Rapat yang begitu ricuh. Lebih ricuh daripada biasanya. Bahkan hingga Ludwig dan para personifikasi yang masih peduli dengan kedamaian serta ketentraman dunia pun memilih mundur dan makan-makan berjamaah di salah satu sisi meja.

Ada Ludwig, Kiku, Feliciano, Karasya (Fem!2p!Indonesia), Natalya (yang sedang malas untuk mengajak Ivan untuk menikahinya), Lutz, Kuro, Luciano (yang tumben mereka bertiga tidak mencari masalah), Heracles, Sadiq, dan Gupta.

Mereka (entah sejak kapan dan bagaimana dengan ajaibnya bisa) membawa makanan khas dari negara masing-masing...

"Ve~ Aku bawa pasta dan pizza, ve~ Ayo kita makan sama-sama! Doitsu~ Kaubawa apa, ve~?"

"Hm? Oh, hanya wurst dan beer..." Hanya ada dua batang wurst dan sebotol beer. Sudah. Itu saja. Edisi mengirit ala Ludwig.

"Ohhhh, begitu ya, ve~" Feliciano tidak jadi meminta makanan Ludwig yang jumlahnya sedikit layaknya atlet sedang diet itu. Dia beralih ke Karasya, perempuan asal Indonesia (dan lebih spesifiknya, The Second Player of Indonesia) yang juga membawa rantang makanan dari rumahnya.

"Eh, Karasya! Kaubawa makanan apa, ve~? Baunya enak sekali." Feliciano mulai bertanya karena perhatian pria Italia itu tertarik pada Karasya yang duduk bergabung dengan second player para trio Axis.

Karasya yang sedang bercakap-cakap menoleh. "Oh, aku membawa rendang dan nasi goreng. Mau coba, Feli?" tanyanya seraya membuka rantang.

Dan benar saja, Feliciano tidak bisa menolak. "Ve~ Bolehkah?" Karasya mengangguk.

Feliciano menyuapkan sesendok, muka polos dengan mata terpejam itu mendadak berubah menjadi muka kepedesen.

"Veeeeeeeeeee! Rasanya pedas sekali, veeeeeeeeee! Tolong aku, veeeeee!"

"Eh- EH, FELICIANO!"

.

.

"Razak! Kamu membawa makanan apa?"

"Oh, ini nasi lemak, Lee. Awak nak? (Kamu mau?)"

"Oh, nak nak nak!"

.

.

"Mon ami... Dua negara itu rupanya tidak mau berhenti berperang mulut. Bukankah begitu, Angleterre?" Francis meminum wine seraya menoleh ke Arthur. "Hm..."

"Sewot sekali..."

"Francis, aku sedang tidak ingin bertarung lidah."

.

... Seraya menonton sebuah pertandingan antara dua insan yang saling rebut-merebut gelar sebagai 'Negara Dengan Kekuatan Militer Terkuat Di Dunia'.


...~oOo~...

Hetalia - Axis Powers (c) Himaruya Hidekazu. Penulis tidak mengambil keuntungan dalam bentuk apapun atas pembuatan karya.

.

#REBUTANTALIA (?)

.

Rated: T (R-13). Genre: Humor, Slice of Life, Militaries. Language: INDONESIAN. Notes: OC, OOC, AU, kesomplakan para personifikasi, etc.

.

-Indonesia; 22 Juni 2017-

~...oOo...~


Penulis yakin kalian tahu siapa-

"Aku yang paling kuat!"

"Aku, да..."

"Tentu saja aku, Ivan! GFI untuk kemampuan militerku saja yang nyaris mendekati sempurna!" Alfred berkoar.

"Kau kan cuma beruntung di angka GFI yang konon katanya kalau semakin kecil semakin sempurna itu, 'kan? Sebaiknya kau jangan terlalu percaya, да..." Sang Russian menyanggah, dengan tenangnya.

"Tetap saja aku yang terkuat, Ivan! Kau tahu? Aku bisa membuat negaramu berlubang di tengah-tengah wilayah negaramu dengan senjata nuklirku!"

"Да, dan aku bisa melenyapkan seluruh negaramu bahkan seluruh benua America dengan rudal setan milikku, Alfred..." Ivan tersenyum dengan wajah tanpa dosa.

Para personifikasi negara lainnya bergidik ngeri seraya bersembunyi di tempat yang sekiranya aman dari amarah pemicu perang dunia ketiga itu.

Dan Ivan merasa ia berhasil membungkam Alfred yang berkoar.

end.


A/N: Akhirnya, ini oneshoot lama jadi juga XDDD /lah. So, any reviews?

Thank's for reading, and have a nice days!

.

Regards from Indonesia~

》INDONESIAN KARA.

.

.

Little Notes: Btw, Jakarta hari ini ultah, ya? Sekarang tanggal 22 Juni, kan?