G 30S/PKI

- Pancasila Sakti -

Indonesia memuntahkan darah, dia tersungkur, bahkan hingga bersujud-sujud di atas ubin keramik.

Merah darah, pekat melekat, nasionalisme lawan komunisme.

Kaki-kakinya melemas, tidak mampu lagi menopang tubuhnya yang pula meringkih.

"Hen... ti..."

UHUK!

Darah-darah itu kembali keluar, belum merdekakah ia? Sehingga jajahannya adalah yang semenyakitkan ini?

Untuk berdiri, dia bersusah payah, tidak bisa, sama sekali. Matanya bahkan terasa buta, semuanya kabur, tidak jelas.

Dihantam-hantamkannya kepalan tangan pada lantai, dingin, juga sakit.

Dadanya sesak, paru-parunya seolah menolak untuk diis oleh oksigen yang tersedia sangat banyak.

Tarikan nafasnya adalah darah, demikian embusan nafasnya adalah masa lalu yang begitu kejam

52 tahun yang lalu.

Matanya seluruhnya buta, kesadarannya juga...

•••

Hai Indonesia, apakah salahku?

Hingga kalian menggabungi PKI?

Bahkan mendarah-darahiku?

Darah ini, mereka berkorban untuk negeri.

.

Hai Komunis, apakah dosaku?

Hingga niatmu besar sekali,

... genangan darah semata kaki,

... untuk melenyapkanku?

.

Hai negeriku, apakah kekuranganku?

Hingga kalian beralih pihak pada PKI?

Bahkan membunuh para perevolusi?

Kerangka Ketiga: PANCASILA SAKTI.

Laskar Merdeka (1), Penembakan Mati 1965 (2).