#diarianaksetan

Kyu's delayed April Fools Day

Summary :Bagi seorang Super Junior Cho Kyuhyun, Perayaan hari April Fool's Day itu amat sangat bermakna, jauh lebih berharga sampai-sampai melebihi hari kemerdekaan negara Korea. Namun, apa jadinya jika ia harus menunda hari besarnya itu gara-gara ekspektasi super berlebihan dari para hyung-nya sendiri? /"Oh Tuhan, ini bencana"/ /"HIYAAA.. CHO KYUHYUUN.. DIA SUDAH BANGUN.. MATILAH KITA SEMUA!"/ "Kalian jangan berlebihan seperti itu, April Mop kali ini aku sedang tidak bernafsu menjahili orang.."/ /"Kalian bisa tenang hari ini, tapi sayangnya.. bagiku.. tanggal berapa pun bisa menjelma jadi April Mop, Hyung.. HAHAHA" /

Disuatu pagi yang cerah, matahari mulai merangkak naik dan memendarkan cahayanya. Sebagian menelisik masuk melalui celah tirai suatu kamar dan tepat mengenai mata seorang namja berlabel Lee Sungmin yang notabene masih tertutup rapat. Membuatnya sedikit terusik dan terbangun dari tidur lelap yang membuainya dari semalam.

"Uoooooohhhh~"

Setelah meregangkan otot-otot tubuhnya dan merasa sang nyawa sudah terkumpul sempurna. Tangannya secara terlatih langsung meraih handphone pink yang selalu ia letakkan dimeja nakas yang berdampingan setia dengan kasurnya. Sedetik kemudian, matanya mendadak terbelalak saat melihat tanggal yang terpampang dilayar ponsel tersebut.

Ommo..

Ommo..

Kiamat sudah dekat..

Sekarang tanggal satu april? hari yang sudah dianggap seperti hari kemerdekaan kedua bagi orang-orang yang punya sifat jahil yang mendarah-daging seperti namja yang sedang tidur disampingnya ini.

Mata Sungmin mendelik horror kearah roomatenya yang masih terlelap. Otaknya mulai aktif membayangkan apa saja ulah yang akan dibuat oleh sang maknae, terlebih lagi hari ini Super Junior sedang tidak ada schedule.

Oh Tuhan, ini bencana - Batinnya.

Bukannya sudah menjadi tradisi April Fool's Day bahwa setiap orang yang ditipu atau dijahili haram hukumnya untuk memarahi sang pelaku? Kenyataan itu semakin membuat seorang Lee Sungmin panik dan tanpa sadar dia meringsut kebelakang sampai terjatuh dari kasur, lalu terbirit-birit berlari keluar kamar.

*Kyuhyun pov*

SREEET.. SREEET.. SREEEET...

Astaga, suara berisik apa itu? Perlahan kubuka mataku dan langsung tertangkap oleh ekor mataku sebuh pemandangan yang membuatku heran. Sungmin hyung yang menatapku horror sambil beringsut turun dari kasurnya, persis seperti orang yang baru melihat biang dari biangnya setan. Apa dia habis mimpi buruk?

"Hyuung, waeyo?"

Bukannya menjawab dia malah terus bergerak mundur sampai harus terjatuh dari kasurnya. Dia terus bergerak mencapai daun pintu dengan matanya yang tak henti menatapku ketakutan. Oh baiklah, kenapa sekarang dia jadi terlihat seperti gadis yang hendak direbut keperawanannya? Belum sempat aku membuka mulut, dia sudah membuka pintu dan berlari keluar kamar setelah membanting pintu itu dengan kerasnya. Dia kenapa sih?

-kyuhyun pov end—

Sungmin dengan tergesa-gesa bergerak menuju ruang makan. Disana sudah berkumpul keenam member lainnya yang memasang raut tak jauh beda dengan wajahnya saat ini, cemas. Yak, mereka takut tidak bisa melihat matahari lagi esok hari.

"Sekarang tanggal yang menakutkan bagi kita semua.." Ucap Ryeowook dengan pandangan nanar. Masih sangat jelas terekam dimemorinya ulah Kyuhyun saat April Mop tahun kemarin. Yesung menatapnya iba. Diusapnya pundak namja imut itu dengan maksud memberi semangat.

"Lalu bagaimana ini?" Shindong mulai membuka suara. Semua yang ada disitu langsung melakukan gestur aku-juga-tidak-tahu sebagai jawaban. Mulai dari Siwon dan Donghae yang berbarengan mengedikkan bahunya. Sedangkan yang lain hanya bergeleng-geleng kepala. Bahkan Sungmin mulai mengigiti kuku jarinya karena gelisah. Oh, separah itukah maknae kalian?

"Sepertinya dia tidak sadar sekarang tanggal berapa, sudahlah anggap saja tidak ada apa-apa hari ini. Kita harus bersikap normal seperti biasa." Ujar sang leader bijaksana. Namun, saat matanya melihat sesosok manusia yang sedang menjadi topik pembicaraan sedang berjalan zombie kearah mereka, dialah yang paling panik pertama.

"HIYAAA.. CHO KYUHYUUN.. DIA SUDAH BANGUN.. MATILAH KITA SEMUA!"

Teriaknya sambil menunjuk-nunjuk Kyuhyun yang belum menyadari apa-apa. Sedangkan Eunhyuk mulai bangkit dari kursinya dan berujar lemas,

"Aku mau tidur seharian, bangunkan aku kalau sudah tanggal dua.. Annyeoong"

Donghae dengan segera menarik tangan Eunhyuk dan menahannya agar tidak pergi.

"Kita pasti sanggup melewatinya jikalau kita terus bersama, Hyukkie-ya" Ujar sang ikan mokpo dengan laga sok dramatis, Eunhyuk pun kembali duduk dengan lesu.

*Kyuhyun pov*

Aku sangat terkejut dengan teriakan membahana yang keluar dari mulut Leeteuk hyung. Dia seperti itu seolah-olah aku ini adalah monster yang memakan jantung manusia setiap menitnya. Menyebalkan sekali, memangnya aku ada salah apa? Kenapa mereka tiba-tiba seperti itu?

"YAA! Sebenarnya ada apa dengan kalian?"

Hening, tak ada satupun dari mereka yang bersedia buka mulut untuk sekedar menjawabku. Aku sudah tidak tahan. Ekspresi mereka benar-benar menyebalkan. Melempem seperti tak punya gairah hidup. Apa kita baru saja kehilangan job besar? Apakah jadwal manggung tanggal tiga nanti dicancel? Eh chakkaman, tanggal tiga itu kan lusa? Berarti hari ini? Oh, aku baru paham situasi saat ini. Jadi ceritanya hyungdeulku ini ketakutan karena sekarang April Mop? Cih, payah sekali. Belum apa-apa sudah lembek begini. Ini sih namanya menyerah sebelum berperang. Bukannya tidak akan menarik kalau menjahili orang yang sudah tahu kalau dia akan segera dijahili?

"Kalian jangan berlebihan seperti itu, April Mop kali ini aku sedang tidak bernafsu menjahili orang.."

Terlihat perubahan drastis dari tampang orang-orang didepanku ini.

"Jeongmalyo, kyu? Ah, aku tidak yakin.." Nada bicara ryeowook hyung mulai melemah lagi. Aku memutar bola mataku, malas menanggapi ekspektasi berlebihan dari para hyungku sendiri.

"Ne, aku juga tidak percaya. Dia kan anak iblis. Di hari kebebasan seperti ini mana mungkin dia tidak melakukan apa-apa.." Eunhyuk hyung berujar dengan wajah tanpa dosanya. Sepaket deathglare indah kuhadiahkan dengan ikhlas untuknya. Membuatnya menunduk dan menelan ludah ketakutan.

"Jangan membuatku berubah pikiran hyung, atau kalian akan menyesal."Ujarku datar. Mereka terlihat saling memandang satu sama lain. Aku semakin malas saja menghadapi mereka.

"Yaksokhae?" Donghae menantangku untuk berjanji. Dia mengacungkan jari kelingkingnya sekarang. Aish~ benar-benar kekanakkan!

"Apa jaminannya, kyu?" Kali ini Yesung hyung yang membuka suara. Aku menghela napas panjang sebelum meyakinkan orang-orang bernyali ciut didepanku ini.

"Yaksok, Hyungdeul.. Kau bisa mengeluarkanku dari Super Junior kalau itu bisa jadi jaminan.." Mereka terbelalak kaget. Tapi aku tidak peduli. Kulenggangkan kaki panjangku menuju kamar. Dengan maksud ingin berkencan dengan PSP-ku seharian.

"Kalian bisa tenang hari ini, tapi sayangnya.. bagiku.. tanggal berapa pun bisa menjelma jadi April Mop, Hyung.. HAHAHA"

Tanggal dua akhirnya tiba.. Apa kalian tahu betapa bahagianya aku menyambut hari ini? Ah pasti tidak. Sekedar informasi, menghabiskan satu hari seperti kemarin rasanya seperti mau mati saja. Aku harus bisa tahan melihat hyungdeulku yang merayakan April Mop dengan jalannya masing-masing. Dan tempat kejadian perkaranya kebanyakan berlangsung di akun twitter mereka sendiri. Mulai dari Heechul hyung yang menyamar menjadi Sulli –yang menurutku sangat bodoh- sampai Leeteuk hyung yang rela membocorkan nomor ponselnya sendiri –ini sudah sampai tahap idiot bagiku. Bayangkan, baru bocor beberapa menit saja ribuan pesan dan telepon langsung mengebiri ponsel malangnya hingga hampir meledak, cacat sekali bukan?-. Dan kalian tahu apa? Bahkan makhluk semacam Ryeowook pun ikut-ikutan mengerjai ELF dengan pura-pura sudah berada di Paris. Oh, mereka semua terlihat sangat menikmati April Mop tahun ini. Baguslah, karena sekarang, waktunya giliranku..

Sebelum beranjak turun dari kasur untuk sarapan bersama yang lain, aku terlebih dulu menge-set sesuatu di ponsel dan jam tanganku. Aku berusaha bersikap senormal mungkin saat berjalan menuju ruang makan. Terlihat semua hyungku yang sudah memasang wajah laparnya. Beruntung hari ini pun kami sedang free, jadilah kesempatanku mengerjai mereka masih terbuka lebar. Tapi, siapa target pertamaku? Oh bodohnya, saking terlalu bersemangatnya aku sampai lupa memasang target dan siasat. Cho Kyuhyun jeongmal paboya! Baiklah, mari kita mulai dari yang termudah dulu.

"Sedang masak apa, hyung?" Tanyaku pada Ryeowook yang sedang sibuk dengan penggorengannya. Saking menghayati kegiatan memasaknya, dia sampai berjengit kaget sebelum menoleh kearahku.

"Ah Hyung, kenapa terkejut berlebihan begitu? Membuatku kaget saja.." Ucapku tanpa dosa sambil mengibaskan tanganku.

"Kau yang membuatku kaget, bodoh!" Mungkin dia sudah memukul kepalaku dengan spatula yang ada ditangannya kalau saja aku tidak segera menghindar satu jengkal tadi.

Suasana kembali hening saat dia kembali fokus dengan masakannya. Aku masih menemaninya di dapur dalam diam. Sesekali mengusap perut laparku saat harum nasi goreng kimchi yang sudah setengah jadi itu mulai menggelitik hidung.

"Fuuh, selesaii~" Wajah Ryeowook hyung yang polos itu terlihat bahagia. Ah, orang jahat mana yang tega mengerjai anak tanpa dosa sepertinya? Jawabannya, AKU. Ya, aku tega melakukannya. Haha~

"Aku ambil foto masakanmu ya, hyung. Nanti aku masukkan di twitterku." Tanpa menunggu jawabannya aku langsung memotret nasi goreng yang masih mengepulkan asapnya itu. Dia nampak bangga dengan hasil karyanya.

"Hyung, sekarang selca berdua yuk.. Tapi supaya unik, kita harus pasang wajah sekonyol mungkin, otte?" Terangku seantusias mungkin. Dia mengernyitkan dahinya, nampak sedikit ragu sepertinya. Aku segera memasang puppy eyes dan ber-aegyo gagal. Dan diluar dugaan, dia mengangguk setuju. Dengan tergesa aku mengarahkan kamera belakang kearah wajah kami berdua. Sengaja aku tidak memakai kamera depan, karena semua akan langsung gagal bila berjalan seperti itu. Dan untungnya lagi, kadar kecurigaan makhluk polos disampingku benar-benar berada pada tahap nol saat ini.

"hana.. dul.. set.."

BIP..

"YAA WOOKIE YA~ MANA SARAPAN KAMI?" Teriakan Shindong hyung membahana ke seluruh pelosok dorm, membuat beberapa perabot yang bergantungan didapur kami sempat bergoyang sedikit tadi. Segera Ryeowook hyung keluar dengan hasil masakannya. Sedangkan aku? Terpaku dangan badan yang sedikit bergetar. Bukan, bukan karena efek teriakan tadi. Tapi, karena sebuah foto yang kini terpampang diponselku. Hasil selcaku dengan Ryeowook hyungbarusan, membuatku hampir meledak karena menahan tawa. OH ASTAGA.. Demi apapun yang ada diatas dunia ini.. Foto ini benar-benar konyol! Ommo, lihatlah wajah uri-Wookie-yang-polos ini. Matanya yang bulat kecil itu sengaja dijulingkan ke tengah. Hidungnya juga sengaja ia megarkan, mulutnya ia majukan secara ekstrim. Astaga, kombinasi yang sempurna untuk menggambarkan sesosok alien yang sedang kesurupan. Dan lihat pula wajahku difoto ini: tampan, mulus, tanpa cela. Ya, aku memang mengelabui Ryeowook hyung. Saat ia memasang wajah terkonyolnya, aku malah memilih pose terbaik andalanku saat difoto. Oh Tuhan, aku benar-benar ingin tertawa sekarang! Tanpa basa-basi lagi aku langsung meng-uploadnya di akun telur ungu-ku dan mengukir sebuah tulisan indah yang menyertai hasil mahakarya-ku barusan.

"PrinceKyu and The BeastWook"

Aku beranjak menuju meja makan dengan tawa yang masih menggumpal di tenggorokan. Terlihat semua hyung ku sedang khusyuk dengan isi piringnya masing-masing. Aku pun langsung menyambar jatah sarapanku sebelum sesosok makhluk-yang-selalu-lapar di dorm kami menghabiskan semuanya.

Setelah selesai, Ryeowook dan Sungmin hyung dengan sukarela mengumpulkan hasil piring kotor korban keganasan member Super Junior di meja makan. Hal ini mereka lakukan karena ahjuma yang biasa bekerja di dorm kami sedang hiatus beberapa hari belakangan. Sedangkan sisanya? Donghae dan Eunhyuk hyung mulai bergerak menuju ruang TV kami. Leeteuk, Siwon, dan Yesung hyung masih terkapar kekenyangan dan terlihat urung bergerak barang se-inchi pun. Shindong hyung bilang dia mau melanjutkan tidurnya beberapa menit sebelum pergi ke gym. Aku? Sedang dalam perjalanan menuju tempat cuci piring, menyusul dua namja kelewat rajin yang sedang menyibukkan diri di sana. Aku penasaran melihat reaksi Wookie hyung terhadap selca kami yang tadi. Tapi tentu saja Sungmin hyung tak boleh tahu, bisa habis dipentung nanti kepalaku olehnya.

"Minnie hyuung, beristirahatlah. Biar aku dan Wookie saja yang menyelesaikan cuciannya.."

Sungmin hyung menoleh lalu tersenyum kearahku. Aku sempat meleleh beberapa detik sebelum ikut mendekati piring-piring kotor itu.

"Memangnya kau bisa, kyu?" Tanya Sungmin hyung skeptis. Seringai meremehkan secara otomatis tercetak jelas di wajah tampanku.

"Memangnya hal apa di dunia ini yang tak bisa dilakukan oleh seorang Cho Kyuhyun?" Tawa dua orang didepanku meledak dengan hebat. Dilengkapi dengan ulah Lee Sungmin yang mengoleskan busa sabun ke hidungku, membuatku cemberut sempurna.

"Yaa! Niatku sudah sangat mulia Hyung, turuti saja apa susahnya sih.."

"Sudah kepalang tanggung, Kyu.." Tampaknya makhluk jelmaan kelinci satu ini sedang sengaja meledekku.

"Hyuuuuuuuung..." Aku merajuk dengan nada manja. Dia menoleh dan wajahnya terlihat sedang mengambil ancang-ancang.

"Kyuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu~~~" Dia membalasku dengan puppy eyes-nya yang membulat sempurna, dan belum lagi bibirnya yang sengaja ia pout-kan, satu kata: IMUT. Ya, mendadak aku jadi merasa sangat tolol karena berani beradu aegyo dengannya.

"Kalau memaksa seperti itu sebaiknya kau selesaikan saja pekerjaanku, kyu.." Ryeowook Hyung yang daritadi hanya cekikikan mulai membuka suaranya. Aku meliriknya tanpa minat.

"In your dream, hyung!"

"Cih, sok inggris kau!"

Aku melangkahkan kakiku besar-besar. Sayup-sayup masih bisa kudengar umpatan dari suara cemprengnya barusan. Aish, mau berduaan saja dengan Wookie kenapa jadi sesulit ini? Menyebalkan! Misiku bisa hancur berantakan kalau begini.

-Kyuhyun p.o.v end-

Kyuhyun berjalan tanpa arah dengan bibir yang dimajukan secara ekstrim. Namun, mukanya kembali cerah seketika saat matanya tertumbuk pada seonggok benda yang sedang tergeletak indah di atas meja.

Laptop Hyukjae.

Sebuah laptop yang sangat hampir tak pernah dibiarkan jauh oleh pemiliknya. Sebuah laptop yang sangat dijaga kerahasiaannya, mengingat begitu banyak "video pusaka" yang tersimpan rapi didalamnya. Sebuah laptop yang secara rutin diganti passwordnya, sebuah laptop yang haram disentuh orang lain, sebuah laptop, laptop keramat.

Dengan tergesa Kyuhyun menduduki kursi dan menghadap laptop tersebut dengan antusias. Beberapa detik kemudian, matanya kembali membulat saat melihat Donghae yang sedang berjalan gontai kearah kamarnya –mau melanjutkan tidur sepertinya-.

"Hyuuung, kesini!"

"Malas!" Jawab Donghae sambil mengibaskan tangannya. Mau tak mau Kyuhyun langsung beranjak menghampiri Donghae.

"Untuk yang satu itu mana boleh malas, hyung!" Ujarnya sambil menunjuk-nunjuk laptop putih itu dengan penuh semangat, sedang mencari partner-in-crime rupanya. Donghae terlihat membelalakan matanya tak percaya.

"Laptop Hyukkie?" Tanya Donghae dengan wajah sumringah, terlebih saat anggukan Kyuhyun ia terima sebagai jawaban.

"Ommonaaaaaa!" Teriak Donghae kegirangan, ia bahkan hampir memantul saat menuju kearah laptop itu berada. Namun, tak sampai hitungan sepuluh detik senyum keduanya bertahan. Karena selanjutnya yang bisa kita lihat adalah muka bodoh mereka berdua yang terpaku didepan laptop tersebut.

Enter Password :

"Password ya? Hmmm.." Donghae terlihat mengelus dagunya, berpikir. Sementara pandangan Kyuhyun menerawang ke langit-langit dorm mereka.

"Mungkin tanggal ulang tahunnya.. Dia kan bodoh, mana mungkin memilih angka yang rumit sebagai password." Kyuhyun menganalisa dengan gaya sok detektif. Tanpa ragu ia memasukkan angka-angka yang mungkin dijadikan password oleh monyet canggih itu.

INCORRECT PASSWORD!

Keduanya melenguh kecewa saat membaca pemberitahuan di atas. Namun, tanpa kenal menyerah, keduanya kembali berpikir. Menurut mereka, kesempatan seperti ini terlalu sayang untuk dilewatkan, mengingat apa saja informasi yang bisa mereka dapatkan melalui laptop tersebut. Mulai dari foto selebritis korea yang mungkin secara diam-diam disimpan oleh Eunhyuk, sampai berapa jumlah keseluruhan video yadong yang dimilikinya. Satu hal yang mereka tahu, jumlahnya pasti fantastis. Dan saat informasi itu ada di tangan mereka, dunia pasti akan jauh lebih indah. Karena mereka akan punya satu budak baru yang bisa disuruh apa saja, sebagai bayaran tutup mulut setiap acara talkshow Super Junior.

"Coba masukkan tanggal lahirku." Terka Donghae yang langsung disambut cibiran sinis dari Kyuhyun.

"Tidak mungkin, hyung!" Kyuhyun kembali berpikir. Donghae mendengus kesal.

"Coba saja dulu! Aku yakin pasti tebakanku benar!" Kyuhyun menggeleng keras, tapi Donghae memasukkan digit-digit terkaannya secara paksa.

INCORRECT PASSWORD!

Kyuhyun melotot marah, sedangkan Donghae hanya bisa meringis tanpa dosa.

"Satu sama, Kyu.. hehe" ujarnya sambil menggaruk tengkuknya, grogi. Pandangan Kyuhyun kembali terfokus pada laptop neraka itu. Otaknya berpikir keras.

"Kesempatan terakhir, kita tidak boleh salah lagi, hyung.." Donghae mengangguk dan kembali memasang pose berpikir.

"Kira-kira apa ya? Hmm apa mungkin nomor sepatunya?" Kyuhyun kembali melotot.

"YAA NEO! Apa tidak bisa bodohnya di tempat lain saja hah?" Sembur Kyuhyun emosi. Donghae melotot tak terima diperlakukan seperti itu oleh sang maknae jelmaan dajal.

"Sopan santunmu kau tinggal dimana heh?" Donghae menyambar kepala Kyuhyun sebelum melanjutkan kalimatnya, " lagipula memangnya kenapa kalau nomor sepatu? Kan tidak ada yang tak mungkin di dunia ini."

"Itu cuma dua digit, hyung! Kalau begitu kenapa tidak sekalian saja kita masukkan nomor celana dalamnya? "

"Nomor celana dalam juga dua digit, bodoh!" Donghae kembali menghantam kepala Kyuhyun dengan sepenuh jiwa.

"Siapa tahu nomor celana dalam Shindong hyung yang dia jadikan password." Racau Kyuhyun asal, yang ternyata dicerna serius oleh seorang Lee Donghae.

"Memangnya celana dalam Shindong hyung tiga digit ya? Lagipula..." mendadak hening sejenak, " MEMANGNYA SEJAK KAPAN KITA TAHU NOMOR CELANA DALAM MEREKA?" Kyuhyun mendengus. Ia heran kenapa bisa terlibat percakapan sebodoh ini dengan orang yang faktanya terpaut dua tahun lebih tua dari umurnya.

Tak lama kemudian, keduanya kembali sibuk berpikir. Namun, tanpa mereka sadari sang empunya laptop sudah berdiri menjulang di belakang mereka.

"Sedang apa kalian?" Tanya Eunhyuk dengan tangan melipat di depan dada. Donghae yang sudah sangat hapal suara yang masuk ke liang telinganya barusan mulai menoleh horor. Sedangkan Kyuhyun masih sibuk memelototi laptop didepannya.

"Tadi laptopmu terlihat sangat kesepian di atas meja sendirian, Hyuk. Makanya kami temani. Hehehe.." Bisa kita tebak dengan mudah kata-kata barusan keluar dari mulut siapa. Eunhyuk memutar matanya kesal, tak dihiraukannya ucapan roomatenya barusan. Ia malah menarik tudung hoodie sang maknae karena merasa tak diperhatikan olehnya.

"Apa yang kau lakukan dengan laptopku?" Kyuhyun mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah Eunhyuk yang masih menjulang di belakangnya. Sedetik kemudian, raut wajahnya berubah, di keningnya seolah tertulis tolong-biarkan-aku-hidup-setelah-ini-hyung!

"Simpan dulu amarahmu, Hyung.. Lebih baik kita pikirkan dulu nasib belahan jiwamu ini.. Laptopmu..."Kyuhyun sengaja memutus ucapannya demi memberi efek dramatis. Donghae membelalakkan matanya tak percaya, mulutnya sudah membentuk huruf O sempurna sekarang, sedangkan kepalanya bergeleng-geleng keras.

"Tidak mungkin! Bukannya tadi masih ada satu kesempatan lagi sebelum terblokir? Kita baru mencoba dua kali kan, Kyu?"

"Tak sengaja kupencet enter Hyung.." Kyuhyun menggaruk kepalanya sambil nyengir kuda. Mata almond Eunhyuk mulai beraktivitas diluar batas normal, memandangi Kyuhyun-laptopnya-Donghae-Kyuhyun lagi-laptopnya lagi-dan Donghae lagi, terakhir dia malah melotot sampai sudut matanya –yang memang dari sananya sudah sempit- hampir sobek.

"KYAAAAA! LAPTOPKU TERBLOKIR? LAKNAT SEKALI, TERKUTUK KALIAN BERDUA! HUWAAAAAA!"

*Kyuhyun pov start*

Sudah kuduga reaksi monyet hyung akan se-berlebihan ini. Ommo, lihatlah dia sekarang? Bukannya berpikir jernih dan coba memasukkan password laptopnya dengan benar, ia malah memencet keyboard-nya asal-asalan sambil terus mengguncang-guncang sang laptop dengan paniknya. Membuat kepalaku -dengan imajinasinya yang terlalu liar itu- membayangkan dia menekan-nekan dan memberi napas buatan ke laptopnya sambil berteriak "laptopku, kumohon bertahanlah! Jebaaaal!". Astaga membayangkannya saja bisa membuatku mati karena tergelak. Oh,belum lagi saat ekor mataku menangkap Donghae hyung yang sedang berkaca-kaca karena umpatan sesaat dari soulmatenya yang sedang kelewat kesal itu. Aku menggigit bibir bawahku untuk menahan tawa sekuat tenaga. Namun, hasrat ingin-tertawaku menguap entah kemana saat Hyukjae hyung mulai menarik rambutku sepenuh jiwa sambil terus mengumpat kasar.

"HIYAAAAH APPO, HYUNG! LEPASKAN RAMBUTKU!" Bukannya dilepas, ia malah semakin mengeratkan genggamannya pada sejumput rambut berhargaku dan menariknya keras. Ommo, aku bisa botak mendadak kalau begini! Monyet sialan, aku belum mau botak!

"Laptopku, kyu.. hiks hiks.." Dan baiklah, hyungku itu mulai menangis sekarang. Sepertinya aku melupakan satu hal, aku lupa sifat cengengnya!

"YAA! Laptopmu baik-baik saja hyung! Coba saja kau masukkan password yang benar. Pelan-pelan, jangan panik!" Mendadak suasana menjadi sunyi. Eunhyuk hyung mulai menekan beberapa digit rahasianya sambil sesenggukan. Tak lama, suara welcoming sound yang biasa berdengung saat laptop dinyalakan pun berbunyi seperti biasanya. Membuat Ikan dan Monyet hyung memelototiku secara bersamaan.

"APRIL MOP! Makanya jangan panik duluan, hyung! Aku heran sebenarnya kepalamu itu ada isinya atau tidak sih!" Aku meledek mereka seolah tanpa dosa. Mengabaikan dua deathglare yang sepertinya siap memakan mataku bulat-bulat itu.

"APRIL MOP DENGKULMU! HEH! SEKARANG TANGGAL DUA BODOOH!" Teriakan Eunhyuk hyung mulai membahana. Dan kini Donghae hyung pun terlihat siap membuka suaranya.

"Lagipula siapa kemarin yang berjanji tidak mau melakukan apapun? Kau kan? Jadi ini semua rencanamu heeeh?"

Aku menunjukkan tanggalan yang ada di ponsel dan jam tanganku yang sudah sengaja ku-set saat bangun tidur tadi pagi –kalian ingat, kan?-. Mereka berdua kembali membelalakan matanya tak percaya.

"Kalian lihat? Di ponsel dan jam tanganku sekarang masih tanggal satu hyung. Mana aku tahu kalau tanggalannya error. Lagipula kalau masalah kemarin, aku sih sudah lupa perkaranya, hehe. Jeongmal mianhaeyo ya hyungdeuuul.." Aku mengakhiri pembelaan diriku dengan membungkuk 90 derajat lalu meninggalkan mereka berdua yang entah seperti apa mukanya sekarang.

Di dalam kamar, aku berguling-gulingan tertawa tanpa suara. Benar-benar geli rasanya perutku. Astaga, pasti duo monyet-ikan itu ingin membuatku jadi kyuhyun cincang untuk menu makan malam nanti.

"CHO KYUHYUUUUUUUUUUUUUUN~~~~"

Belum selesai aku menumpahkan semua hasrat tertawa yang ada, sebuah suara kembali menggemakan sebuah nama, namaku. Aish sepertinya aku sedang laku keras hari ini. Tanpa ba-bi-bu lagi, aku langsung menuju sumber suara, ke tempat Wookie hyung berada.

Kamar Wookie dan Yesung hyung. Di detik pertama yang terjadi setelah aku membuka pintu adalah shock. Siapa yang tidak terkejut melihat posisi Wookie hyung saat ini. Duduk di pojokan kamarnya dengan kaki melipat di dada dan kepala yang terbenam di dalamnya. Aku beranjak mendekatinya dengan ragu. Aish, pasti karena foto tadi. Kalau Yesung hyung sampai tahu, aku bisa dijadikan cemilan ddangkoma selama seminggu.

"Hyung, waeyo?" Tanyaku lirih. Dia mengangkat kepalanya dan menatapku. Aku kaget melihat pandanngannya yang menyiratkan rasa terluka, perih, dan menyayat hati seperti itu.

"Kau yang 'waeyo' kyu? Ku kira kita teman.."

" Kita memang teman.."

"Teman apanya? Foto itu.. Kenapa kau upload? Katanya mau wajah konyol? Tapi kenapa cuma wajahku yang hancur lebur begitu? Kau malah terlihat tampan sekali. Aaaaa kyu~ kau keterlaluan!" Wookie hyung memukul dadaku pelan sebelum menutup wajah dengan kedua tangannya. Ommo, uke style sekali. Yang membuatku heran adalah, kenapa dia sama sekali tidak teriak kesetanan seperti Eunhyuk hyung tadi? Membuatku merasa bersalah saja.

"Ka-karena sekarang april mop, hyung. Se-selamat, kau- kau kena kukerjai.."

TBC or END

Tolong di review yaaa :D

Karena masih amat-sangat abal, saya butuh kritik yang membangun dari kalian.

thanKYU~