Tidak ada pekerjaan, tidak ada uang , dan lapar. Dengan langkah malas laki-laki berambut perak tersebut menulusuri jalanan Kabukicho malam hari. Kota malam yang indah dimana semua orang mencari kesenangan .
Tapi kelihatannya. Ia menemukan seseorang yang tidak masuk kriteria tersebut. Jantungnya berdetak kencang melihat yukata hitam laki-laki yang tidak asing itu.
"O,Ogushi-kun ?" panggilnya dari belakang
"siapa Ogushi-kun ?" laki-laki yang dimaksud menoleh sambil menunjukkan wajah kesal "kenapa juga aku bertemu denganmu hari ini ?" omelnya "namaku Hijikata Toshirou, jangan memanggilku seenaknya"
"seperti biasanya kau banyak berbicara Toshii" godanya semakin mendekat
"jangan sok akrab" ketus Hijikata "ah, kau Yorozuya bukan ?, buatlah dirimu berguna " katanya sambil merogoh yukatanya dan mengeluarkan secarik foto "apa kau melihat Yamazaki ?, dia sedang memata-matai orang ini "
"dia?" dari pada terkejut saat melihat foto pemimpin teroris ia lebih terkejut mendengar nama inspektur culun tersebut "kau mencarinya ?" tanyanya lemas, entah pergi kemana semua semangatnya tadi "...kenapa..atasan sepertimu turun tangan mencari..."
"Yamazaki bukan orang sembarangan" Hijikata menyela ketus dengan sambil menatap tajam ke arahnya "setidaknya, hasil pekerjaannya lebih baik dari pada Sougo " lanjutnya sambil menginjak puntung rokok yang tadi dibuangnya "sudah seminggu dia menghilang tanpa kabar"
Wakil komandan tersebut sangat mengkhawatirkan bawahannya yang satu ini. Apa maksudnya ?, kira-kira seperti itulah yang dikpikirkan Gintoki saat menatap wajah si Hijikata yang samar-samar memucat "...kelihatannya juga...sudah beberapa waktu kau mencarinya""kau baik-baik saja ?"
"tidak perlu menanyakan sesuatu yang tidak berguna" jawab Hijikata sambil melambaikan tangannya dan menyeringai kecil "hanya saat aku punya waktu luang saja mencarinya, mungkin sejam atau dua jam "
.
.
.
Tapi...kelihatannya tidak begitu
.
.
.
Hari ini juga Gintoki bertemu dengan wakil komandan yang sibuk bertanya pada orang-orang sekitar kabukichou. Tapi kali ini dia mengabaikannya meski tampaknya Hijikata sedang berdebat dengan seorang preman, bukan berarti dia tidak peduli. Dia sangat peduli buktinya kepalanya masih memikirkan nasib Hijikata meski saat ini ia sedang duduk di warung ramen dengan teman lamanya, Katsura.
"jadi saat ini lebih baik kau kurangi minum mu Gintoki" dia mengabaikan semua ocehan pemuda berambut panjang di sebelahnya.
Sampai kegelisahannya mulai memuncak akhirnya Gintoki membuka mulutnya "apa kau tahu sesuatu tentang inspektur culun Shinsengumi yang hilang ?" tanyanya memulai topik baru
Katsura meliriknya sejenak lalu kembali pada mangkok ramennya "Yamazaki Sagaru ?" dia tersenyum tipis "akhir-akhir ini aku mendengar gosip kalau..."
"...kalau?"
"kalau dia mati"
"!?"
.
.
.
TO BE CONTINUE...
