My Secret

Discalimer: Masashi Kishimoto

Pair: SasuFemNaruGaa

Genre: Hurt/Romance/Angst

a/n: typo(s), OOC, gaje, kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja lainnya dan, terinspirasi dari MV Haru Haru Big Bang.

Don't Like Don't Read

-Hannia Fujisaki Present-

.

.

.

Dua Pemuda bermata onyx sedang asyik memilih buku di sebuah Toko Buku, di Pusat Kota. Ah, tidak, ternyata hanya seorang saja yang asyik memilih buku, karena Pemuda bermata onyx yang lainnya sedang diam bersandar pada dinding Toko Buku tersebut. Dia sedang memperhatikan HP-nya, atau jika kita lihat lebih dekat lagi, Pemuda itu sedang memperhatikan wallpaper HP-nya, dimana ada seorang Gadis manis berambut pirang sedang memeluk dirinya dari belakang. Gadis yang hampir dua minggu ini sulit ditemui olehnya. Sepertinya, Gadis itu sangat istimewa bagi Pemuda yang tak lepas memperhatikan HP-nya.

"Sasu, aku sudah menemukan buku yang aku mau," ucap seorang Pemuda bermata onyx pada Pemuda yang sedang bersandar, Uchiha Sasuke.

Pemuda yang bernama Uchiha Sasuke itu menoleh, lalu memasukan HP-nya ke saku celananya, "hn."

"Nah, saatnya pulang~" Ucap Pemuda bermata onyx yang bernama Sai.

"Hn."

Sai hanya bisa menghelanapas dengan jawaban 'Hn' khas Sepupunya itu.

.

.

Sebuah mobil hitam berhenti di sebuah Toko Bunga. Pemilik mobil tersebut bernama Nara Shikamaru, penerus Perusahaan Nara yang merupakan Perusahaan terbaik di daerah Shibuya. Dia juga seorang Mahasiswa di Universitas Konoha, sebuah Universitas terkenal di Shibuya.

Shikamaru memperhatikan teman lamanya yang berada di depan sebuah Toko Bunga. Seorang Pemuda berambut merah bata, yang sedang berbicara serius dengan seorang Gadis manis berambut pirang. Teman lamanya itu bernama Sabaku no Gaara. Teman yang baru kembali dari Inggris dua minggu yang lalu.

"Ck, merepotkan," keluh Shikamaru ketika matanya menangkap dua Pemuda yang baru saja keluar dari Toko Buku yang tidak jauh dari Toko Bunga tersebut. Pemuda berambut nanas itupun spontan memperhatikan Temannya yang sedang berbicara serius dengan Gadis berambut pirang.

.

.

.

Sasuke dan Sai terdiam, ketika baru beberapa langkah mereka keluar dari Toko Buku. Pemandangan di depan mata merekalah yang membuat mereka terdiam. Terutama untuk Sasuke, si Pemuda tampan berdarah Uchiha.

Seorang Pemuda berambut merah bata, tengah mengusap lembut pipi seorang Gadis yang merupakan seseorang yang istimewa bagi Sasuke. Gadis yang beberapa menit yang lalu dilihat Sasuke lewat HP-nya. Gadis yang Dia rindukan, karena hampir dua minggu tidak bertemu. Kini, Gadis istimewanya itu terlihat memberikan sebuah cincin pada Pemuda berambut merah bata, yang juga dikenal olehnya. Seorang teman lama, juga rival-nya, Sabaku no Gaara. Terlihat Gaara menerima cincin itu sambil tersenyum, dan hal itu membuat Sasuke refleks menyentuh cincin yang dikenakannya. Cincin kembaran dengan Gadis di depannya.

Sai, hanya bisa terdiam memperhatikan Sepupunya. Sai tahu pasti bagaimana perasaan Sasuke saat ini. Namun, Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Sai hanya bisa menjadi penonton. Sama halnya, dengan seorang Pemuda berambut nanas yang terlihat keluar dari mobil hitam di seberang sana.

'Shikamaru?' bathin Sai memperhatikan Shikamaru yang mulai berjalan mendekati Gaara dan Gadis manis yang bersama Gaara.

Sasuke melihat Gadis manis yang baru saja memberikan cincin pada Gaara masuk ke sebuah Taxi. Dan kini, hanya ada Gaara seorang diri. Menahan emosi, Sasuke mendekati Teman lamanya itu.

"Sabaku," ucap Sasuke ketika melihat Gaara akan pergi.

Pemuda yang merasa namanya disebut, berbalik, dan menatap Sasuke dengan datar, "Uchiha," jawab Gaara tenang dan tidak menyangka akan bertemu dengan rival-nya lagi. Gaara melirik ke sebelah Sasuke, ada Sai di sana dengan senyum khasnya, "Sai."

"Sudah lama ya kita tidak bertemu," ujar Sai ramah, berusaha menghangatkan suasana yang sepertinya sudah jelek dari tadi.

Belum Gaara menjawab, Sasuke sudah kembali bicara,"ada hubungan apa kau dan Naru?" Tanya Sasuke menahan emosi yang sedari tadi menyelimuti hatinya.

"Bukan urusanmu," jawab Gaara datar.

"Aku tanya sekali lagi, ada hubungan apa kau dan Naru, Sabaku?"

"Memangnya apa urusanmu, Uchiha?" Gaara balik bertanya, walaupun Dia sudah tahu jawaban dari Sasuke.

"Ck, merepotkan," Shikamaru menginterupsi 'obrolan' Gaara dan Sasuke. "Sudahlah, lebih baik kita bicarakan nanti. Sekarang, banyak yang memperhatikan kita."

Sai mengangguk setuju, "nanti kita bicarakan baik-baik, ya?" ucap Sai.

"Che," dengus Sasuke seraya pergi meninggalkan Shikamaru dan Gaara. Sai hanya bisa menghelanapas dan mengikuti Sasuke berjalan menuju mobil.

"Kita juga pergi, Gaara," ajak Shikamaru sambil menepuk bahu Gaara yang masih memperhatikan Sasuke.

.

.

.

Malampun tiba, hujan turun dengan deras di Shibuya. Membuat orang-orang semakin nyaman untuk tidur. Namun, berbeda dengan Pemuda bermata Onyx ini, Dia tidak bisa tidur. Pikirannya terlalu sibuk dengan kejadian tadi siang yang dia alami.

Kekasih yang sudah dua minggu tidak bertemu dengannya, tadi siang terlihat sedang bersama rival-nya, Gaara. Belum lagi, kekasihnya memberikan cincin kembaran pada Gaara, dan kekasihnya itu sulit dihubungi beberapa hari ini. No HP-nya tidak aktif.

"Argh! Sial!"

Sebuah HP melesat menabrak cermin dengan kasar. Hingga jatuh menghantam lantai, dan tidak lupa cermin menjadi retak. Saat ini, Sasuke benar-benar sedang marah, kesal dan juga sakit hati.

.

.

.

"Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Gaara pada seseorang lewat HP-nya.

"Baik," jawab seseorang itu, yang merupakan seorang Gadis. Gadis yang terkenal dengan suara cempreng dan ceria. Namun, sudah hampir sebulan ini, hal itu tidak berlaku lagi bagi Gadis yang Gaara kenal ceria itu.

"Di luar hujan, jangan lupa pakai selimut yang tebal nanti."

"Gaara cerewet ya?"

"Itu juga demi kebaikanmu."

"…4 hari lagi, ulang tahun Sasu-Teme," terdengar suara Gadis yang ternyata bernama Naru itu dengan lirih.

Gaara melirik kalender kamarnya, tepat melihat tanggal 23 bulan ini, bulan Juli. Iya, 4 hari lagi dari sekarang, Gaara baru sadar.

"Besok… Antar aku mengambil kado yang sudah lama aku pesan ya?" Terdengar suara Naru sedikit riang.

Gaara tersenyum, "tentu."

.

.

.

Seorang Pemuda turun dari mobil hitamnya, setelah itu Dia menyusuri parkiran dan berjalan menuju lift yang akan mebawanya ke tempat tujuannya. Lantai utama Mall yang Dia kunjungi saat ini.

Pemuda tampan itu berniat membeli sebuah HP, karena HP-nya yang lama rusak oleh perbuatannya sendiri.

Pemuda yang merupakan keturunan Uchiha itu pun memasuki lift di depannya, lift yang akan membawanya ke lanatai utama. Tanpa Dia tahu, akan terjadi suatu hal yang tak terduga nanti.

Beberapa jam kemudian, Gaara masuk ke dalam mobil merahnya bersama seorang Gadis berambut pirang, yang bernama Uzumaki Naruto. Gadis yang menjadi perdebatannya bersama Uchiha Sasuke. Gadis yang saat ini membawa sebuah kado.

Setelah duduk di dalam mobil merah milik Gaara, Gadis yang memiliki nama panggilan Naru itu tersenyum. "Ne, arigato Gaara, sudah mengantarku," katanya ceria.

"Ya," jawab Gaara sambil memasang sabuk pengaman.

"Semoga, Sasku-Teme menyukai kado dariku," ucap Naru sambil mengelus kotak yang dibungkus biru yang berada di pangkuannya. Ada perasaan sedih menghampirinya, jika mengingat Sasuke. Sasuke yang sudah hampir sebulan ini Dia hindari. 'Maaf, Teme,' bathinnya.

Gaara yang menyadari kesedihan Naru, menoleh. "Naru, beritahu saja Dia tentang keadaanmu."

Naru menggeleng cepat, "aku tidak mau, Dia tidak bol…" Ucapan Naru terhenti, mata birunya memandang sebuah mobil hitam yang berada tepat di depan mobil Gaara. Si Pemilik mobil itu balas memandang Naru dari balik kaca, membuat Naru menunduk, "gomen, Teme," bisiknya pelan, namun Gaara mendengarnya.

Gaara menatap mobil yang parkir di seberang mobilnya. Ada tatapan tajam dari mata onyx yang berada beberapa meter dari mobil dirinya.

"Gaara, peluk akau," ucap Naru pelan, masih menunduk, tidak berani mengangkat kepalanya. Naru mengeratkan tangannya pada kotak biru yang berada di pangkauanya, "peluk aku," lanjutnya dengan suara bergetar.

Tidak mau bertanya, Pemuda yang memiliki mata berwarna hijau itupun langsung meraih pundak Naru, lalu mendekap Gadis berambut pirang itu dengan lembut. Membuat mata onyx yang kini memperhatikan mereka terbelalak kaget, dan Gaara dapat mendengar suara isak tangis Naru, "maaf, Teme," ucap Naru berkali-kali.

Detik berikutnya, terdengar suara mobil hitam yang melaju cepat meninggalkan parkiran.

.

.

Uchiha Sasuke, diam di kamarnya yang bernuansa biru gelap dengan tangan memegang sebuah bingkai photo. Dimana ada wajah Naru di dalamnya. Wajah Gadis bermata biru cantik, tengah tersenyum ke arahnya.

Sasuke tidak mengerti, kenapa kekasihnya bisa bersama Gaara? Rival saat SMP. Rival untuk mendapatkan Naru, dan kini, Sasuke melihat Gadis manisnya itu bersama Gaara. Sasuke butuh penjelasan, Dia ingin tahu, kenapa Naru hampir sebulan ini menjauhinya? Apa Gadis itu sudah 'membuangnya' dan kini lebih memilih Gaara?

"PRANG!"

Sebuah bingkai photo pecah begitu saja, dilempar Sasuke yang sedang diliputi emosi. Hal itu, membuat Itachi yang hendak masuk ke kamar Sasuke mengurungkan niatnya.

.

.

Naru menyalakan lampu kamarnya, nuansa orange menghiasi kamarnya. Diapun duduk menghadap cermin, memandang pantulan dirinya. Ada yang berubah, lingkaran matanya terlihat hitam, dan pipinya mulai tidak terlihat tembem lagi. Menghelanapas, Dia mengambil sisir, dan Naru mulai menyisir rambut pirangnya. Senyum mirispun terkembang di wajahnya. Rambutnya terjatuh, begitu banyak di sela-sela sisir. Rontok.

Naru sudah tahu penyebabnya, karena sebulan yang lalu, Gadis manis itu memeriksakan keadaan rambutnya, sampai sesuatu yang tidak ingin Dia ketahuipun terjadi. Rasa sakit di kepalanya yang sudah hampir dua bulan ini Dia rasakan adalah penyebabnya. Karena hal ini jugalah, Gadis bermata biru itupun memutuskan untuk menghindari Sasuke.

Naru meraih sebuah bingkai photo yang berada di meja rias. Ada wajah tampan Sasuke di sana. Dengan lembut, Naru menelusuri wajah itu dengan tangannya. Sampai, setetes air bening dari matanya terjatuh, dan diikuti tetesan-tetesan yang lain.

"Maafkan aku, Teme…" Ucap Naru denagn suara parau, dan memeluk bingkai photo Uchiha Sasuke. Gadis berambut pirang itu benar-benar merindukan sosok Sasuke, dan ingin sekali memeluk Sasuke dengan erat. Namun, ada hal yang membuatnya tidak bisa melakukan hal itu.

.

.

.

Keesokan harinya, setelah selesai mengikat rambut, Naru menuruni tangga untuk menemui seseorang yang akan mengantarnya ke suatu tempat hari ini.

"Ohayo, Naru," sapa seorang Pemuda berambut nanas yang sedang bersandar pada dinding dekat sebuah piano.

"Ohayo," balas Naru melirik Shikamaru, lalu beralih melirik Gaara yang duduk di sofa tunggal.

"Tidak apa'kan orang malas ini ikut?" Tanya Gaara melirik Shikamaru.

"Tentu saja tidak, makin banyak yang mengantraku, makin seru'kan?" Jawab Naru ceria. "Ne, ayo berangkat!" Ajak Naru semangat sambil berjalan terlebih dahulu, tanpa Dia sadari ada senyum sedih yang terukir di wajah Shikamaru dan Gaara.

.

.

.

Uchiha Sasuke mengambil kunci motornya begitu saja, tanpa menyapa saudaranya, Uchiha Itachi dan Uchiha Sai.

"Sasuke, kau mau ke mana?" Tanya Itachi yang sedang mengaduk teh hangatnya.

"Menemui Sabaku," jawab Sasuke singkat, dan langsung pergi begitu saja.

Itachi hanya bisa menghelanapas, sambil menatap Sasuke yang menghilang di balik pintu.

.

.

.

Di dalam sebuah mobil mewah yang melaju santai di jalan raya, seorang Gadis manis terus menopang dagu seraya memperhatikan langit biru melalui jendela mobil. Gadis itu sedang memikirkan dan mengingat sesuatu.

Flashback (on)

"Happy birthday, Dobe."

Naru tersenyum ketika Dia membuka mata, dan melihat pemandangan di depannya. Seorang Uchiha Sasuke sedang memeluk sebuah boneka rubah berekor sembilan. Boneka rubah yang lucu. Dan, jika dilihat lebih dekat, boneka itu memakai sebuah kalung. Kalung dengan liontin emas putih yang berbentuk jeruk.

"Teme…"

"Untukmu," kata Sasuke dengan senyuman yang hanya Dia berikan untuk Naru.

Naru menerima boneka rubah itu, namun, kalung yang tadinya berada di leher boneka kini dilepas Sasuke. Lalu, dengan tangan pucat Pemuda tampan itu, kalung tersebutpun dipasangkan ke leher Naru.

"Aku…"

"Ssshh…" Sasuke menempelkan jarinya di bibir Naru, menghentikan Naru yang akan mengatakan sesuatu. Memejamkan mata, Sasukepun memberikan sebuah kecupan lembut di bibir mungil kekasihnya itu.

"Tetaplah tersenyum, Dobe. Aku ada bersamamu," bisik Sasuke lembut.

Flashback (off)

Refleks, Naru langsung menyentuh kalung yang dipakainya. Kalung yang merupakan kado dari kekasihnya tahun lalu.

'Tetaplah tersenyum, Teme. Ada atau tanpa diriku.'

"Naru, kita sudah sampai," kata Gaara yang menyetir. Gaara melirik kaca mobil, dan melihat Naru mulai keluar dari mobil. Shikamaru yang duduk di sebelahnya pun ikut keluar dari mobil. Sebelum membuka sabuk pengamannya, Gaara sempat melirik ke samping jendelanya. Kini, mereka berada di sebuah kantor pos.

Naru berbalik sebelum memasuki kantor pos di depannya. Gadis itu tersenyum pada Shikamaru dan Gaara yang baru turun dari mobil. Hal itu membuat Shikamaru mengernyitkan dahi dan Gaara memandang heran.

"Kalian tunggu di sini saja ya. Tidak akan lama kok."

Belum juga Shikamaru atau Gaara menjawab, Naru sudah menghilang. Meninggalkan Dua Pemuda tampan itu di luar.

"Ck, merepotkan," ucap Shikamaru sambil bersandar pada mobil. "kenapa kado itu harus dipaketkan? Dia'kan bisa memberikan kado itu secara langsung atau menitipkannya pada kita," lanjut Pemuda yang jago bermain catur itu.

"Tidak dijawabpun, kau sendiri sudah tahu jawabannya."

"Merepotkan."

"Aku harus segera meminta maaf pada Sasuke," kata Gaara yang merasa bersalah karena telah menyembunyikan sesuatu dari Teman SMP-nya itu.

Tidak lama kemudian, Naru keluar dari kantor pos. Namun, baru beberapa langkah Dia berjalan. Gaara dan Shikamaru dapat melihat tubuh Naru limbung begitu saja, dan tanpa berpikir panjang Dua Pemuda itu langsung berlari untuk menangkap Naru sebelum tubuh Gadis berambut pirang itu menghantam jalan.

t-b-c

Aih… Maaf, tadinya mau dibikin satu chapter… Tapi kepanjangan T0T

Jadi, mohon dimengerti ya ^^

Maaf kalau ceritanya kurang memuaskan. Ini hanya terinspirasi dari MV Big Bang saja… Tapi isi ceritanya gak semuanya sama dengan MV-nya..

Hayoooo ada apakah dengan Naru?

Jangan lupa Review ya… Nanti saia cepat2 update chap 2-nya deh kalu kalian Review hehehehe *ngancam*

Arigato

With smile

Hannia Fujisaki a.k.a Shinju Arissa