1

KEPUTUSASAAN

Dari kejauhan Harry terlihat sedang berteduh di bawah pohon tua di pinggir danau. Tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya Harry sedang bersedih sedari tadi. Sejak dari pagi tadi Hary terlihat murung. Bahkan saat Hermione datang dan duduk di sampingnya, Harry sama sekali tidak menunjukan senyum seperti biasanya.

"Kau kenapa, apa ada yang salah," akhirnya Hermione bertanya kepada Harry. Tetapi jawaban dari Harry hanya gelengan kepala saja.

"Ah sudahlah, kalau kau mau cerita pasti kau cerita juga," Hermione berdiri dari tanah "Ayo kita lihat Hagrid !" Tetapi Harry masih bertahan di tempatnya sekarang duduk.

"Oh.. ayolah Harry, jangan bersikap seperti kau baru saja terkena kutukan." Hermione berlalu sambil menarik tangan Harry.

" Hai Hagrid, apa yang sedang kau lakukan," Tanya Hermione saat mereka menghampiri Hagrid. Tetapi Harry tidak tertarik sama sekali terhadap apap yang Hagrid lakukan. Harry hanya memperhatikan saja apa yang Hermione dan Hagrid lakukan, sampai dia memalingkan muka memandang kearah lainnya.

Dia terkejut, langsung berlari kearah Hermione dan berkata " Jangan beritahu siapapun aku ada di sini, ku mohon !". Dengan tergesa-gesa Harry berlari meninggalkan Hermione menuju kearah hutan terlarang

Hermione lalu memandang kearah Harry berlari, sampai dia melihat siapa yang baru saja datang. Hermione begitu terpesona melihat orang ini, dia seperti melihat sesosok malaikat dengan seragam Hogwarts. Hermione tahu orang ini, dia adalah kapten dan seeker tim quidditch Hufflepuff , Cedric Diggory. "Hai, apa kau melihat…"

" Tidak, dia tidak ada disini," jawab Hermione secara spontan.

"Apa maksudmu?"

" Kau mencari Harry kan?"

Dengan wajah bingung Cedric lalu bertanya lagi "Bagaimana kau bias tahu?"

Hermione baru sadar bahwa dia telah melakukan sesuatu yang sangat bodoh, tanpa pikir panjang Hermione lalu menunjuk kearah hutan terlarang dan berbisik "Jangan beritahu Harry tentang aku yang memberitahukan…"

" Sudahlah aku tidak akan mengadu" Cedric langsung menuju hutan terlarang.

Hermione merasa bersalah terhadap Harry. Lama dia memandang kearah hutan terlarang, sampai dia mendengar suara orang bertengkar dari dalam hutan. Meskipun samar Hermione mendengar suara Harry membentak,

"memangnya aku buta, aku juga bisa melihat kalau selama ini kalian begitu dekat, jauh melebihi kata akrab."

Lalu secara tiba-tiba Harry berlari keluar dari balik pohon menuju ke kastil, disusul oleh Cedric yang juga berlari-lari di belakang Harry.

"Ohh ayolah Harry kita bicarakan ini secara baik-baik". Namun suara mereka telah samar di telinga,

"Apa yang terjadi," Tanya Hagrid

" Entahlah, Hagrid sebentar lagi makan malam, kau mau pargi sekarang?

" Kau duluan saja"

"Harry…apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Apa ada yang salah? ". Hermione lalu duduk di samping Harry di dalam aula besar.

"Aku baik-baik saja mione"

"tapi akhir-akhir ini kau seperti orang putus asa, bahkan mungkin Myrtle saja lebih baik dari pada kau sekarang"

"Hai sweety, lagi ngomongin Myrtle ya? Dia tadi ngamuk lagi, wc anak perempuan banjir lagi deh," ucap Ron ikut bergabung dengan mereka.

"Kau kenapa? Apa ada yang salah?"

"Ron, apa kau tidak bias melihat… yang dalam masalah itu Harry, bukan aku!"

" Harry? Memangnya kau kenapa?"

Tetapi dari meja Hufflepuff Cedric berjalan menuju ke tempat mereka, dan Harry melihat dia dan segera beranjak dari kursinya.

"Harry kau mau kemana lagi? Sebentar lagi malam, apa kau mau Snape memberimu detensi. Tetapi Harry terlihat tidak peduli sama sekali.

Suara langkah kaki terdengar memantul di dinding koridor. Harry berjalan setengah berlari di sepanjang koridor itu.

"Harry tunggu, jangan lari, stop " tetapi Harry semakin mempercepat langkahnya, sampai dia merasa lenganya ditarik seseorang kedalam pelukannya.

"Lepaskan Ced, kau tidak berkepentingan lagi bertemu denganku"

"Maafkan aku Harry,aku masih mencintaimu."

"Lalu bagaimana dengan kejadian di Hogsmeade waktu itu? Aku bisa melihat kalian berdua berciuman, memangnya aku buta apa!"

"Harry, waktu itu aku tidak berciuman, tetapi Cho lah yang menciumku"

" Sama saja, dan kau menikmatinya!" Harry mulai menangis

"Aku tidak… sama sekali tidak"

"kau bohong,"

"Aku hanya cinta padamu Harry, tidak ada orang lain selain kau Harry"

"Kau bohong,"

"Itu benar Harry"

"Apa buktinya kal…mphh..mphh" Dengan cepat Cedric menyumpal mulut Harry dengan ciumannya. Mereka begitu menikmati momen itu dengan keintiman yang lebih lanjut.

"Potty ciuman, dia berciuman dengan seorang murid lelaki Hufflepuff…"

Mereka berdua terkejut saat Peeves terbang melayang di atas mereka. Dan kini Peeves terbang menuju Aula Besar sambil tetap berteriak-teriak.

"Potty ciuman, Potty ciuman, Potty ciuman… Dia berciuman dengan seorang murid lelaki Hufflepuff"

Harry begitu malu dengan semua ini, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya, pasti sebentar lagi seisi sekolah akan tahu mengenai hubungannya dengan Cedric.