Chapter 1
Super Physco Love
.
.
.
Main Pair : Chanbaek
Other Cast : Official Pairing EXO
Genre : Hurt/comfort, romance idiot ala PCY, galak sekseh ala Baek.
Rate : M-aksudnya buat jaga-jaga, takut kelepasan.
Disclaimer : Their all belong to God.
Summary : Park Chanyeol terlahir sebagai psikopat berkedok malaikat, dan demi menyempurnakan kedoknya dia harus menikah. Pilihanya jatuh pada murid SMA bernama Byun Baekhyun yang juga seorang psikopat dibalik wajahnya yang kekanakan. Bagaimana jadinya jika dua orang psikopat itu bersatu?
WARN : BL/YAOI kagak demen silahkan pintu keluar belok kiri, ceritanya bakal berunsur kekerasan seiring waktu berjalan akan ada BDSM *Smirk bareng CY*
Don't Plagiat, Don't be siders please ok!
Penulis baru menetas di Ffn, fanfic pertama jadi butuh semangat hidup (?)
.
.
Mobil sport berwarna metalik melaju memasuki halaman sekolah, setelah terparkir secara sempurna, seorang namja berambut abu-abu melangkah keluar dengan arogan. Langkah kakiknya bahkan terdengar di setiap lantai yang diinjaknya, tubuhnya terhenti di depan ruangan bertuliskan 'Kepala Sekolah'. Sebelum dia mengetuk pintu, seseorang membukakan pintu sambil tersenyum getir melihat ke arahnya.
"Selamat datang Tuan Park Chanyeol." Kim Joonmyeon sang kepala sekolah membungkukkan badan di depan namja berambut abu-abu yang bernama Chanyeol itu.
Chanyeol tanpa membalas sambutan dari Joonmyeon langsung masuk ke ruangan kepala sekolah tanpa permisi. Mendudukan dirinya di kursi yang harusnya diduduki oleh Joonmyeon.
"Ada perlu apa Tuan kemari?" Joonmyeon bertanya sopan pada Chanyeol.
"Suho, jawab dengan jujur apakah aku terlihat tua?" Namun Chanyeol malah balik bertanya, dengan memanggil nama lain dari Joonmyeon, jika Chanyeol memanggil dengan nama lain berarti pertanyaan itu jangan sampai dijawab salah oleh penjawab.
Joonmyeon terlihat binggung, "Tidak sama sekali, malah terlihat sangat muda seakan seumuran dengan murid-muridku. Ada apa Tuan bertanya?"
"Suho, panggil aku Chanyeol!" Chanyeol membentak Suho.
"Iy-iya Chanyeol anda sama sekali tidak terlihat tu-tua." Suho takut-takut menjawab.
"Aku rasa juga begitu, tapi umurku sudah hampir 30 tahun jadi aku merasa tua, menurutmu bagaimana?"
"Menurutku?" Suho menggaruk kepalanya gugup, "Umur 30 tahun memang sudah tua, tapi dengan tampangmu, aku yakin tidak ada yang menyangka kamu berumur 30 tahun."
"Suho, aku ingin menikah." Kalimat itu meluncur tanpa beban, seakan kalimat yang sudah biasa diucapkan Chanyeol
Suho meneguk ludahnya, tidak habis pikir dengan apa yang diucapkan Chanyeol, dia ingin menikah? Mustahil, pacaran saja Chanyeol belum pernah. Tidak ada perempuan yang tahan dengan Chanyeol yang super egois, sombong, diktator dan moodnya berubah-ubah seperti wanita PMS. Memang kadang tingkah Chanyeol Idiot tapi itu kadang-kadang.
"Kau yakin ingin menikah?" Suho bertanya sekali lagi sekedar memastikan telinganya masih berfungsi.
"Sangat yakin, tidak ada yang kuragukan, hartaku sudah banyak, jangan lupa bahwa sekolah ini milikku dan saudaraku, dan untuk masalah umur aku rasa sudah saatnya."
"Memang calonya sudah ada?"
Chanyeol berdiri, kemudian memegang kedua pundak Suho.
"Itu alasanku hari ini menemuimu, aku ingin calon yang lebih muda dan yang terpenting dia seorang namja selembut wanita. Tolong carikan di sekolah ini Suho-ssi." Chanyeol tersenyum bangsat ke arah Suho.
Reaksi Suho? Mukanya sangat terkejut, tidak yang menyangka Chanyeol itu bengkok sama sepertinya. Suho kira hanya dia yang melenceng, tapi untuk memastikan dia harus bertanya.
"Ke-kenapa harus namja? Wanita itu banyak Chanyeol."
"Hidup dengan namja itu lebih menantang karena aku suka tantangan jadi menurutku lebih menarik, kamu juga menikahi seorang namja kan?"
Muka Suho memucat, darimana Chanyeol tahu dia sudah menikah dengan namja pula, pernikahanya dengan Lay ditutup sangat rapat bahkan hanya keluarganya yang tahu.
"Namanya Zhang Yixing atau kusebut saja dia Lay, seorang namja berkebangsaan China yang jago menari sekaligus memasak, Ah dia juga sangat manis dengan dimple di pipi kirinya, bukan begitu Suho?"
Lagi-lagi Suho terkaget, Chanyeol dengan lancar berbicara tentang Lay-nya. Ini tidak baik, sangat tidak baik.
"Aa-aku.."
Tok! Tok! Tok!
Suara pintu menghentikan ucapan Suho yang gemetar.
"Ada tamu, Suho-ssi, jawabanmu masih kutunggu," Chanyeol berjalan ke arah pintu, mengenggam handle pintunya.
BRUK! Seorang murid laki-laki terhempas ke dada Chanyeol saat pintunya terbuka.
"Aduh Kyung, Luhan! jangan dorong-dorong kubilang, aku jadi menabrak kepala se-." Ucapan namja berambut merah terhenti, ketika matanya melihat sosok dihadapanya.
"Dia bukan kepala sekolah, Baek!" Namja bertubuh paling mungil mencubit pinggang si rambut merah, sedangkan namja yang berwajah paling imut terheran-heran melihat Chanyeol
"Silahkan kalian masuk." Chanyeol mempersilahkan ketiga namja itu masuk, Suho sudah duduk di kursinya yang tadi diambil-alih oleh Chanyeol.
"Ada perlu apa D.O, Xi, Byun?" Suho bertanya.
"Ini kami mengantar berkas dari Choi songsaenim.." Namja yang paling mungil menyerahkan berkas ke meja Suho.
"Oh, iya terimakasih banyak, ada lagi?" Suho berdehem.
"Tidak, Pak, kami permisi dulu." Mereka keluar, dua diantaranya melirik sebentar ke arah Chanyeol. begitu juga mata Chanyeol tidak berhenti memandangi ketiganya sampai keluar dari ruangan kepala sekolah.
"Siapa mereka?"
"Muridku." Suho menjawab enteng.
"Jawab dengan detail Suho!" Chanyeol kembali membentaknya.
"Yang paling mungil itu D.O Kyungsoo, yang terlihat imut Xi Luhan, dan yang berambut merah itu Byun Baekhyun, Puas kau?"
"Belum, tentu saja belum, Suho. Aku ingin yang bernama Byun Baekhyun itu menjadi calonku, kamu harus berbicara padanya waktu terakhir sampai besok, jika tidak, kamu tahu apa yang akan kulakukkan untuk mendapatkanya." Chanyeol menyeringai.
"Bagaimana bisa?" Suho menghempaskan badanya di kursi.
"Sebisa mu saja, aku tidak terima kata tidak. Suho-ssi, aku pergi dulu." Chanyeol keluar dari ruangan Suho dengan santai. Meninggalkan suho yang memijat keningnya.
Di Lorong Sekolah.
"Kyung, Baek, siapa yang di ruangan kepala sekolah tadi? Dia tampan, kau beruntung sekali bertabrakan denganya."
"Kurasa dia murid pindahan, Lu." Kyungsoo menjawab pertama.
"Aku bertabrakan begitu, karena kalian mendorong-dorongku tau, dan aku merasa amat sangat tidak beruntung!" Baekhyun menjewer telinga Kyungsoo dan Luhan.
Entah kenapa Baekhyun merasakan firasat buruk saat menatap obsidian milik namja berambut abu-abu tadi. Aura horror seakan terpancar dari mata namja itu, ah itu hanya firasat.
'Tapi setiap firasat ada banyak yang menjadi kenyataan.'
.
.
TBC
Baekhyun gak tau aja chapter depan kayak gimana? *Ketawa nista with Jidat Seksi*
Oke, maafkan penulis karena cerita ini tidak seberkelas author ffn, ini cerita cuma buat cemil-cemil doang kok.
karena ff pertama jadi butuh banyak perbaikan.
Want to be next Chapter?
Review juseyo ya My Precious readers. *Senyum selebar daun kelor*
