MY BABY
The Hyun Family Fanfiction
Main cast :
Hyun family
Chanyeol
Moohyun [OC]
BL, Romance, Hurt/comfort, Angst, family
Happy reading ^^
07.00 am
Ini terlalu pagi bagi seseorang pria dewasa yang baru saja kembali dari tempatnya bekerja setengah jam yang lalu. Menjadi CEO bukan berarti hanya duduk santai dengan enaknya memerintah bawahannya. Dia justru bekerja lebih keras dan lebih lama dari office boy sekalipun. Semua dilakukan karena memang dia tidak mau menjadi CEO yang pemalas dan targetnya harus bisa tercapai dalam waktu dekat.
Dia adalah CEO yang terhitung lumayan muda. Usianya 30 tahun. Namun wajahnya bisa dikatakan muda dan karismatik.
Suara dering ponselnya tidak berhenti berbunyi. Menanti sang CEO menjawabnya.
"yeobseo" terdengar nadanya sedikit sengit karena tidurnya terusik.
"apa kau masih tidur hah? Bangun sekarang juga dan datang ke alamat yang kukirim padamu!"
Suara nyaring milik seorang wanita tua membuatnya bangun dengan terpaksa. Dia hanya mengenakan bokser karena kebiasaannya dirumah. Rambutnya begitu berantakan walau hanya tidur setengah jam lalu.
"eomma... jangan hari ini, aku sedang..."
"MWO? Jangan bohong padaku dasar anak nakal! Eomma sudah menanyakan pada sekertarismu dan hari ini kau senggang, cepat bergegas!"
Rambut hitamnya mencuat keatas seakan tidak dipedulikan. Kakinya ia seret ke lemari es dan mengambil sebotol air mineral dingin.
"eomma ingin aku kemana?" jawabnya malas
"menjemput Taetae"
Gerakannya terhenti sempurna.
Kemudian dia tertawa keras. Wanita yang ia panggil eomma pun terdiam sejenak lalu saat anaknya berhenti tertawa aneh dia memulai lagi.
"bagaimanapun juga ini sudah saatnya dia bersamamu"
"dia sudah berada ditangan yang benar eomma, untuk apa aku mengambilnya dan memasukkannya di neraka? Dia akan menangis kesepian disini, aku tidak bisa selalu ada untuk memberinya air susu, aku bukan babysitter..."
"JUNG DAEHYUN JAGA BICARAMU!TAEHYUNG ADALAH ANAK KANDUNGMU!"
Daehyun meremas kuat botol plastik ditangannya dan melemparnya ke sembarang arah. Dia muak.
"Dae... dengarkan eomma, kumohon... ah maaf eomma membentakmu, maaf nee?... eomma sudah memikirkan hal ini, jadi kumohon datanglah hari ini, dia sudah menunggu kedatanganmu... Daehyun-ah, kumohon... jemput dia chagi..." suara wanita tua itu melembut dan berulang kali meminta maaf.
Sudah seharusnya. Karena Jung Daehyun tidak lebih seperti setan berwujud manusia. Apalagi jika ada yang menyebutkan sebuah nama yang sudah lama ingin dia lupakan. Jung Taehyung.
Daehyun kembali mengontrol emosinya saat ia tidak sengaja mendengar suara isakan kecil Eommanya. Dia tahu hatinya memang sekeras baja, namun untuk seseorang yang melahirkannya di dunia dia tak ingin melukainya barang secuil.
"arraseo... aku harap eomma mengirim seseorang ke apartemenku dan menyiapkan kamar untuknya, aku tidak punya banyak waktu dan sedikit lelah"
"ji-jinjja? Ba-baiklah Dae, tenang saja akan eomma atur semua saat kau pergi kesana. Gumawo chagi"
Daehyun segera memutuskan sambungan telfon dan menyandarkan tubuhnya di counter dapur. Dia menatap sekeliling apartemennya yang sunyi. Sudah 12 tahun dia hidup sendiri disini. Tapi setelah ini akan ada orang lain. Seseorang yang dikaruniai gen darinya. Bocah kecil usia 10 tahun, Jung Taehyung.
xxxxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Taetae ingat pesan halmoni, kau tidak boleh nakal dan turuti kata Appa, arraseo?"
Bocah pria kecil berusia 10 tahun mengangguk pelan saat seorang nenek memeluknya dan memberikan nasihat. Setelah dilepaskan oleh nenek dan saudara-saudara dari eomma, anak itu berjalan menuju mobil audi yang terparkir didepan rumah sederhana neneknya. Sang pemilik audi itu masih berada diluar, berbincang dengan neneknya.
"Daehyun anakku..." sang nenek segera menangis meraung melihat namja 30 tahun itu mendekat padanya. Daehyun memberikan bow sedalam mungkin.
"terima kasih eommonim sudah memelihara Taehyung, aku merasa telah mengambil cucumu dengan paksa"
"aniyo, aku bahagia membesarkan Taehyung, aku bahkan mengucapkan banyak terima kasihku karena kau masih peduli pada kami, kau juga berperan penting dalam pertumbuhan Taehyung, kau adalah Appanya, dia akan lebih senang jika bersama orang tuanya"
Daehyun menghela nafas dalam, kemudian dia kembali membungkuk hormat dan berpamitan.
Di dalam mobil menjadi begitu dingin dan suasana sangat aneh. Daehyun sama sekali tidak mengajak bicara apalag menatap Taehyung yang duduk di sebelahnya.
Bocah itu sudah cukup dewasa dan mengerti tentang situasi yang dialaminya.
Eommanya sudah meninggal sejak ia dilahirkan, kemudian entah alasan apa dia dibesarkan oleh nenek dari ibunya. Dia bertemu Daehyun hanya saat Lunar dan Natal, selebihnya Daehyun selalu bekerja dan tinggal sendirian di Seoul yang jaraknya 5 jam dari rumah neneknya.
Taehyung memainkan rubiknya lagi. Dia hanya bisa menyelesaikan satu sisi saja karena memang itu yang baru ia kuasai. Setidaknya dia masih memiliki aktivitas lain dari pada diam mematung karena Appanya tidak mengajaknya bicara.
"kenapa kau tidak menangis?"
Taehyung hampir saja menjatuhkan rubiknya mendengar suara merdu sang Appa. Mata kecilnya kebingungan dengan pertanyaan Daehyun.
"kau tinggal dengan halmoni sejak bayi, kenapa kau tidak memberontak saat kubawa? Apa kau tidak menyayangi halmoni?"
Taehyung membuka mulutnya mengerti. Dia terdiam mencoba mencari jawaban yang bisa diterima Appanya.
"karena ... aku lebih menyayangi Appa daripada halmoni..."
Daehyun merasakan ulu hatinya seperti di hantam keras. Matanya sedikit tidak fokus.
"aku sudah besar, aku tidak akan menangis seperti anak perempuan, aku tidak mau merepotkan Appa"
Pegangan stir Daehyun mengerat.
"aku selalu bermimpi tentang Eomma dan dia selalu memberitahuku bahwa aku harus menjadi anak baik, karena Appa adalah namja paling baik sedunia"
Ckiiiiiiiiiiiiiiiiiit
Taehyung terkejut saat Daehyun menyetir dengan kecepatan tinggi dan berbelok ke tempat peristirahatan. Segera setelah mendapatkan tempat parkir Daehyun melepaskan sabuk pengamannya.
"keluar, kita istirahat sebentar"
Taehyung menurut begitu saja dan keluar sambil membawa tas kecilnya. Dia mengekori Daehyun ke kantin yang menyediakan banyak makanan. Mulutnya menganga lebar melihat deretan menu yang menggugah seleranya. Dia lapar karena menantikan Daehyun sejak pagi. Dia hanya makan sedikit saat itu dan tidak heran jika perutnya meraung minta diisi.
"katakan pada ahjumma itu apa yang ingin kau makan" Daehyun mengeluarkan uang cash di dompetnya.
"jinjja? Aku boleh pesan apa saja Appa?yeyy!" jerit Taehyung bahagia. Teriakan bahagianya membuat ahjumma disana tersenyum dan tertawa melihat Taehyung.
"aigoo putra anda lucu sekali" ucap Ahjumma tadi pada Daehyun. Daehyun hanya mengangguk canggung.
"jangan terlalu banyak atau kau akan sakit perut nanti" ucap Daehyun pada bocah kecil yang sudah kegirangan di depan meja pesanan.
"nee Appa , terima kasih sudah mengingatkanku" dia tersenyum lebar menampilkan eye-smilenya yang membuat Daehyun mencelos. Eye-smile itu mirip sekali dengan milik mendiang istrinya.
"aku akan ke toilet, kau duduk disana saja"
"nee Appa"
xxxxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"YA! BAJINGAN! JANGAN GANGGU AKU LAGI! Kyaaaa! Kyungsoo dimana kau bocah tengik?!"
Seorang wanita dengan rambut brunette panjang berlari di jalanan yang untungnya tidak banyak kendaraan besar yang lewat. Dengan sekuat tenaga dia berlari menghindari kejaran seorang pria tambun yang berada 3 meter dibelakangnya.
"Baekhee chagi! Tunggu oppa! Hosh hosh kembali pada oppa chagi!" teriak pria itu yang ternyata masih kuat mengejar si gadis brunette.
"hosh.. demi tuhan jika aku bertemu bocah bermata bulat itu akan kucincang dia!"
Melihat rest area membuat otaknya langsung bekerja dengan berlari mencari tempat persembunyian.
"bagus! Bagaimanapun juga jangan sampai si gendut itu menemukanku!"
xxxxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Daehyun berjalan ke arah selatan setelah salah satu penjaga di rest area menunjukkan jalan ke toilet. Sebenarnya dia hanya ingin mendinginkan kepalanya atau membasuh wajahnya yang terasa lelah.
"Baekhee apa kau didalam? Keluar chagi~ oppa tidak akan berbuat jahat padamu~"
Daehyun menatap heran pada pria tambun yang mondar-mandir di depan toilet wanita. Dia hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan pria tadi. Mana ada wanita yang akan mendengarkannya jika dia bicara dengan gaya seperti orang mabuk.
Merasa bukan urusannya dia masuk ke toilet tanpa mempedulikan pria tadi.
"hahh.. aku harus membeli aspirin" Daehyun memijat keningnya yang berdenyut sejak tadi.
"Ah!"
Daehyun terlonjak mendengar suara dari arah bilik toilet. Dia menoleh dan menemukan salah satu pintu terbuka dan keluarlah seorang gadis dengan dandanan berantakan dan tampaknya kakinya basah akibat masuk kloset.
"aisshh! Menjijikan! Sialan!" makinya dengan mulut kissablenya.
Daehyun menggeleng heran kenapa ada wanita di toilet pria. Kemudian dia teringat pria tambun diluar sana.
"keluarlah agashi, ada pria besar diluar yang mencari seorang wanita sejak tadi" ucapnya.
Mata wanita itu menyalang. Dia membeku sejenak mendengar info dari Daehyun.
"jeongmal? Dia masih diluar? Eotthoke? Tolong aku ahjussi! Kalau tidak aku bisa mati ditangannya!"
Daehyun menatap aneh pada wanita yang mendekatinya. Memohon untuk diselamatkan.
"apa kau berusaha memanfaatkanku? Apa ini modus kejahatan terbaru?"
Mata indah itu membulat. Dia makin mendekati Daehyun dengan gesture menantang
"mworago? Aku bukan orang seperti itu tuan! Haishh~ tidak kah kau bisa membedakan mana wajah penjahat dan wajah orang baik sepertiku?"
"tidak. Bagiku sama saja, maaf aku tidak mau berurusan dengan orang asing" Daehyun menuju pintu ketika suara keras dari luar mengejutkannya.
"KELUAR KAU BYUN BAEKHEE ATAU AKU TIDAK AKAN MELEPASKANMU SEDETIKPUN!"
Daehyun kembali menutup pintu dan berbalik. Dia tidak menyangka jika wanita tadi sedang berjongkok menutup telinganya dan badannya bergetar hebat.
"tolong aku... kumohoon" pintanya memelas. Matanya memancarkan rasa takut yang membuat Daehyun terenyuh. Dia memutuskan tinggal.
xxxxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"terima kasih telah menemaniku Daehyun-ssi, dan ini ponselmu, tenang saja temanku akan menjemputku setelah ini"
Baekhee tersenyum manis pada Daehyun. Pria itu hanya mengangguk kecil setelah menerima ponselnya yang dipinjam untuk menghubungi teman Baekhee.
"tetaplah di tempat keramaian, kurasa si gendut itu akan sulit mencarimu"
"nee araseo~"
"heum, aku pergi dulu"
"nee... bye bye ahjussi tampan!"
"mwo?"
"ah tidak, lupakan saja hehe"
Daehyun berjalan ke arah audinya. Hingga dia hampir membuka pintu tiba-tiba lengannya ditarik dan sebuah ciuman dibibir diterimanya dengan manis. Dia melihat wajah Baekhee didepannya. Baekhee yang nekat menciumnya.
"gumawo! Itu tadi ciuman terima kasih! Tenang saja ini terakhir kali! Kita tidak akan bertemu lagi ahjussi! Bye-bye hati-hati dijalan!"
Dengan berlari dia meninggalkan Daehyun yang berdiri mematung. Dia menyentuh bibirnya yang masih terasa basah dan beraroma peach.
"dasar wanita gila" tanpa sadar dia menyunggingkan senyuman yang sudah lama tidak ia lakukan.
xxxxvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Daehyun~ah eoddiga?"
"wae? Apa kau mencariku?"
"tentu saja bodoh! Aku lupa jika hari ini kau tidak ada di kantor makanya aku mencoba menghubungimu"
"apa kau mencariku sampai di kantor? Wah perhatian sekali"
"hentikan. Dimana kau?"
"aku sedang perjalanan ke Seoul. Baru saja dari Seongnam"
"eh? Kau dari rumah nenek? Kenapa tidak mengatakannya padaku?"
"kenapa aku harus mengatakannya padamu?"
"berhenti memberiku pertanyaan Jung Daehyun! Aku yang duluan bertanya!"
"arraseo nona Choi, silahkan"
"apa yang kau lakukan disana? Menjenguk nenek?"
"tidak, aku menjemput Tae..."
Daehyun otomatis mengerem mobilnya dengan mendadak dia hampir terbentur dasbor mobilnya kalau saja sabuk pengamannya tidak terpasang benar.
Dia menoleh ke samping dan memang yang dilihatnya adalah kursi kosong. Taehyung tidak ada disana. Dia menjalankan mobil tanpa sadar jika bocah kecil itu belum masuk.
"aku meninggalkannya di rest area..." ucap Daehyun pada seorang wanita yang ia hubungi tadi. Wajahnya sedikit pucat karena suasana sudah sangat malam dan dia sudah ada disetengah perjalanan.
"apa yang kau lakukan?! Cepat kembali dan jemput dia! Astaga kenapa kau begitu ceroboh!"
Wanita disebrang sana terus bicara dengan panik. Daehyun tidak bisa berkata apapun dan hanya mendengarkannya.
"diamlah Moohyun... untuk apa kau panik? Apa kau begitu peduli pada bocah itu?"
"tidak bisakah kau bicara layaknya manusia?! Sudah berapa kali kubilang! Dia anakmu Dae! Kau memang harus peduli padanya!"
"lalu apa urusannya denganmu? Apa karena kau adik dari istriku?"
"Demi Tuhan berhenti memojokkanku!"
"tidak... aku tidak pernah memojokkanmu"
"kenapa kau terus lakukan ini padaku oppa... hiks"
Daehyun memegang stirnya kuat. Pandangannya menangkap sebuah rubik yang tergeletak di kursi.
"karena aku ingin kau menggantikan posisi Sohyun, apa permintaanku begitu sulit?"
Daehyun menyadari perasaannya pada adik kandung istrinya begitu kuat sejak istrinya meninggalkannya setelah 5 tahun berlalu. Moohyun dan Sohyun memiliki kepribadian yang sama dan wajah yang mirip. Namun tidak dengan perasaan Moohyun. Daehyun adalah pria yang sangat setia, dia tidak bisa mencintai wanita lain karena tidak ada yang bisa menggantikan Sohyun di hidupnya.
Tapi anehnya dia benar-benar mengejar cinta Moohyun setelah ditinggalkan Sohyun. Dia terlalu terobsesi dengan sosok Sohyun di tubuh Moohyun.
"jemput dia sekarang atau aku tidak akan bertemu oppa lagi!"
Daehyun tertawa sinis. Dia lalu memutuskan sambungan telfon dan memutar mobilnya menuju rest area. Dia tidak sadar jika malam sudah semakin larut dan jam menunjukkan pukul 10 malam.
TBC
Halo apa kabar kawan Daebaek? Huahahaha
Muncul lagi nih author abal-abal yang sukanya bikin Daebaek tersiksa :D
Ini FF baru, sumpah inspirasinya ngalir deres banget ga kaya ujan di indo kekekeke
Konfliknya dapet kan? Ga pada bingung kan?
Oh iya, itu Baekhee identitas lain dari Baekhyun wkwkwk chap besok dijelasin pokoknya makanya rajin-rajin nge-review dan mampir di FFn saya ^^
Sekedar iseng nih, kalau ada yang mau jadi cameo baik cewe atau cowo gitu, tulis di review nama korea kalian ya, nanti ada deh perannya ^^
Yosh! Sebelumnya makasih bangeeet cyiin mau mampir yuk capcus ke review!
