N1
Cast Utama: Kim Kibum, Cho Kyuhyun, Zhoumi and Henry Lau.
Other Cast: Member Super Junior
Warning: Typo, gaje, dll xD
Don't Silent Reader Oke! ;)
-N1 Prolog-
Suara gaduh terdengar lagi dari arah luar pintu kelas, semua menoleh melemper pandangan ke arah pintu yang tertutup rapat tersebut.
'Ada apa?'
'Sesuatu terjadi?'
'Apalagi?'
Bisik-bisik para siswa mulai memenuhi antero kelas, sebagian memasang ekspresi penasaran akut dan sisanya terlihat tegang. Seorang lelaki terdiam, maniknya melirik ke arah teman-teman barunya yang begitu berisik. Beralih menatap pintu. Jujur saya, ia juga lumayan penasaran. Sedikit.
Seseorang membuka pintu, lelaki berwajah tampan kekanakan menyembul lalu masuk kedalam ruang kelas. Air mukanya horor, tatapannya penuh kengerian yang menyiratka bahwa ada rasa ketakutan yang menamparnya keras. Nafasnya begitu memburu.
"Donghae! Katakan pada kami, apa yang terjadi?" Teriak salah satu temannya, lelaki bernama Donghae itu menoleh dengan agak lambat, mulutnya terbuka sedikit, shock masih menyerangnya.
"Lagi..." Semua menatap heran ke arahnya, lagi? Apanya? Saat ini perkataan Donghae begitu ambigu dan tak mudah untuk di cerna.
Sahabat karib Donghae, sebut saja Eunhyuk. Bersuari blonde pendek dengan sebuah earphone hitam tergantung di lehernya. Menghampiri Donghae dan menarik kerah kemejanya.
"Katakan dengan jelas bodoh! Kami tak mengerti!"
Donghae mengacak rambutnya frustasi. Apa ini sebuah kutukan? Atau ada sosok iblis yang sengaja singgah ke sekolah mereka? Hingga sekolah mereka menjadi seperti. Seperti beralih fungsi menjadi tempat algojo sadis yang mengeksekusi mati pelaku tanpa kejahatan. Ha?
"Pembunuhan itu... kembali terjadi. Di sekolah kita."
Semua terbelalak, para gadis menjerit ketakutan setelah donghae –Ketua OSIS Perals Cheonson High School- menceritakan bagaimana kronologis kejadian yang ia dapat dari Kepala sekolah dan beberapa pihak yang berwajib.
"Astaga, Sungmin-subaenim itu dari kelas 3-A kan? Salah satu siswa tercerdas di sekolah kita."
"Bodoh! Dia kemarin baru saja memenangkan Olimpiade Matematika seSeoul!"
"Tak kusangka ia pergi begitu cepat."
"Mengerikan sekali dia di bunuhb begitu."
"Aku takut... akau akan oindah sekolah saja besok."
Ia menoleh ke kiri, yang dilihatnya adalah para gadis setengah menangis ketakutan dan memeluk diri mereka sendiri. Buku bacaanya telah terabaikan, kemudian memutuskan untuk menutupnya dan meletakannya di laci meja. Melepas earphone yang tersemat di telingnya kemudian melipat tangan.
"Terusik ya?" Ia menoleh ke arah kanan, lelaki lain dengan rambut ikal coklat madu dan benda hitam di tangannya. Tersenyum amat tipis.
"Hmm... terusik?"
"Ya, terusik. Keingintahuanmu terusik. Perasaan besar yang amat kau sukai. Benar?" si Ikal itu terkekeh kecil ketika melihat lawan bicaranya sedikit terbelalak walau langsung kembali datar.
"Siapa kau?"
"Aku juga sama sepertimu..." Ia menahan napas saat si Ikal mencondongkan kepalanya.
"Detective Kim..." lelaki itu kembali menegakkan cara duduknya, setelah mempause game di dalam benda bernama PSP.
"Apa aku memanggilmu Kibum saja? Mengingat kita seumuran."
Masih diam.
"Oh tadi kau bertanya siapa aku. Namaku Cho Kyuhyun, semoga kita bisa menjadi partner yang baik."
Kibum tersenyum miring. Oh, dia paham sekarang.
"Mari kita cari mata rantainya!"
.
To Be Continued!
Masih prolog xD
Komentarnya~ :D
Sankyuu ;)
