Jika di era modern masih ada dongeng dan sihir
Lalu bagaimana menjelaskan ini?
.
.
.
.
Hari ini aku bertemu lagi dengan pemuda itu yang berambut blonde putih dengan ujungnya yang bewarna biru. Dia sangat tampan apalagi saat dia tersenyum manis , kalian bisa terkena diabetes. Dia adalah ketua club seni dan tari tradisional. Meskipun dia sering menari tradisional dia memiliki pesona western yang memikat. Dan salah satu daya tariknya adalah dia sering berkata kasar menggunakan bahasa inggris.
Ahh~
Apa aku menyukai hal seperti ini ? uhh tidak.
Apalagi dia juga seorang pemain basket yang handal, guru olahraga ku bahkan sering memujinya namun Dia tetap tidak mau dipilih menjadi kapten karena lebih fokus menjadi seorang seniman. Aku yakin siapapun akan terpukau ketika melihatnya mendribble bola basket dan melemparkannya tepat kearah ring.
Apa kalian penasaran dia siapa ?
Umm.. tapi kalian tidak akan merebutnya dari ku , janji ?
Namanya adalah Shin Hoseok atau dia lebih nyaman dipanggil Wonho. Dia adalah definisi dari kata Sexy cute. Dan saat dia tertawa ia menampilkan wajah malaikat tanpa sayap. Dia sempurna.
Dan aku, yah hanya seorang pemuda yang biasa. Hanya saja aku lebih pintar dalam bidang matematika daripada teman sekelasku. Sedikit jual mahal , maksudku aku tidak mudah bergaul dengan teman sekelas yang lebih berisik. Aku lebih senang duduk memojok menonton film atau mendengarkan musik sambil mengerjakan soal matematika jika sedang bosan. Nama ku Im Changkyun. Hai.
_-o0o-_
.
.
.
.
Seperti biasa Changkyun akan segera cepat pulang dan pergi menuju pet shop milik kakak sepupunya. Im Jaebum yang sangat menyukai segala jenis kucing dan akan menampung seluruh kucing liar yang ia lihat dijalanan atau dibuang ditempat sampah.
Sama dengan Jaebum, Changkyun juga menyukai kucing hanya saja dia tipe pemilih, ia menyukai kucing yang selalu membuatnya ingat dengan bola kapas. Bewarna putih mulus.
Dentingan lonceng dipintu masuk mengalihkan pandangan Jaebum dari kucing yang tengah ia bersihkan bulunya. "Changkyunnie kau sudah pulang ? lihat yang ini baru ku temukan didepan stasiun , namanya Nora.. " Jaebum tersenyum sambil mengangkat kucing hitam dengan bola mata hijaunya. Tampaknya kucing ini sedikit mahal.
"uwaah.. Nora... apa kau suka dengan bummie hyung?" tanya Changkyun dan menggendong Nora ke dadanya dan melihat ke arah gudang yang pintunya terbuka sendiri. " apa ada kucing yang masuk kesana ?" tanya Changkyun pada Jaebum tapi Jaebum menggeleng sebagai jawaban.
"ah iya Changkyun.. bisakah kau beli beberapa ikan kering diujung blok sana ? aku berencana membawa Nora pulang, karena hari ini aku ada acara jadi kita akan tutup sebentar lagi." Suruh Jaebum tanpa melihat 'maknae' Im. Changkyun mengangguk dan meletakkan Nora kedalam kotak dan berjalan keluar.
Kaki langkahnya terasa ringan saat ia mengingat Wonho pagi ini dihukum wali kelasnya ketahuan membolos 2 hari kemarin. Changkyun tersenyum puas melihat Wonho dijemur seperti cumi-cumi ditengah lapangan dan seluruh murid bisa melihatnya. Ah , apa Changkyun lupa memberi tahu ? Wonho sebenarnya juga bandel dan liar.
"meow..meow.."
Changkyun menghentikan langkahnya dan menajamkan indera pendengarannya. Itu suara kucing yang khas. Changkyun berjalan kebalik semak-semak dan menunduk mencari si sumber suara itu. ia membuka tumpukan kardus bekas dan suara ngeong itu semakin terdengar jelas.
"meeow"
Changkyun menemukan dua ekor kucing bewarna putih salju namun salah satu diantara memiliki titik hitam ditengah keningnya. Dan keduanya memiliki warna kuning dimatanya.
"kalian manis sekali.. " Changkyun mengucapkannya dengan gemas sambil mengigit bibirnya, ia segera menggendong kedua kucing itu dipelukannya. Mereka masih bersih dan kemungkinan besar mereka baru dibuang hari ini.
"meow..meow.." kucing bertitik hitam itu mengeong dan menjilat pipi Changkyun dan membuat maknae Im itu terkekeh gemas. Ia balas menggesekan pipinya ke kepala kucing itu.
"kalian sendirian ? bagaimana jika ikut dengan ku ? aku akan merawat kalian berdua." Changkyun menanyai kedua kucing barunya yang hanya menjawabnya dengan mengeong.
Changkyung melanjutkan tujuannya untuk membeli snack ikan untuk Nora dan kedua kucing barunya. Sesampainya ditoko Changkyun segera menyerahkan pesanan Jaebum. Kemudian mencari kandang untuk dipinjam. " aku bisa meminjam ini ?" tanya Changkyun sambil mengangkat kandang bewarna putih pada Jaebum.
"silahkan.. uaah.. kau menemukan mereka dimana ? lucu sekali.." puji Jaebum sambil mengusap leher sang kucing putih.
"perjalanan menuju toko snack.. ah memang hyung ada acara apa ?" tanya Changkyun dan ikut menyentuh kucing temuannya.
"sederhana.. menemani Jinyoungie belanja.. kau tau dia sangat cerewet jika melihat aku tidak makan dengan rajin." Ucap Jaebum sambil menghendikan bahunya.
"eih dia menyukaimu sejak dulu tapi kau tetap tidak mempedulikannya." Sinis Changkyun dan melihat Jaebum dengan wajah datar.
"apa maksudmu Im.. dia itu berpacaran dengan Mark sudah 3 tahun.. dia kan sahabat ku , dia begitu pada semua orang." Jaebum hampir saja menjitak kepala Changkyun yang sudah sok tau tentang Park Jinyoung. Coba saja jika Mark yang dengar mungkin Changkyun sudah dikuliti dengan taring Mark yang tajam. Changkyun hanya membalas dengan cengiran lebar.
"Mereka butuh nama, apa kau bisa membantuku memberi nama ?" tanya Changkyun dan Jaebum memejamkan matanya , kebiasaannya jika sedang berfikir.
"namai saja dengan orang yang kau suka, kenapa kau bertanya.." itu jawaban ketus Jaebum dan segera memasukan kedua kucing Changkyun ke dalam kandang dan mendorong maknae nya keluar dari toko dan ia segera mengunci pintunya. " Jinyoung mengatakan 3 menit tidak sampai ia akan membakar koleksi topi memancing ku."
"baguslah akhirnya ada seseorang yang bisa membakar itu untuk ku.." ejek Changkyun sambil memeletkan lidahnya dan dihadiahi jitakan dari Jaebum.
=o0o=
Changkyun masuk kedalam rumahnya dan meletakannya kandang kucingnya. Membuka pintunya dan menggendong kedua kucingnya. "baiklah nama kalian.. Shin dan Taku.. Shin yang putih dan Taku yang bertitik hitam, okey ?" Changkyun tersenyum dan melepas kedua kucingnya. Mereka mulai berlarian dan bermain.
Changkyun duduk ke ruang tengah dan menyalakan TV , jam segini adalah jam membosankan. Tidak ada tayangan menarik atau apapun itu. rumah ini terlalu besar untuk ditinggali sendirian karena kedua orang tuanya sudah berpisah secara baik-baik dan memutuskan untuk saling memiliki hidup sendiri. Changkyun memilih untuk tidak memihak dan kedua orang tuanya menghargai itu.
Sebenarnya cukup sulit untuk hidup sendirian. Kadang ia sering takut jika ia mati tidak ada yang akan tahu. Tapi dengan adanya dua kucing ini , mungkin mayatnya akan habis dimakan mereka. Changkyun tersenyum tipis dengan khayalannya.
"hey !"
Changkyun terhenyak kaget mendengar suara seseorang memanggilnya. Siapa yang datang ? jam 7 malam bukan jam pantas untuk berkunjung kan ? apa itu hantu ? suasana tetaplah sunyi dan tidak ada suara lagi Changkyun bernafas pelan dan lambat.
Apa itu perampok ?
ketika Changkyun melewati cermin panjang miliknya ekor mata Changkyun menangkap bayangan sesosok pemuda bermata kucing yang sangat besar dengan kedua matanya yang kuning menyala tengah duduk di samping sofa sambil melihat Changkyun dengan tatapan tajam. Changkyun langsung berhenti berjalan menuju pintu depan.
Apa itu hantunya ?
Changkyun pelan-pelan melirik sebelah sofa itu, dan hanya menemukan kedua kucingnya tengah bermain disana. Dengan menelan ludahnya ia melihat lagi kecermin dan hanya ada bayangan dirinya dan kedua kucingnya
Changkyun bernafas lega.
Changkyun memutuskan untuk kembali ke dapur dan mengambil dua mangkuk kecil kemudian mengisinya dengan isi makanan hewan dan susu putih hangat. Changkyun juga mengambil dua buah pita dan dua lonceng. Changkyun duduk dibawah dan memanggil kedua kucingnya
"meow..sini..sini. ayo makan" panggil Changkyun dengan suara manis . kedua kucingnya datang dan memanjakan dirinya dipangkuan Changkyun.
Changkyun mengambil Shin ke pangkuannya dan memasangkannya lonceng putih dan begitu juga pada Taku namun loncengnya bewarna merah. Changkyun kemudian meninggalkan mereka untuk makan dan menyiapkan bathub berisi air hangat. Ia kemudian keluar dan menggendong kedua kucingnya dan menciumnya lembut. membawanya kedalam kamar mandi, Changkyun mengambil cairan aromaterapy dan menuangkannya kedalam bak dan membuat banyak busa. Changkyun perlahan melepas pakaiannya dan tinggal menyisakan boxer hitam miliknya dan masuk ke dalam bathub. kedua kucing Changkyun saling berpandangan dan kemudian berontak meminta keluar dari dalam air.
"peraturan pertama adalah harus mandi setiap hari minimal 2x sehari untuk ku dan kalian 1x sehari, mengerti." ucap Changkyun dengan nada tegas namun itu tidak membuat kedua kucing itu diam.
Changkyun cuek saja dan meletakan kedua kucing itu kepangkuannya dan mengambil Shin dan menggosok lembut punggungnya. Taku ingin berontak namun berada diair semakin membuatnya panik.
"meeoow !" Shin mendesis saat Changkyun menggosok bagian perutnya. Begitu setelah Shin selesai Changkyun dengan cepat mengambil Taku dan membersihkannya. Taku lebih agresif dan bergerak tak jenak dan mencoba mencakar Changkyun.
Suara desisan terdengar menggema dikamar mandi dan Changkyun melihat seluruh ruangan ia takut kebocoran gas. Tak begitu lama kepulan asap memenuhi seluruh ruangan.
DDAARRR~!
Suara ledakan terdengar tidak lama kemudian dan Changkyun yakin ada kebocoran gas dan ia akan mati terbakar. Ia meraih-raih kedalam bathub mencari Shin dan Taku namun ia tidak menyentuh mereka.
"Shin.. Taku kalian ada dimana ,, " panggil Changkyun kepada dua kucingnya
"h-hei kita kembali ke wujud manusia ?!"
"kau benar !"
"eh ?" Changkyun kaget seketika ketika ada suara lain dari dalam kamar mandi miliknya.
ketika asap mulai menipis Changkyun melihat jelas sosok dua pemuda tengah bertengkar mereka memiliki mata seperti kucing bewarna kuning terang dan beriris hitam runcing mereka juga bertaring kecil. tapi mereka sangat manis dan cantik, yang satu berambut blonde dan yang satu lagi berambut coklat. Mereka memakai hanbok yang senada dengan rambut mereka.
"s-siapa kalian !" pekik Changkyun ketakutan, mereka menengok Changkyun dengan cepat dan tersenyum memamerkan deretan gigi runcing mereka.
"oh Tuhan aku pasti sudah mati!" pekik Changkyun dan bergegas turun dari bathub tapi sialnya Changkyun terpeleset busa dan ketika dirinya hampir jatuh, sirambut coklat sudah menangkapnya dan memeluk pinggangnya. menyelamatkan dirinya dari kecelakaan yang akan menimpanya.
"tenang sedikit Tuan Im.. aku Taku.." ucap si seketika pingsan saat ia melihat si coklat tersenyum lebar ,mengclose up giginya yang sangat menakutkan.
Shin – rambut blonde – menjitak Taku dan melihat Changkyun dengan seksama. Ia mengambil handuk dan menutupi tubuhnya. " hey Minhyuk.. harusnya kau tau batasan. Sejak kita seperti ini, tidak ada yang akan bertahan hidup dengan melihat taring mengerikan milik mu." Sinis Shin dan membuat Minhyuk/ Taku mencibir.
"kau pikir aku tidak tahu... aku kan hanya ingin menyapanya saja.. hey Tuan Im.. bangunlah.." Minhyuk menepuk pipi Changkyun pelan. Tidak ada respon ia segera mengangkat pemuda itu dan menggendongnya ala bridal style. Minhyuk meletakannya ke dalam kamar. Dan mencoba membangunkannya lagi.
Kihyun berjalan ke dapur dan membuka kulkas. "hm.. aku benci kulkas kosong.. apa ini ? makanan basi ? anak itu hidup dengan bagaimana sih.." Kihyun membuang semua sayuran kering, daging busuk dan memberihkan seluruh kulkas. Ia menggulung lengan hanbok yang kepanjangan dan membuka penanak nasi. Kosong namun baunya membuat hidung Kihyun bisa pecah. "argh !"
Minhyuk keluar kamar dan melihat Kihyun dimode ibu rumah tangga yang baik. Minhyuk duduk dimini bar yang berhadapan dengan meja dapur. Kihyun terlihat bersemangat sejak mereka bisa berubah menjadi manusia lagi. "sudah 3 minggu kita menjadi kucing jalanan.. apa kau tidak berniat untuk mandi kihyunnie ?" tanya Minhyuk dan menghentikan Kihyun.
"ah benar juga , akan ku lakukan jika pekerjaan bocah ini sudah selesai. Kau duluan saja." Suruh Kihyun , ia kemudian diam dan melihat Minhyuk dengan tatapan bingung. " apa dia punya baju bersih ? dapur saja kotor begini."
"aku tadi menengok lemarinya dan pakaiannya rapi.. kita bisa meminjamnya." Ucap Minhyuk dan membuat Kihyun mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya.
Minhyuk beranjak dari sana dan kembali kekamar Changkyun, ia menemukan pemuda Im itu sudah tersadar. Minhyuk naik ke atas kakinya dan melihatnya dari dekat. "jangan pingsan lagi, kau akan baik pada kami kan ?" tanya Minhyuk dan Changkyun yang setengah sadar sudah membulatkan matanya.
"hey Minhyuk , kau harus sopan jika ingin dia memperhatikan mu." Kihyun yang entah dari mana sudah dibelakang Minhyuk dan menariknya untuk menjauh dari Changkyun. Dan membantu Changkyun untuk duduk.
"aku tidak akan memperhatikan kalian." Ketus Changkyun tanpa melihat Minhyuk dan Kihyun. Ia membuang muka. "aku sudah memperhatikan orang lain." Lanjut Changkyun hampir berbisik.
"karena kuping kami peka suara terakhir mu itu terdengar biasa bagi kami.. maksud kami, memperhatikan adalah membiarkan kami untuk tinggal sementara hingga kami bisa menemukan cara untuk kembali ke wujud semula tanpa bantuan orang lain." Jelas Kihyun dan membuat Changkyun bersemu merah.
"aku .. tidak pintar.. aku tidak bisa membantu kalian menemukan caranya.." ucap Changkyun dan membuat kedua kucingnya mengangguk mengerti. " tapi karena aku tinggal sendirian akan lebih baik kita tinggal bersama kan ?" Changkyun mengerjabkan matanya karena mengantuk. Dan kemudian membaringkan tubuhnya lagi.
"ini sudah malam , bagaimana jika kita mandi dan tidur ?" tanya Minhyuk dan diangguki setuju oleh Kihyun.
Minhyuk melihat Kihyun aneh saat dia mengambil tangannya dan menjilat punggung tangannya. "eiihh kita sudah bukan kucing lagi,, kita bisa mandi dengan air sekarang .. astaga kihyun !" Minhyuk mengelap bekas liur ditangannya ke lengan Kihyun yang tersenyum lebar.
"aku lupa.."
=o0o=
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai hai hari ini aku membuat Monsta X ff /yeay/
Aku tidak tau apa ff ini akan menarik
Give me review ?
Kkk~
Secuil review kalian adalah energi nyan~~
