuti dan menerima kalor langsung dari tubuh Sasuke yang mendahuluinya berpolos. Pemuda itu begitu panas, apalagi di bawah sana, mereka tegang dan berdenyut.
Mereka bak patung lilin sempurna yang bergumal dalam gelap remang abstraksi malam. Ketika masing-masing dari peranan saling menjamah, ada tegukan surga dunia yang membasahi jiwa mereka.
Sasuke tak tahan lagi.
Naruto paham, dia membuka diri untuk memudahkan Sasuke memasukinya. Dengan kerlingan singkat, Sasuke paham ia tak boleh kasar. Pelan dia menyiapkan dirinya, menggosokan dirinya untuk mencari jalan.
Dan ia mulai masuk, membuat Naruto merintih pelan. Ia memagut bibir Sasuke untuk mengalihkan sakit-nikmat yang ia rasakan di bawah sana.
Rembulan bersembunyi, Sasuke telah memasuki Naruto seutuhnya. Membuat pemuda itu merasa hangat dan penuh. Pelan-pelan Sasuke menarik diri, kemudian kembali masuk dalam tempo lambat.
Naruto mengeratkan pelukannya, menyerahkan diri pada Sasuke. Tungkai mereka saling berkoalisi, sementara Sasuke gencar bermain dalam Naruto, ia tak mengerti mengapa rasanya ini begitu indah.
Gerakan dan dengus napas mereka makin tak berirama. Kendati malam begitu dingin, namun dua adam ini justru dibanjiri peluh nan panas, bunyi decak makin terdengar sarter.
Naruto mengetat, membuat Sasuke tak bisa tahan, ia hampir sampai. Dan ketika gumpalan-gumpalan aliran surga ia rasakan meluncur, pemuda itu mendesah merdu di telinga Naruto. Tubuhnya bak membatu dalam beberapa sekon.
Jeda tak lama, Naruto telah basah dan lengket, rasanya hangat dengan aroma khas yang kuat. Sasuke tidak menang, dia kalah karena sekarang dia telah terkulai dalam pelukan Naruto.
"Hey, kau sedang apa?" Sakura menepuk pundak Naruto yang termenung.
Naruto hanya sekedar terkesiap dan melengkungkan senyum formalitas. Membuat Sakura bertanya-tanya.
End
