Seperti biasa, pada saat jam istirahat Takao selalu berbaur dengan anak-anak kelasnya. Bermain kartu, ataupun berbincang-bincang dengan para cewek yang ada di kelas sudah biasa dia lakoni. Tetapi berbeda dengan temannya bernama Midorima Shintarou. Pemuda bersurai hijau berkacamata itu sedang berdiam diri di bangku nya, biasanya dia hanya membaca ulang buku catatan yang dia catat pada saat pelajaran biologi barusan. Kadang Takao kesal, inginnya sifat pemuda berkacamata itu tidak menunjukkan sikapnya yang dingin ke semua orang. Hah, tapi ya sudahlah. Sifatnya itu sudah menempel dari lahir di rahim sang umi.

"Eh Takao-kun, tahu nekomimi nggak?" Seorang anak perempuan mencoba mencari bahan pembicaraan baru dengan Takao. Takao mengerutkan dahinya. Dirinya nggak tahu apa itu nekomimi. Kalau dia menebak istilah dalam bahasa, neko artinya kucing, sedangkan mimi artinya minum. Jadi artinya adalah kucing lagi minum.

"Bukan, Takao-kun." Belum juga bilang, anak perempuan lainnya sudah menjawab. Bukan karena dia cenayang, kan sudah ada tulisannya di atas. Dia sudah baca skenario kok.

"Jadi apa itu nekomimi?" Tanya Takao.

Akhirnya, salah satu dari gerombolan siswi yang sedang mengelilingi Takao mengeluarkan benda yang dimaksud dari tasnya. Benda tersebut adalah bando berwarna dengan telinga kucing sebagai hiasannya. Kawaii ngedzt. Terus kenapa mereka membicarakan benda itu dengan Takao?

"Takao-kun pakai ya. Pasti lucu deh." Ucap gadis itu dengan wajah yang kyun-kyun. Takao menuruti apa yang diucapkan oleh gadis yang barusan memberikannya nekomimi. Dengan wajah yang kalem, Takao menaruh bando itu di kepalanya. Sontak saja para siswi berteriak sambil fangirling-an.

Hee, lucu juga ya. Shin-chan harus lihat aku. Batin Takao.

Takao langsung menghampiri pemuda yang sedang membaca di bangku yang terletak di pojokan kelas. Diikuti oleh gadis-gadis yang mengerumuni pemuda berambut belah tengah barusan.

"Shin-chan~"

Midorima mengangkat kepalanya, terlihat Takao sedang menampilkan senyum yang paling manis.

Tangan Takao mencoba meniru seperti gaya kucing.

"GRAO~" Suara seperti kucing yang manja keluar dari bibir Takao.

.

.

"HEE?! MIDORIMA-KUN PINGSAN...!"

"TIDAK..! DIA MIMISAN...!"

"KITA JUGA MIMISAN BODOH...!"

"KYAAAA...!"

The end...


APA-APAAN INI... SUPER GAJE..! SUMPAH. BUNUH ANE..!

Midorima-san, HBD ya mas~ Maap telat. Semoga semakin disayang sama Junari :*

Haha, nggak tahu ini pantes dibaca atau enggak. Kalo mau baca, silahkan :v


Omake~

Sehabis bel pulang sekolah berbunyi, kegiatan Takao adalah pergi ke gymnassium untuk latihan basket. Sayang sekali Midorima masih tidur cantik di UKS. Tapi bukan Midorima saja, para siswi ataupun siswa yang melihat kejadian barusan juga langsung izin ke guru piket karena hampir kehabisan darah.

"Oi, Takao." Miyaji memanggil Takao ketika Takao baru saja keluar dari ruang ganti. "Iya, Miyaji-san?"

"Aku dengar kelas kamu mimisan berjama'ah ya..? Kok bisa..? Kamu santet mereka ya..?"

"Enak aja! Itu gara-gara nekomimi yang aku pakai pada saat jam istirahat." Jawab Takao.

"Hah..? Hubungannya apa coba?"

Terpaksa Takao membuka tasnya kembali, mengambil bando bertelinga kucing yang sedang duduk manis di dalam tasnya.

"Nih. Lihat ya." Takao menaruh bando itu di kepalanya, tangan kanannya meniru tangan kucing yang ingin menggaruk sesuatu. Senyumannya semakin manis, dan..

"GRAO~" Suara kucing manja keluar dari mulut Takao.

.

.

"Biasa aja."

.

.

"Miyaji-san..? Kok kamu mimisan juga?"

THE END.. TENAN!