Saya hanya meminjam beberapa karakter Fujimaki Tadotoshi-san
EYD ABSURD, MUKKUN OOC, GAJE
DON'T LIKE, DON'T READ
Seorang gadis melangkah disepanjang koridor, mengikuti sensei yang berjalan didepan. Dia menunggu diluar kelas,ketika sensei berbicara dalam ruang kelas. Ia mendongakkan kepalanya, kelas 2-B. Tempat ia akan menghabiskan sisa satu semesternya dikelas 2.
Sensei tersebut mempersilahkan gadis itu masuk.
"Watashi wa Akashi Luce, yoroshiku." Keheningan melanda kelas tersebut. pandangan penasaran dan takut terpancar diwajah semua murid didalam kelas tersebut. Bagaimana tidak, Luce-si murid baru, manik matanya kelam, berperawakan rambut ikal hitam sebahu, kulit putih mulus, tinggi yang mencapai 175cm, namun dengan seragam yang sedikit berantakan.
"Akashi-san bisa duduk di kursi kosong di sudut sana." ucap sensei sembari menunjuk sebuah sebuah kursi kosong didekat jendela. Setelah memberikan beberapa wejangan, senseipun memulai pelajarannya.
Kesan pertama yang dirasakan Luce di hari pertamanya sangat memuakkan. Dia sadar, sejak menginjakkan kaki di kelas tersebut ia sudah menjadi bahan pembicaraan semua murid. Mungkin bukan hanya label 'murid baru' dan namanya yang terdengar sangat asing, tapi juga nama belakang yang digunakannya sekarang, Akashi. Luce awalnya tinggal di AS, Bay City bersama ibu dan ayahnya. Namun sejak kepergian ayahnya, ibunya berencana kembali ke negara asalnya, Jepang. Tapi Luce tahu ibunya bukan hanya ingin sekedar kembali ke negara asalnya. Alasan keduanya karena ibunya sudah menikahi pria lain. Sebenarnya, Luce berniat tetap berada di AS menyelesaikan sekolahnya, tapi ibunya menolak mentah-mentah keinginannya itu. Luce mengalah dan mengikuti ibunya untuk tinggal bersama ayah dan saudara tirinya di Jepang.
Luce memasuki cafetaria Rakuzan High School. Ia memandangi seluruh makanan yang tersedia di cafetaria tersebut. Ia kemudian memutuskan membeli roti isi tuna dan choco milk dan langsung meninggalkan cafetria. Koridor disepanjang cafetaria begitu sesak karena hilir mudik murid-murid yang keluar-masuk cafetaria. Tanpa sempat menghindar, Luce bertabrakan karena ramainya koridor. Ia jatuh terduduk, dan roti tuna yang dibelinya terjatuh dan terinjak-injak. Luce nyaris akan mengumpat jika tidak ada suara asing yang memasuki telinganya. Ia mendongak
"Gomennasai, aku tidak melihatmu. Badanmu cukup pendek." Luce memandangi anak laki-laki yang menabraknya. Tinggi badannya mencapai lebih dari duameter. Wajar saja dia mengatai Luce 'cukup pendek' walau dengan tingginya mencapai 175cm.
Anak laki-laki itu menyodorkan sebungkus snack manis kepada Luce.
"Ini untuk ganti rugi rotimu yang jatuh. Rasanya sangat enak."
Luce mengabaikan tawaran anak laki-laki itu, "Aku benci rasa manis." Ia melangkah pergi meninggalkan anak laki-laki tersebut.
Bel pulang sekolah telah berdering. Seluruh murid pulang dan melakukan aktifitas klub. Murasakibara Atsushi berjalan melewati gerbang sekolah. Selama perjalanan menuju minimarket, fikirannya kembali disaat ia berada di koridor cafetaria. Manik mata kelamnya yang cantik, rambut hitam bergelombang, suaranya yang dalam namun merdu, dan juga fisiknya yang nyaris sempurna. Tapi Atsushi tidak bisa melupakan wajah gadis tersebut mirip seperti boneka porselen. Cantik dan menawan. Gadis pertama yang bisa membuatnya tertarik.
"Ada apa Atsushi? sepertinya kau banyak fikiran." sebuah suara yang menginterupsi fikirannya.
"Tidak ada Aka-chin. Tadi siang aku tidak sengaja menabrak anak perempuan."
"Lalu?"
"Makanan yang dibelinya jatuh dan terinjak. Tapi dia menolak makanan yang kuberikan. Katanya, dia benci manis."
"Lalu apa yang kau fikirkan? Dia sudah menolak pemberiaanmu. Kau tidak terima?"
Sesaat Atsushi jauh menerawang. "Tidak. Dia cantik."
FIN
Cerita pendek yang gaje dan absurd tapi memerlukan perjuangan untuk menulisnya. Ini adalah fanfict pertama saya, yang dipersembahkan untuk sang titan Generation of Miracles#plak. Karena saya adalah salah satu fans Mukkun#kyaa#histeris sendiri. Saya akan senang jika para readers berkenan untuk me-review fanfict pertama saya. Arigatou~
