Setiap malam, sebuah suara merdu selalu tertangkap oleh indera pendengaranku. Entah dari mana daerah asal lagu itu, mungkin saja ia dari suatu desa terpencil yang tak pernah kudengar namanya. Suara yang merdu nan lembut itu bersumber dari paviliun di tengah kolam koi ini.
Setiap malam, aku selalu merasakan kehadiran seseorang di sisiku, bersamaku di bawah atap paviliun di tengah kolam koi ini.
Suara merdu itu menenangkan jiwa dan ragaku, begitupula batinku yang merasakan kedamaian di tengah riuhnya atmosfir peperangan. Aura hangat penuh cinta kasih, sebuah aura yang dikeluarkan oleh seorang wanita.
Pejuang. Itulah satu kata yang cocok untuk mendeskripsikan siapa si pemilik presensi ini. Auranya begitu berani, setia dan tenang. Seolah bahkan gelombang air setinggi apapun takkan bisa meruntuhkan dirinya, ia kokoh bagai Taishan. Ah, bahkan aku bisa membayangkan seperti apa rupanya.
Tetapi, aku tak pernah melihat sosok sang penyanyi berjiwa hangat itu di paviliun ini.
Dimanakah sosok pahlawan yang terasa sangatlah dekat tersebut? Mengapa aku tak bisa melihat fisiknya?
Tetapi, aku tahu bahwa ia berada di sini, tepat di sebelahku, bersama-sama berteduh dari cahaya rembulan yang teramat terang.
Apakah dia… seorang mahluk yang tak bisa dilihat oleh mata manusia?
Mahluk gaib? Dewa? Dewi? Atau mungkin…
Hanya perasaanku saja?
Presensi yang terasa semu itu... mungkin hanya ilusi yang diciptakan oleh letih yang mendera raga dan jiwa aku saja, juga rasa kesepian karena hanya aku sendiri di bawah atap paviliun ini. Ya, pastinya, aku hanya berhalusinasi, bagai melihat fatamorgana di tengah gurun panas.
"Ciqian! Oi!"
"Dajie."
.
.
Kaien-Aerknard Presents
A Dynasty Warriors Fanfiction
[Time-Cross Soulmates]
.
.
Langit sengaja memisahkan sebuah jiwa menjadi dua, agar mereka saling mencari satu sama lain, saling menjaga satu sama lain, saling berbagi kebahagiaan dan juga duka. Hanya saja… terkadang dua jiwa ini lahir sebagai manusia di waktu yang berbeda.
Sebenarnya, jarak mereka hanya sejauh satu jengkal tangan.
Namun, pada realitanya, masing-masing berada di 'dunia' yang berbeda, dibatasi oleh tembok waktu yang tak kasat mata.
.
.
Author's Notes: Jumpa lagi dengan saya, Kaien-Aerknard! Setelah hampir dua tahun hiatus, saya memutuskan untuk kembali menulis, dan saya berharap saya mampu terus berkarya di dunia literature sembari mengimbangi dengan kehidupan RL saya.
Ide story kali ini muncul setelah saya berbincang dengan LivingCannon, sobat sefandom saya. Hanya dengan satu kata dari dia yakni 'Time-Cross', tetiba saya ke-triggered dan dapat ide ini…
Mungkin, kalian akan bingung dengan P.O.V-nya. Baiklah, saya akan jelaskan.
Pada chapter ini, P.O.V dimulai dari Wen Yang, yang silih berganti dengan Cao Yin. Dan kalau letaknya berada di tengah, itu berarti narasi keduanya sekaligus.
Thank you for the supports! RnR sangat dinantikan!
