"Aku lelah selalu dianggap sebatas teman."
Yaya menghela napas kesal entah untuk yang keberapa kalinya. Semilir angin yang berhembus lembut tak membantu sama sekali. Justru semakin membuat keadaan menjadi semakin kelabu.
"Ya, aku tahu itu."
Fang bersandar pada batang pohon tempat mereka berdua berteduh dari panasnya sengatan sinar matahari. Menatap lurus pada padang rumput yang membentang luas bak permadani tak berujung. Suasana begitu mendukung, menggoda insan yang kelelahan untuk tertidur segera.
Tapi, tidak untuk Fang. Suasana ini justru terasa begitu memuakkan.
"Apa Boboiboy tak merasakan perasaan yang sama denganku?"
Fang muak mendengar nama Boboiboy yang terus diucapkan bibir mungil milik Yaya. Terutama saat namanya diucap penuh kasih sayang dan cinta di dalamnya.
"Kurasa dia kurang peka terhadap hal yang kau sebut cinta itu, Yaya."
"Benarkah?"
Fang hanya mengangguk pelan. Wajah tak berekspresi itu menyembunyikan luka batin yang mendalam. Gemas pada sang pujaan hati yang tak kunjung menyadari perasaan tulus yang Fang berikan.
Yaya termenung sejenak. Memikirkan perkataan Fang barusan selama beberapa menit. Memikirkan tentang perasaannya yang telah terpendam begitu lama pada Boboiboy. Memikirkan segala-galanya dengan seksama.
Dan akhirnya, Yaya membulatkan tekadnya.
"Sudah kuputuskan!"
Fang tersentak sedikit, hampir saja jatuh ke alam mimpi jika Yaya tidak berseru. Menoleh sedikit ke arah Yaya, sambil menahan kantuk yang tiba-tiba menyerang.
"Memutuskan apa?"
"Memutuskan bahwa aku akan mengirimnya surat cinta besok!"
Wajah Yaya bersemu merah. Agak malu dengan rencananya, namun hanya inilah jalan satu-satunya. Jalan satu-satunya agar perasaannya mendapat kemungkinan akan berbalas. Agar ia dan Boboiboy memutuskan untuk menjalin hubungan asmara ataupun tidak.
Dan Fang hanya tersenyum. Memutuskan untuk terus memendam perasaannya dalam-dalam dan segera mencari pengganti sang pujaan hati.
Ya, segera sebelum Fang jatuh lebih dalam dan terus menatap Yaya tanpa berpaling. Menatap Yaya yang selalu menatap ke arah lain.
Bukan pada dirinya.
. . . ~*oOo*~ . . .
FIN
. . . ~*oOo*~ . . .
Oke, kali ini romance! Hahahahahaha!
Jujur, cinta bertepuk sebelah tangan itu challenging sekali lo, mbak Fanlady~ XDD
Saya ini bukan orang yang tegaan gitu sama anak-anakku~ *peluk Fang*
Oke, cukup sampai di sini saja yaa~ Sampai jumpa di karya saya selanjutnya~!
Salam,
IntonPutri Ice Diamond
