HITSUGAYA'S BIRTHDAY

Disclaimer :

Tite Kubo-sensei, Inagaki-sensei, Murata-sensei

Pairing :

Hitsugaya x Yuki, Riku x Yuki, Hitsugaya x OC

Genre :

Romance, Humour

Chapter 1 : Hitsugaya's Letter

Suatu hari yang tenang di Soul Society…

#Markas kelompok 10

"Kapten Hitsugaya! Ada surat untuk anda!" Seorang wanita seksi berambut panjang dan berwarna jingga yang akrab disapa Matsumoto, tidak lain dan tidak bukan adalah wakil ketua kelompok sepuluh, menghampiri sang ketua dengan sepucuk surat beramplop biru di tangan kanannya. Ketua kelompok sepuluh, Toushiro Hitsugaya, hanya menatap Matsumoto dengan tatapan dinginnya yang 'khas'.

" Taruh saja di tumpukan surat-surat itu! Nanti kubaca setelah menandatangani berkas-berkas yang menggunung ini." Titah Hitsugaya seraya menandatangani beberapa berkas di atas mejanya (author: kayak direktur banget, ya :3). Terlihat bertumpuk-tumpuk berkas di bawah meja yang masih harus diurusnya.

"Kapten yakin, mau menelantarkan surat yang satu ini? Dari Yuki, lho…. " Goda Matsumoto sambil melempar surat di tangannya ke tumpukan surat yang belum dibaca.

Tiba-tiba, kapten bertubuh kecil itu melompat ke tumpukan surat dan mengambil surat beramplop biru yang dilempar Matsumoto. Ia terlihat senang saat membaca nama pengirim surat, Sasaki Yuki.

"Waah… Kapten jadi bertingkah sesuai ukuran tubuhnya… " Goda Matsumoto lagi dengan suara 'khas'nya yang 'menggoda'. Kaget mendengarnya, Hitsugaya langsung berdiri kembali (dengan amplop biru di tangan, tentunya). Wajahnya bersemu merah karena menahan malu.

"Baiklah, aku akan istirahat sebentar untuk membaca surat ini. Tolong jangan katakan pada siapapun, Matsumoto!" Mendengar titah kaptennya itu, Matsumoto menahan senyum jahilnya dan hanya mengangguk pelan. Memang hanya saat berbicara soal Yuki saja, Kapten Hitsugaya menggunakan kata ganti diri nonformal. Apalagi sikapnya yang malu-malu, plus wajahnya yang merona merah itu. Sungguh ekspresif, dan tidak seperti biasanya!

Kapten Hitsugaya melangkah keluar dari ruang kerjanya. Ia duduk tenang di teras depan dan melihat lihat tampilan surat beramplop biru tersebut. "Bukannya dibaca langsung... " Pikir Matsumoto yang geregetan melihat tingkah kapten kecilnya. Selama menjadi wakilnya, ia tidak pernah melihat Hitsugaya menunjukkan ekspresi GALAU seperti saat ini! Wajahnya masih merona merah, dan ia tersenyum-senyum sendiri! Tiba-tiba, ia menatap langit, dengan tatapan kosong! " Tadi kesenangan, malu-malu, kok sekarang malah sedih gitu?" Pikir Matsumoto yang memprotes tindakan kaptennya di dalam hati.

Matsumoto pun teringat pada kejadian yang dialami oleh Hitsugaya 6 bulan yang lalu. Yaitu saat Yuki memutuskan hubungan asmara merka. Sejak saat itu, Hitsugaya memang menjadi kurang bersemangat. Baginya, Yuki adalah semangatnya. Padahal, Yuki melakukan hal tersebut agar Hitsugaya tidak terganggu dalam pekerjaannya di Soul Society. Apalagi mereka berada di dunia yang berbeda. Hitsugaya akan sangat repot pergi bolak-balik dari Soul Society ke Tokyo.

Akhirnya, Hitsugaya membuka amplop biru, dan mengeluarkan surat dari dalamnya. Matsumoto menghampirinya tanpa suara, lalu membaca isi surat dari belakang punggung sang kapten dengan perlahan.

" Sebentar lagi Toushiro ulang tahun, kan? Aku masih ingat! Tanggal lahirmu sama dengan Rikkun! :D. Semoga kamu punya waktu luang saat ulang tahun!" Hitsugaya terlonjak kaget saat mendapati wakilnya itu dengan santainya membaca potongan isi surat pribadinya itu. Bukannya takut karena Hitsugaya sedang menatapnya tajam, Matsumoto malah tergelak melihat reaksi kaptennya. Soalnya, ia terlihat marah dengan muka yang merona merah karena malu! Setelah Matsumoto puas tertawa, ia bertanya kepada Hitsugaya :

"Lalu, kapten sudah punya rencana apa?"

"Rencana apa?" Hitsugaya balik bertanya.

"Iya, rencana apa." Matsumoto menegaskan pertanyaannya.

"Maksudmu?" Hitsugaya balik bertanya lagi sambil menatap Matsumoto dengan bingung. "Sumpah! Mukanya innocent banget!" begitu pikir Matsumoto dan author.

"Ya ampun? Kapten tidak mengerti?" Matsumoto ikut-ikutan balik bertanya pada Hitsugaya. Hitsugaya hanya mengangguk dengan polosnya.

"Aku bertanya pada kapten, saat hari ulang tahun kapten nanti, kapten mau mengajak yuki pergi kemana? Soalnya dia minta, kan? " Jelas Matsumoto sok tau.

"Kapan dia memintanya? Di surat pun nggak ada, kok!" Bantah Hitsugaya yang tidak percaya pada omongan Matsumoto.

"Dia menulisnya secara tidak langsung! Nih, di bagian 'semoga kamu punya waktu luang saat ulang tahun'!" Bantah Matsumoto lagi sambil menunjukkan buktinya. Matsumoto sukses membuat kapten kecilnya itu tersenyum nggak jelas.

"Sebaiknya, aku mengajak Yuki kemana? " Tanya Hitsugaya yang kini sudah mengerti.

"Saya tidak tau... Pada dasarnya saya kan kurang dekat sama Yuki. Coba tanyakan saja pada pacarnya yang sekarang, Kaitani-sama." Saran Matsumoto.

"Bodoh! Mana mungkin Riku-san mau memberi tau. Ia pasti tidak akan mengizinkan! Dia juga pasti akan cemburu, kan! Aku juga selalu merasa seperti itu, makanya aku ngerti perasaannya Riku-san kalau aku melakukan hal yang sama padanya, yaitu mengajak pacarnya pergi dan bla bla bla bla..." Karena Hitsugaya terus saja menyerocos dengan bahasa yang rumit, Matsumoto hanya mendengarnya sebagai bla bla bla saja.

"Cukup! Cukup kapten..." Matsumoto berusaha menghentikan ocehan kaptennya. Secara ajaib, Hitsugaya pun terdiam.

"Kalau begitu, tanyakan saja pada Yuki langsung." Saran Matsumoto lagi.

"Nggak surprise! " Dan untungnya dijawab Hitsugaya dengan tolakan singkat.

"Kapten ini banyak maunya, ya! Kayak anak kecil aja, deh! Ya sudah, tanya saja pada kakak laki-lakinya Yuki, Kotaro-sama!" Saran Matsumoto LAGI.

"Tapi, kau tau kalau Kotaro-san tidak menyukai diriku, kan! Dia tidak akan mengizinkanku pergi bersama Yuki, apalagi memberi saran!" Sangkal Hitsugaya dengan pesimis.

"SAYANGNYA NGGAK TAU!" Teriak Matsumoto yang sudah habis kesabaran meladeni kaptennya ini. Hitsugaya menatapnya dengan aneh. Ia merasa tidak bersalah sama sekali.

Matsumoto yang penuh dengan kemarahan itu, pergi meninggalkan Hitsugaya yang bengong di teras. Setelah Matsumoto sudah tidak terlihat lagi, Hitsugaya pun masuk kembali ke dalam ruang kerjanya. Ia berpikir untuk membalas suratnya Yuki.

Hitsugaya menyingkirkan berkas-berkas yang masih tersisa di atas meja kerjanya, lalu membuka lacinya. Ia mengambil beberapa kertas surat dan amplop yang berstempel ' Soul Society' di bagian atas cap stempel berbentuk persegi panjang tersebut dan tulisan 'Kelompok 10' di bagian bawah cap stempel (bukan di bawah halaman, lho : author). Amplop ini memang diperuntukkan bagi anggota kelompok 10 yang ingin mengirim surat ke luar Soul Society. Walaupun sudah ada ponsel tetap saja penggunaan surat ini masih digunakan.

Hitsugaya menggoreskan penanya dengan semangat. Kalimat demi kalimat ia rangkai menjadi sebuah surat 'spesial' untuk mantan kekasih yang masih sangat dicintainya itu. Ia membayangkan diri Yuki yang sedang kesenangan karena mendapatkan balasan surat darinya. Rambut hitamnya yang berombak dan membuatnya tampak manis, mata beningnya yang bagai batu opal hitam, senyum bahagianya, yang tulus bagaikan langit biru yang cerah... (waduh.. Hitsugaya puitis amat... : author.*buakkk ditebas Hyourinmaru,*eitt menghindar)

"Fuhh..." Desahan nafas Hitsugaya ini menandakan bahwa ia telah selesai menulis surat balasannya.

"Bacakan, dong, kapten!" Ujar sebuah suara yang sudah tak asing lagi di telinga Hitsugaya, yaitu Matsumoto.

"Lho? Kapan kamu kembali?" Tanya Hitsugaya yang sama sekali tidak merasakan kehadiran Matsumoto sebelumnya.

"Ahahaha... kebanyakan mikirin Yuki, nih! Dari bagian dear Yuki... " Goda Matsumoto sambil tersenyum jahil.

"Itu sih dari awal! Ngapain kamu ngintipin aku nulis surat, terus minta bacain? Kan kamu juga udah liat prosesnya!" Balas Hitsugaya sewot.

"Saya kan pengen denger kapten sendiri yang ngucapin suratnya! Anggap aja saya itu Yuki!" Matsumoto memberi alasan dengan jujurnya (ng... sebenernya ini akal-akalan author supaya readers bisa baca isi suratnya, sih...).

"Penting banget, sih!" Balas Hitsugaya dengan sewot lagi.

"Penting." Ucap Matsumoto dengan singkat, jelas, dan padat.

"Oke... " Hitsugaya pun menyerah.

" Dear Yuki,

Apa kabar? Aku di sini sehat-sehat saja dengan Matsumoto yang selalu merecoki urusan..." Belum selesai Hitsugaya membacakan isi suratnya, Matsumoto pun memprotes.

"Kok saya dibilang tukang merecoki, sih! Sehari-harinya kan saya membantu kapten!"

BLETAKKK

"AWWWW! Kok saya dipukul pake kipas kayu anda, sih! Sakit!" Teriak Matsumoto seraya mengelus dahinya yang dipukul Hitsugaya. Hitsugaya pun menaruh kipas yang nggak tau dapetnya darimana itu, di atas mejanya. Lalu ia melanjutkan membaca surat.

"Saat ini, keadaan Soul Society aman-aman saja. Jadi, setiap hari aku hanya menandatangani berkas-berkas nggak jelas. Membosankan sekali!" Hitsugaya berhenti membaca sebentar. Kali ini dia menunggu reaksi Matsumoto duluan daripada nanti bacanya terpotong-potong. Tapi, kali ini Matsumoto diam.

"Di hari ulangtahunku nanti, aku punya waktu luang, kok. Makanya, aku ingin mengajakmu pergi merayakan ulangtahunku. Sekarang aku yang ganti bertanya padamu. Apa kamu pun juga punya waktu luang? Jika iya, maukah kamu pergi jalan-jalan bersamaku untuk merayakan hari ulangtahunku? Aku tunggu balasannya, ya. Sayonara... " Akhirnya Hitsugaya selesai membacakan surat singkatnya itu. Tidak seperti Yuki, hari-harinya membosankan dan tidak ada yang perlu diceritakan.

"Lumayan, deh. Nggak terlalu formal surat kali ini." Komentar Matsumoto.

"Memangnya kamu berhak mengomentari surat pribadiku!" Hitsugaya menunjukkan ekspresi tidak suka kepada Matsumoto.

"Sebelum diminta, lebih baik kukatakan duluan, kan?" Komentar Matsumoto ini sukses membuat Hitsugaya terdiam (baca : kicep).

"Ya, sudah. Sini, biar aku yang antarkan surat itu ke markas kelompok empat. Ayo cepat dimasukkan ke amplopnya!" Matsumoto menawarkan bantuan. Selain sebagai pusat pengobatan, kelompok empat juga ada yang bertugas mengantarkan surat-surat dari ataupun ke Soul Society ke ataupun dari dunia manusia (perhatian : ini karangannya author doang).

"Arigatou gozaimashita, saya ingin cepat-cepat menyelesaikan semua berkas ini." Ucap Hitsugaya yang sudah kembali dengan mode kata ganti diri formal-nya.

Sementara itu, Dunia Manusia...

#Tokyo, kediaman keluarga Sasaki

-beberapa hari setelah Hitsugaya mengirim surat-

Jumat pagi yang cerah

"Yuki, ini ada surat untukmu!" Teriak seorang pemuda tinggi di depan kotak surat di halaman rumah Yuki.

"Iya, tunggu, kak! Lagi pake sepatu, nih!" Sahut Yuki dari dalam rumah. Si pemuda yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kotaro Sasaki, kakak dari Yuki Sasaki, mantan kekasih Hitsugaya, sedang asyik menyisir rambutnya yang jabrik. Ia terlalu sibuk dengan rambutnya sehingga tidak memperhatikan nama si pengirim surat, Hitsugaya Toushiro.

Tak lama kemudian, Yuki keluar dengan seragam musim dinginnya. Ia segera mengambil surat dari tangan kakaknya, lalu membaca nama si pengirim dalam hati, Hitsugaya Toushiro. "Wah.. kayaknya kakak nggak lihat nama pengirimnya deh... kok suratnya Toushiro bisa sampe ke tanganku, ya? Untung deh..." begitu pikir Yuki.

"Kok Riku lama banget datengnya nih! Dasar tukang ngaret! Ini nih yang paling kakak nggak suka dari pacarmu itu!" Omel Kotaro di depan Yuki yang hanya tersenyum.

"Nah, itu dia!" Tampak sebuah motor hitam diberhentikan di hadapan Yuki. Pengendara motor tersebut memakai helm, tapi Yuki sangat tau kalau itu adalah kekasihnya, Kaitani Riku. Riku pun menyodorkan helm dan jaket ke Yuki, dan Yuki pun memakainya.

"Kotaro! Aku nganterin Yuki dulu ke Irekyu Gakuen, ya! Kamu duluan aja ke Enma! Tadi aku udah latihan duluan dan disana semua udah ada kecuali kamu!" Riku pamit ke Kotaro, lalu melaju dengan kecepatan sedang menuju Irekyu Gakuen, SMP tempat Yuki bersekolah.

Lalu bagaimana dengan nasib surat dari Hitsugaya? Rupanya surat itu Yuki masukkan ke dalam kantong jaket milik Riku yang tadi disodorkan padanya. Dan setelah mereka sampai di Irekyu Gakuen, Yuki mengembalikan jaket milik Riku, berpamitan padanya, lalu pergi begitu saja. Yuki melupakan surat dari Hitsugaya yang ia terima tadi pagi.

Terus, rencana Hitsugaya gimana, dong? Liat di chapter depan!


Yaa Minna-san! Fict ini banyak banget kekurangannya! Soalnya Yuki rookie di ini... Fict pertama Yuki!

Tolong di review ya! Arigatou...