Don't Disturb My Boy!

.

.

.

Tittle : Don't Disturb My Boy!

Main Cast (s) : Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Other cast (s)

Pair : ChanBaek

Rated : T

Genre : Romance, Drama

Length : Twoshoot

Warning : YAOI, typo (s), absurd, ide pasaran, aneh, OOC, DLDR, bla bla bla.

Disclaimer: Fanfic ini murni dari pemikiran gaje saya dan terinspirasi dari kisah teman-teman saya dengan banyak perubahan. Cast(s) bukan punya saya. Saya cuma pinjem nama doang. Semua cast disini milik Tuhan Yang Maha Esa, orang tua mereka, dan orang-orang yang menyayangi mereka. Kalau nggak suka, jangan baca.

Summary:

Baekhyun yang kesal karena Krystal selalu menempel pada Chanyeol –tunangannya. Terlebih Chanyeol tidak pernah menolak keberadaan Krystal. "Lebih baik cukup sampai disini pertunangan kita. Terima kasih untuk selama ini. Aku pergi." CHANBAEK/YAOI/DLDR/TWOSHOOT

JANGAN CO-PAS ATAU PLAGIAT YAA. KALIAN JUGA YANG BAKAL RUGI KALO CO-PAS ATAU PLAGIAT FANFIC YANG NGGAK JELAS INI.

.

.

HAPPY READING!

Di salah satu kelas yang ada di EXO Senior High School, terlihat seorang pria yang bermain gitar dan satu pria lainnya yang menyanyi. Mereka adalah Chanyeol dan Baekhyun. Chanyeol yang bermain gitar dan Baekhyun yang menyanyi.

Suasana di kelas itu cukup sepi. Baru ada empat siswa yang datang, karena memang ini masih pagi.

Mereka berdua menyelesaikan permainan mereka dengan senyum bahagia terpancar di wajah keduanya.

"Baekkie, suaramu sangat bagus. Aku suka suaramu." puji Chanyeol pada Baekhyun.

"Permainan gitarmu juga bagus, Yeollie. Aku juga suka permainan gitarmu. Kau sungguh hebat." balas Baekhyun sambil mengacungkan kedua jempolnya, membuat Chanyeol tertawa.

Chanyeol mengusak rambut Baekhyun, membuat pipi Baekhyun merona. "Kau lucu sekali, Baek." ucap Chanyeol pada Baekhyun.

Park Chanyeol, salah satu flower boy di EXO High School. Mempunyai banyak fans. Tapi para fans harus menelan pil kekecewaan karena Chanyeol sudah bertunangan dengan Baekhyun selama tiga bulan ini. Lelaki jangkung ini duduk di kelas 2. Dia sekelas dengan tunangannya, kelas 2-1.

Byun Baekhyun, siswa biasa di EXO High School yang beruntung karena di cintai oleh Park Chanyeol dan bisa bertunangan dengan Chanyeol. Mempunyai –bisa dibilang- banyak haters yang hampir semuanya adalah fans Chanyeol yang tidak terima dia bertunangan dengan Chanyeol. Tapi dia juga mempunyai fans -yang jumlahnya lebih sedikit dari para hatersnya- yang menyukai keimutan, kelucuan, dan suara pria manis itu. Hampir setengah fansnya adalah fans Chanyeol juga. Sekelas dengan Chanyeol. Lelaki mungil ini lebih tua enam bulan dari Chanyeol.

Berselang sepuluh menit, sudah banyak siswa yang datang. Krystal -salah satu siswa yang baru saja datang- langsung menuju tempat duduk Chanyeol.

Gadis cantik itu tersenyum kepada Chanyeol dan dibalas oleh lelaki jangkung itu. Baekhyun yang melihat Krystal, langsung memasang wajah sebal.

Krystal adalah salah satu siswi favorit disini. Dia merupakan ketua dari fans Chanyeol. Gadis ini seperti berambisi untuk merebut Chanyeol dari Baekhyun sejak beberapa hari yang lalu.

Kakaknya –Jessica- yang merupakan fans dari Baekhyun –sekaligus ketuanya-sering bertengkar dengan adiknya karena adiknya itu kadang-kadang melukai Baekhyun tanpa sadar.

"Oppa~ Kau apa kabar? Aku merindukanmu. Uh, sehari tak bertemu denganmu rasanya seperti tak bertemu denganmu selama satu tahun saja." ucap Krystal dengan senyum nya.

"Aku baik-baik saja. Oh ya? Kau merindukanku? Tapi pengandaianmu itu terlalu mendramatis sekali, Krys." balas Chanyeol dengan senyum.

Baekhyun yang melihatnya langsung berdiri dari duduknya dan berjalan keluar kelas. Chanyeol ingin mencegahnya, tapi Krystal lebih dulu menghentikan pergerakan tangan Chanyeol yang ingin meraih pergelangan tangan Baekhyun.

Krystal segera duduk di bangku yang di duduki Baekhyun tadi –di samping Chanyeol. "Oppa~ biarkan saja Baekhyun keluar. Mungkin dia sedang mencari udara segar." kata Krystal. Chanyeol menghela nafas dan mengangguk.

"Oppa, aku ingin berfoto denganmu, bolehkah?" tanya Krystal. Chanyeol mengangguk dan tersenyum. Mereka mulai berpose saat Krystal mengarahkan kamera nya ke mereka berdua.

Baekhyun yang berada di dekat pintu dan tanpa sengaja melihat itu hanya tersenyum miris. 'Sebenarnya Chanyeol cinta padaku tidak sih? Sudah tahu kalau aku tidak suka dia dekat-dekat dengan Krystal, tetap saja jika dia di tempeli Krystal tidak menghindar. Uh, kau sangat menyedihkan, Byun. Lihatlah, mereka sangat serasi jika bersanding seperti itu.' batin Baekhyun.

"Baek." Baekhyun tersentak saat ada seseorang yang memanggilnya sambil menepuk bahunya. Lelaki itu menoleh dan langsung tersenyum saat dia tahu bahwa yang menepuk adalah Jessica.

"Ada apa, noona?" tanya Baekhyun.

Jessica menggeleng. "Tidak ada apa-apa. Kau sedang apa?" tanya balik Jessica dan mencoba melihat ke dalam kelas, tapi Baekhyun sudah menarik gadis itu menjauh dari kelas itu.

"Tidak ada apa-apa. Hehe." jawab Baekhyun.

Jessica menatap Baekhyun dengan pandangan menyelidik. "Kau tidak bohong?" tanya Jessica dan Baekhyun mengangguk.

"Kau tidak pandai berbohong, Baek. Adikku berulah lagi ya?" tanya Jessica. Baekhyun hanya diam.

"Maafkan adikku ya." ucap Jessica. 'Ini untuk kebaikan kalian berdua, Baek. Maafkan aku dan Krystal.' lanjut Jessica dalam hati.

"A-ani, Krystal tidak salah kok." Baekhyun tersenyum.

'Baekhyun sangat baik. Apa aku harus menyudahi semua ini? Hah, ini sungguh menyusahkan.'

Jessica tersenyum dan menyuruh Baekhyun untuk kembali ke kelasnya.

###

Hari ini ada pentas seni di EXO Senior High School. Chanyeol akan tampil bersama Jong In, Sehun, dan Hyorin. Mereka berempat adalah anggota salah satu band yang ada di EXO Senior High School.

Saat ini, waktunya untuk Chanyeol dan ketiga temannya tampil. Saat band itu tampil, banyak siswa yang menjerit histeris. Tentu saja siswa-siswa itu adalah fans empat orang itu.

"CHANYEOOOLLL. KAU SANGAT KEREN."

"JONGIINN, KAU SEKSI SEKALI."

"SEHUUNNN, KAU SANGAT TAMPAN. KYAA AKU SEPERTI OVERDOSIS KETAMPANANMU."

"HYORIIN, KAU SANGAT CANTIK DAN SEKSI."

"KYAAAA, CHANYEOL SANGAT TAMPAN, SEKSI, DAN KEREENNN. CHANYEOL, AYO KITA MENIKAHH."

Kurang lebih itulah teriakan yang ada. Dan teriakan yang paling terakhir membuat Baekhyun menoleh mencari sumber suara itu. Baekhyun langsung menghela nafas begitu tahu kalau yang berteriak seperti itu adalah Krystal.

Chanyeol memberikan wink pada Krystal dan Krystal membalasnya, setelahnya Krystal memekik girang. Fans Chanyeol langsung menampilkan wajah sebal. Fans Baekhyun memberi tatapan membunuh pada Chanyeol dan Krystal. ChanBaek shipper menatap Krystal dengan pandangan psikopat dan menatap Baekhyun dengan pandangan sedih. Fans yang mendukung jika Chanyeol dengan Krystal langsung memekik bahagia dan memandang remeh pada Baekhyun dan ChanBaek shipper. Sedangkan yang bukan salah satu dari itu semua, hanya memasang wajah datar.

'Uh, apa-apaan dia. Chanyeol itu sudah bertunangan denganku. Pasti nanti Chanyeol akan menikah denganku, bukan denganmu. Dan, apa-apaan itu? Chanyeol memberikan wink pada Krystal dan Krystal juga balas memberi wink pada Chanyeol? Sebenarnya Chanyeol itu cinta padaku atau pada Krystal sih? Menyebalkan.' batin Baekhyun kesal dan langsung menampilkan wajah cemberutnya.

Jessica dan Krystal yang duduk bersampingan, mengalihkan pandangan mereka ke Baekhyun. Mereka berdua tersenyum –menyeringai- saat melihat Baekhyun yang kesal. Dua gadis cantik itu bertos ria dan tersenyum misterius.

###

Saat pentas seni sudah selesai, Baekhyun segera pergi dari sekolah agar Chanyeol tidak menemukan dirinya. Dia sedang malas bertemu dengan tunangan menyebalkannya itu. Yah, walaupun mereka tinggal satu atap. Paling tidak nanti Baekhyun bisa mengunci kamar mereka supaya Chanyeol tidak bisa masuk. Haha.

Lelaki manis ini berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya, efek kesal. Kenapa dia berjalan? Tentu saja dia berjalan. Tadi pagi kan dia berangkat bersama Chanyeol dengan motor milik lelaki tinggi itu. Huft, menyebalkan. Tolong besok ingatkan Baekhyun untuk meminta dibelikan sepeda oleh orang tuanya.

Baekhyun menghentikan jalannya saat ada sebuah mobil yang berhenti di sampingnya. Lelaki mungil itu menoleh dan menemukan Jessica yang duduk di kursi kemudi mobil itu. Gadis cantik itu tersenyum manis pada Baekhyun.

"Baek, kenapa kau jalan kaki?" tanya gadis itu. Baekhyun tersenyum canggung.

"Ah, aku ingin sekali-kali berjalan. Ya, karena itu. Hehehe." jawab Baekhyun diakhiri dengan kekehan tidak ikhlas.

"Hey, Baek. Berapa kali ku bilang, kalau kau itu tidak pandai berbohong, heum? Kau marah pada Chanyeol karena tadi, kan?" tanya Jessica.

"Eum, ti-tidak kok. Siapa bilang? Lagipula, kenapa aku harus marah?" jawab Baekhyun.

"Tentu saja kau harus marah. Chanyeol kan tunanganmu." balas Jessica.

"Aku saja tidak tahu, apakah Chanyeol tulus mencintaiku atau tidak." ucap Baekhyun lirih.

Jessica turun dari mobilnya dan menarik Baekhyun untuk masuk ke mobilnya dan memaksa lelaki itu di samping kursi kemudi. Gadis itu segera menjalankan mobilnya.

"Ceritalah padaku kalau kau sedang ada masalah. Jangan memendamnya sendirian, okay? Aku akan membantumu kalau aku bisa membantu. Kau menganggapku kakak mu, kan?"

Baekhyun menghela nafas. "Ani. Mungkin kapan-kapan saja aku berceritanya. Terima kasih, noona." ucap Baekhyun. Jessica hanya menghela nafas pasrah dan tersenyum kearah pemuda di sampingnya.

Setelah itu, keheningan terjadi di dalam mobil itu. Mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Delapan menit kemudian, mobil itu berhenti di depan gedung apartemen. Mereka sudah sampai di apartemen tempat Baekhyun dan Chanyeol tinggal.

"Noona, apa kau mau mampir?" tawar Baekhyun pada Jessica. Gadis cantik itu menggeleng seraya tersenyum. "Tidak usah, Baek. Aku masih ada urusan. Maaf, aku tidak bisa mampir." jawab Jessica.

Baekhyun tersenyum pada gadis itu. "Ne, tidak apa-apa, noona. Kalau begitu, aku masuk dulu, ya. Terima kasih sudah mengantarku." Ucap Baekhyun. jessica tersenyum dan mengangguk.

Baekhyun segera keluar dari mobil dan berjalan masuk ke gedung itu. setelah memastikan Baekhyun sudah masuk, Jessica langsung melesat untuk pulang ke rumahnya.

'Chanyeol idiot, bodoh, gila. Krystal juga. Bagaimana bisa lelaki kelebihan kalsium itu malah mengantar Krystal pulang? Stupid.' umpat Jessica dalam hati saat dia tadi sempat melihat Krystal yang dibonceng Chanyeol saat mereka sudah pulang, tepatnya setelah Baekhyun keluar gerbang. Kenapa Baekhyun tidak melihat Chanyeol dan Krystal? Itu karena dua orang idiot, bodoh, gila -menurut Jessica- itu menuju kearah yang berlawanan dengan Baekhyun dan Jessica. Mungkin mereka mau ke suatu tempat dulu. Entahlah.

Sesampainya di rumah, Jessica segera memakirkan mobilnya di garasi dan memasuki rumah mewah itu. Di ruang tamu, dia melihat Chanyeol dan Krystal yang sedang mengobrol dan sesekali tertawa.

Jessica berdehem untuk menyadarkan dua manusia yang sedang asyik dengan dunia mereka itu. Mereka langsung menoleh kearah Jessica yang berdiri di dekat sofa yang mereka duduki saat mendengar deheman seseorang. Jessica menatap tajam keduanya.

"Kau-" Jessica menunjuk Chanyeol dengan jari telunjuknya.

"-kenapa ada disini, hah? Kau tak memikirkan tunanganmu itu? Dia tadi cemburu pada kalian. Sekarang dia pasti sedih."

"Dan kau-" Jessica mengarahkan telunjuknya kearah Krystal.

"Kau itu bodoh, ya? Berniat merusak hubungan orang? Dasar adik kurang ajar."

"Yack, noona. Ada apa sebenarnya?" tanya Chanyeol yang membuat Jessica ingin menelannya bulat-bulat.

"Kau tahu, tadi Baekhyun bilang seperti ini padaku, 'Aku saja tidak tahu, apakah Chanyeol tulus mencintaiku atau tidak'. Dia seperti meragukan perasaanmu padanya bodoh." jawab Jessica yang berusaha bersabar.

"Kenapa dia bisa begitu?" tanya Chanyeol. Jessica menggeram tertahan.

"Bisa saja. Apa kau lupa saat kau tampil dalam pensi tadi?" jawab sekaligus tanya Jessica.

"Iya, aku ingat. Tap kan kami berdua ada-" jawab Chanyeol, yang ucapannya terpotong oleh Jessica.

"Sudah, besok saja membahasnya. Sekarang lebih baik kau pulang sana. Kalau tidak, aku akan menculik Baekhyun. Kau mau, hah?" suruh Jessica dengan ancaman di akhirnya.

"I-iya. Aku akan pulang. Noona sangat mengerikan." jawab Chanyeol yang ngeri dengan ancaman Jessica.

"Sudah sana. Hush hush." Jessica membuat gestur mengusir dengan mengibas-ngibaskan tangannya.

"Eonni~ Chanyeol oppa kan baru sebentar disini. Jangan mengusir Chanyeol oppa." rengek Krystal.

"Diam kau anak kecil. Kau merusak hubungan orang, tahu?" bentak Jessica yang kesal dengan adiknya ini.

"Tapi kan-" ucapan Krystal terpotong oleh Jessica.

"Tidak ada tapi-tapian. Chanyeol ah, cepat pulang." kata Jessica.

"Ne. Aku pulang dulu ya, Krys, noona." pamit Chanyeol.

"Ne, hati-hati." jawab Jessica.

"Eonni~" panggil Krystal.

"Wae? Mau protes? Mau merajuk? Memangnya aku peduli?" tanya Jessica dengan nada tidak santainya.

Krystal mengerucutkan bibirnya dan mengehentak-hentakkan kakinya menuju kamar.

###

Chanyeol sudah sampai di depan kamar apartemennya. Lelaki jangkung itu memasukkan beberapa digit angka dan pintu langsung terbuka.

"Baekkie~." panggil Chanyeol pada tunangannya, dan tidak ada jawaban.

"Baekhyunnie~" Chanyeol mencoba memanggil tunangannya lagi, tapi hasilnya sama dengan tadi, tidak ada jawaban.

'Ah, mungkin saja dia ada di kamar.' batin Chanyeol dan segera melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar yang ditempatinya dengan tunangan manisnya.

Cklek

Chanyeol mencoba membuka pintu kamarnya, tapi sepertinya pintu itu di kunci. Lelaki jangkung itu mendengus kesal.

Tok tok tok

Akhirnya dia memilih untuk mengetuk pintu itu.

"Baekkie~"

Tok tok tok

"Sayang, bukakan pintunya."

Tidak ada jawaban. Tapi Chanyeol tidak menyerah.

"Park Baekhyun, bukakan pintunya."

Tidak ada jawaban lagi.

"Park Bae-"

"Pergi sana. Jangan menggangguku dulu. Pergi saja dengan Krystal itu. Aku tidak peduli. Kau jahat. Dan, jangan mencoba-coba mengganti margaku." teriakan milik Baekhyun yang berasal dari dalam kamar itu memotong ucapan Chanyeol.

Chanyeol menjadi gelagapan saat tunangannya itu marah padanya. "H-hey, Baek. Kau salah paham. Krystal itu-"

"Krystal itu calon pacarmu. Ah, atau mungkin malah calon istrimu? Aku tahu itu. Jadi, sebaiknya kau pergi menemui dia."

"Baek-"

"PERGII."

"Ok, ok. Aku akan pergi ke rumah Krystal. Jangan melakukan hal yang bisa membahayakan dirimu, ok?"

"Sudah sana pergi."

"Iya."

Dan Chanyeol langsung melangkahkan kakinya keluar dari apartemennya.

Sedangkan, Baekhyun yang berada di dalam kamar hanya bisa menangis dalam diam saat mendengar ucapan Chanyeol tadi.

'Bahkan dia tidak membujukku sampai aku tidak marah lagi padanya. Bahkan dia memilih untuk mengiyakan perintahku untuk menemui Krystal. Chanyeol sekarang sudah berubah. Dia bukan Chanyeol ku yang dulu lagi.' batin Baekhyun miris.

Chanyeol's Side

Saat ini Chanyeol sudah berada di ruang tamu keluarga Jung. Di depannya, ada Jessica juga Krystal.

"Jadi, ada apa kau kemari? Bagaimana dengan Baekhyun? Apa dia baik-baik saja? Apa dia marah padamu? Apa dia tahu kalau kau ada disini? Apa dia-"

"Noona, hentikan pertanyaan-pertanyaanmu itu. Bagaimana aku bisa menjawab kalau kau bertanya seperti itu." ucap Chanyeol memotong pertanyaan yang akan di lontarkan oleh Jessica. Jessica hanya nyengir, dan Krystal memutar bola matanya malas.

"Jadi?"

"Aku kesini untuk meminta bantuan pada kalian. Baekhyun sedang marah dan dia salah paham dengan ku dan Krystal." jawab Chanyeol.

"Park idiot Chanyeol, jangan bilang kami belum mengatakannya padamu?" tuding Krystal dengan wajah horror nya.

"Apa maskud kalian?" tanya Chanyeol.

"Jadi-"

###

Chanyeol sudah sampai di apartemennya. Dia mencoba membuka pintu kamarnya dan Baekhyun, dan ternyata pintu sudah tidak di kunci. Dia segera masuk dan menutup pintu itu kembali. Hari sudah malam. Sekarang sudah pukul 07.00 p.m.

"Baekkie?" panggil Chanyeol. Tidak ada sahutan.

Chanyeol melangkah memasuki kamar itu. Lelaki dengan telinga bak peri itu mengedarkan pandangannya untuk mencari tunangan tercintanya itu.

Cklek

Pintu kamar yang tadi sudah ditutup Chanyeol, terbuka kembali. Menampilkan Baekhyun yang menggunakan kaos abu-abu dan celana jeans pendek selutut dengan rambut yang basah. Sepertinya lelaki mungil itu baru saja mandi.

Baekhyun yang melihat Chanyeol hanya memasang wajah datar.

"Baek-"

"Kalau kau mau makan, sudah aku siapkan di meja makan. Makanlah, aku sudah makan tadi." Baekhyun langsung melanjutkan kalimatnya saat melihat Chanyeol yang akan membuka mulutnya. Mungkin ingin bertanya apa dia sudah makan atau belum. Bukannya Baekhyun ge er atau apa. Tapi, memang Chanyeol biasanya bertanya seperti itu.

Baekhyun melangkahkan kakinya menuju ranjang dan langsung menjatuhkan diri di ranjang. Lelaki imut itu memejamkan matanya. Chanyeol yang melihat itu hanya tersenyum dan berjalan kearah ranjang tempat Baekhyun tidur -walaupun sebenarnya Chanyeol tahu kalau Baekhyun tidak tidur-, mencondongkan tubuhnya dan mencium kening Baekhyun dengan sayang.

Baekhyun yang merasa ada benda kenyal yang menempel di keningnya, langsung membuka matanya dan mendapati Chanyeol yang tengah tersenyum sangat manis padanya. Baekhyun mendengus dan menghadapkan tubuhnya membelakangi Chanyeol. Ingat, Baekhyun masih marah pada lelaki jangkung itu. Chanyeol yang melihat tingkah Baekhyun hanya menghela nafas pasrah dan segera keluar kamar untuk mandi dan makan malam. Walaupun tadi dia sudah makan malam di rumah Krystal. Dia tidak ingin membuat lelaki manis yang tengah marah padanya itu menjadi sedih dan semakin marah padanya.

Sepeninggal Chanyeol, Baekhyun langsung membuka matanya dan menatap pintu kamar yang baru saja ditutup itu. 'Aku bingung dengan sikapmu, Yeol. Sebenarnya kau masih mencintaiku atau tidak? Kau membuatku bingung.'

###

Pagi harinya, Baekhyun sepertinya masih marah pada Chanyeol. Terbukti dari dia yang tidak membangunkan Chanyeol dan memilih untuk berangkat bersama Luhan, kakak kelasnya. Walaupun begitu, lelaki manis itu masih sempat untuk menyiapkan sarapan untuk Chanyeol.

Di kelas, mood Baekhyun yang sedang tidak baik, tambah memburuk saat Krystal semakin menempel pada Chanyeol. Padahal kan ini masih pagi. Kenapa Krystal dan Chanyeol malah memperburuk keadaannya, eoh? Padahal juga, sebenarnya dia ingin berbaikan dengan Chanyeol, tapi kenapa tunangan tampan -tapi idiot- nya itu malah membuat dia kesal?

Saat ini, posisi Baekhyun adalah duduk di bangkunya dengan Tao, yang berarti ada di belakang tempat duduk milik Chanyeol dan Suho, yang sekarang sedang di tempati oleh Chanyeol dan Krystal. Intinya, dia berada di belakang Chanyeol dan Krystal.

"Oppa~ Bisakah nanti kau menemaniku untuk belanja keperluan sehari-hari? Sica noona menyuruhku untuk berbelanja karena dia tidak akan sempat. Umma juga begitu. Temani aku ya, ya, ya?" pinta Krystal yang sedang bergelayut manja di lengan Chanyeol dengan wajah memelasnya.

"Krys, aku tidak bisa. Aku ada acara nanti." jawab Chanyeol, membuat Krystal mengerucutkan bibirnya sok imut –menurut Baekhyun.

Baekhyun hanya memandang datar adegan itu.

"Memangnya acara itu penting? Lebih penting dari aku? Aku ini kan- AWW. Kenapa oppa menginjak kaki ku, eoh?" pertanyaan Krystal terpotong oleh pekikan kesakitan dari bibirnya saat lelaki di sampingnya itu menginjak kakinya.

'Sebenarnya ada apa dengan mereka? Apa yang akan di ucapkan Krystal tadi? Kenapa aku merasa Chanyeol menyembunyikan sesuatu dariku? Jangan-jangan dia selingkuh dengan Krystal di belakangku? Kau jahat, Park.' batin Baekhyun yang merasa aneh dengan Chanyeol dan Krystal, hingga tanpa sadar dia malah melamun. Sampai-

TUK

Sebuah spidol mendarat dengan indah di jidat mulusnya, membuat lelaki cantik itu memekik kesakitan.

"Aww.. YACK, siapa yang me-" pertanyaan yang ingin Baekhyun lontarkan terhenti saat dia melihat Im saem berdiri di depan kelas dan menatap garang ke arahnya. Im saem itu cantik, masih muda, tapi sayang dia sangat galak dan tegas.

Apa sudah bel masuk? Itulah pertanyaan yang saat ini ada di kepalanya. Baekhyun menoleh ke kiri, tepatnya kearah Tao. Sedangkan Tao langsung menghadap ke depan saat Baekhyun menoleh ke arahnya. Tao tahu, pasti Baekhyun akan menatap tajam kearahnya, seakan-akan mengatakan kenapa-kau-tidak-memberitahuku-kalau-sudah-masuk-panda-bodoh-?

Dan yah, Baekhyun melakukannya.

"Byun Baekhyun-ssi, apa kau sudah selesai dengan urusanmu?" Baekhyun mengalihkan pandangannya ke depan saat pertanyaan Im saem yang ditujukan padanya tertangkap oleh pendengarannya.

Baekhyun tersenyum kikuk dan menjawab. "S-sudah, saem."

Im sonsaengnim mengangguk dan memulai pelajaran.

###

Jam menunjukkan pukul 04.00 p.m. Baekhyun dan teman-temannya baru keluar dari kelas. Di belakang Baekhyun, ada Chanyeol dan Krystal -yang memeluk lengan Chanyeol. Baekhyun tidak mempedulikan mereka berdua. Di koridor, banyak siswa siswi yang berbisik-bisik saat melihat mereka bertiga. Bagaimana tidak? Mereka melihat Chanyeol yang seperti berselingkuh secara terang-terangan di depan tunangannya. Yah, walaupun mereka tahu kalau Krystal duluan yang mengganggu Chanyeol. tapi melihat Chanyeol yang terlihat mesra dengan Krystal, membuat mereka berpikir ada hubungan spesial diantara mereka berdua.

Mereka heran dengan Krystal. Sejak kurang lebih satu minggu yang lalu, gadis cantik itu selalu menempel pada Chanyeol. Padahal dulu dia tidak seperti itu.

Mereka bertiga sampai di parkiran. Krystal melepaskan Chanyeol dan pergi menuju tempat mobil noona-nya di parkir. Chanyeol menengok ke tempat Baekhyun berdiri tadi. Lelaki jangkung itu terkejut saat melihat tidak ada orang di sana. Dia mengedarkan pandangannya, mencari keberadaan Baekhyun, dan saat pandangannya mengarah ke pintu gerbang, Chanyeol menemukan Baekhyun yang berjalan menuju pintu itu.

"Baek ah." panggil Chanyeol pada Baekhyun. tapi, lelaki yang di panggil seolah-olah tidak mendengar dan tetap melangkah keluar area sekolah.

Chanyeol yang melihat Baekhyun tidak merespon, langsung berlari untuk mengejar lelaki yang menjadi tunangannya itu.

"Baekhyun ah." Chanyeol menarik pergelangan tangan kiri Baekhyun dengan sedikit kasar, membuat Baekhyun meringis kesakitan.

"Ada apa, hah?" tanya Baekhyun dengan nada agak tinggi.

"Kenapa kau tidak menyahut panggilanku, huh?" bukannya menjawab, Chanyeol malah bertanya hal lain pada Baekhyun. Baekhyun mendengus kesal.

"Apa aku perlu melakukannya?" tanya Baekhyun balik dengan nada datar. Baekhyun melayangkan tatapan tajam pada Chanyeol.

Siswa siswi yang kebetulan berada disitu, langsung menjadikan ChanBaek sebagai pusat perhatian. Krystal dan Jessica yang tadinya sudah berada di dalam mobil, juga turun untuk melihat mereka berdua. Lokasi mereka saat ini adalah di depan pintu gerbang.

"Tentu saja kau perlu melakukannya. Malahan, itu sebuah keharusan." jawab Chanyeol.

"Kenapa harus? Memangnya kau siapa, hah?"

"Harusnya kau tidak menanyakan hal itu. Aku tunangan sah-mu, tentu saja."

"Tapi sepertinya tidak lagi."

"A-apa maksudmu, hah?"

"Aku ingin-"

"Hei, ada apa kalian berkumpul disini, hah? Kalian tidak sadar, kalau kalian menutupi jalan, hah?" perkataan Baekhyun terpotong oleh suara guru konseling mereka, Shim sonsaengnim. Mereka yang tadinya melihat pertengkaran ChanBaek, langsung pergi. Jessica dan Krystal masuk ke mobil mereka lagi. Chanyeol menarik Baekhyun memasuki area sekolah, tepatnya ke tempat motornya di parkir.

"Naik." perintah Chanyeol pada Baekhyun saat mereka sudah berdiri di samping motor milik Chanyeol. Chanyeol sudah siap di motornya, tinggal menunggu Baekhyun naik, dan dia bisa mengendarai motornya untuk pulang.

"Aku mau jalan saja." jawab Baekhyun dengan ekspresi dan nada yang datar.

"Baek, naik sekarang." perintah Chanyeol lagi. Baekhyun menggeleng.

"Byun Baekhyun. Naik sekarang. Jangan membuatku marah padamu." perintah Chanyeol sekali lagi dengan nada yang datar dan tegas. Baekhyun tahu, jika Chanyeol memanggilnya dengan nama lengkapnya dan menggunakan nada seperti itu, lelaki jangkung itu sedang marah.

Jika Baekhyun waras, dia akan menuruti ucapan Chanyeol. Tapi, berhubung Baekhyun itu keras kepala dan -bisa dibilang- kekanakan, lelaki manis itu malah melangkahkan kakinya menjauhi Chanyeol dan motor milik tunangan idiotnya itu.

Chanyeol yang melihat Baekhyun pergi, langsung turun dari motornya dan mengejar Baekhyun.

Sret

Chanyeol menarik pergelangan tangan kiri Baekhyun. Dia memegangnya terlalu erat, hingga membuat Baekhyun merasakan panas pada pergelangan tangannya. Keadaan sekolah sudah lumayan sepi, sehingga mereka tidak di jadikan pusat perhatian seperti tadi.

"Byun Baekhyun. Sebenarnya kau kenapa, hah?" tanya –teriak- Chanyeol dengan nada tinggi –efek kesal.

"Kau yang kenapa? Kau berubah, Yeol." Baekhyun membalas dengan tidak kalah keras dan tinggi. Matanya berkaca-kaca. Terlihat kekecewaan dan ketakutan di matanya.

"Aku? Aku berubah kenapa?" tanya Chanyeol yang tidak mengerti maksud Baekhyun. Chanyeol menggunakan nada yang lebih lembut, agar Baekhyun tidak takut padanya. Yah, walaupun dia tadi sempat membuat Baekhyun takut.

"Kau bahkan tidak memanggilku dengan sebutan 'Baekkie' ataupun 'Baekhyunnie' lagi."

"Hanya karena itu, kau menganggapku berubah?"

"Bukan hanya itu. Ada hal lain."

"Apa?"

"Cari saja sendiri, apa hal itu, yang membuatku menganggapmu berubah."

"Baek, sebenarnya ada apa?"

Terlihat Baekhyun menarik nafas dan menghembuskannya. "Lebih baik cukup sampai disini pertunangan kita. Terima kasih untuk selama ini. Aku pergi."

Setelah mengucapkan itu, Baekhyun segera melepaskan jemari Chanyeol yang tadi memegang erat pergelangan tangan kirinya, dan melangkah menjauhi Chanyeol.

Chanyeol masih mencerna ucapan Baekhyun, membuat dia belum sadar jika Baekhyun sudah pergi dengan Luhan –yang kebetulan masih disana. Tiga puluh detik kemudian, lelaki jangkung itu baru bisa memahami ucapan Baekhyun, dan tanpa sadar dia matanya melebar dan mulutnya menganga, shock dengan apa yang di ucapkan Baekhyun.

TBC

Jujur aja, aku nggak pede nge-post fanfic aneh ini. Tapi, nyoba-nyoba aja deh. Hehe. Semoga aja ada yang mau baca dan review fanfic absurd ini...

Mind to review?

Makasih~