Cinta Zooplankton

-Tere Liye-

"Berjuta Rasanya"

Disclaimer :

Cerita ini aku remake dari Novel karangan Tere Liye yg berjudul "Berjuta Rasanya". Ada sedikit kata kata yg aku rubah dengan alesan untuk mendukung jalan cerita. Novel ini berisikan beberapa cerita pendek yang di kumpulkan dalam satu buku, dan aku mengambil satu cerita yg berjudul "Cinta Zooplankton". Cerita ini akan ku buat 2 sampai 3 chapter. Kalau nanti ada yg bingung, disini ceritanya Kyungsoo Pov semua. Baekhyun sama Chanyeol cuman object yang di ceritain, tapi mereka tetep tokoh utamanya.

Cast :

Do Kyungsoo

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Pair :

BAEKYEOL/CHANBAEK

Summary :

Tidak seharusnya Baekhyun menjadi zooplankton nya seorang Park Chanyeol. Teman dekatku itu terlalu baik untuk Chanyeol, sang hiu. Padahal cinta zooplankton Baekhyun sama sekali tidak cukup untuk Chanyeol, sang penguasa rantai makanan.

Warning :

Newbie, GS (Gender Switch), OOC, Typo(s), Don't Bash my OTP, and Don't be silent reader.

Gamsha! Happy Reading~

Cinta Zooplankton

"Baek, kamu tuh pernah nyadar nggak, sih? Sekali saja seumur hidul lu! "Please. Chanyeol itu hiu! Ibarat piramida makanan, Chanyeol itu ada di puncaknya. Sedangkan lu persis ada di strata terbawah rantai makanan tersebut." Aku berseru jengkel. Melempar sapu tangan.

"Sudah berapa banyak coba cewek lain yang di permainkan cinta gombal si Park Chanyeol itu. Jujur dia emang ganteng! Pandai sekali bicara. Romantis. Apa yang lu bilang? Dia tipe cowok yang sempurna. Itu benar. Tapi, aduh, kalau lu mau sedikit berpikir waras, lihatlah! Semua kehebatan Chanyeol yang lu sebut-sebut mirip banget dengat tabiat playboy kelas internasional! Lu Cuma jadi mangsa iseng-nya doang!" Aku menatap setengah prihatin, setengah sebal, setengah kasian. Eh totalnya jadi satu setengah ya? Harusnya sepertiga prihatin, sepertiga sebal, dan sepertiga kasihan.

Baekhyun masih menangis pelan dihadapanku. Sedih nian mendengar ceramahku. Apalagi pas di bagian aku menyebut-nyebut perangai buruk Chanyeol . Baekhyun menyeka ujung-ujung matanya dengan sapi tangan. Tertunduk.

"Coba lu hitung! Ini untuk berapa kalinya Chanyeol nyakitin lu? Minggu lalu lu harus nunggu dia dua jam. Dia nggak datang. Dua minggu yang lalu dia juga bikin lu nunggu dua jam. Dia nggak dateng. Juga minggu-minggu yang lalu. Apa alasannya? Lupa! Ada keperluan keluarga. Kakinya bisulan. Inilah! Itulah! Ampun, lu mudah banget menerima permintaan maafnya. Mudah banget mengangguk menerima penjelasannya. Anak kecil saja nggak segitunya kalau dibujuk ibunya biar nggak ikut pergi, mereka pasti protes, pasti merajuk! Lu? Sempurna menerima, lantas terkulai lemah tak berdaya penuh penghargaan saat Chanyeol lembut mendekap bahu lu! Bah!" Ceramahku semakin panjang.

Baekhyun tertunduk semakin dalam.

"Cukup! Cukup sampai malam ini saja lu nangis buat dia. Hapus air mata lu. Lu pikir setelah berkali-kali nyakitin lu, terus balik lagi, nyekitin lu lagi, balik lagi, dan seterusnya, semua ini akan berakhir baik seperti yang lu bayangkan? NGGAK! Gue udah bosen lihat lu seperti ini. Lu pikir Chanyeol sekarang lagi sibuk mikirin lu di saat lu sibuk nangisin dia? NGGAK! Lu lihat sendiri tadi, dia asyik berduaan dengan cewek lain di kafe town-square! Lu lihat dengan mata-kepala lu sendiri. Itu bukan gossip seperti yang lu yakini selama ini. Itu nyata! Chanyeol mempermainkan lu. Jadi cukup! Nih, HP gue, telepon Chanyeol sekarang! Teriak, KITA PUTUS, PENJAHAT!" Aku yang macam ketel ait berdengking tanda kelewat panas di atas kompor, melempar HP ke Baekhyun.

Baekhyun lemah mengambil HP yang tergeletak di sela sela bantal. Mengangkat kepalanya. Menatapku. Aku mengangguk meyakinkannya. "Hidupkan loudspeaker-nya! Gue pengen denger suara penjahat itu!" Aku mendesis. Menyemangati.

Baekhyun menggigit bibir. Setelah sejenak tertunduk lagi, bergetar tangannya menekan nomor telepon Chanyeol.

Aku menyeringai, akhirnya Baekhyun berani juga!

"Maaf sisa pulsa Anda tidak cukup untuk melakukan panggilan ini. Harap lakukan isi ulang. Tut! Tut! Tut!"

Bengong! Baekhyun menatapku kosong. Mukaku memerah.


Terlepas dari urusan sisa pulsa HP-ku, sepanjang minggu ini Baekhyun tetap tidak berhasil menghubungi Chanyeol. Tepatnya ia kembali ragu. Kembali berpikir ulang. "Aku harap dia akan berubah, Kyungsoo-ah….." Berkata pendek, menyela ceramahku di hari lainnya. "Semua orang pasti berubah kan?" Berkata pendek lagi. "Dia pasti akan menelponku, menjelaskan siapa cewek itu, paling hanya saudaranya!" Tertunduk.

Dan diantara banyak dugaan Baekhyun yang keliru, Baekhyun memang benar soal Chanyeol pasti akan menelponnya. Malam itu, Chanyeol dengan suara khas menyebalkan mengajak bertemu. "Kita akan makan di tempat pertama kali dulu aku mengenalmu, Chagi!" Dan Baekhyun langsung terkapar KO mendengar buncah romantisme tepu-tepu Chanyeol. Sama sekali tidak me-medulikan aku yang menyarannya menolak ajakan gombal tersebut.

Baekhyun malah berseru senang menatapku. "Lihat Akhirnya Chanyeol akan menjelaskan banyak hal!" Ya ampun! Baekhyun seperti anak kecil yang ngotot banget ingin ikut ibunya kepasar. Hanya dikasih permen, ia sudah terdiam, sementara ibunya sudah pergi ke pasar.

"Gue harap lu malam ini sempat bertanya tentang siapa cewek di kafe town-square waktu itu! Gue harap di tengah-tengah lu mabuk akan kalimat gombal Chanyeol, lu sempat meminta penjelasan" Aku menatap datar Beakhyun, melepasnya di depan pintu apartemen. Baekhyun hanya tersenyum. Entah mendengarkan atau tidak pesan-pesanku—yang jika tidak sengaja dihentikan masih akan terus berlanjut.

Tapi bagaimanalah Baekhyun akan ingat pesan itu, sementara makan malam mereka sempurna seperti kencan-kencan hebat mereka sebelumnya. Chanyeol melayani Baekhyun bak Putri Kerajaan. Mencium lembut punggung tangan Baekhyun. Menarikkan kursi buat Baekhyun. Menuangkan minuman buat Baekhyun. Mengiriskan steak buat Baekhyun. Lantas menatap Baekhyun seperti satu-satunya kekasih dunia-akhiratnya. Seperti Baekhyun satu-satunya cewek di dunia ini. Jadi, bagaimanalah Baekhyun akan ingat semua dusta dan sakit hati itu?

Baekhyun malam itu merasa wanita paling beruntung sedunia. Bisa mendapatkan Chanyeol yang ganteng dan segalanya. Jadi apa pula gunanya bertanya tentang cewek yang dilihatnya bersama Chanyeol minggu lalu. Hanya merusak kebersamaan yang indah. Kebersamaan mereka yang menyenangkan.

Hanya saja, malam itu urusan tidak berjalan normal seperti lazimnya, di tengah-tengah kalimat bermajas tinggi Chanyeol, di tengah-tengah belaian lembut tangannya, cewek yang dilihat Baekhyun minggu lalu bersama Chanyeol menyeruak masuk ke restoran. Dan amat merahlah cewek itu saat melihat Chanyeol sedang memegang mesra tangan Baekhyun. Berteriak tanpa tedeng aling-aling, "Dasar penjahat! KURANG AJAR!" Cewek itu memang tidak seperti Baekhyun yang mudah sekali mengalah. Cewek itu amat marah, malah berani menampar Chanyeol sebelum pergi.

Lengang. Restoran itu menjadi lengang.

Wajah-wajah penasaran tertoleh. Chanyeol memegangi memerah, menahan malu. Pelayan terhenti mengantarkan makanan. Dan Baekhyun, membeku di kursinya. Semua itu sungguh benar. Itu bukan gossip. Hei! Baekhyun bahkan tahu sekali selama ini semua itu sungguh benar!


"Aku…..Aku memang sering menyakitimu selama ini, Chagi-ah Aku memang sering berbohong!" Lemah suara Chanyeol memecah kesunyian. Tertunduk. Hilang sudah wajah tampan itu, berganti wajah memelas.

"Aku memang playboy, Chagi-ah! Aku memang penjahat!" Suara Chanyeol semakin tertahan.

Baekhyun mengelap ujung-ujung matanya.

Menatap lamat-lamat Chanyeol yang tertunduk.

"Kau tidak tahu betapa menyakitkannya menjadi playboy. Menjadi penjahat….. Aku dari dulu ingin sekali menghilangkan tabiat buruk itu. Ingin sekali mengenyahkannya, tapi tidak bisa. Aku sungguh tidak bisa. Itu seperti penyakit, seperti ketergantungan," Chanyeol mengangkat wajahnya. Lihatlah, wajah itu terlihat sendu, penuh penyesalan.

"Setiap kali aku mengkhianatimu, setiap kali tidak menepati janji-janji kita, setiap kali membuatmu menunggu, aku selalu merasa sakit di hati! Sakiiiiiiiit. Aku sungguh tidak ingin melakukannya, tapi aku tidak bisa! Tidak bisa, Chagi-ah! Seperti malam ini, aku sakit sekali melihat kau yang menatapku marah, menatapku tidak percaya. Benar aku memang playboy, aku memang penjahat, aku memang—" Kalimat Chanyeol terpotong, tertinggal di tenggorokan.

Baekhyun menatap lemah wajah Chanyeol.

"Andaikan kau yang amat kucintai mau menemaniku memperbaiki diri, merubah kelakuan buruk itu…."

Ya ampun! Tidak! Baekhyun sudah buru-buru mengangguk. Mengenggam jemari Chanyeol kencang-kencang. Tersenyum penuh penghargaan.


Sayangnya, apa yang aku bilang benar. Apa yang diketahui Baekhyun selama ini juga benar. Hal buruk terjadi lagi. Sebulan kemudian setelah percakapan hebat itu, Baekhyun kembali menangis. Kali ini Chanyeol tega nian lalai menepati janji malam-minggu mereka. Membuatnya menunggu berjam-jam di depan town-square. Yang ditunggu malah asyik berjalan berduaan dengan gebetan baru. Aku yang melihatnya tak sengaja di taman kota melaporkan ke Baekhyun larut malam.

"Lu tuh hanya zooplankton, Baeki! Lihat ini, zooplankton dimakan oleh ikan kecil, ikan kecil dimakan ikan sedang, ikan sedang dimakan ikan besar, dan ikan besar dimakan ikan hiu! Lu persis berada di strata terbawah piramida makanan!" Aku mendesis, sekali lagi membawa keahlian teknisku sebagai peneliti di marine-biologist center.

"Dia pasti berubah….." Baekhyun berkata lemah.

"Berubah dari Hongkong!" Aku menjawab galak, "Kalau Chanyeol akhirnya kapok dan benar-benar berubah, gue bersumpah akhirnya akan pacaran dengan cowok!"

Baekhyun menyeringai, tahu benar kalau aku sudah bersumpah demikian, berarti aku serius. Baekhyun tahu sekali aku seumur-umur hidup membenci cowok. Ah, pertemananku dengan Baekhyun memang ganjil. Baekhyun sepanjang umurnya hanya dipermainkan dengan buaya darat, aku sepanjang usiaku sibuk memasang perangkap lima lapis agar tak satupun buaya mendekat. Saking membencinya.

FIN/TBC?

Ayooooo Eunhuna mengeluarkan FF yang kali ini lebih bermutu dan lebih baik hahahaha pokoknya kalian gabakal nyangka sama endingnya deh. Aku aja pas baca kaget banget. Ohiya tenang disini ga ada ChanSoo kok pure disini ChanBaek. Peri D.O disini cuman ngebantu kelancaran jalan cerita. Uhuuuuy aku bakal lanjut kalau kalian kepo dan penasaran. OKedehhhh Gomawo udah mau baca yaaaa

Love

Eunhuna