Ini desa Berk, tempat dimana kami-para Vikings hidup berdamai dengan para naga. Yah, meski dulunya kami memerangi naga. Tetapi sejak tahu bahwa pribadi naga yang kami ketahui itu salah, kami menjadi hidup saling berdampingan bagaikan majikan dan hewan peliharaannya.
Tetapi tidak hanya itu, selain dikenal dengan peliharaan naganya, Berk juga dikenal dengan legenda musim dinginnya...
How To Train Your Dragon – Rise of Guardians
Disclaimer : Dreamworks
Rating : T mungkin jadi M sewaktu-waktu :p
This is YAOI! Frostcup/Hijack
Saa, Douzo
====THE FROST====
.
=======ch1. The Begining=======
.
Musim dingin di Berk, menyimpan sejuta keanehan dan misteri. Kau akan menemukan gumpalan salju kecil yang tiba-tiba menembakmu dari arah yang tidak kau ketahui, atau tiupan angin kecil yang bertiup di lehermu, atau serbuan pusaran salju kecil yang beriak-riak menembus jendela kamarmu, memporak porandakan kamarmu, dan hal-hal lainnya yang bisa membuat bulu kudukmu merinding cepat. Tidak ada yang tahu dimana dan siapa yang menyebabkan hal itu terjadi, apakah itu ulah monster, hantu, atau ketakutan itu sendiri. Yang kami yakini, dan kami ketahui itu adalah ulah hantu. Kami menyebutnya The Frost, si hantu musim dingin-
"TIDAAKKK!"
"Oh Fishlegs, tenanglah."
Namaku Hiccup, aku hanya anak biasa yang pertama kali berhasil menjinakkan naga dan menemukan nagaku sendiri yang hanya ada satu-satu nya di Berk, Night Fury atau kau bisa menyebutnya Toothless. Meski yah, tubuhku kecil dan sangat kurus untuk seorang ukuran Viking dan bahkan terkadang ayahku-Stoick, yang merupakan kepala suku Berk meragukan kualitasku sebagai seorang Viking. Tapi akhirnya aku bisa membuktikan bahwa aku bisa hidup lebih dari seorang Viking biasa dengan memanfaatkan para naga di Berk. Mm oke, kurasa cukup penjelasannya. Mari kita kembali ke topik pembicaraan.
Disini, tempat Akademi Pelatihan Naga Berk yang kubangun. Kami-Aku, Astrid, Snotlout, Tuffnut, Ruffnut, Fishlegs, beserta naga-naga kami- sedang berkumpul ditengah-tengah arena pelatihan, di tengah malam di musim dingin yang untungnya tidak turun hujan salju dengan membuat api unggun yang sedikit menghangatkan, sambil bercerita mengenai The Frost-Hantu musim dingin sampai tiba-tida Fishlegs berteriak dan cukup mengagetkanku yang duduk di sampingnya.
"Aha, sudah kuduga dia akan berteriak!" Ucap Tuffnut girang sambil ber-highfive dengan kembarannya, Ruffnut.
"Yah yah.. dia ini pangeran cengeng, ckck." Snotlout menambahkan sambil duduk bersender di badan naganya-Hookfang sang Monstrous Nightmare- sambil membersihkan kotoran di sela-sela kukunya. "The Frost itu hanya mitos, dan hanya anak kecil yang mempercayainya." Tambahnya.
"oh yeah? Lalu siapa yang meringkuk ketakutan saat The Frost menghantui ke kamarmu?" Ucap Astrid pada snotlout, dan yah memang pada kenyataannya Snotlout pernah 'diserang' dan hampir ketakutan dan bahkan ialah yang mengusulkan pertemuan ini, semata-mata untuk menemani hari malamnya.
Snotlout terdiam.
"Hei kawan sudahlah, kurasa pertemuan ini cukup sampai disini. Ini sudah lewat tengah malam dan udara disini sudah sangat dingin kurasa." Tuturku yang memang aku tengah kedinginan mengingat aku- ah tidak, kami hanya memakai baju biasa dan mengurubuni tubuh kami dengan selimut masing-masing. Ditambah badan kurusku yang kurasa tak dapat menampung lebih lama udara malam dimusim dingin ini.
"Yah, kau benar. Aku harus tidur ditempat hangat supaya kulitku lebih cantik," ujar Ruffnut.
"Hei, darimana kau tahu kalimat seperti itu?" sanggah Tuffnut yang dibalas dengan delikan saudari kembarnya.
"Sudahlah ayo pulang." Astrid menunggangi naganya-Stormfly dan bergegas pergi.
Yang lainnya pun mengikuti. Aku pun menaiki Toothless agar segera pulang dari udara dingin yang menyiksa ini.
"Heii, bagaimana dengan acara tidur bersamanya? Astrid? Hiccup! Kembar, Genduut! Heii!"
Kami semua tak menanggapi dan terus terbang melaju kerumah masing-masing.
.
.
WUSHHHHHHHH!
.
.
Hempasan angin malam yang kencang tiba-tiba menerjang laju terbangku dan Toothless. Membuat keseimbanganku goyah.
"A-apa itu tadi?" Ucapku yang sempat melihat bayangan putih melesat cepat diantara angin malam tadi. Sekilas, bulu kudukku merinding 'jangan-jangan The Frost kini mengincarku?' batinku sedikit takut.
Aku mengeratkan selimutku dalam-dalam, mencoba berfikir jernih dan tetap berkonsentrasi pada Toothless yang sedikit kebingungan melirik kearahku, "Oke bud, tadi itu hanya angin biasa. Ayo cepatlah agar kita bisa tidur." Ucapku sambil mengusap kepala Toothless.
"Hihi,"
DEG!
Kau dengar itu?
"Hihi,"
Kau dengar itu?
"Hihihi,"
KAU DENGAR ITU!? Oh, demi janggut Odin, kau DENGAR ITUU!?
"SNOTLOUT jangan MENAKUTIKU!" teriakku kearah belakang, aku yakin suara tertawa tadi adalah ulah Snotlout. Tetapi perkiraan positifku yang tinggi itu langsung menurun drastis ketika menyadari tidak ada siapa-siapa di belakang. Semuanya sepi, kosong.
Perlahan aku membalikkan kembali badanku kedepan, dan kusadari ada keringat yang berjalan diarea keningku meski aku kedinginan. Demi Thor yang menendang bokong para tetangga. Kenapa aku jadi histeris begini? Dan kenapa perjalanan dari Akademi ke Rumahku jadi lama seperti ini?
The Frost..
Aku menggelengkan kepalaku dari lamunan tak karuan, aku adalah salah-satu yang tidak mempercayai kisah itu, kupikir itu tidak realistis. Tidak ada hantu dimuka bumi ini, kalaupun ada itu hanyalah seekor monster yang memiliki wujud. Jadi mengenai kisah The Frost ini aku sangat tidak mempercayainya karena itu tidak berwujud dan kuanggap seperti kejadian alam biasa.
Tetapi suara tertawa tadi?
"GRRHHH"
Toothless tiba-tiba menggeram, kearah depannya yang untungnya adalah rumahku. Tetapi apa yang ia gerami? Dirumahku tidak ada apa-apa, tidak ada siapa-siapa.
"GRRRHHHHHHHH" geraman Toothless makin mengeras.
"Hei Toothless ada ap- AAAAAAAAA"
Toothless tiba-tiba terbang tak terkendali, begitu cepat dan membuatku kewalahan menyesuaikan pergerakan ekornya.
"Hei, Toothless hentikan!" teriakku yang tidak digubrisnya. Ini benar-benar aneh. Toothless terus melaju cepat, ia seakan sedang mengejar-ngejar sesuatu yang tidak bisa kulihat.
Aku terus berusaha menyesuaikan arah terbangnya, karena aku tidak ingin jatuh di keadaan yang aneh ini. Terus kulihat dengan teliti sampai menyipitkan mataku untuk melihat yang Toothless kejar, tapi sia-sia. Tak terlihat apapun. Selimut yang menyelimutiku terbawa angin. Aku terpaksa terbang berkeliling Berk dengan hanya menggunakan pakaian biasa yang kupakai di musim panas. Demi air liur Odin yang membeku, aku kedinginan. Sungguh, udara malam dimusim dingin SANGAT tidak disarankan untuk terbang dengan nagamu dalam kecepatan tinggi.
"T-toothless, k-kumohon ber-hentilah," Ucapku terbata, aku tak sanggup menahan udara dingin macam ini dengan badanku yang kecil dan kurus. Terus menggigil.
Toothless tak menghiraukanku lagi, ia terus mengejar-ngejar sesuatu yang tak tampak itu. Aku mulai limbung, tanganku mulai tak merasakan apapun, kepalaku berputar. Aku sudah tak sanggup. Perlahan aku melemas dan terjatuh diatas kepala Toothless. Toothless yang sepertinya merasakan aku jatuh lemas mulai membelakakkan matanya kearahku dan ia berhenti melaju cepat. Ia terbang diam sambil menggeram kecil kearahku.
Kukerahkan seluruh kekuatanku yang terakhir untuk membuatnya mendarat dengan benar ditanah dan berharap ia akan mengantarkanku kekamarku dan menyelimutuku dengan sesuatu yang hangat.
"Cepat bawa dia, oh.. ini semua salahku."
Sebelum kesadaran ini benar-benar menghilang, aku mendengar samar-samar seorang laki-laki yang menyalahkan dirinya terhadapku, kurasakan tangan yang dingin menyentuh wajahku, dan melihat wajahnya dihadapanku, orang asing... siapa? Sedetik kemudian aku benar-benar tak sadarkan diri.
.
.
.
.
Kyaa.. saya sangat menggilai pairing ini. Karena gak ada yang bikin fanfic Frostcup/Hijack dalam bahasa Indonesia, dan saking inginnya baca versi indo. makanya saya iseng-iseng bikin fic ini. Walaupun seharusnya saya mengerjakan LKP dan TA yang dedlainnya ada didepan mata. Tapi mau gimana lagi saya lebih cepat dan bisa mengerjakan hal yang saya sukai dulu. Meski yaahhhh fic ini jauh dari kata fanfic2 layak untuk di publish. Tapi saya mencoba mengeluarkan dan berbagi imajinasiku mengenai Frostcup kepada kalian yang sesama penyukaaa,, semoga suka, maaf atas kegaringan, kecepatan alur, ke-OOC-an, ke-typo-an, dan ketidak jelasan alur cerita ini. Saya gak bisa bikin cerita, actually. Tapi saya harap diantara kalian ada yang menyukai karya abal saya. Hehe
Saa, cukup aja curhatannya. Review ya :3
