By: Park Hyun Soo.

MY SENIOR!

Yunjae

Cast: yunjae, dan banyak lagi! ^^

Ff peratama hyun, rada geje jadi mian ya! ^^v

Chapter 1.

MY SENIOR!

Aku menyukai seniorku...

Sedihnya..dia malah menyukai orang lain dan aku tahu itu.

Untuk pertama kali dalam hidupku, aku merasa cemburu dan putus asa...

Jaejoong P.O.V

Namaku adalah Kim Jaejooong, aku baru kelas 1 SMU. Aku bergabung dalam sebuah klub seni,lebih tepatnya melukis. Pada awalnya ku bingung kenapa aku mau masuk klub ini. Tapi karena ulah temanku aku jadi ikut-ikutan masuk. Ya, ini demi temanku, tapi sepertinya ini adalah awal dari semua cerita indah milikku.

"jong, joong, kim jaejoong hyung!"

"aish, iya,iya kenapa sih berteriak seperti itu. Aku ini tidak tuli tau!"

"grrr~ memangnya sudah berapa kali aku memanggilmu, menyebalkan!"

"maaf deh...heehhehehehe~"

Kami sedang berjalan di koridor sekolah, hal itu di karenakan saat ini waktunya jam makan siang. Aku sedang memikirkan apa yang harus aku lukis untuk nanti. Apa aku tanya junsu saja ya?. Ya junsu adalah temanku yang menyeret diriku ini ke klub yang sebenarnya aku sendiri tidak terlalu suka.

"junsu~a, kau melukis apa untuk tema nanti?"

"astaga hyung,kau ini bicara apa sih, temanya saja kita belum tau."

"hehehe, mian aku lupa." Aku ini kenapa sih?.

"hyung, kau itu kenapa sih? Dari tadi sepertinya nggak nyambung!" . Tanya junsu

"aku, ah tidak apa-apa kok,, hehehehe!" tunjuk diriku sendiri sambil tersenyum hambar kearah junsu.

Sebenarnya aku sedang memikirkan sesuatu. Aku tidak tau sejak kapan perasaan ini muncul. Tapi yang jelas aku mulai menyukai seniorku di sekolah. Dia adalah ketua klub seni lukis yang aku ikuti. Dia sangat baik, terkadang dia membantuku dalam menentukan tema apa yang harus aku lukis. Dia juga selalu membantuku ketika lukisanku di ejek oleh senior-senior di klub yang lain. Ya memang, hasil karyaku tidak sebagus punya junsu dan anggota yang lain. Tapi aku merasa betah-betah saja di klub ini, itu semua karena seniorku.

"yack, hyung kau melamun lagi ya?" teriak junsu kepadaku.

"aniya, aku tidak melamun kok. Hehehehe". Ucapku sedikit bohong sambil menjulurkan lidahku ke arah dia.

"aish, ayo cepat sebentar lagi kita masuk".

"nde, kajja!".

Pokoknya aku sangat menyukai seniorku, aku berharap suatu saat nanti aku bisa menjadi milikknya.

Jaejoong P.O.V end!

#skip time#

Ruang klub lukis.

16:30 P.M

Srek..srek..srek (w g yakin ni suara pensil dia atas kertas,jadi reader bayangin aja sendiri ya #mian) suara pensil yang sedang menggoreskan keindahan suatu objek di atas kertas. Kini anak-anak di ruangan itu tengah sibuk menggambar sketsa sebuah mangkok buah yang berisi beraneka buah.

"aish, jaejoong kau harus melihat detailnya, lihat gambarmu jadi berantakan gini kan!".

"ah, maaf aku memang tidak berbakat." Ucap jaejoong sambil menundukkan kepalanya.

"jangan bilang begitu, setiap orang pasti bisa kalau orang itu mau berusaha". Ucap seseorang yang tiba-tiba datang dari arah pintu. Dan itu membuat jaejoong sedikit tersentak. Karena orang itu adalah orang yang selama ini jaejoong kagumi.

"yack, jung yunho kalau kau terus membela anak-anak baru ini, klub kita mana bisa berkembang!" .Teriak salah satu anak yang tadi memarahi jaejoong.

"jangan menyalahkan anggota baru kita, klub kita tidak berkembang bukan salah mereka". Ucap yunho tenang sambil berjalan ke dalam ruangan.

Anak-anak dalam klub itu memandang jung yunho dan choi siwon yang sedang beradu mulut. Ya mereka memmang sering begini, kalau menyangkut masalah klub. Klub seni lukis ini bukanlah klub yang sepi peminatnya, namun sebaliknya klub ini sangat terkenal. Lukisan dari alumni-alumni ini sering di pamerkan di tempat-tempat pameran terkemuka. Layaknya sebuah lukisan seorang pelukis terkenal. Para alumni ini juga ada yang menjadi pengarang komik sampai pelukis terkenal. Ya, wajar saja seorang choi siwon sebagai wakil ketua klub menginginkan klubnya ini menjadi klub yang maju seperti dulu.

"senior siwon dan senior yunho, keren ya."

"aku lebih mendukunh senior yunho".

"kalau aku lebih memilih senior yunho".

Itulah suara bisik-bisik dari seluruh penghuni klub, mereka meributkan siapa dari duo senior ini yang lebih unggul. Namun hal ini tidak terjadi dengan seorang namja cantik yang duduk di di belakanh sana. Dia dengan manisnya memperhatikan salah satu dari seniornya. Ya siapa lagi kalau bukan jung yunho, dia adalah sosok pengagum rahasia dari seorang jung yunho.

"aish, tapi bukan begitu caranyakan, apa dengan memarahi mereka dengan begitu klub kita akan maju?". Cercah yunho ke arah siwon.

"tapi kalau mereka g di begitukan mereka akan jadi malas". Ucap siwon tak mau kalah.

"dan lagi pula kalau orang yang tidak berbakat masuk ke klub kita ini akan menjadikan klub ini menjadi klub dengan kumpulan orang-orang yang tidak berguna". Lanjutnya lagi.

Kim jaejoong yang merasa di singgung hanya bisa menundukkan kepalanya.

'ini semua salahku' ucap jaejoong dalam hati. Yunho yang merasa ada salah satu seniornya yang tersinggung segera saja menarik choi siwon keluar.

"Yack! Lepaskan aku jung yunho!". Ucap siwon sambil menghentakkan lengannya yang tadi di tarik oleh yunho.

"kau tahu akibat ulahmu itu, mungkin saja ada salh satu junior kita yang tersinggung!"

"khk, aku tidak peduli! Malahan aku rasa itu bagus. Dengan begitu mereka tau kalau klub ini bukan klub yang mau menerima anggota yang tidak bisa apa-apa!". Ucap siwon sambil melenggang pergi.

Yunho hanya bisa memandang punggung siwon yang semakin menjauhinya.

"kau itu masih saja keras kepala". Ucap yunho lirih.

...

"eh,eh aku tidak menyangka lo, choi siwon itu kalau marah nyeremin".

"iya, aku juga, tapi kita masuk kesini juga kan dengan cara penyeleksian yang ketat".

"iya setuju, jadi mana mungkin kita ini tidak punya bakat seperti kata senior siwon".

"hem, kecuali kalau memang benar ada diantara kita yang masuk ke klub ini tanpa bakat".

Jaejoong yang mendengar itu hanya bisa menundukkan kepalanya. Dia tau ini semua gara-gara kesalahannya.

Jaejoong P.O.V

Ini semua salahku, kalau saja tadi aku menggambar dengan bagus,mungkin senior siwon tidak akan marah padaku.

Kalau saja aku lebih memperhatikan lukisanku pasti senior siwon tidak akan bertengkar dengan senior yunho.

Dan kalau saja aku tidak pernah masuk ke klub ini mungkin kejadian ini tak akan pernah terjadi.

"dasar ". ucap jaejoong sambil memukul-mukul kepalanya pelan.

"ini semua salahku". Kalau saja aku memang punya bakat untuk melukis, atau semacamnya, mungkin tidak akan terjadi begini.

"yack, kau anak kelas 1, yang duduk di belakang!". Panggil seseorang ke arahku.

"nde, ada apa?". Ucapku sambil berdiri, karena dia menyuruhku berdiri.

"bukankah ini semua salahmu, tadi senior siwon menegurmukan!". Tuduh salah satu anggota grup itu kalau tidak salah namanya park jungmin.

"a,,aku...". aku harus bilang apa?

"memangnya apa buktimu menuduh hyungku seperti itu?". Bela junsu ke padaku.

"iya aku juga melihatnya, tadi senior choi siwon menegurnya dan terjadilah insiden pertengkaran itu". Astaga apa yang harus aku lakukan dengan tuduh-tuduhan ini?. Aku harus apa?

Cercaan demi cercaan apa lagi yang harus aku terima?

Tuhan apa yang haru aku lakukan?

Ini semua memang salahku...

Jaejoong P.O.V end.

Tidak di sangka keributan di ruang klub itu di dengar oleh yunho. Dia sedari tadi mendengarkan semua yang di tibutkan di dalam. Dia juga mengamati seseorang juniornya yang menjadii bahan cercaan dari para anggota klub yang lain.

"sudah-sudah, lanjutkan saja sketsa kalian. Setelah itu kita pulang!". Ucap yunho tiba-tiba dari ambang pintu.

"BAIK SENIOR". Ucap anak-anak klub serentak.

Yunho meperhatikan junior-juniornya yang kembali pada aktivitasnya, yaitu menggambar sketsa sebuah mangkok yang di dalamnya terdapat aneka buah-buahan.

Yunho dengan seksama memperhatikan junior-juniornya, namun perhatiannya terhenti saat dia melihat seorang juniornya yang hanya menundukkan kepalanya.

Yunhopun berjalan ke samping juniornya yang menundukkan wajahnya.

"kenapa kau tidak memulai menggambar lagi?". Tanya yunho sambil menepuk pundaknya.

"se..senior?". Jaejoong ayang kaget dengan reflek terjatuh dari kursinya.

"HAHAAHAHAHA~!". Tawa membahana di ruangan klub lukis karena ulah jaejoong yang sedikit ceroboh.

"appo".

"kau tidak apa-apa?". Ucap yunho sambil mengulurkan tangannya.

Jaejoong terdiam, dia tidak menyangka akan di tolong oleh seniornya yang sudah lama iya kagumi.

"go,,gomawo senior". Ucap jaejoong sambil menerima uluran tangan yunho.

Yunho dengan segera menarik jaejoong, kini wajah jaejoong terbenam di dada yunho.

"kalian harus tau ini semua bukanlah salah jaejoong atau siapun itu. Siwon marah karena dia menginginkan yang terbaik untuk klub kita. Kalian mengerti."

Ucap yunho yang masih membenamkan wajah jaejoong ke dadanya.

Jangan ditanya bagaimana perasaan jaejoong, sepertinya dia sudah terbanga ke angkasa bersama dewa(?). dia teralau bahagia sampai-sampai wajanya kini udah kayak kepiting bakar,eh salah kepiting rebus.

"kalau masalah dia berbakat atau tidak, kita akan membantunya untuk menghasilkan karya yang bagus. Jadi tidak ada lagi kata-kata kalau klub kita berisi orang-orang yang tidak mampu dan tidak berkualitas. Mengerti semuanya?". Ucap yunho dengan penuh wibawa.

"MENGERTI SENIOR!".

Yunho mulai melonggarkan dekapannya, dia memandang jaejoong dengan menundukkan kepalanya. Itu karena jaejoong lebih pendek dari seorang jung yunho.

"nah, sekarang tidak ad alasan untukmu untuk minder atau apaun itu. Berjuanglah untuk menghasilkan karya yang terbaik untuk klub kit, ara".

"nde senior".

Jaejoong P.O.V

"nah, sekarang tidak ad alasan untukmu untuk minder atau apaun itu. Berjuanglah untuk menghasilkan karya yang terbaik untuk klub kit, ara".

"nde senior".

Apa, apa tadi dia membelaku? Kata-katanya barusan sepertia angin segar, aku jadi semangat untuk belajar melukis. Aku tidak peduli akan apa yang tadi di ucapkan oleh teman-teman satu klubku. Senior yunho telah menyemangatiku, apa aku ini bermimpi?

Kalau benar aku bermimpi, aku tidak mau terbangun aku ingin tetep sepeti ini. Di peluk oleh senior yunho rasanya seperti kau mendapatkan sebuah hadiah yang kau idam-idamkan sejak dulu. Aku bisa merasakan aroma senior, aku juga merasa kalau dada senior sangatlah bidang. Mungkin saja dia sering olah raga jadinya dadanya seperti ini. Kyaaaa~. Rasanya aku benar-benar senang sampai-sampai aku ingin loncat dari gedung sekolah ini. Senior yunho aku sangat mengagumimu!.

Jaejoong P.O.V end

#skip time#

Rumah keluarga Kim.

19.45

"hem, cara untuk melukis yang baik itu bagaimana sih, kenapa aku ini tidak bisa melukis dengan BENARRR!". Gerutu jaejoong frustasi.

"wah, wah kayaknya ada yang frustasi ni. Ada apa sih kok ampek kayak gitu?".

"yack, kim heechul untuka apa kau ke kamarku?, mana g pakek ketok pitu lagi!"

"uwwiiih, ada yang marah ni. Lagian untuka apa aku ngetuk pintu kamar adikku sendiri, lagi pula biasanyakan juga langsung masuk".

"akh, banyak alesan, sana keluar aku sedang belajar!".

"belajar apa?, kenapa banyak sekali kertas yang berantakan di bawah?" ucap heechul sambil memungut salah satu kertas di bawah tempat tidur jaejoonh.

"aku sedang belajar menggambar!". Ucap jaejooong sambil menggoreskan pensil imuntnya(?) di kertas sketsa.

"ini wajah siapa?, kenapa gambarnya miring-miring?, lalu apa maksudnya 'My lovely Senior?"

"aish, berikan itu. Ini bukan urusanmu".ucap jaejoong sambil berusaha merebut kertas sketsanya dari tangan hyungnya.

"ayo katakan dulu siapa itu MY LOVELY SENIOR baru nanti aku berikan". Ucap heechul sambil menghindar dari jaejoong yang mencoba merebut apa yang menjadi milikknya.

"akh, kim heechul berikan!".

"tidak akan sebelum kau beri tau aku".

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran antara kim heechul dan kim jaejoong yang saling merebutkan kertas sketsa milik jaejoong. Tawa mebahana dari kim heechul dan teriakan frustasi dari kim jaejoong yang sama sekali tidak bisa merebut apa yang menjadi milikknya malam yang indah bukan?. ^^

Yeaaah~ akhirnya selesai juga fic pertama saya ya meskipun geje!

Tapi saya mohon bantuannya untuk memberi komen, karena saya masih baru buat ff yunjae! ^^

Sekian dari hyun terima kasih! *hug reader( ya kalau ada yang baca ff geje bin ajaib ~)*