seventeen © pledis.

((seokjun; au; open-ending))


curiousity kills the vamps


Sejak awal, Seokmin tidak ada niat mengendurkan ikatan yang mereka miliki.

Jun tertatih dengan benang merah yang mengungkung jari manis, dan tak membiarkannya pergi.

"Kalau kau memang benar ingin membuat kontrak, lakukan segera. Jangan menyiksaku dengan caramu yang mau-mau tidak."

Seokmin menaikkan separuh alis, "Apa yang kaubicarakan? Sejak awal kau yang meminta untuk diperhatikan."

"Tapi bukan begini!" Jun berteriak.

"Lantas dengan cara apa?" Seokmin berjongkok, menyejajarkan wajah mereka. Bibirnya bersentuh dengan ujung hidung Jun. Napas lawannya memberat, dan Seokmin tertawa mengejek. "Kau sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan semudah itu, kan?"

"..."

"Dengar aku, Jun. Kauturut saja apa yang kulakukan, jika kauingin hubungan ini bisa tetap bekerja, ya, kan. Aku sedang mengusahakannya." kata Seokmin lagi. Kali ini suaranya lebih mendominasi. Dia bicara tepat di depan telinga Jun.

"Kaupikir, aku hanya objek ... di matamu." Jun membalas.

Seokmin membuat spasi. Matanya yang merah pekat menatap dalam ke iris Jun yang hijau lumut. "Aku sungguh cinta."

"Kau hanya tertarik dengan caramu mendapatkan pengakuan."

"Jun." Seokmin memanggil. "Aku terlalu cinta sampai tidak bisa mengikatmu ke dalam kontrak rendahan. Jadi, tetaplah bertahan sampai aku menemukan cara agar kolonimu bersedia dengan penawaranku. Kalaupun tidak, kau boleh tetap di sini bahkan untuk selamanya."

Pikiran Jun mengawang. Dia pikir dirinya menangis tapi matanya tidak basah. Jun sudah menduga, berurusan dengan manusia serigala membutuhkan tekad dan membuang penyesalan apapun.


fyi aja playlistku berapa hari ini pasti selalu nyelip exo - monster ha ha. ga heran kan. sip, kutunggu reviewnya oke!