Disclaimer

Harry Potter © JK Rowling

.

.

~Draco Malfoy x Hermione Granger~

~Rated : T~

~Genre: Romance~

WARNING!

OOC, Typo and another imperfections

TIMELINE

Wizarding War Ended. Some of dead characters, I make them alive.

Harry's 7th years at Hogwarts

.

.

Love. Love! Love?

.

.

Hermione's POV

Sinar matahari belum terlalu terang pagi ini. Pukul 6 tepat, siapapun di dunia sihir mungkin masih ada di dunia mimpi mereka masing-masing sekarang. Tapi, bagiku ini sudah waktunya untuk bangun dari tidurku dan siap tidak siap harus menjalani hari ini. Fiuh, mungkin secangkir coklat panas akan sempurna dan mungkin aku juga harus membuatkan secangkir untuk Draco. Err -wait!- Draco? Eh, untuk apa aku membuatkan untuknya? Arrggh pagi buta begini pikiranku sudah kacau! Yasudah, aku akan ke pantry sekarang.

.

.

Draco's POV

Pukul 6 tepat. Ia pasti ada di ruang rekreasi sekarang. Dia itu memang rajin sekali sih. Um, semoga mood Hermione sadang baik pagi ini. Fiuh, semoga hari ini adalah hari yang tepat untuk menyatakannya! Ya Draco, kau bisa! Yap, wish me luck today!

.

.

Normal POV

BLAK!

Kedua pintu Ketua Murid Hogwarts tersebut terjeblak dengan serempak.

"Malfoy? Kau sudah bangun?" tanya Hermione yang sepertinya kaget karena tumben sekali seorang Draco Malfoy sudah bangun di pagi buta seperti ini.

"Kalau bukan karena alarmmu yang super berisik itu mungkin aku masih terlelap sekarang! Karena kau sudah merusak pagiku, maka kau harus membuatkan secangkir coklat panas!" oceh Draco yang langsung disambut pelototan Hermione. Gosh! Draco masih saja bersikap kekanak-kanakkan?

"Bukan salahku dong, lagipula kan kau bisa tidur lagi!" balas Hermione tidak mau kalah.

"Oh ya?" ucap Draco dengan tampang nyeleneh dan menyebalkan itu.

"IYA! Sudah, kau kan bisa membuat sendiri. Aku mau mandi sekarang." tukasnya dengan enteng dan tampang tidak peduli. Dan ternyata Hermione malah bersikap seperti itu? Oh God! Tidak adakah satu diantara mereka yang bisa bersikap dewasa dan tidak gengsian?

Draco mulai tidak bisa mengendalikan emosinya lagi. Demi Salazar! Dia kan sudah bertekad akan menyatakan perasaannya kepada Hermione si nona-sok-tahu alias Putri-Emas-Gryffindor itu!

"HERMIONE GRANGER!" teriak Draco tiba-tiba saat Hermione sedang menuju pantry.

Hermione menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Draco. "YA? DRACO MALFOY?" teriak Hermione dengan tidak kalah keras.

"Bisakah kita tidak bertengkar sehari saja?" ucap Draco melemah.

"M-malfoy, k-kau kenapa?" kini Hermione malah takut melihat tampang Draco yang lemah.

"Aku tidak mau lagi kita bertengkar, kau tahu? Aku hanya ingin kita… bersahabat? Please, aku hanya ingin bisa melindungimu Hermione" astaga, kurasa ini bukan Draco. Well, lumayan baik untuk usaha 'berbaikan' pertamanya itu.

"Wait, apakah aku sedang berbicara dengan Mister Malfoy? Apa maksudmu dengan 'melindungiku' hah?" tanya Hermione tidak yakin dan tentu saja nada angkuhnya.

"Ya, ini aku. Dan ya, aku ingin melindungimu." jawab Draco polos.

"Listen, apa yang terjadi padamu? ya aku akui aku sangat sangat sangat ingin hubungan kita menjadi baik dan mungkin kita bisa menjadi sahabat. Tapi mengapa kau harus melindungiku?" Hermione keheranan.

"Aku tak bisa jelaskan sekarang. Tapi please, tidak bisakah kita mengawali ini dengan sesuatu yang baru?" ucapnya dengan nada sedikit memohon. Malfoyish? GONE!

"Well, kau benar. Mungkin kita bisa mengawalinya dengan sesuatu, Draco?" Hermione tersenyum manis.

"Dra-draco? Eh? Oooh, ya ya ya baiklah kalau begitu… Err… Mungkin kita bisa berhubungan selayaknya kau dengan Weasley dan Potter? Bagaimana Hermione?" Draco mengedipkan sebelah matanya sambil nyengir dan tertawa kecil.

"Tentu." Hermione tersenyum lagi. "Tapi ingat! Suatu saat kau harus jelaskan padamu apa maksumu melindungiku! Janji?"

"Baiklah, aku janji Hermione." ucap Draco dengan kesungguhan.

Tiba-tiba Draco mendekatkan dirinya ke wajah Hermione dan mengecup kening Hermione selama beberapa detik. Hermione sempat tersentak dan akhirnya ia merasakan kehangatan yang menjalar di seluruh tubuhnya, ditambah kupu-kupu yang menggelitik perutnya. Setelah Draco melepaskan kecupannya, mereka saling memandang mata satu sama lain. Hermione tersenyum manis dan mengecup pipi mulus nan putih milik Draco.

"Hey, aku tidak meminta balasan loh" goda Draco dengan seringai-penakluk-wanita miliknya.

"Tapi aku mau membalasnya. Anggap saja ini hadiah dari awal hubungan baik kita" jawab Hermione enteng.

FLASHBACK

"DRACO! Kau tega! Kau mencampakkanku begitu saja? Apa maksudnya kita tidak bisa menjadi sepasang kekasih? Kita sempurna!" teriak Astoria Greengrass histeris.

"Cih! Sudah kubilang, aku-tidak-pernah-mencintaimu Astoria!" jawab Draco dengan suara keras, wajah yang terlihat bosan dan tidak peduli.

"Apa maksudmu!" lagi-lagi Astoria berteriak dengan air mata yang cukup deras

"Aku selama ini terpaksa berdekatan denganmu karena orang tuaku! Sekarang keluargaku sudah pulih dan tidak membutuhkan keluargamu lagi. Jadi selama ini aku tidak pernah sedetikpun mencintaimu Ast!" bentak Draco.

"Jika kau tidak bisa bersamaku, kau takkan bisa bersama orang lain! Catat itu! Lagipula memangnya kau bisa mencintai orang lain hah? Kurasa tidak Malfoy!" sekarang ia mencibir.

"Sok tahu! Aku mencintai Hermione Granger! Ya! Mud-blood itu, tapi dia jauh lebih sempurna daripada kau Astoria! Kau wanita jalang!" lontarnya dengan penuh keyakinan di mata kelabu indahnya.

"Oh, jadi kau menyukai partner ketua muridmu itu hah? Fine! Akan kubuat wanita keparat itu LEBIH menderita daripada aku sekarang! Dan cepat atau lambat, aku akan berusaha mencelakakannya! Satu hal lagi, aku mungkin akan memberitahu Orang Tuamu!"

"Kau takkan pernah bisa menyakitinya selama aku masih disini untuk melindunginya! Coba saja kalau kau bisa menyakitinya sedikit saja, akan kubalas kau dengan lebih sakit juga!" tantang Draco dengan suara lantang dan mantap.

"Mana bisa hah? Sekarang saja kau masih sering bertengkar dengannya, sama sekali tidak ada rasa cinta! Kau takkan mungkin bisa mencairkan hatinya untukmu" ledek Astoria.

"Lihat saja nanti" tantang Draco. Draco pun langsung meninggalkan Astoria yang masih berteriak-teriak tidak jelas. Tentu saja Draco tidak memperdulikannya. Dia sudah cukup lelah denga 'latihan vokalnya' itu. Suaranya sudah agak serak sekarang.

Draco pun berjalan ke arah Asrama Slytherin, bermaksud menemui Blaise dan Theo.

"Oi Draco! Tumben kemari? Ada apa dengan Asrama Ketua Muridmu? Hahaha" Zabini muda itu malah menertawakan Draco yang baru saja datang.

"Oh diamlah Blaise, aku sedang malas bercanda oke?" respon Draco lemah.

"Kau kenapa Drake?" sekarang Theo yang bertanya.

"Astoria-Brengsek-Jalang-Hermione-Cinta-Rumit-Pusing-Bertengkar-Celaka-Ancaman-HELP!" jawab Draco tidak jelas.

Blaise dan Theo sekarang melongo seperti orang yang mengidap keterbelakangan mental.

"Apa kau baru saja bilang Hermione? Hermione Granger? Mud-bl ehm maksudku Muggle-born itu?" tanya Blaise yang sekarang otaknya sudah selesai memproses kata-kata Draco yang aneh barusan.

"Ya." jawabnya singkat sambil memegangi kepalanya yang terasa mau pecah.

"Ada apa denganmu?" tanya Theo sekarang. (Theo baru selesai mencerna kata-kata Draco) Oh please, murid Slytherin tidak sedongkol ini kan?

Akhirnya Draco pun menceritakan semuanya atau lebih tepatnya curcol alias curhat colongan dari A sampai Z kejadian yang Draco alami belakangan ini. Awalnya Blaise dan Theo sempat bingung dan kaget ketika Draco bercerita tentang dirinya yang mencintai Hermione dan Astoria yang katanya ingin mencelakakan Hermione jika Draco dan Hermione bersama, tapi Draco yakin kedua sahabatnya itu mungkin bisa mengerti.

Bodohnya, Theo malah bertanya "Jadi ini cerita segi berapa?"

Blaise pun dapat menyimpulkan dan berkata "Astoria mencintai Draco, Draco mencintai Hermione dan Hermione tidak mungkin mencintai Astoria.-Draco melotot- Tapi Draco sendiri tidak tahu Hermione mencintai siapa. Begitu kan Draco?" Blaise mengangguk meyakinkan seperti orang pintar yang mengetahui segalanya. Dan dari pernyataannya barusan, Draco hanya mengangguk sebagai responnya.

"Drake, kusarankan kau berbaikkan dengannya dan dengan begitu kau pasti dapat melindunginya karena aku yakin dia akan percaya padamu." saran Blaise dengan sangat bijaksana.

"Kau benar sekali Blasieblay! Akan kucoba besok pagi, doakan aku mate." Draco bersemangat.

"Selalu Draco." jawab Blaise. Blaise sudah seperti saudara Draco karena Blaise sangat memahami Draco, begitupun sebaliknya.

"Thanks Blaise! Eh, kurasa ini sudah terlalu malam dan sebaiknya aku segera kembali ke Asrama Ketua Murid. Bye Blaise, Bye Theo" pamit Draco.

"Bye Drake" ucap Blaise dan Theo bersamaan.

FLASHBACK END

.

.

.

Koridor Sekolah

"Hey 'Mione, kau mau ikut ke kelas Ramalan bersamaku?" tanya Draco yang sedang berada di sampingnya.

"Aku? Tidak mungkin!" Hermione mendengus jika masalah pelajaran itu.

"Ada Professor baru, katanya sih lebih seru dan lebih baik daripada Professor Trelawney."

"Oh ya? Siapa namanya?" Hermione mulai penasaran sekarang.

"Hnn... Velzritwick Adivino kalau tidak salah. Ayolah, mungkin kau mau coba?" Draco terlihat seperti salesman sekarang. Dengan alis turun-naik dan kedipan mata. Ikhh, samasekali bukan Malfoy!

"Yaaa, boleh lah. Tapi, -Hermione menahan tawa- wajahmu jangan konyol seperti itu dong! Hahahaha" tawa Hermione menggelegar di sepanjang koridor. Draco yang merasa malu menutup mulut Hermione dengan tangannya.

"Hmmphhmpphhahahahha" Hermione mulai tidak terkendali dan Draco kewalahan, kejadian selanjutnya adalah

Gdebuk!

Mereka jatuh terbaring dengan posisi Hermione dibawah dan Draco diatas. Draco merasakan tubuhnya tergelitik dan begitu pula Hermione. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa masing-masing dari mereka sudah 'terserang' penyakit muka merah. Mereka menikmati saat-saat itu sampai ketika...

"CRUCIO!"

To Be Continue

Siapa yang meluncurkan Crucio?

Siapa yang terkena Crucio?

Hermione sedang ada masalah keluarga, begitupun Draco.

Astroria akan meluncurkan rencananya menyakiti Hermione.

Bagaimana kelanjutannya?

Wait for the next chapter!


How is it?

Terrible? I KNOW! Kependekkan? Ya kurasa iya ._.

Maaf ya ceritanya pasaran, banyak yang ceritanya kaya gini mungkin, tapi saya akan bikin sesuatu yang berbeda sepertinya nih hehehe jadi bakal saya usahain dibagusin lagi di chapter depan! :)

Bytheway, Velzritwick Adivino itu cuma chara karangan saya saja kok hehehe

Segala ke-OOCan, keAbalan, dan segala macam Typo mohon maaf banget yaaa saya penulis baru (-,-)v

Maunya Readers gimana? Kritik dan saran please sampaikan lewat REVIEW!

Kalu flame? Wah saya sih ga bisa berbuat apa-apa ya selama apa yang di flame itu bener. Tapi kalau mau ngritik, kenapa ga dengan cara yang lebih sopan dan beretika aja sih? Ya ga? ;)

Chapter depan akan diupdate jika ada yang mengharapkan ini dilanjut -_-

So, kalo mau tau lanjutannya, saya butuh REVIEW andaaaa :D

Terimakasiiih,

-Zhavier