Balas Dendam Haechan

MarkChan / MarkHyuck

.

.

.

.

.

DON'T LIKE DON'T READ!

BASH CERITA BOLEH, TAPI SAYA TIDAK MENERIMA BASH UNTUK PAIRING!

.

.

.

Happy Reading ^^

.

.

.

.

.

"Persetan dengan si bajingan itu!"

"Ya! Berhenti berteriak!"

"tapi aku sedang kesal!"

"Jika kau kesal seharusnya lampiaskan saja pada orangnya!"

"tapi aku tidak berani" cicit haechan pelan

"hah~ apa maksudmu dengan tidak berani? Kemana haechan yang dikenal garang oleh orang-orang?!" si rambut merah membalas dengan sengit

Haechan mendelik kesal "itu berbeda renjun-ah.. Masalahnya ini adalah mark!"

"memangnya kenapa jika dengan si mark sialan itu?!" sahut renjun -si rambut merah-

"hahh" haechan menghela napas lelah "kau tau kan, seberapa lama aku mengejar dia, sampai aku dan dia bisa berpacaran seperti sekarang ini?" jelas haechan

"tapi yang ku tau selalu kau yang mengalah! Dengar Lee Donghyuck! Jika hanya kau yang selalu mengalah, dan memperjuangan sendiri hubunganmu dan si brengsek mark itu, itu berarti hanya kau yang mencintainya!"

"aku tidak masalah dengan itu" balas haechan

Renjun mendelik kesal "tidak masalah rambut mangkukmu! Lalu apa bedanya dengan sebelum kau memiliki hubungan dengannya?!"

"yah pokoknya berbeda!"

Renjun benar-benar tidak habis pikir dengan sahabat satu satunya ini. Sudah tau disakiti, masih saja dipertahankan

"terserah kau sajalah"

Hening..

"hiks.."

"berhenti menangis.. Sudah ku bilangkan, kau dan mark sama sekali tidak cocok.. Berhenti menyakiti dirimu sendiri.. Masih ada orang lain yang ingin bersama dengan mu haechan-ah.."

Haechan menunduk, berusaha menghapus air mata yang mengalir di pelupuk matanya..

Renjun menghela napas kesal.. Kemudian meraih bahu sahabatnya yang bergetar..

"sstttt.. Aku tidak mau melihat mu seperti ini.. Berhenti menangis dan tinggalkan saja si brengsek itu" bisik renjun pelan

"kau tidak akan mengerti jun-ah.. Aku benar-benar mencintainya" lirih haechan

Renjun memutar bola matanya malas "setauku ada seseorang yang menyuruh orang lain meninggalkan orang lain beberapa bulan lalu" sindir renjun

Haechan mencebikkan bibirnya kesal "yah jika aku tau rasanya akan seperti ini mana mau aku berkata seperti itu"

"terserah kau sajalah"

.

.

.

.

.

Ditengah gemerlap malam yang kelam, mungkin sebagian manusia akan memilih untuk bergelung dibawah selimut hangat mereka..

Namun berbeda dengan pikiran anak-anak yang baru beranjak remaja.. Gairah serta hormon mereka masihlah bergejolak.. Mereka bahkan dengan berani berkeliara ditengah malam yang telah larut..

"hei mark!"

Namja yang dipanggil mark tersebut hanya menolah tanpa memberikan respon yang berarti

"aishhh sialan kau!"

"wae?"

Puk

Jeno menepuk kasar bahu mark "kau benar-benar berniat mengencani jaemin"

"mungkin" balas mark acuh

Jeno menghela napas kesal "lalu mau kau kemanakan haechan mu itu hah?"

"kau tau sendiri aku bahkan tidak mencintainya sama sekali.."

"lalu kenapa kau menerimanya?"

Mark turun dari atas motor nya, menepuk pelan celananya yang kusut "karena aku kesal dengan tingkahnya.. Kau tau sendiri kan bagaimana gigihnya anak itu mendekatiku?"

"cihhhh.. Seharusnya kau tidak bermain dengan perasaan seseorang mark.. Kau bisa saja kena batunya" kata jeno

"berhenti menasihatiku.. Kau bisa mengambilnya jika kau mau" mark berlalu diikuti oleh jeno

"bukannya begitu.. Bisa saja kan suatu saat kau malah jadi pihak yang mengejar-ngejar cintanya?!"

"cihhhh jangan mengkhayalkan hal yang tidak mungkin jeno-ah.. Bahkan dia tidak termasuk kedalam type idealku.. penampilannya terlalu kuno asal kau tau"

"terserah kau saja lah mark! Aku benar-benar lelah memperingatimu"

"aku tidak pernah meminta kau peringatkan"

"sialan kau!"

.

.

.

.

Haechan mengintip kearah mark dengan malu-malu..

Saat ini, ia dan mark tengah berada diatap sekolah.. Menghabiskan waktu istirahat bersama..

Haechan melirik mark gelisah "hyung~"

"hem" balas mark acuh

"bisakan aku meminta waktu mu untuk sore nanti?" haechan mengutarakan keinginannya..

Mark tidak menjawab..

"ku kira akan sangat menyenangkan jika kita menghabiskan waktu berdua di cafe baru didekat tempat les ku" lirih haechan

"Berisik!"

Haechan menundukkan kepalanya..

Selalu begini..

Kecewa!

Kenapa marknya selalu melakukan ini padanya?

Haechan diam untuk sejenak..

Perkataan renjun tempo hari terngiang di kepalanya, haruskah ia mengakhiri hubungan nya dengan mark?

"hyung" lirih haechan pelan

"ck" Mark berdecak sebal "tidak bisakah kau diam?!" bentak mark kesal

Haechan mengelus dadanya pelan

Memejamkan matanya, berusaha meyakinkan kembali keputusan yang akan diambilnya..

'semoga ini tepat' batinnya

.

.

.

.

.

"hyung, ayo putus"

.

.

.

.

Tbc

.

.

.

Heheh hai..

Em.. Ada yg kangen aku? Hahah

Maaf untuk ff yg belum aku lanjut.. Dan sekarang aku malah bikin ff baru dengan pairing baru heheh..

akhir2 ini lagi suka banget sama dedek haechan heheh

Minta doanya yah kawan2.. Soalnya aku hari senin mau UNBK ^^

Janji.. Setelah UN.. Ff yg belum dilanjut bakalan aku lanjut^^