Ada cangkang keras yang menutupi hati Kim Taehyung.

Saat seseorang berdiri dengan sebuket bunga dibawah guyuran hujan. Mendongak, memohon maaf padanya.

Namun hati Kim Taehyung sudah keras, tak mampu diketukㅡatau di dobrak sekalipun, meskipun ia iba melihat tubuh tegap itu menggigil kedingan dengan bibir membiru.

Lantunan lagu maaf sudah laki-laki itu lirihkan dibawah guyuran hujan.

Bahkan air mata dan hujan sudah tak dapat dibedakan lagi dipipi pucat itu.

"Kumohon kembalilah padaku, Taehyung-ah." lelaki itu bernama Kim Seokjin. Ia takkan menyerah. Bahkan jika sekiranya tubuh dan tulangnya remuk oleh hujan, ia akan tetap berdiri menunggu maaf dari kekasih hatinya. Pemilik utuh hatinya.

Hingga sentakan tirai diiringi lampu yang padam, Seokjin yakin jika Taehyung sudah pergi untuk tidur.

Seokjin takkan berdoa hujan reda, karena ia pantas dihukum seperti ini, ditusuk dingin oleh hujan kemudian membuat tubuhnya beku. Hal itu tak sebanding dengan apa yang sudah ia perbuat. Ia menyesal, menyesal. Menangis meraung menatapi tanah yang dipijak.

Ia sudah membuat kesalahan fatal dengan memeluk mantan kekasihnya di hadapan Taehyungㅡitu tidak sengaja, sungguh. Seokjin bersumpah bahwa itu hanya pelukan terakhir, tetapi ia terlambat menjelaskan pada Taehyung.

Hingga Seokjin merasakan jari jari kurus itu membelai pipinya. Seokjin mendongak, menemukan wajah Ayu itu dengan raut yang sulit dijelaskan. Dahinya berkerut dalam, ia membawa ppayung yang menaungi keduanya. Namun jari itu, sangat hangat. Seokjin masih sempat memejamkan mata meresapi hangat yang mejalar dari pipi hingga hatinya.

"Pulanglah, aku tidak sanggup melihatmu begini." tutur Taehyung, menohok tepat di jantung Seokjin.

"Taehyung-ah.. Maafkan aku.. Sungguh maafkan aku, sayang. Kau harus mendengarkan penjelasanku, itu tidak benar. Aku dan Hoseok tak memiliki hubungan apapun. Sungguh."

Taehyung memandang seokjin yang berlutut dihadapannya. Lingkaran matanya memerah, seokjin pasti sudah puas menangis.

"Aku.. Akan memaafkanmu.. Tetapi.."

"Tetapi apa? Apa, Tae? Aku akan melakukannya, aku akan melakukan apapun yang kamu mau."

"Nikahi aku, segera. Karena... Aku mengandung anakmu."

.

Apa yang seokjin harapkan? Tidak. Tidak ada, karena penyatuannya kali ini benar-benar berbeda. Ia tak henti menyanjung nama Taehyung ditiap napasnya.

Taehyung berkali kali jatuh dibawah kungkungan pemilik hatinya. Benar, ia takkan bisa membenci ayah dari calon anaknya ini.

Hanya Cinta, keringat, dan aktivitas penyatuan panas keduanya yang menyelesaikan permasalahan ini.

"Aku mencintaimu, Tae. Aku mencintaimu."

"Nadoㅡaakhh Hyuunghh."

"Aku akan memberi salam hangat pada calon buah hati kita."

Fin