Chosen...

Warning... Boys love/yaoi/ don't like don't read/

-Ini adalah pilihanku. Aku tidak menyesal akan keputusanku.- Kim Jaejoong

*note all JAE POV

Aku bosan selalu seperti ini. Hidup bagaikan disangkar emas. Aku bagaikan burung yang hidup disangkar emas. Aku tidak bisa terbang bebas melintasi angkasa.

Tok... Tok.. Tok...

"Tuan muda bolehkah saya masuk?" Tanya seseorang dari arah luar kamarku

"Masuklah... Ada apa bibi lee?" Jawabku pelan

"Tuan muda maaf mengganggu, nyonya dan tuan besar sudah menunggu tuan muda. Acara pertunangan tuan muda dengan chaerin sudah mau dimulai. Para tamu undangan pun sudah mulai berdatangan" Jawab bibi lee lembut

"Haishh, bibi lee bantu aku. Aku mohon kali ini. Aku tidak mencintai chaerin. Aku sudah mencoba tapi tetap bisa" Jawabku lemah

"Maaf tuan muda, saya tidak bisa membantu apa-apa. Jika saya membantu tuan muda, saya bisa dipecat" Ucap bibi lee seraya meminta maaf

"Baiklah, bibi lee tidak apa-apa. Suru tunggu beberapa menit lagi aku turun." Jawabku pasrah

Bibi lee pun perlahan meninggalkan kamarku. Aku bosan, selalu seperti ini. Mereka selalu menjodohkanku, tidak hanya dengan wanita tapi dengan pria. Sungguh bukannya aku tidak mau hanya mereka selalu melakukannya dengan alasan demi bisnis. Sudah ketiga kalinya mereka menjodohkan aku. Pertama dengan seunghyun, kedua dengan siwon, dan ketiga dengan chaerin. Dengan seunghyun dan siwon batal lantaran aku mengancam akan bunuh diri jika mereka memaksaku.

Aku masi berada dikamarku tanpa melakukan pergerakkan sedikit pun sedari tadi. Aku harus memikirkan cara bagaimana pertunanganku dengan chaerin batal.

Akhirnya aku memutuskan untuk kabur melalui pintu belakang. Begitu aku keluar dari jendela kamarku, segeralah aku bergegas menuju kearah taman belakang.

'Huft... Aman...' kataku dalam hati

Sambil aku berusaha mengendap-endap keluar tanpa sengaja aku terjatuh

Brukkk

Sepertinya aku terjatuh menimbulkan bunyi yang cukup keras sehingga para penjaga mulai curiga.

Aku terjatuh tapi kenapa empuk sekali terasa...

'Kenapa empuk sekali... What?!' Kataku dalam hati

Ternyata tanpa kusadari aku terjatuh diatas seseorang dan yang lebih horror lagi, bibirku tanpa sengaja menempel di bibirnya.

"Haish noona bisakah anda bangun dari atas badanku" Ucapnya kesal

"Haish, maaf... Maaf... Aku bukanlah noona" Jawabku kesal

"Jika kau bukan noona, lalu kenapa terasa ringan sekali?" Jawabnya jahil

"Heiiii berisik... Maaf sudah ku tibanin dirimu tapi aku bukanlah noona. Aku kim jaejoong, putra dari kim yoochun dan kim junsu" Jawabnya sebal

"Mwo?! Kau kan yang akan bertunangan? Kenapa kau ada disini? Apa kau nyasar? Bukankah ini rumahmu? Bagaimana bisa kau nyasar?" Tanyanya penasaran

"Aku kabur. Aku tidak ingin bertunangan dengannya. Aku tidak mencintainya." Ucapku pelan

"Owww aku mengerti... Kau menyukaiku kan makanya tadi kita berciuman" Jawabnya jahil

"Heiii... Bukan seperti itu... Aku terjatuh... Lagipula ciuman itu tidak sengaja" Jawabku sebal

Aku menoleh kekanan dan kekiri seraya melihat apakah para penjaga menyadarinya dan seperti yang kupikirkan, para penjaga menyadari hal tersebut.

Mereka pun perlahan-lahan menghampiri taman belakang untuk melihat ada apa disana.

Aku pun langsung mendekapnya.

"Kau harus membantuku" Pintaku sambil berpuppy eyes sambil memeluknya erat

"Apa yang harus kubantu? Dan heii... Apa-apain ini kenapa kau tiba-tiba memelukku?" Ucapnya kaget

Aku segera menarik dirinya agar mendekat kearahku dan kemudian mencium bibirnya lembut. Entahlah, hanya ini cara yang kupikirkan agar segera kabur dari acara pertunangan ini.

Dari sebuah ciuman lembut berlanjutlah sampai ke ciuman saling melumat antara aku dengannya. Aku seperti sudah tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar.

"Jae apa yang kau lakukan?!" Pekik junsu kaget

Tanpa menghiraukan pekikan eommaku, aku terus melanjutkan lumatan bibirku padanya. Tanpa kusadari kedua tanganku telah melingkari lehernya.

"Kim Jaejoong hentikan semua ini!" Ucap yoochun kaget sekaligus bercampur marah

Aku segera menghentikan ciumannya dan memperhatikan keadaan sekitar... Semua orang kini tengah memperhatikanku dengannya

"Bisa kau jelaskan semua ini kim jaejoong?" Ucap yoochun marah

"Aku ingin bertemu dengan kekasihku lalu kami berciuman, apa tidak boleh?" Jawabku santai

"Benarkah jung yunho kekasihmu? Atau kau sedang berusaha untuk kabur dari acara pertunanganmu dengan chaerin?" Selidik yoochun

'Ah~ jadi namanya jung yunho toh' Kataku dalam hati.

"Appa bagaimana aku kabur, jika kekasihku berusaha menemuiku. Dia memintaku untuk tidak bertunangan dengan chaerin" Jawabku santai.

"Benarkah itu jung yunho, Kau dan kim jaejoong sudah berpacaran?" Selidik yoochun

Aku tahu appa bukanlah orang yang mudah percaya dengan omongan seseorang tanpa membuktikannya.

Kulihat yunho hanya terdiam tanpa mencoba membalas kata-kata yoochun. Aku pun segera memeluknya sambil membisikkan kata-kata

"Tolong aku yun... Jebal..." Bisikku pelan

Tanpa kusadari yunho mendekapku dan langsung mengecup pipiku

"Kau tenang saja sayang... Aku tidak akan meninggalkanmu" Jawabnya lembut

Aku pun mengeratkan pelukkanku padanya

"Mianhae om tante, saya memang sedang berpacaran dengan anak anda kim jaejoong." Jawabnya lembut

Aku pun menatapnya 'Terima kasih yun. Kau penyelamatku' kataku dalam hati

"Kalau begitu, kenapa kau merahasiakannya selama kita berbisnis?" Tanya yoochun penasaran

"Aku hanya menunggu jae siap untuk mengatakannya kepada anda lagipula aku tidak ingin memaksakan kehendakku" Jawab yunho lembut

Segeralah aku mengeratkan pelukkan pada yunho

"Baiklah karena yunho dan jae sudah berpacaran maka lusa kalian menikah" Jawab yoochun tegas

"What?!" Ucapku kaget

'Mati aku... Baru keluar dari satu masalah sekarang timbul masalah baru' Kataku dalam hati

"Kenapa sayang? Kau terkejut? Bukankah ini yang kau inginkan" Tanya junsu penasaran

"Anni, eomma aku bahagia" Jawabku pelan

Aku pun langsung mengecup pipi yunho lembut

"Eomma bolehkah aku dengan yunho pergi dahulu? Ada banyak hal yang perlu kurundingkan dengannya tentang pernikahan ini" Ucapku pelan

"Tentu saja sayang... Pergilah" Jawab junsu lembut

Segeralah aku menarik tangan yunho menuju kamarku...

"Haish jae jalannya pelan-pelan" Gerutunya

"Bagaimana ini yun... Bagaimana jika kita menikah? Aku tidak mau menikah denganmu" Ucapku sebal

"Salahmu sendiri kenapa harus berbohong seperti itu" Jawabnya sambil menasehati

"Tapi tetap saja aku tidak mau bertunangan dengan chaerin" Jawabnya pelan

"Lalu kau mau bagaimana?" tanyanya penasaran

"Aku mau menikah dengan orang yang kucintai dan tentu saja orang itu mencintaiku " jawabku lemah

"Yaa sudah kau mencintaiku saja." jawabnya pelan

"Aku tidak mengenalmu, bagaimana mungkin aku bisa mencintaimu." jawabku lemah

"Kalau begitu kita berkenalan saja... Kenalkan aku yunho, jung yunho." jawabnya lembut

Aku pun memandangnya lemah 'Aku harus bisa mencintai lelaki ini. Ini adalah pilihanku' kataku dalam hati

Aku pun segera memeluknya...

Keesokkan harinya...

Dikediaman keluarga kim tampak tengah sibuk mempersiapkan pernikahanku dengan jung yunho.

"Honey~ baby~ ..." panggilnya

"Haishh... Kau tidak perlu memanggilku seperti itu tuan jung. Menggelikkan" ketusku

"Kau mau penyamaran ini terbongkar? Kau ikuti saja aku, manis" jawabnya sambil menggodaku

"Aku bukan maniss" teriakku kesal

"Jaee ada apa?" seru junsu yang mendengar teriakkanku dan langsung menghampiriku dengan yunho

'Mati aku... Kenapa eomma bisa mendengar teriakkanku' kataku dalam hati

Aku pun menatap yunho seraya meminta pertolongan

"Tidak apa-apa tante. Joongieku... My honey baby sweety heart hanya mengatakan dia merindukanku" jawab yunho lembut

Segeralah aku langsung memeluknya erat seolah menunjukkan kerinduanku padanya

"Haishh, kalian ini kukira ada apa... Nah jae jangan berteriak, jika appamu mendengar bisa-bisa kau dihukum olehnya" jawab junsu menasehati

"Arra eomma... Aku janji" jawabku lembut

Yunho pun langsung mengecup pipiku

"Nah honey baby kau jangan berteriak... Kasian suaramu" jawab yunho lembut

Junsu pun segera pergi meninggalkanku dengan yunho

Tanpa kusadari badan yunho agak sedikit membungkuk kearah kupingku sambil membisikkan sesuatu

"Lebih baik kau simpan suaramu untuk desahan pada malam pertama kita, sayang" bisiknya

Segeralah yunho langsung mengecup telingaku lembut

Perlahan yunho segera berlalu meninggalkanku yang masi terpaku

"Pervertt" teriakku pelan

Sehari sebelum hari pernikahan. Semua orang kini tampak sibuk mempersiapkan pernikahanku dengan yunho... Entahlah aku masi memikirkan bagaimana nasibku nantinya.

"Kau melamun sayang" ucap junsu lembut

"Eomma... Entahlah aku hanya memikirkan apa ini yang terbaik atau bukan" Jawabku pelan

"Kalau kau ragu-ragu lebih baik tidak usah, terkadang sesuatu yang ragu-ragu kau akan menyesalinya" ucap junsu lembut

'Aku tidak tahu eomma apa aku akan menyesalinya atau tidak tapi aku tidak bisa mundur sekarang eomma' kataku dalam hati

Aku pun segera memeluk junsu. Tak lama kemudian yunho datang dan melihat acara pelukkanku dengan junsu

"Annyeong eomma... Annyeong honey" jawabku ramah

"Halo yun, kau sudah datang? Temanilah jae sebentar... Eomma mau membantu menyiapkan pernikahan kalian" jawab junsu pelan dan perlahan meninggalkan aku dengan yunho

"Yun..." panggilku lemah

"Ada apa baby?" tanyanya lembut

"Kau tidak perlu memanggilku baby" jawabku lemah

"Kenapa baby? Ada apa denganmu?" tanyanya lembut

"Aku... Akuu ragu... Aku takut suatu saat nanti kau akan mencintai orang lain dan meninggalkanku" jawabku lemah

"Ssst tenanglah baby aku tidak akan meninggalkanmu... Biar bagaimanapun aku sudah berjanji untuk menjagamu sejak pertama kali aku melihatmu" jawabnya lembut

Aku pun memeluknya erat "Ajari aku yun, ajari bagaimana caranya mencintaimu... Buat aku mencintaimu" kataku pelan

Yunho pun membalas pelukkanku. Perlahan tetapi pasti yunho melepaskan pelukkannya kepadaku dan yunho pun langsung mendekatkan wajahnya sampai menyentuh dahiku dan kamipun bertatapan yang cukup lama. Bisa kulihat keseriusan dari kata-katanya 'bahwa dia akan menjagaku'

Aku segera memejamkan mata secara perlahan dan yunho pun mengecup keningku, yang kemudian berlanjut kepada kedua mataku.

Perlahan tetapi pasti yunho mulai mengecup bibirku lembut. Aku menikmati caranya menciumku. Lembut dan manis.

Perlahan-lahan ciumannya menjadi sebuah lumatan. Yunho cukup intens membalas setiap pergerakkan bibirku. Aku langsung melingkarkan tanganku ke lehernya dan dia langsung mendekap pinggangku erat.

Lumatan demi lumatan terus kami lakukan tanpa mencoba melepaskan tautan.

"Yaa yunho jae sampai kapan kalian berciuman seperti itu. Tunggulah sampai besok baru kalian bisa melakukan hal yang lebih." gerutu yoochun

Segeralah aku dan yunho melepaskan tautan bibir kami

"Appa sejak kapan ada disini?" tanyaku penasaran

"Sejak acara kalian saling melumat itu. Bisakah kau tahan yun, tinggal sehari lagi dan kau bisa 'memakan' nya setelah itu" jawab yoochun menggoda

"Yaaa appa pervert... Jangan mengajari yunnieku yang macem-macem" ucapku kesal

Aku pun mendengar gelak tawa dari appaku, yoochun

"Appa..." teriakku kesal

Aku pun beranjak pergi dari sana meninggalkan appaku masi terus tertawa dan yunho yang terdiam sambil menyeringai, entah apa yang dipikirkan.

Aku terus berjalan menuju taman tempat dulu aku bertemu dengan yunho. Aku terus memikirkan apa ini yang terbaik atau tidak.

"Kau melamun lagi" ucap yunho lembut

"Kenapa kau bisa ada sampai disini? Bukankah kau sedang bersama appaku" tanyaku kaget

"Aku memperhatikanmu sedari tadi. Katakan apa yang kau pikirkan, apa kau merindukanku? Atau kau sudah tidak sabar untuk hari esok agar aku bisa 'memakanmu' seperti kata appamu" jawabnya menggodaku

"Haishh, bukan seperti itu. Kau jangan pikir yang macam-macam" jawabku sebal

Aku langsung mengerucutkan bibirku, tanpa kuduga yunho langsung menyambar bibirku ganas.

Aku mencoba untuk melepaskannya namun justru hal itu dimanfaatkan yunho untuk memperdalam ciumannya kepadaku.

Tak lama berselang yunho pun melepaskan tautannya dan mulai mencium leherku. Bisa kurasakan lidahnya yang panjang, bibirnya yang tebal menyapu leherku

"Yun apa yang kau lakukan... Nghhhhhh" desahku pelan

Yunho terus menciumi leherku dan hal itu membuatku lemah, seolah tak bertenaga. Yunho dengan sigap langsung mendekap pinggangku erat

"Jangan menggodaku seperti tadi jae. Jika kau tidak ingin aku 'memakanmu' sekarang" katanya pelan

"Mwo?! Aishh beruang jelek, pikiranmu pasti yang macam-macam kan" gerutuku sebal

"Kau yang menggodaku jae, jadi jangan salahkan aku" jawabnya menggodaku

"Aku tidak menggodamu beruang pabo"ucapku kesal

"menggodaku jae" jawabnya jahil

"Tidak..."ucapku kesal

"Iyaa..."katanya nenggodaku

"Tidak..."ucapku kesal

"Iyaa..."katanya menggodaku

"Tidak..."ucapku kesal

"Iyaa.."katanya menggoda

"Tidak..."ucapku kesal

"Tidak..."katanya menggodaku

"Iyaa..." kataku kesal tanpa menyadarinya

"Jadi benarkan kau menggodaku.." jawabnya seraya mencolek daguku

"Yaaa..." kataku kesal

Dan kamipun berlari berkejar-kejaran sambil sesekali dia menggodaku.

Tbc._.

Tadinya aku mau buat ff ini rate T, tapi sepertinya di chap depan ada kata" yang menurutku vulgar ditambah yunjae nya mungkin akan ada nc, jadinya ku rate M aj. Nanti kalo ak rate T dibilang menyesatkan lagi #padahal emang udah sesat =D

Aku baru sadar kalo tanda bacaku di ffku yg frozen itu hilang waktu ku publish. Tapi waktu aku ketik lewat hape, ada koq tanda bacanya.

Trus ffku yg frozen sepertinya sabtu atau minggu baru bisa kupublish, tinggal ku edit".

buat Lady zesabarr yaaa zee aka Mrs. Lee Sooman :-P

Thanks yaaa yg udah ngereview sama ngefav ff buatanku. Ff buatanku masi jauh dari kata sempurna.

Balasan review better

Kim anna : hellow unn, aku usaha semaksimal mungkin yaa, doakan (:

Lady ze : aigoo~ aigoo~ Mrs. Lee Sooman :-P

Nana junsu : iaaa gomawo ^^

Nunoel31 : gomawo ^^

Kimslovey : hellow kimmy ^^ aminn kuusahakan (?)

Phantomirotic : hellow~ aminn kuusahakan yaa (?)

The secretly

Lady ze : syudah Mrs. Lee Sooman aigoo~ :-P

Nanajunsu : hellow~ :D iaaa yun nya diam aj, malah ngeliatin jae :) gomawo yaa ^^

Ny cho evil : hellow unn ^^ tulisanku masi ancur ;A;

LOVE

Lady zee : Hellow Mrs. Lee Sooman :-P always dunk, ak mana sanggup menistakan yunho :-P

Ny cho evil : masi kah? :O iaaa takut kena tilang soalnya (?)

Phantomirotic : Hellow~ :) iaaa itu benar, kan kita cuma berimajinasi gitu. Aminn doakan yaa ^^ thanks yaa ^^. Molla ff ku sempet di apus gitu sama ffn nya. Itu juga yg buat aku jadi malas publish -_-.

Uniqueen : Thank you ^^

Kimslovey : hellow kimmy ^^ ak senang menistakan jae mu (?) *ditendang aminnn doakan yaaa ^^

And also silent readers, makasih yaaa syudah menyempatkan baca :)

Mind to review?