Summary: Yamamoto merasa janggal. Belakangan, ia merasa seperti diikuti. Tapi oleh siapa? Oh ternyata, ia adalah.. Prefek Namimori!?
Disclaimer: Katekyo Hitman Reborn itu milik Amano Akira-san!
Warning: Abal, gaje, gak jelas, typo, grammar dan lain-lain. OOC!Hibari.
Author's Note: Saya bikin OOC!Hibari—Overprotective!Hibari. Karena saya suka Hi-chan #digampar# belakangan ini dan—namun, Yamamoto dan Hibari itu acceptable! lol Kalau ada yang mau kasih saya pairing 8018, saya terima. Tapi nggak untuk 1869 karena saya bisa gila sama ketawa kufufu—atau nufufu milik duo nanas itu. Dan no no juga untuk 8059, saya gak suka GokuYama x(
Oke, ini update terakhir untuk minggu ini :D Mungkin kalau saya sempat, sehabis UN, saya update Vongola 1st Generation on Indonesia. Tapi kalau tidak sempat, harap menunggu :)
Then, let's begin!
Over-Protective?
By Ayame Yumesaki
Chapter 1, Protective Prefect
"Hmm?"
Gumam Yamamoto, di koridor sekolah kebanggaan seorang Cloud Guardian juga sekolahnya sendiri, menuju ke kelasnya. Ia merasa diikuti, terutama selama 2 minggu terakhir ini. Eh? Kenapa? Biasanya, Yamamoto tidak akan peduli jika itu hanya fangirlnya atau Gokudera. Tapi perasaannya—hasil latihan bersama sang anak kecil dan Squalo—mengatakan kalau yang membututinya kali ini bukan orang biasa, namun bukan musuh juga.
Siapa yang mengikutiku ya?
Melepaskan pikiran itu, Yamamoto pun berlalu. Tanpa dirinya sadari, seorang lelaki melihatnya dari belakang dinding di sisi sana.
Herbivore, kau memang tidak peka.
Yamamoto masuk ke kelas, dan melakukan aktivitasnya seperti biasa, walau masih terganggu dengan keberadaan dari si stalker itu. Namun ia tepis jauh-jauh, menganggap kalau bisa saja itu hantu lewat.
Wait, Yamamoto, hantu? Nak, kau kepentok apa?
"Tsuna!" panggil Yamamoto senang.
"Ah, Yamamoto! Habis dari mana kau? Kami mencarimu dan tidak dapat menemukanmu dimana pun!" balas Tsuna khawatir.
"Yakyuu baka! Beraninya kau muncul di depan Juudaime setelah menghilang selama 2 jam pelajaran!" ucap Gokudera kesal. Mengeluarkan dinamit, yang entah kenapa ia bawa-bawa setiap hari.
"Hahaha! Maa, maa, Gokudera~"
"Huaaaa! Gokudera-kun! Kau tidak boleh memainkan dinamit di kelas!" kata Tsuna sambil mengambil dinamit milik Gokudera.
Bukan memainkan Tsuna, tapi membawa dinamit ke dalam kelas.
Giotto melihat penampakan ini dari sisi lain kelas. Giotto?
Yap. Seluruh keluarga Vongola Primo—dari Giotto sampai Daemon—diizinkan mengobservasi dengan roh(?) mereka sendiri. Dengan sedikit tinta hitam(?) dan ramuan gila dari Talbot ke Vongola Gear, ta da! Disitulah mereka, di sisi kelas Tsuna dan kawan-kawan, mengobservasi kehidupan Decimo. Namun saat itu, hanya Giotto yang ada disana karena kebanyakan dari Guardian pergi keliling atau menghabiskan waktu di tempat lain.
"Giotto, apa yang elo lihat?" tanya G, sambil berjalan ke arah Giotto.
Roh pun berjalan ya?
"Ah tidak, aku memperhatikan Guardian milik Decimo. Hayato memang mirip denganmu, G," jawab Giotto sambil menunjuk Gokudera.
"Sedangkan anak-Yamamoto itu mirip..sangat..dengan Ugetsu! Terlalu mirip!" lanjut G. menunjuk Yamamoto dengan kesal.
"Dan juga.. Cloud Guardiannya mirip dengan dia.."
"...Ya, dia.." jawab G.
Bel pun berbunyi. Yamamoto merasakan hawa mematikan itu hilang dan mengikuti kelas seperti biasa.
Lussuria: Numpang iklan~
Belilah daging hiu mentah ini!
Harganya hanya xxxxx yen!
Masih segar, baru dipotong dan lezat pula!
Squalo: VROIIIII! IKAN GUE!
Hari itu merupakan hari biasa untuk seluruh member Vongola.
Setidaknya, tidak ada Reborn bagi Tsuna hari ini. Reborn menghilang. Saat yang sukses membuat Tsuna bahagia. Gokudera, oh ia juga senang, tiada Bianchi, tiada Bianchi, tiada Bianchi, tiada Bianchi. Ryohei sih, tetap menjadi Ryohei. Lambo juga—pergi ke taman ria dengan Maman. Toh ia tidak peduli sejak awal. Chrome menjalankan hari-harinya seperti biasa dengan Kyoko dan Haru. Mukuro—tetaplah berkufufu-ria di Kokuyo.
Begitu pula untuk Yamamoto, tetap bermain baseball favoritnya dengan teman-temannya.
Namun tidak untuk Hibari. Ia merasa—hari ini—akan ada sebuah kejadian yang tentu saja sukses membuat dirinya kesal. Dan hal itu akan berhubungan dengan seseorang—herbivore—yang tengah memukul bola baseball di tengah lapangan sana. Untuk apa dirinya melihat herbivore itu saat ini? Masih banyak hal yang lebih penting untuk dilakukan!
"Kyo-san?"
"..." Cih. Tawa herbivore itu sukses membuat dirinya kesal.
"Kyo-san?"
"..." Orang itu, kapan ia bisa berhenti dengan aksi mukul memukulnya dan menyadari kalau dirinya sedang tidak aman?
"Kyo..san?"
Barulah Hibari tersadar, kalau Kusakabe berada di dalam ruangan tersebut dan mencoba memanggilnya. Tch. Kau datang di saat yang tidak tepat, Kusakabe.
"..Mau apa kau disini, Kusakabe?" tanya Hibari dingin.
"Ah, saya kesini untuk memberikan berkas ini," jawab Kusakabe sambil menyerahkan beberapa lembar kertas.
"Hmph. Menyingkirlah," suruh Hibari, sekali lagi dingin.
"Baik! Kyo-san!" Kusakabe pun segera menyingkir, sesuai perintah Hibari.
Setelah menandatangani dokumen-dokumen itu, Hibari kembali melakukan aktivitas abnormalnya, memperhatikan herbivore baseball yang saat ini sedang bertemu dengan omnivore dan herbivore dinamit. Ia juga kesal dengan omnivore itu. Mengapa tidak ada dari mereka yang menyadari keberadaan musuh itu?
Bukan, pertanyaannya, mengapa musuh itu mengincar Yamamoto Takeshi dari seluruh herbivore?
Hibari masih tidak habis pikir. Untuk apa ia membututi sang Rain Guardian hanya karena ada penyusup yang mengincarnya. Banyak hal lain yang bisa ia lakukan, seperti mencari herbivore nanas atau omnivore Dame yang sukses membuatnya kesal berkali-kali, tidur di atap, patroli Namichuu atau hanya sekedar duduk dan mengistirahatkan tubuhnya. Namun ia melihat sang herbivore baseball disana.
"Tch. Apa yang membuatku begini?" tukas Hibari kecil.
Tok tok tok!
Hibari mendengus. Siapa pun manusia yang berani mengganggu ritualnya kali ini, tidak akan ia ampuni dan akan langsung ia kamikorosu.
"Masuk,"
"Yo! Hibari!"
Hibari mengedipkan matanya. Bukankah 3 detik yang lalu, herbivore itu ada di bawah? Merasa salah lihat, Hibari segera melihat ke lapangan. Oh, ternyata sudah selesai. Hibari pun mendengus. Ok, sekarang kita lihat apa yang ia inginkan.
"Apa maumu?" tanya Hibari dingin.
"Ah~ Aku hanya ingin tanya, kau mau taiyaki?" balas Yamamoto sambil menyodorkan taiyaki.
Hah? Dia stress?
Seketika, Hibari merasakan aura membunuh itu kembali. Dengan sigap, Hibari segera berlari ke arah Yamamoto dan mendorong sang lelaki itu masuk ke dalam, lalu mengunci pintunya, menaikkan tonfa siapa tahu orang tersebut akan menghancurkan pintu tersebut.
"Hi—Hibari?" panggil Yamamoto.
"Diamlah, herbivore!" jawab Hibari ketus.
Langkah kakinya semakin dekat. Hati Hibari juga semakin berdetak kencang. Lalu terbukalah pintu itu—dengan ditendang. Dan itu menunjukkan sesosok bayi—yang dikenal dengan nama Reborn. Yap, Reborn. Reborn. Hibari, yang sedaritadi mengangkat tonfa-nya, menurunkan tonfa-nya dan ber-facepalm-ria. Ia tidak kepikiran. Ternyata aura pembunuh itu datangnya dari akanbou kecil itu. Kesal dengan kepalanya sendiri, Hibari pun memilih untuk duduk dan menenangkan pikirannya.
"E—Eh? Kouzo, ada apa dengan Hibari?" tanya Yamamoto pada Reborn.
"Entah. Tapi aku kesini karena aku punya berita untuk kalian berdua," jawab Reborn sambil meloncat, menuju pundak favorit-nya.
Hibari melihat sang bayi dengan tatapan 'awas-kalau-tidak-penting'.
"Tiga hari yang lalu, sebuah keluarga mafia datang ke Jepang dan mereka memiliki dendam pada Vongola," jelas Reborn.
Tch. Tidak penting.
"Berarti—mereka mengincar Tsuna?" balas Yamamoto sambil meletakkan jari di dagunya, berpikir.
"..akanbou, itu tidak pen—"
"Hibari, Yamamoto, aku belum selesai bicara," lanjut Reborn.
Keduanya pun diam. Mendengarkan.
"Mereka tidak mengincar Dame-Tsuna. Mereka mengincarmu, Yamamoto," lanjut Reborn lagi.
Yamamoto mengedipkan matanya beberapa kali. Hibari melihat Reborn dengan tatapan baru, 'kau-tidak-bercanda-kan?'. Reborn menyeringai, dan melanjutkannya, tahu apa yang akan ditanyakan oleh sang Rain Guardian.
"Aku sendiri tidak tahu mengapa mereka mengincar Yamamoto dan aku juga tidak tahu apa yang mereka inginkan. Untuk itu, aku ingin kalian berhati-hati, bisa saja yang datang ke ruangan ini nanti bukan aku. Dan oh, kerja bagus untuk mengintai Yamamoto kemana pun ia pergi, Hibari!" ucap Reborn, sambil meloncat ke lantai.
Oh, jadi Hibari yang mengikuti Yamamoto selama 2 minggu terakhir ini?
Tunggu, dua minggu?
Bukankah musuh itu baru datang 3 hari yang lalu?
Sedangkan Hibari sendiri melihat Reborn tidak percaya. Apa? Bagaimana ia tahu kalau dirinya mengikuti si herbivore ini selama 2 minggu terakhir? Tch, ia sudah menamai dirinya seorang stalker—bahkan ada yang lebih ekstrim daripada stalker seperti dirinya.
"Jaa, aku pulang dulu," kata Reborn, menghilang melalui jendela.
Yamamoto melihat jendela tersebut, lalu Hibari, jendela itu, Hibari, jendela itu, Hibari, dan taiyakinya.
"Kau mau taiyaki ini, Hibari?" tanya Yamamoto sambil mengangkat taiyakinya.
Hibari mendengus. Ia kesal pada seluruh herbivore, dari akanbou itu sampai Yamamoto Takeshi. Dan sekarang, herbivore itu masih bisa menawarinya sebuah ke-herbivore-an. Merasa ada yang datang lagi, Hibari langsung sigap memegang tonfanya. Dan ternyata ia adalah..
"Kyo-san, anda belum pu—"
...Kusakabe.
"Tch. Aku baru mau pulang, jika kalian herbivore menyingkir dari tempat ini," ucap Hibari sambil duduk, kembali.
Merasa diusir, Yamamoto pun meletakkan taiyaki itu di meja kerja Hibari, dan meninggalkan ruangan itu setelah bilang sampai jumpa. Kusakabe juga langsung keluar. Hibari menghela nafas, kenapa tiba-tiba dirinya jadi suka sigap mendadak atau mengikuti si herbivore baseball atau mengamati hal yang amat sangat tidak penting.
"...Mungkin aku harus mengikutinya pulang..." gumam Hibari sambil melihat Yamamoto berjalan menuju pintu keluar.
Reborn: Ciaossu
Silahkan beli ikan tuna yang digarap langsung
Dari kolam ikan Vongola
Harganya murah, karena ikan ini Dame.
Tsuna: CHOTTO MATTE! REBORN! KAU MAU MENJUALKU!?
Yamamoto masih tidak habis pikir.
Hibari—Prefek Namimori itu—tiba-tiba menjadi stalker dirinya?
Dan ia merasa diikuti lagi.
Kelihatannya, hari-hari berikutnya pun tidak akan menjadi hari yang mudah untuk dirinya.
Sedangkan Hibari?
Ia memakan taiyaki, yang ditinggal Yamamoto sambil melihat dirinya dari atap sebuah rumah di sekitar tempat Yamamoto berada.
Sambil memikirkan seberapa over-protektif dirinya pada sang penggemar baseball.
Benarkah?
To Be Continued
Author's Note:
Hibari jadi stalker! Kyahahaha! Saya dapat ide ini ketika sedang menggalau(?) dengan Chapter 4 Vongola1stOnIndonesia dan di sekolah. Lalu kepikiran, bagaimana kalau misalnya Hibari jadi suka ngikutin Yamamoto kemanapun ia pergi dan ketika ada seseorang mendekat, Hibari langsung menyuruh si Yamamoto berlindung di belakangnya. Persis seperti pangeran yang melindungi putrinya.
Dan ta da, fanfic inilah jadinya.
Oh, chapter berikutnya, akan ada kejutan juga :D Walau saya juga gak tau itu apaan. Okey, mari kita tutup sesi kali ini :DD
