The HINTS adalah sebuah genk yang berisi 10 orang. Yaitu, Sasuke, Sakura, Naruto, Hinata, Shikamaru, Temari, Neji, Tenten, Sai dan Ino. Mulai dari petualangan horror, lucu, menyedihkan, menyenangkan, penuh drama sampai kisah cinta The HINTS ada di sini.
THE HINTS
.
.
Naruto (c) Masashi Kishimoto
Warning: Alternative Universe, Out of Character, miss typo(s), humor garing, etc. Don't Like eh? Don't Read!
.
Chapter 1: Pertemuan The HINTS
Normal PoV
"KYAAA ... TAMPAN SEKALI ..."
"OH MY GOSH! SIAPA DIA?! KETAMPANNYA MELAMPAUI BATAS!"
"KYAAA ... AKU AKAN SATU SEKOLAH DENGAN PANGERAN TAMPAN?!"
"AWW ... SO DAMN HOT!"
Terdengar teriakan-teriakan yang menyakitkan kuping itu memenuhi tempat parkir. Hari ini adalah hari pertama semua murid kelas X setelah MOS. Dan yang diteriaki teriakan kekaguman itu adalah Uchiha Sasuke. Ia adalah siswa kelas pertama, alias kelas X Konoha Gakuen. Ia dikaruniai wajah yang sangat tampan. Dengan struktur tubuh yang atletis, kecerdasan otak yang di atas rata-rata, ditambah ia adalah anak bungsu dari keluarga Uchiha yang mempunyai perusahaan terbesar nomor 1 di Jepang. Jadi jangan heran jika semua mengaguminya.
"Ck, berisik!" Gumam pemuda itu, saat turun dari mobil Sport-nya. Yah ... dia memang sudah biasa seperti ini, di SMP-nya dulu juga seperti ini. Sasuke melanjutkan perjalanannya dengan cuek ke papan pengumuman sekolah, untuk mencari tahu di kelas mana ia akan berada.
Dan, lupakan sejenak lelaki tampan itu. Mari kita lihat pemeran perempuan kita.
Namanya Haruno Sakura. Umurnya masih 14 tahun. Tapi gadis bersurai pink sepinggang ini sudah kelas 1 SMA. Ya, ia mengikuti program aksel saat SMP. Gadis ini mampunyai sifat yang polos, periang, pintar, baik hati, rajin menabung, rajin mengaji, dan rajin shalat. Eh? Lupakan.
Ia berjalan dengan santai menuju papan pengumuman. Wajah kesalnya terlihat, ketika ia tidak bisa melihat papan pengumuman pembagian kelas, karena badannya yang sangat mungil. Sedangkan yang lainnya berdesakan, bisa-bisa ia kegencet.
"Huh ... menyebalkan." Kata Sakura cemberut yang membuat wajah imutnya itu makin imut.
Ia menunggu dengan muka cemberutnya. Makin lama makin ramai ternyata. Sakura memutuskan untuk menyerobot kerumunannya saja. Gencet kegencet masalahnya lain lagi dah, dari pada sudah bel ia masih bengong disitu.
"KYAA ..." Sakura merasakan ada yang mendorongnya. Dan ia akan segera jatuh! Refleks ia menutup matanya.
'GREPP'
Eh? Kok tidak sakit ya? Bisa ia rasakan ada tangan yang bertengger di pinggangnya, dan ... ia juga merasakan ada hembusan nafas hangat di sekitar wajahnya. Dengan perlahan ia membuka matanya. Dan ... dan ... ada wajah yang sangat dekat dengan wajahnya! Dan ... dan ... wajahnya sangat tampan! Eh?
"Eh ... KYAA ..." Sontak Sakura langsung melepaskan dirinya dari lelaki tampan yang sudah menolongnya tadi. Segera saja Sakura meminta maaf lalu berterima kasih.
"Go-gomenasai!Tadi aku didorong. Dan, arigatou gozaimasu karena kau sudah menolongku." Kata Sakura sambil sedikit membungkukkan badannya.
'Ugh, untung saja ada orang ini. Kalau tidak ... aku sudah terinjak-injak oleh orang-orang yang sangat brutal itu.' Batin Sakura.
"Hn," Balas Sasuke singkat dan tetap stay cool. Padahal dihatinya dia udah ketawa geli melihat cewek mungil ini mau jatuh karena didorong-dorong dengan brutal oleh orang yang lebih besar darinya.
"Ehm a-ano, bo-boleh minta tolong tidak? Tolong lihatkan namaku ada di kelas berapa. Kau tahu sendirikan, bagaimana tadi?" kata Sakura dengan jurus puppy eyes yang biasanya dia pakai untuk meminta Sasori-nii membelikannya ice cream. Dan biasanya berhasil sih.
Sasuke mengangkat alis sebelah kanannya. Apa-apaan gadis ini? Meminta tolong dengan wajah yang di imut-imutkan? Yah walaupun emang imut sih. Eh? Apa tadi? Tidak, tidak!
"Hn, siapa namamu?" Loh kenapa Sasuke mau? Kalau ada Naruto bisa-bisa Naruto cengo ditempat. Seorang Uchiha Sasuke mau dimintai tolong? Hah.
"Ah kau memang baik sekali tuan yang tampan ... namaku Haruno Sakura. Tolong lihatkan namaku ya, hihihi ..." kata Sakura polos disertai senyuman sangat manis yang membuat Sasuke membuang mukanya sebelum memunculkan semburat merah. What the...?!
Sasuke segera menerobos kerumunan orang-orang itu, dan langsung mencari nama Haruno Sakura.
"Haruno Sakura ... Haruno Sakura ... Haruno Sakura ... Aa, ini dia. Di kelas ... XA? Sekelas denganku?" Gumam Sasuke.
Segera saja Sasuke keluar dari kerumunan itu, karena dia memang sangat benci keramaian. "Hn kau dikelas XA. Sama dengan ku." Beri tahu Sasuke kepada Sakura.
"Ah kalau begitu, ayo! Tunggu apa lagi!" Bersamaan dengan Sakura yang selesai berbicara, ia langsung menarik lengan Sasuke.
"Hey Shikamaru! Itu si Teme 'kan? Bersama seorang gadis?" Tanya pemuda dengan tiga garis di masing-masing pipinya. Uzumaki Naruto. Saat ini ia dan sahabat-sahabatnya memang sedang menunggu Sasuke di kelas sembari mengobrol-ngobrol.
"Ha? Aku Tidak tahu Naruto." Kata pemuda yang rambutnya dikucir tinggi dengan malas.
"Ah kau ini Shikamaru!" kata Naruto dengan kesal
"Ah iya sepertinya itu Sasuke, Naruto." Kata pemuda berkulit putih pucat dengan senyum anehnya. Shimura Sai.
"Hoy teme! Disini!" Teriak Naruto yang membuat semua orang menutup kupingnya termasuk Sasuke dan Sakura.
Sasuke mendengus. "Ck, urusai baka Dobe," ucapnya.
"Hey teme mana gadis imut yang bersama kau tadi?" Tanya Naruto dengan suara keras.
'CTAK'
Naruto meringis, mengusap kepalanya yang terkena jitakan Sasuke. "Aduh ... sakit Teme..." Rengek Naruto dengan wajah asem.
"Hn, rasakan. Lain kali pelankan suaramu baka." Balas Sasuke
"Iya, iya ... Jadi, di mana gadis imut itu tadi pergi?" Tanya Naruto lagi
Sasuke mengangkat bahu. "Hn, aku tidak tahu." Jawab Sasuke.
"Huh kau ini, sudahlah." Naruto kembali berbicara bersama Sai, Neji, dan Shikamaru.
Mengapa mereka bisa saling mengenal, di hari pertama sekolah? Itu karena mereka sudah bersahabat dari kecil dan, sedari SD mereka sudah satu sekolah dan satu kelas.
Pandangan Sasuke menjelajah ke seluruh kelas, mencari Si Gadis berambut merah muda. Matanya menangkap Sakura yang sedang berbicara dengan empat gadis. Yaitu gadis bercepol, gadis berkucir empat, gadis berambut indigo, dan gadis blonde berkucir kuda. Sasuke melihat ke para sahabatnya. Ck, mereka sudah mendapatkan bangku masing-masing. Naruto duduk dengan Sai, dan Shikamaru duduk dengan Neji. Hah... berarti tahun ini ia duduk sendiri? Biarkan sajalah, itu lebih bagus dari pada terus diganggu oleh Naruto.
Bungsu Uchiha itu melihat bangku di pojok kelas masih kosong. Ah, sangat kebetulan, pasti dia akan tenang tanpa gangguan kalau duduk dipojok. Sasuke berjalan ke pojok kelas dan mendudukkan dirinya di kursi, sehabis itu dia mengeluarkan iphone 6 plus keluaran terbarunya, memasang headset dan menghidupkan lagu, kemudian dia bersender santai dibangkunya.
Onyx-nya melihat Sakura yang sudah duduk di mejanya sendiri sambil membaca buku. Sakura duduk dibelakang sahabatnya. Sepertinya nasib Sakura sama dengan dirinya, duduk seorang diri. Bukan dibuang, tetapi tidak mendapatkan pasangan karena mereka bersahabat 5 orang.
'KRING ... KRING ...'
Sampai bel berbunyi Sakura masih membaca buku dan begitu juga dengan Sasuke, ia juga masih mendengarkan lagu sambil sesekali memperhatikan ekspresi Sakura yang berubah-ubah saat membaca novel. Terkadang tersenyum, tertawa, raut muka sedih, bingung, dan lain-lain. Itu tidak dibuat-buat, sangat alami. Membuat Sakura menjadi lucu dimatanya.
Sasuke mengedarkan pandangannya ke selururh kelas. Dikelas sungguh rusuh. Shikamaru tidur, Neji mengobrol bersama Sai, Naruto seperti sedang PDKT dengan cewek berambut indigo, ada yang bergosip, ada yang masih berkenalan, loncat-loncat dikursi, bermain kartu, dan kenapa gurunya belum datang?
'Kriet ...'
Tiba-tiba pintu terbuka menampilkan seorang pria yang tampaknya masih muda dengan model rambut melawan gravitasi dan memakai masker.
"YO! ANAK-ANAK!" Teriak orang itu.
Pertama-tama semua murid masih bingung, lalu mereka menyadari sesuatu dan langsung balik ke tempat duduk mereka masing-masing. Itu pasti sensei mereka.
"Hah ... baiklah, anak-anak aku adalah wali kelas kalian, yaitu kelas X IPA 3. Namaku adalah Hatake Kakashi." Kakashi memperkenalkan dirinya.
"Ehm ... karena ini adalah hari pertama, jadi mungkin kita tidak usah memulai materi dulu. Aku rasa kita bisa mulai dengan perkenalan diri." Lanjut Kakashi.
Kakashi menunjuk salah satu murid. "Ya, mulai dari sebelah kanan paling depan lalu seterusnya." Pinta Kakashi.
Perkenalan diri pun dimulai. Satu-satu memperkenalkan dirinya termasuk Sasuke, Sakura, Naruto, Hinata, Sai, Ino, Temari, Shikamaru. Setelah semua memperkenalkan diri mereka masing-masing, Kakashi pun lanjut berbicara.
"Nah, aku sangat yakin jika rata-rata dari kalian pasti duduk berdekatan dengan teman lama kalian. Sedangkan kalian harus berbaur dengan teman baru yang lain. Maka dari itu, saya putuskan kalau tempat duduk kalian masing-masng akan diundi," ujar Kakashi.
"Caranya adalah, kalian maju satu-satu ke depan lalu mengambil salah satu kertas di vas ini, di dalam kertas itu terdapat nomor kursi kalian masing-masing. Nah, kalau begitu maju dari sebelah kanan paling depan." Lanjut guru muda itu.
Satu-satu maju kedepan. Neji mendapat nomor 17, Naruto mendapat nomor 25, Sai mendapat nomor 27, Shikamaru mendapat nomor 35, Hinata mendapat nomor 26, Temari mendapat nomor 36, Tenten mendapat nomor 18, Ino mendapat nomor 28, Sakura mendapat nomor 34, dan Sasuke mendapat nomor 33. Jadi jika disusun posisinya akan seperti ini : SasuSaku di pojok dekat jendela, NaruHina di depan SasuSaku, NejiTen didepan NaruHina, ShikaTema disamping SasuSaku dan SaiIno di depan ShikaTema.
Harapan Sasuke tahun ini ia akan hidup damai musnah seketika. Tentu saja karena di depannya duduk baka Naruto.
"Argh ... kalau begini sama saja! Em ... tapi aku satu meja dengan Sakura, lumayan." Batin Sasuke
"Eng ... aku satu meja dengannya? Hihi jodoh emang tidak kemana. Eh? apa yang kupikirkan? Tidak! Tidak!" Pipi Sakura memerah.
"Wah, wah, wah ... aku semeja dengan Hinata-hime, kalau begitu proses PDKT-ku akan berjalan lancar." Batin Naruto parah.
"A-aku semeja dengan Na-Naruto-san? Kami-sama ..." batin Hinata.
"Hah! Siapa lagi yang di sebelahku ini?! Cewek apa cowok? Ugh ..." Tenten malah bingung sendiri.
"Che sialan, cewek di sebelahku ini manis. Eh?" Batin Neji out of character. Karena menurutnya gadis disebelahnya ini tidak seperti gadis lain yang biasanya menatap kagum pada dirinya.
"Hah? Yang benar saja, aku satu meja dengan mayat hidup! Oh kami-sama ... untung saja Temari ada di belakangku." Batin Ino pasrah.
"Cantik." Satu kata saja. Hanya itu yang ada di benak Sai tentang gadis disebelahnya ini.
"Ish, dasar cowok pemalas dari tadi nguap terus huh!" Komentar batin Temari.
"Merepotkan, sepertinya gadis ini cerewet." Batin Shikamaru malas. Bahkan batinnya saja malas.
~The HINTS~
'Kring ... Kring ...'
Bel keluar main telah berbunyi. Sakura, Ino, Tenten, Temari, dan Hinata keluar kelas. Sepasang sahabat dari SD ini berjalan santai ke kantin. Ya, Sakura memang lebih muda setahun dari mereka. Mereka bisa bersahabat karena rumah mereka satu komplek. Yep, tetanggaan. Hingga Sakura memutuskan untuk mengambil kelas akselerasi agar mereka bisa sekelas saat SMA nanti. Dan, tercapailah keinginan Sakura itu.
"Permisi, mau pesan apa?" Tanya seorang pelayan dengan ramah lalu memberikan buku menu pada mereka.
"Ehm ... aku milk shake strawberry dan ramen ya." Pesan Sakura
"Aku orange juice satu saja, lagi diet." Ino nyengir.
Sakura melotot ke arah Ino. "Heh, kau itu sudah kurus pig. Untuk apa diet lagi?!" Ucapnya sewot.
"Ish ... kau ini! Beratku kemarin naik 1 kilo tau!" jawab Ino ikut-ikutan sewot.
"Ih baru juga segitu, lagian gak keliat-"
Belum sempat Sakura menyelesaikan perkataannya, Tenten langsung memotong, "Kalian ini tidak tau ya, Kakak ini udah lumutan nunggu kalian, tau tidak?" Ujar Tenten sambil menunjuk-nunjuk pelayan yang menanyakan pesanan mereka.
"Udah! Sekarang aku yang pesan. Aku pesan milk shake chocolate dan cake coklat yang ini ya kak." Kata Temari sambil nunjuk buku menu.
"A-aku pesan ice milo dan takoyaki." Hinata seperti biasa, malu-malu.
"Hah baiklah aku pesan ice tea dan kentang goreng." Pesan Tenten.
"Baiklah, silahkan ditunggu ya." Ucap pelayan dengan senyum ramah.
"Hey ladies boleh kami gabung dengan kalian?" Tanya Naruto yang dengan sok kerennya datang tiba-tiba, dan diikuti dengan Sasuke, Neji, Sai dan Shikamaru.
"Hah, seenaknya saja! Lagian kenapa tidak memilih bangku lain saja." Jawab Ino ganas.
Sai tersenyum aneh ke arah Ino. "Apakah kau tidak lihat semua meja dikantin sudah penuh, nona? Dan hanya tinggal meja kalian lah yang tersisa sedikit luas."
"Ya mana urus kami." Temari berkata dengan sewot.
"Merepotkan! Hanya tinggal bilang 'iya' saja kenapa susah sekali?" Shikamaru menguap.
Sedangkan Sakura ia diam saja karena ada Sasuke disana. Dia tidak keberatan kalau makan dekat Sasuke. Sedangkan Hinata tentu saja diam karena selain tidak tahu mau bilang apa, disana juga ada Naruto. Pemuda yang lagi dekat dengannya, walaupun baru kenal sih. Ya, intinya ia sama dengan Sakura lah.
"Hn." Sasuke yang sedari tadi diam saja ikut menyaut, walaupun hanya dengan 'hn'-nya saja. Hm, sebenarnya Sasuke juga mau sih duduk di situ, apa lagi bisa dekat dengan Sakura.
"Su-sudahlah, bi-biarkan saja me-mereka duduk di sini I-Ino-chan, Te-Temari-chan, Tenten-chan. La-lagiankan ka-kata Kakashi- sensei, ki-kita harus berbaur dengan te-teman-teman baru, benarkan Sakura-chan." Kata Hinata dengan sedikit takut. Dan lagi, jangan kira ia tak tau kalau Sakura tertarik dengan Sasuke. Bisa dibilang, ia lah yang paling peka dari sahabat-sahabat nya yang lain. Melihat gelagat Sakura yang sedari tadi diam tidak ikut membela sahabatnya dan juga reaksi Sakura yang ia tangkap saat ternyata Sakura duduk berdua dengan salah satu teman Naruto yang bernama Sasuke, ia sudah tau kalau Sakura tertarik dengan Sasuke.
"E-eh iya. Bukannya kita disuruh untuk juga berteman dengan murid lainnya dan bukan hanya teman lama kita saja." Sakura yang terkejut karena namanya tiba-tiba disebut Hinata pun menyaut.
Tenten menatap curiga kedua temannya. "Hmm... kenapa kalian berdua jadi begini?" Tanyanya selidik.
"Hm? Ka-kami jadi se-seperti a-apa me-memangnya Tenten-chan?" tanya Hinata. Yang saking takutnya sampai tergagap melebihi biasanya.
"E-eh iya, kami ke-kenapa e-emangnya? Ehehe." Sakura menambahi. Ikut-ikutan gagap kayak Hinata. Matanya bergerak-gerak gelisah. Ia sama dengan Hinata. Takut dan gugup. Takut dikira yang enggak-enggak. Seperti dikira suka dengan salah satu dari mereka hanya karena membela walaupun itu benar sih. Upss ...
"Tuhkan, Hayo! Kalian membela mereka pasti ada alasan lain deh." Tuduh Ino
"Iya tuh!" Temari kompor.
"Hoy! Kok jadi kalian yang ribut sih! Kami udah pegal nih dari tadi gak duduk-duduk. Udah sono-sono geser dikit kami mau duduk." Tiba-tiba Naruto nyerobot dan langsung menggeser Sakura keluar agar ia bisa duduk di depan Hinata.
"Eehh ... geblek jangan langsung narik aja!" Kata Sakura sambil berdiri.
Temari menghela napas. "Hah ... kalau begini mau bagaimana lagi? Si bodoh ini sudah duduk. Sudah, kita di barisan sini saja. Biarkan mereka duduk disitu!" Temari berkata pasrah.
Sakura dan Ino yang tadinya duduk di barisan yang menghadap ke pintu kantin pun pindah ke sebelah Temari, Tenten dan Hinata.
"hah begitu saja sampai harus selama ini." Kata Neji yang sedari tadi benar-benar diam.
"Ne-neji-nii." Sapa Hinata kepada Abang sepupunya.
Pemuda Hyuuga itu melirik Hinata. "Hn, Hinata-chan." Neji tersenyum tipis. Dan tanpa sengaja Tenten melihat senyum itu.
"Astaga ternyata dia sangat tampan!" Batin Tenten malu-malu.
"Tu-tunggu ... Neji-nii?! JANGAN-JANGAN HINATA-CHAN ITU ADIKMU NEJI?" Teriak Naruto yang membuat satu kantin manutup kuping.
"Eh iya! Aku baru sadar! Jadi ini kakak sepupu Hinata?" batin Sakura, Ino, Temari, dan Tenten bersamaan. Sedangkan Sasuke, Shikamaru, dan Sai memang sudah menyadarinya.
Neji mengangkat sebelah alisnya. "Hn. Kau baru menyadarinya? Cih dasar! Dan apa-apaan sufiks-chan itu ha?" Neji menjawab pertanyaan Naruto diselingi dengan death glare yang mengarah ke Naruto.
"He? Kandung atau tidak?! Iyalah, aku kan lagi PDKT sama Hinata." Ucap Naruto bangga.
"Ck, kami sepupu. Heh mencoba mendekatinya hah? Berani macam-macam kau, lihat saja." Ancam Neji.
"brother complex huh?" Ejek Naruto yang hanya mendapat death glare dari Neji.
Neji pun duduk di depan Tenten. Naruto sengaja duduk di depan Hinata. Begitu pula Sasuke yang memang sengaja duduk di depan Sakura. Shikamaru dengan malas duduk di depan Temari, sedangkan Sai duduk di depan Ino disertai senyum anehnya.
Tak berapa lama kemudian, makanan mereka datang. Dan yang anehnya kenapa makanan Sasuke CS bisa diantar sepaket dengan punya mereka? Setelah ditanya ternyata mereka memang sudah memesaan makanan mereka sedari tadi. Huh memang dasar! Ckckck
Mereka pun makan dengan tenang dan tidak bertengkar lagi, malahan mengobrol ringan. Setelah selesai makan, kebetulan bel belum berbunyi. Jadi mereka mengobrol-ngobrol lagi.
"Oh iya! Aku jadi teringat yang tadi!" Tenten berseru antusias. Sementara mereka semua mengerutkan alisnya.
"Ha? Apa ?" Tanya Ino.
"Hm ... tentang Hinata-chan dan Sakura-chan yang membela bocah-bocah ini tadi itu loh." Jawab Tenten.
"E-eh." Sakura dan Hinata terkejut.
"Hmm... hayo! Kalian pasti suka atau tertarik dengan salah satu dari mereka kan?! Makanya deh kalian belain mereka supaya bisa duduk deketan kan?" kata Temari menggoda mereka dengan alis yang diangkat-angkat.
"HAHAHAHA kalian begitu saja tidak tahu!" Tawa Naruto dengan suara yang sangat keras.
'CTAK'
"ADAWW ..." Naruto berteriak keras, saat kepalanya dijitak oleh Sakura. Kasihan Naruto, belum sampai satu hari udah kena dua kali jitak.
"Kau ini berisik sekali tahu!" Ucap Sakura sebal.
"Huh! Padahal kan aku hanya mau memberi tahu kalau, Sakura-chan itu membela kami karena ada Teme disini." Naruto berkata sambil mengelus-elus kepalanya yang sakit.
Sasuke mendengus, namun walaupun begitu, pipinya sedikit memunculkan semburat kemerahan.
"Dan Hinata membela kita karena ada dobe." Kata Sasuke sambil rolling eyes.
Sontak Sakura dan Hinata merona. Dan membuat semua yang ada di sana tertawa.
'Kring ... Kring ...'
Yaps, bel sudah berbunyi.
"Eh, udah bel tuh, balik yuk." Ajak Ino
"Hn, baliknya barengan aja." Usul Neji. Yang dibalas dengan anggukan berjamaah dari mereka.
Setelah sampai dikelas mereka langsung duduk di kursi masing-masing.
~The HINTS~
"Baiklah, kalau begitu bereskan buku kalian, baca doa masing-masing. Sebentar lagi bel berbunyi."
Murid-murid memasukkan semua perlengkapan sekolah mereka ke dalam tas. Setelah itu mereka membaca doa.
'Kring ... Kring ...'
Benar, bel pun berbunyi. Semua murid keluar kelas setelah menyalami sensei mereka.
"Hey Teme, Shikamaru, Neji, dan kau Sai, bagaimana kalau kita jalan-jalan hari ini. Rasanya tidak seru kalau langsung pulang ke rumah. Bosan tau, aku belum membeli CD PS baru." Kata Naruto.
"Hey Naruto, sadarlah. Ini adalah hari pertama kita setelah MOS. Masa kau mau langsung jalan-jalan?! Ck!" Kata Shikamaru dengan malas.
"Iya, benar kata Shikamaru. Kaa-san pun mungkin tidak akan mengizinkan aku, karena ini adalah hari pertama kita sekolah setelah MOS." Sai berkata dengan senyum anehnya.
"Kau belum mencoba!" kata Naruto.
"Sudahlah, lagian akupun sangat malas." Kata Shikamaru sambil menguap.
"Ah, masa. Yakin gak mau, kalau hang out-nya sama Sakura, Temari, Ino, Tenten, dan Hinata?" Kata Naruto dengan nada yang sedikit menggoda. Matanya melirik kearah tempat parkir. Dan disana ada Sakura, Hinata, Tenten, Temari dan Ino. Sebenarnya Naruto tidak tahu sih, mereka emang mau pergi atau tidak. Tapi kalau hanya ini cara satu-satunya agar mereka mau hang-out barengan. Yah... mau apa lagi.
Perkataan Naruto sontak membuat semua alis mereka mengkerut.
"Hn? Memangnya mereka juga mau pergi?" Tanya Sasuke yang dibalas dengan anggukan Naruto.
"Masa?" Tanya Sasuke memastikan.
"Iya!" Jawab Naruto yakin. Dia sendiri gak tau kenapa bisa seyakin ini. Padahal hatinya ragu banget.
"Sai, pastikan." Kata Sasuke dengan nada memerintah.
"Hm?" Sai bingung. Kok tiba-tiba disuruh pastikan? Pastikan apaan?
"Ck! Tanyakan pada mereka, benar atau tidak mereka akan pergi." Jelas Sasuke.
"Ooh..." setelah mengatakan itu Sai langsung meluncur ke TKP. Cuss... Eh?
Sedangkan Naruto, udah takut aja nih gak jadi pergi. Dan ia berharap semoga ada keajaiban yang datang membantunya.
"Hai cewek." Sapa Sai sedikit menggoda.
Sakura CS memutar mata mereka.
"Benarkah kalian akan pergi hari ini?" Tanya Sai.
"Hm? Dari mana kau tahu? Kau menguntit ya?!" Tuduh Tenten
"H-hey tenanglah, aku tidak menguntit. Aku diberi tahu Naruto." Ucap Sai santai.
"Naruto?" Tanya Ino.
"Iya, dia mengajak kami pergi. Namun kami tidak mau. Lalu ia bilang kalian juga mau pergi, rencananya kalau kalian juga mau pergi, kami mau ikut." Jelas Sai disertai cengiran-nya.
Terlihat mereka berbisik-bisik dahulu, membuat Sai mengerutkan alisnya.
"Bagaimana? Mau tidak? Tidak terlalu buruk hang out bersama mereka." Bisik Sakura kepada keempat sahabatnya. Padahal ia punya maksud terselubung mau hang out bersama mereka. Apalagi kalau bukan berdekatan dengan Sasuke.
"Haah... biarlah, tak apa juga. kurasa mereka memang baik." Kata Temari yang mendadak membela mereka.
"Hmm... boleh juga, biar kita gak dikira 'lima gadis jones'. Hahaha." Ino tertawa lebar.
"Ck kau ini Ino." Decak Tenten.
"Temari, Ino, dan aku sudah menyutujui. Bagaimana Tenten dan Hinata hm?" Tanya Sakura.
"A-aku iya." Jawab Hinata cepat.
"Hm, kalau aku sih yes." Jawab Tenten mengikuti gaya juri di salah satu acara yang membuat mereka semua tertawa.
"Oke kalau begitu jawaban-nya iya. Kami mau pergi bersama kalian." Sakura memberi tahu hasil perundingan.
"Sip. Aku akan memberi tahu sahabatku dulu ladies." Kata Sai lalu mengedipkan sebelah matanya. Sakura CS memutar matanya –lagi-.
"Ehm, yap! Sepertinya mereka memang akan pergi. Jadi bagaimana? Kita akan ikut bersama mereka? Agar aku beri tahu kaa-san." Tanya Sai begitu ia sampai ke tempat Sasuke CS.
"HAA?!" Naruto berteriak. Ia benar-benar SANGAT BERUNTUNG hari ini! Huahaha mungkin ini adalah hikmah dari semua jitakan yang ia terima hari ini.
"Hn. Kalau begitu ya sudah kita ikut saja." Kata Sasuke yang mengacuhkan teriakan Naruto tadi.
"BAIKLAH..!" Teriak Naruto semangat sambil mengangkat kepalan tangan ke udara. Melihat tingkah konyol Naruto, tentu saja membuat mereka memutar mata.
Sasuke CS mendatangi Sakura CS di tempat parkir. Dan, agar tidak terlalu banyak mobil yang dibawa, mereka menyuruh Sakura CS tidak usah membawa mobil dan menyuruh orang mereka untuk membawanya ke rumah mereka.
"Sakura di mobilku." Ucap Sasuke.
"Hinata-chan tentu saja bersamaku." Naruto menunjuk Hinata.
"Kau denganku nona." Ucap Sai sambil mengerling ke arah Ino.
"Kau bersamaku." Ucap Neji datar kepada Tenten.
"Hoam... kau terpaksa bersamaku." Ujar Shikamaru setelah ia menguap.
Dan di hari itulah pertama kali The HINTS melakukan perjalanan mereka bersama walau hanya hang out ke Konoha City Mall.
.
To be Continued
.
Author's Note:
Haloo ^^ ini versi yang udah diedit ya. Tenang kok, gak saya edit banyak-banyak, Cuma sekitaran typo dan kalimat janggal aja (dan itu pun tidak semua). Tanda baca gak saya ubah. Karena bagaimana pun ini fanfik pertama saya. Buat kenangan, kalo dulu tulisan saya itu amburadul begini xD (walaupun sekarang juga masih amburadul)
