Disclaimer: Masashi Kishimoto

summary : seandainya hinata tidak menerima laki-laki itu,pasti tidak akan jadi seperti ini "jangan jadikan laki-laki itu sebagai alasan kita mengakhiri persahabatan kita". penyesalan selalu datang terakhir.

pair : Hyuuga Hinata / Inazuka Kiba

genre : romance,friendship

rate : K+

.

.

.

ini adalaha fiksi pertama saya maaf bila kurang menarik,typo,dan acak-acakan.

.

.

.

~ Salahkan Aku ~

.

.

"hinata,ayo cepat" teriak gadis berambut bubble gum kearah teman baiknya itu

"iya sebentar sakura-chan" sahut gadis yang dipanggil namanya

Kedua gadis itu berjalan menuju sekolahnya hari adalah dua sahabat yang selalu bersama,dalam keadaan apapun. Bahkan saat sakura kehilangan ayahnya,hinata selalu ada untuk mendukung sakura agar tidak semakin terpuruk akan hinata adalah gadis yang pemalu dan baik hati,dengan rambut indigo dan mata lavender,tetapi karena sifat pemalunya ini jadi dia tidak terlalu punya banyak teman,hal yang berbanding terbalik dengan haruno berambut bubble gum dan mata emerald yang terkesan cerewet dan pandai bergaul,sakura selalu memposisikan dirinya sebagai kakak jelas sekali bahwa kakak hinata adalah neji.

"hinata,pulang sekolah nanti bisa datang ke rumahku ?" tanya sakura

"hhmmm,,, ada acara apa sakura-chan?" jawab hinata
"tidak ada apa-apa,hanya saja ibu ku merindukanmu" balas sakura

"oh begitu,dengan senang hati aku ke aku jadi jarang main ke rumahmu,banyak tugas yang belum selesai sakura-chan" kata hinata tampak menyesal

"iya tidak mengerti" sahut sakura sembari tersenyum

Karena kelas mereka berbeda tapi bertetangga –hinata IXa dan sakura IXb- mereka memutuskan untuk berpisah di depan pintu kelas hinata. Dikelas,hinata duduk dengan tenten –gadis bercepol dua yang menyukai neji, di kelas sakura,ia duduk dengan ino –gadis berambut pirang dengan poni menutupi sebelah dan hinata selalu berkumpul lagi saat istirahat.

.

TENG TENG TENG

.

Bel sekolah konoha junior high school berbunyi perjanjian tadi pagi,hinata pergi kerumah sakura karena sakura bilang ibunya merindukan hinata.

"aku pulang" kata sakura seraya memasuki rumahnya

"selamat ? lama tidak bertemu" jawab ibu sakura sambil memeluk hinata

"ah,, oba-san,iya lama tidak jadi jarang main kesini" kata hinata lirih namun menuntut maklum

"sudahlah,ayo masuk" balas ibu sakura

Sakura,hinata,dan ibu sakura membicarakan banyak hal dan terkadang mereka tertawa kecil.

"oh iya hinata,apa kamu tahu siapa pacar sakura sekarang?" celetuk ibu sakura yang sontak membuat hinata dan sakura bertukar pandang.

"ee,,, gomen oba-san,aku tidak sakura-chan tidak pernah bercerita pada oba-san?" jawab hinata sambil melihat ke arah sakura yang dibalas dengan cengiran oleh sakura.

"sakura tidak pernah cerita,bahkan pria yang disukainya saja oba-san tidak tahu." balas ibu sakura

"aahh,, kaa-san,, aku memang sedang tidak menyukai siapapun sekarang,kalau aku menyukai seseorang pasti aku akan cerita pada kaa-san dan hinata" sahut sakura dan disambut gelak tawa hinata dan sudah menunjukan pukul 3 sore,hinata pun pamit klan hyuga hanya terletak 2 kompleks dari rumah klan haruno.

.

~愛~

.

"aku pulang" kata hinata

"selamat datang" jawab seorang pria yang hampir mirip dengan hinata

"gomen aku mampir kerumah sakura-chan dulu"

"iya tidak apa-apa,kau sudah makan?"

"hn sudah,di rumah sakura-chan tadi"

"ya sudah,cepat mandi,sudah sore"

"iya,terima kasih tou-san.".hinata membungkukkan badan."apa neji nii-san belum pulang?" tanya hinata menghentikan langkahnya.

"sudah,tapi baru saja ia keluar" jawab ayah melanjutkan langkah dan segera naik ke kamarnya.

Dikamar,hinata melakukan aktivitas yang biasa ia lakukan – sebelum ia beranjak tidur sebuah pesan masuk ke handphonenya.

From : kiba-kun

Apa kau sudah tidur hinata?

Aku hanya ingin mengingatkan kalau besok ada ulangan bahasa,,
selamat malam,mimpi indah,, =)

Tanpa ia sadari,bibirnya mengembangkan sebuah senyuman ? hinata jarang diperhatikan oleh teman laki-lakinya seperti adalah teman kecil hinata,walau sederhana dan tidak berlebihan hinata sudah bukan berarti hinata menaruh perasaan lebih pada kiba,hinata hanya menganggap kiba temannya.

To : kiba-kun

Belum,kiba sendiri juga belum tidur? :)

Iya,terima kasih sudah mengingatkan

Ya sudah,selamat malam,mimpi indah,sampai bertemu di kelas besok ;)

Semburat merah tipis menghiasi wajah -cepat dia menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya dan segera terlelap.

.

~愛~

.

Esok paginya seperti biasa,hinata berangkat seperti biasa bersama sakura. Tapi kali ini sakura tampak sangat senang,lebih dari biasanya.

"sakura-chan kenapa? Tampaknya sangat senang?" tanya hinata

Yang ditanya malah senyum-senyum sendiri "kemarin setelah kamu pulang,aku di ajak pria yang aku suka kencan" mata sakura seperti menerawang kejadian kemarin.

Hinata ikut tersipu mendengar perkataan sakura "sakura-chan tidak pernah bilang soal laki-laki yang sakura-chan suka padaku?" goda hinata.

"eh,, maaf hinata,aku pikir kejadiannya tidak akan sejauh ini,jadi aku belum berani cerita padamu" jawab sakura.

Tanpa sadar mereka sudah sampai didepan kelas memasuki kelas,tapi sebelum sakura memasuki kelasnya,hinata berteriak –walau tidak sangat keras- memanggil sakura dan berkata..

"saat istirahat nanti ceritakan padaku semuanya ya?".sakura tersenyum "tentu saja hinata" dan memasuki hinata memasuki kelasnya,ia kaget karena kiba sudah stay di bangku yang melihat hinata sudah datang beridiri dari bangku tersebut dan mempesilahkan hinata untuk duduk.

"maaf semalam aku sms terlalu larut" kata kiba secara tiba-tiba

kaget dengan kata-kata kiba barusan

"ah,, tidak apa-apa kiba-kun,lagi pula aku juga belum tidur kok" jawab hinata sambil tersenyum.

"hei,cari tempat lain untuk pacaran sana"

Suara tersebut sontak membuat kiba dan hinata laki-laki yang bersuara tadi adalah menma. *iya baru ini pingin bikin gebrakan –lempar sepatu- buat readers*

Anak laki-laki yang terkenal badung tapi bersikap tersipu,sedangkan kiba mengirimkan death glare sudah menarik napas untuk membalas perkataan menma,tapi terhenti karena bel telah berbunyi *dibuang sia-sia dah tu napas –sambit bata- kiba*

.

~愛~

.

Tidak seperti biasanya,istirahat kali ini hinata yang menemui sakura duluan di kelas XIb. Yah,kenapa lagi kalau bukan karena rasa penasaran yang memuncak tentang anak laki-laki yang dimaksud sakura.

"jadi siapa laki-laki beruntung itu sakura-chan?" kata hinata membuka pembicaraan

"eehh,,, dia sekelas denganmu hinata" jawab sakura dengan tersapu,eh tersipu

"sekelas denganku ?" jawab hinata bingung 'apa mungkin kiba-kun?' tanyanya dalam hati.

"dia adalah menma" sakura tersenyum manis

"apa?!" . hinata terbelalak dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"iya,dia menma. Aku berharap kami bisa meresmikan hubungan ini" lanjut sakura seakan tidak mempedulikan ekspresi hinata.

"res-resmi ? ma-maksudnya p-pacaran ?" balas hinata dengan terbata

"iya,ada apa hinata? Apa kamu juga menyukai menma ?" jawab sakura yang malah balik bertanya.

"ti-tidak saja maaf,setahuku menma itu anak yang seperti preman,apa sakura-chan tidak takut"

"awalnya aku juga berpikir begitu,tapi mungkin dengan meresmikan hubungan kami,aku bisa merubah sifatnya" jawab sakura dan dibalas dengan senyuman ngeri oleh hinata.'apa benar menma bisa berubah setelah berpacaran dengan sakura-chan?' pikir hinata.

Tiba-tiba handphone sakura mendapat pesan baru dari

From : menma-kun

Pulang sekolah nanti tunggu aku di depan perpustakaan.

aku mau mengajakmu kesuatu tempat :)

Aku menyayangimu :*

Pesan tersebut sukses membuat wajah sakura yang menyangka,menma si preman akan bersikap sangat manis didepan gadisnya?.

"hinata,maaf sekali ya nanti aku tidak bisa pulang bersamamu" kata sakura tampak menyesal

"loh,, memangnya kenapa sakura-chan?"

"eehh,, ano,, aku akan pergi bersama apa-apakan ?"

"oh,tentu saja aku tidak sukses dengan kencannya ya?"

"ehehh,, terima kasih hinata"

.

~愛~

.

Hinata menghela napas sebelum berdiri dari tempat duduknya. Sebagian besar teman sekelasnya sudah pulang.

"kenapa hinata-chan belum pulang ?"tanya kiba dengan tiba-tiba –seperti biasa-

"ahh,, sebentar lagi" jawab hinata sekenanya

"tidak pulang dengan sakura?"

" sakura-chan sedang ada janji"

"mau pulang bersamaku?"

Hinata terkejut,wajahnya memerah.

"bo-boleh"

Tanpa seizin hinata,kiba sudah menggandeng tangannya erat,seakan tidak mau melepaskan hinata selamanya. *author lebay*

Hinata blushing disangka perjalanan pulangnya kali ini bisa bersama kiba,temannya sejak kecil –yang sudah lama tidak pulang bersama sejak kelas 5 SD-.

"sudah lama kita tidak pulang bersama" kata kiba memecah keheningan

"i-iya kiba-kun"

"sudah sampai"

"terima kasih sudah mau menemani aku pulang kiba-kun"

"iya bisa mengenang masa kecil bersamamu"

Hinata tersenyum dan melangkahkan kakinya memasuki rumah. baru dua langkah berjalan,tangannya ditahan seseorang. kiba. kiba menahan tangan hinata. hinata membalikkan badannya. jarak antara wajah kiba dengannya sangat dekat. bahkan hinata bisa mendengar deru nafas kiba dengan jelas. jantung hinata berpacu seperti lari marathon ratusan meter. wajahnya memerah (lagi). kiba malah mendekatkan wajahnya dengan hidung hinata dan kiba kurang 2 inci lagi,,,dan…

.

.

.

maaf bila sangat lagi saya memohon bimbingan sensei kasih sudah mampir.