Batik For The World

A Hetalia Axis Power fanfiction

By orangegreengirl


Summary: Nesia tidak menghadiri World Meeting kali ini karena sibuk mempersiapkan salah satu acara bergengsinya, Solo Batik Festival besama State-tan-State-tannya. Sebagai gantinya, dia mengundang para Nation-tan untuk datang ke Indonesia dan menghadiri Solo Batik Festival. Semua dengan senang hati datang tapi masalahnya, Nesia dan State-tan Jawa lainnya tidak bisa menemani mereka lantaran sibuk dengan festival sehingga para Nation-tan harus keliling Pulau Jawa tanpa bantuan Nesia dan lainnya tapi dengan sepasang kembar yang gagap berbahasa Inggris. Bisakah para turis ini bertahan selama 1 minggu di negeri asing yang unik bin aneh ini? Eh? Ada yang mengekori? Siapa?


Chapter 1

"MAS RAHMAD! STOCK KAIN MORINYA [1] SUDAH DATANG!"

"MAS RAHMAD! CAP BATIKNYA KURANG!"

"MAS RAHMAD! MAS! LILINNYA HABIS!"

"MAS RAHMAD! KERANNYA RUSAK! KAMI TAK BISA DAPAT AIR BUAT CELUP!"

"Bawa kain morinya ke gudang! Kirim orang ke tempat Mas Agung buat minta pinjam cap [2]! Harusnya dia sudah buat yang baru! Lilin batiknya sudah kupesan dari Laweyan [3] tadi pagi! Apa? Belum datang? Cih! Cepat telpon! Sekalian telpon tukang reparasi! Aku mau ke Balai Kota! Kalau saat aku kembali belum ada yang benar, kita akan lembur lagi! Jangan lupa makan! Aku tak mau ada yang pingsan! Buang waktu dan tenaga!"

Raden Puntadewa Rahmad Buwono dengan nama panggilan Rahmad dan lebih dikenal sebagai State-tan Surakarta langsung menyalakan motor dan mengenakan helm. Laki-laki Jawa yang biasanya cuek dan hemat bicara ini sudah OOC ketika Solo Batik Festival, acaranya yang paling bergengsi, sudah direncanakan oleh dirinya dan para seniman di Surakarta.

"Aku sudah pesankan katering buat semua orang! Sudah dibayar jadi nanti langsung bagiin ya! Sudah, aku mau ke Balai Kota!"

BRRRRUUUUUM

"MAS RAHMAD! AWAS!"

BRRRRRAAAAAAK

"KYAAAAAAAA!" MAS RAHMAD KETABRAK MOBIL!"

"MAAAS!"

"TELPON AMBULANS!"

"MAAAAAAS RAAAAHMAAAAD!"


Empire State, New York, USA

"AHAHAHAHAHAHA! Gooood morning, EVERYONE~! Hero sudah tiba, jadi mari kita mulai World Meeting hari ini!" America, enerjik seperti biasa, mengeluarkan berkas berisi topik World Meeting hari ini dan mengancungkannya tinggi-tinggi sambil tertawa keras. Ada yang sweat drop, ada yang menghela napas, ada yang mulai naik emosinya dengan tingkah laku Nation-tan satu ini. "Nah! Topik kita kali ini diberikan oleh France! Topiknya adalah- GUH!"

"Beaute~ Beaute de monde! Dunia yang indah! Full of fashion! Complete de la mode!"

France, sedang dalam elemennya, mendorong America sampai jatuh dan berdiri diatas meja dengan mawar mengelilingi dirinya. Dia mengangkat kedua tangannya seperti sedang berkhotbah dan menatap wajah semua orang.

"Akhir-akhir ini yang kita bicarakan adalah global warming, terorisme, keadaan ekonomi, perang di Timur Tengah... Je m'ennuie! Aku bosan dengan semua topik ini! Bagaimana kalau kita membahas topik yang positif dan belle? Seperti fashion! Fashion! Bukankah itu sangat indah dan menyenangkan? Lumayan untuk mencerahkan dunia inikan?"

"Damn wanker!" England berdiri dari kursinya, "Fashion? Itu yang dipikiranmu untuk topik kali ini? Fashion? Tak bisakah kau lebih serius?"

"Aku akan serius kapan pun aku mau, Angleterre! Kamu saja yang terlalu membosankan! Negaramu itu sama sekali tidak indah! Kalau bunga mawarnya sih aku akui cantik tapi yang lainnya? HA! Tak bisa menandingi Parisku tercinta!"

"Apa katamu, mesum! London jauh lebih baik daripada Paris!"

"HA! Yang ada hanya bangunan tua!"

"Kamu sendiri lebih tua dariku, damn frog!"

"QUE! AKU SAMA SEKALI TIDAK TUA! ALIS TEBAL!"

Seperti biasa, England dan France adu jotos lagi. Banyak Nation-tan geleng-geleng dengan scene berantem yang sudah tidak asing ini. Urat mulai muncul di wajah Germany. China menghela napas. Italy seperti biasa hanya mengatakan "Veeee~" Russia tetap tersenyum. America hanya tertawa-tawa. Japan terlihat ingin melerai tapi tidak melakukan apa-apa.

"Veee~" Italy mengangkat tangan.

"Jangan bilang kamu mau pasta sekarang, Italy!" Germany menghardik Italy dari tempat duduknya. Italy hanya senyam-senyum karena tempat duduk mereka berjauhan, jadinya tidak takut.

"Aku setuju dengan France-nii-chan! Aku juga bosan dengan topik-topik ini. Tidak ada salahnyakan membicarakan fashion? Toh hanya sekali ini? Veee~"

"OOOOH! Bien, Italy! Kamu mengerti juga! Fashion membuat dunia ini indah~!"

"Juga membuat para gadis cantik menjadi lebih cantik lagi, veee!"

Germany facepalm.

"Tapi memangnya kita akan membicarakan hal seperti apa seputar fashion?" Germany membuka mulut lagi setelah menenangkan diri, "Tidak ada acara fashion atau insiden berhubungan dengan fashion yang mendunia."

Satu tangan terancung di udara. Semua orang menoleh pada pemilik tangan yang terancung itu.

Iceland

Laki-laki itu mengerjapkan mata dan menurunkan tangannya seraya pipinya muncul semburat pink. Sambil menggumamkan sesuatu, dia merogoh sesuatu dari dalam jasnya dan mengeluarkan sebuah amplop coklat dengan corak batik.

"Ini... Sebelum aku datang kesini... Aku dititipi oleh Indonesia... Hari ini dia tidak bisa datang... Jadi gantinya ini... Biar kubacakan... Ehem." Iceland membuka amplop tersebut dan mengeluarkan secarik kertas yang lagi-lagi bercorak batik.

Kepada teman-teman sesama Nation-tan tersayang, terutama Germany-san

Maaf saya tidak bisa menghadiri World Meeting kali ini.

Saya disibukkan dengan persiapan festival tahunan disalah satu stateku.

Ingat batikkan? Yang baru-baru ini disahkan sebagai World Heritage?

Nah, minggu depan saya akan mengadakan Solo Batik Festival dimana semua pelukis batik, fashion designer dan model terbaik di Indonesia akan berkumpul dan mengadakan festival batik besar-besaran. Dalam rangka ini, Saudara bisa berwisata dan mengenal batik lebih dalam. Kalau mau, Saudara bisa belajar membuat batik sendiri.

Nah, kalau mau datang ke Solo Batik Festival tolong beritahu saya ya. Biar saya atau State-tanku yang menjemput dan menjadi tour guide kalian.

Terima kasih

Salam sayang,

Indonesia

PS: Ya, ada banyak gadis cantik berkumpul, Italy-san. France-san, jangan coba-coba melakukan perbuatan mesum kalau datang

"...Begitulah..." Iceland memasukkan kembali amplop itu kedalam sakunya. "Nesia mengundang kita ke festival lokalnya... Kenapa kalian memandangku begitu?" Iceland sweat dropped sedikit ketika semua orang memandangnya aneh, antara rasa kaget, senang dan tidak percaya. Alasannya? Karena Iceland yang dititipi surat. Bukan India yang duduk disebelah Nesia dan jauh lebih akrab. Bukan Australia. Bukan tetangga ASEANnya. Tapi ICELAND.

Setahu semua orang, keduanya tidak punya hubungan apa-apa. Jarak kedua negaranya terlalu jauh, ketemunya hanya saat World Meeting dan tidak ada kerja sama dalam bentuk apa pun. Apalagi sifat mereka berdua yang amat bertentangan. Iceland yang dingin dan agak EMO dengan Nesia yang ramah dan agak polos. Benar-benar bagaikan api dan air.

"Eeeh... Ice-san. Kenapa kamu yang dititipi surat?" India dengan sopan bertanya dengan negara disebelahnya sambil menggoyang-goyangkan kepala.

"Oh. Soalnya aku dan Nesia sudah sepakat untuk kerja sama dalam pengembangan energi geothermal... Kami berduakan sama-sama negara yang banyak gunung vulkanis... Kenapa kalian memandangku seperti itu sih?"

"Hmmm! Batik ya?" France mangut-mangut sambil berkacak pinggang, membelakangi Iceland. "Akhirnya sesuatu yang indah!"

"Aku diacuhkan nih?"

"Aaaaah! Batik! Ya! Sungguh peninggalan fashion yang unik! Aku lumayan tertarik dengan yang satu ini!"

"Oi..."

"Nah, bagaimana kalau kita terima undangan Nesia-chan dan ke Indonesia untuk mengunjungi festival ini? Bagaimana semuanya?"

"SEEETUUUJUUUUU!"

"Wah, aku benar-benar dicuekin..."


Di sebuah rumah sakit lokal di Solo...

Nesia berdecak sambil memandangi salah satu State-tannya, Surakarta. Tadi sore ketika akan berangkat ke Balai Kota Solo untuk meninjau persiapan festival, Surakarta berniat ngebut dengan motor tapi terlanjur ketabrak mobil. Yah, tidak mati sih (State-tan gak akan mungkin mati ketabrak) tapi kakinya patah dan tangan kanannya cedera. Tapi Surakarta tidak merasa khawatir, karena dia kidal jadi bisa lanjut mencanting. Dia nyengir dengan kakaknya sambil menggaruk-garuk hidung.

"Tahukah kau betapa khawatirnya aku?" Suara Nesia bergetar. Surakarta tetap nyengir. "Saat aku menerima telpon dari Jogya kalau kamu kecelakaan, aku benar-benar khawatir! Aku langsung suruh Jakarta menjemput dan ngebut pake motor kesini! Ternyata! Kamu cuma patah kaki satu dan lecet dikit! Eeeeeh! Kamunya malah asyik ngemil! Apa-apaan ini! Strawberry shortcake dari kebunnya Bandung! Pia legong dari Bali! Permen asam Jawa 1 kilo dari Banten! Hebat! Kalau kamu kuat makan segitu banyaknya, balik ke rumahmu! Lanjutin canting!"

Surakarta tetap nyengir. Dibelakang Nesia, Jakarta geleng-geleng kepala dan Jogya facepalm. Surakarta tetap nyengir. Gegar otak kali ya anak satu ini?

"Kakak jadi mengundang para Nation? Mereka datangkan, Kak? Batik kita harus bisa mencapai Red Carpet Hollywood! Begitu juga dengan kebaya kita! Lalu blankon! Lalu perhiasan perak Jogya! Lalu batu-batu mulia kita! Ng, itu sudah deng. Lalu-"

"Cukup. Aku antar kamu ke rumahmu biar kamu salurkan hiperaktifmu ke batik. Untung kemarin aku pasang kursi ketiga disamping motor [4]. Jadi kakimu yang sudah digips tidak perlu dilipat..." Jakarta dibantu dengan Jogya memindahkan Surakarta ke kursi roda.

"Boleh bawa cemilan?"

"Nggak."

"Lollipop?"

"Ngaak."

"Bahkan permen karet?"

"Kalau kamu nempelin permen karet di motorku, bukan hanya kakimu yang satu ini yang patah."

Surakarta memberi pandangan minta tolong pada Jogyakarta. Pria Jawa dengan blankon itu langsung menggeleng.

"Abang sibuk dengan perhiasan peraknya, Dik. Abang tidak bisa bantu untuk yang satu ini. Anggap saja ini ganjaran. Pulang, istirahat, lanjutkan mencanting."

Surakarta cemberut.

"Kakak. Apa benar teman Nation-tan Kakak akan datang?" Jogya dengan sopan bertanya ketika Jakarta membawa keluar Surakarta dari kamar. "Karena Sura, kesibukan jadi bertambah. Kakak sekalian datang untuk jadi penjahit gaun-gaun batiknya. Saudara-saudari di Pulau Jawa berkumpul untuk membantu. Apa perlu kuhubungi satu adik kita sebagai pemandu mereka?"

"Kembar Bangka Belitung."
"Eh? Tapi mereka berdua masih kecil dan tidak terlalu fasih bahasa Inggris..."

"Lumayan buat mereka belajar. Toh Andrea Hirata milik mereka."

"Eh..."

Nesia sudah berjalan keluar ruangan.

"...Benar hubungi 2 anak itu? Graha (Bangka) dan Murni (Belitong)? Benar tidak apa mengirim 2 anak itu?

Akhirnya, Jogya menelepon kedua anak itu tapi tidak dijawab, karena keduanya sedang melaut.


YAY! YAY! Jadi juga fic tentang batik! Akhirnya Nation-tan mengenal batik! Pasti seru pas mereka keliling Pulau Jawa! Di chapter depan akan saya ceritakan fakta-fakta tentang batik!

Saya dari dulu ingin bikin Kembar Bangka Belitong gara-gara Laskar Pelangi. Katanya udah masuk Eropa! Kyaaaa! Andrea Hirata benar-benar berjasa dalam dunia literatur Indonesia! Si Kembar Bangka Belitong ini sangat polos dan unyuuu! Tunggu debut mereka di chapter 2!

[1]Kain mori adalah kain yang biasa dijadikan bahan untuk melukis batik.

[2]KotaGede di Jogyakarta terkenal dengan karajinan perak jadi kusimpulkan kalau Jogyakarta cakap dalam bikin begituan. Saya tahu kalau di Solo juga ada tempat bikin cap batik yang terbuat dari tembaga tapi saya tidak tahu mana lebih bagus. Cap batik dari Solo atau KotaGede? Yah, yang pasti saya mau bikin Surakarta master dalam bikin batik dan Jogyakarta master dalam kerajinan perak. Kalau Jakarta master dalam ngebut ya? (Temen-temen cowok saya suka ngebut!)

[3]Laweyan, salah satu industri batik terkenal di Solo.

[4]Saya tidak tahu apa namanya tapi saya tahu kalau bisa dipasang kursi tambahan di samping motor. Kayak di film-film!

Walau telat sehari karena harusnya 2 Oktober, SELAMAT HARI BATIK! SEBARKAN BATIK KE SELURUH DUNIA! LAMPUNG, SEGERA PATENKAN BATIKMU YANG BARU DI-DISCOVER!

THANK YOU FOR READING!

SORRY FOR ANY TYPO!

PLEASE REVIEW!

NO FLAME!