Happy Ending
Disclaimer : Bleach akan selalu menjadi milik Tite Kubo.
Pairing : IchiRuki, ByakuRuki, IchiSenna, and many pairing.
Rated : T
Genre : Romance/Hurt/Comfort
Summary : "Seandainya kita dulu bisa bersama tanpa ada halangan, aku pasti sudah menjadi wanita (pria) yang paling bahagia di dunia ini," ucap seorang lelaki dan seorang perempuan dalam hati di waktu yang sama walaupun berbeda tempat dan kehidupan.
Warning : Banyak typo bertebaran, ceritanyaa ga jelas, abal, aneh, ga nyambung, OOC dan lain-lain
Bagi yang tidak suka dengan IchiSenna dan ByakuRuki, tombol back dengan setia menunggu kalian semua n-n. Karena di fic ini ada adegan romance mereka, ya layaknya pasangan.
non
non
non
Yonde Kudasai Minna
non
non
non
Chapter 1-Prologue : About my life and your life.
Saat ini kota Tokyo, Jepang, sudah memasuki awal musim gugur. Jalanan aspal dan trotoar yang biasanya di lalui langkah-langkah kaki dan perputaran ban kendaraan sekarang di hiasi dengan guguran daun. Keindahan jelas tertampak dari setiap jalanan dan trotoar, walaupun ini akan menjadi pekerjaan yang sangat berat bagi para pekerja yang bertugas menjaga kebersihan lingkungan jalan.
Di suatu tempat yang sangat asri, berada di bukit yang di penuhi dengan pohon yang seakan melambai-lambai. Di penuhi dengan rumput-rumput yang seakan menari mengikuti alunan yang di bawa angin, tampaklah beberapa orang berkumpul. Mereka sedang sibuk mempersiapkan peralatan-peralatan untuk pengambilan gambar.
"Oke semuanya siap-siap, kita akan mengambil gambarnya sekarang!" seorang pria bertopi dan menggunakan kacamata berteriak sambil mengayun-ayunkan tanggannya memberikan tanda kepada para kru yang lain unuk bersiap-siap.
Setelah mendapat aba-aba dari sang kameramen, para kru yang membantu segera berlarian mempersiapkan segala obyek ataupun alat yang akan di gunakan untuk proses pengambilan gambar. Derap langkah para manusia yang berada di tempat ini sangatlah terdengar dengan jelas.
Di salah satu sisi, seorang perempuan berkepang dan memilikki rambut berwarna hitam sedang sibuk menyelesaikan tugasnya sebagai make up artist. Wanita ini sedang memberikan pupur ke wajah seorang pria berambut orange nyentrik dan memilikki mata berwarna cokelat hazel, warna suasana musim gugur.
"Baiklah sudah selesai Ichigo. Kamu bisa pergi sekarang," ucap sang make up artist.
"Ya, terima kasih Nemu-chan," balas pemuda yang di panggil Ichigo tadi sambil melangkahkan kakinya menuju tempat pemotretan.
"Ganbatte yo Ichigo," seru Nemu sambil mengepalkan tanggannya ke udara.
Ichigo pun hanya tersenyum sebagai balasan atas semangat yang di berikan oleh Nemu. Sudah menjadi kebiasaan bagi seorang Nemu untuk menyemangati Ichigo. Ichigo sendiri sudah sangat hapal dengan kebiasaan Nemu yang satu ini. Di akuinya dia senang mendapat semangat dari Nemu. Ichigo sudah mengangap Nemu seperti kakaknya sendiri.
.
"Oke siap ya Ichigo, satu… dua… tiga…!" suara khas kamera pun terdengar menandakan pengambilan gambar yang pertama telah selesai.
"Seperti biasa gambarmu selalu bagus. Good job Ichigo!" seru sang kameramen dari tempat duduknya. Ichigo pun hanya tersenyum menanggapi pujian dari sang kameramen handal.
Pengambilan gambar pun di lanjutkan. Ichigo sendiri sudah sangat professional dengan pekerjaannya. Bisa di bilang dia sudah sangat ahli dalam dunia modeling. Layaknya seorang professor dalam ilmu kimia.
Ichigo memperagakan banyak gaya yang membuat siapaun terkagum-kagum melihatnya. Bayangkan saja, Ichigo bisa di bilang makhluk yang sempurna secara fisik. Wajahnya yang ganteng putih mulus walaupun agak sedikit berkedut di bagian dahi, badannya yang atletis, tinggi, rambutnya yang berwarna orange nyentrik, dan mata cokelatnya yang indah. Hal-hal inilah yang sangat mendukung karir Ichigo sebagai model terkenal di kota Tokyo, bahkan di seluruh Jepang.
.
.
.
.
.
Tak lama kemudian pengambilan gambar pun selesai di laksanakan. Semuanya berjalan dengan sangat lancar. Ya karena pada dasarnya semua orang yang berada di sini adalah orang-orang yang terpilih menjadi team professional.
"Baiklah hari ini kita selesai sampai di sini," seru sang kemeramen, "Kerja yang bagus Ichigo. Nanti kalau ada pemotretan lagi, aku akan menghubungimu," kata sang kameramen yang di ketahui bernama Uryuu Ishida kepada Ichigo dan langsung beranjak pergi meninggalkan lokasi pemotretan.
"Ichigo kami pulang dulu ya. Jangan lupa banyak istirahat," perintah sang make up artist, Nemu.
"Ya terima kasih pasangan Ishida," seru Ichigo kepada pasangan suami istri, Uryuu Ishida dan Nemu Ishida.
Semua orang pun satu persatu beranjak meninggalkan lokasi pemotretan. Ichigo saat ini belum memilikki keinginan untuk pulang ke rumah karena masih ingin melewati suasana indah di bukit ini. Ichigo pun memutuskan duduk di bawah pohon yang rindang.
Ichigo saat ini hanya diam memandangi pemandangan yang ada di sekitarnya. Matahari saat ini juga sudah mulai beranjak meninggalkan peraduannya. Bersiap menampilkan cahaya yang sangat indah yang mampu membuat semua mata memandang dan mengagumi karya ciptaan Tuhan yang satu ini.
Ichigo menatap nanar pemandangan yang ada saat ini. Cahaya matahari yang seharusnya dapat membuat orang tersenyum tidaklah membuatnya ikut tersenyum. Entah apa yang di pikirkannya saat ini.
'Suasana ini sama dengan saat kejadian terburuk dalam hidupku, saat dia meninggalkanku dengan laki-laki lain,' batin Ichigo memkirkan masa lalunya yang pahit.
'Apa yang sedang dia lakukan saat ini ya, apakah dia juga memikirkanku seperti aku memikirkannya,' ucap Ichigo lagi dalam hati.
Saat Ichigo sedang asyik dengan pemikirannya sendiri, tiba-tiba Ichigo merasa semuanya gelap, tak ada sinar orange yang tadi menyelimutinya. Ternyata mata Ichigo saat ini di tutup oleh dua buah tangan. Jika di lihat, di belakang Ichigo terdapat perempuan manis berambut ungu yang di kuncir kuda dengan pita berwarna merah dan memilikki mata yang besar berwarna cokelat cerah sedang meletakkan kedua tanggannya di mata Ichigo. Ichigo sendiri saat ini sudah tahu siapa yang memegang kedua matanya.
"Kamu tidak bisa menipuku, Senna," kata Ichigo tersenyum sambil meletakkan kedua tanggannya di atas tangan perempuan yang di panggil Senna tadi. Senna pun langsung menggerutu melihat tingkah Ichigo.
"Huh, kamu tidak seru Ichigo," gerutu Senna manja atas sikap Ichigo.
"Jelaslah orang aku sudah sangat hapal dengan sifatmu yang satu ini, sudah berapa lama sih kita bersama, Senna?" kata Ichigo sambil melepaskan kedua tangan Senna dari kedua mata cokelat hazel miliknya.
"Oh iya ya kita kan sudah empat tahun bersama, dua tahun pacaran dan dua tahun dalam kehidupan suami-istri," balas Senna sambil memasang wajah berpikir dan mengambil tempat di samping Ichigo.
"Hah kamu ini ada-ada saja, aku kirain kamu lupa lagi kalau kita sudah menjadi suami-istri," kata Ichigo sambil memasang tampang kesal yang sengaja di buatnya,"lalu kapan kita resmi jadian?" lanjut Ichigo sambil menanyakan kapan mereka resmi jadian dahulu.
"Ya jelaslah. Tanggal 25 Desember kan," jawab Senna sambil tersenyum. Ichigo pun membalas dengan senyuman juga.
Senna pun menyandarkan kepalanya di bahu Ichigo sambil memandangi langit sore.
"Kamu ga marah kan sayang, aku kan hanya bercanda," ucap Senna.
"Hahaha… aku ga bakal mungkin lah marah sama kamu, istriku tercinta," Ichigo pun tersenyum jahil tanpa Senna sadari.
Kepala Senna yang semula berada di bahu Ichigo tiba-tiba di angkat oleh Ichigo. Ichigo pun mencium dahi sang istri. Sedangkan sang istri saat ini hanya tersipu malu… dan tentu saja senang.
Ichigo pun kembali meletakkan kepala Senna di bahunya. Saat ini mereka sama-sama asyik memandangi langit sore yang saat ini mulai berubah warna menjadi biru gelap.
Ya Ichigo dan Senna saat ini resmi menjadi sepasang suami-istri yang di bilang bahagia. Ichigo resmi menikahi Senna pada tanggal 25 Desember saat mereka resmi dua tahun berpacaran. Mereka di pertemukan saat dalam pembuatan video klip sebuah band terkenal di Jepang. Senna lah yang awalnya menyatakan cinta pada Ichigo dan di terima dengan senang hati oleh Ichigo walaupun sebenarnya saat itu dia masih belum menerima kehadiran orang lain dalam hidupnya setelah orang di masa lalu meninggalkannya.
Tanpa Senna dan orang lain ketahui, sebenarnya ichigo masih menyimpan cinta di dalam hatinya untuk seseorang yang telah meninggalkannya dahulu. Sampai detik ini, Ichigo tidak pernah melupakannya.
'Seandainya kita dulu bisa bersama tanpa ada halangan, aku pasti sudah menjadi pria yang paling bahagia di dunia ini,' ucap Ichigo dalam hati sambil memikirkan seseorang yang selalu ia cintai sampai saat ini.
Are they theycanlivehappilylikeany otherlovestory?
In The Other Side (Country) but at The Same Time
Saat ini musim gugur juga menerpa kota Seoul, Korea Selatan. Saat ini tampak seorang perempuan berambut hitam dan memilikki mata berwarna violet sedang berjalan menapaki trotoar di sekitar jalanan kota Seoul. Perempuan ini di ketahui bernama Rukia Kuchiki. Rukia baru saja pulang dari tempatnya bekerja.
Rukia terus melangkahkan kakinya dan berhenti di sebuah bukit yang berada tidak jauh dari perkantoran tempatnya bekerja. Rukia pun memutuskan duduk di bawah pohon yang rindang. Angin semilir sejuk langsung menyapanya ketika ia berada di bawah pohon ini.
Mata violetnya menelusuri langit sore dan memandang matahari yang akan tenggelam. Matanya terus menatap matahari tersebut. Namun jika di telusuri lebih dalam, matanya memancarkan kesedihan yang dalam. Seakan dia menyimpan seribu masalah dalam matanya.
'Suasana ini sama dengan saat kejadian terburuk dalam hidupku, saat aku meninggalkan dia dengan laki-laki lain yang hadir dalam hidupku,' batin Rukia memikirkan masa lalunya yang pahit.
'Apa yang sedang dia lakukan saat ini ya, apakah dia juga memikirkanku seperti aku memikirkannya,' ucap Rukia lagi dalam hati.
Saat Rukia sedang asyik dengan dunianya sendiri, tiba-tiba ada kedua tangan yang menutupi kedua matanya, menghalangi sinar matahari. Rukia sendiri sudah sangat hapal siapa orang yang telah menutup kedua matanya.
"Anda tidak bisa menipuku, nii-sama," ucap Rukia sambil meletakkan kedua tanggannya di atas tangan seseorang yang di panggillnya dengan sebutan 'nii-sama'.
"Apa yang sedang kamu lakukan di sini Rukia?" tanya lelaki berambut hitam sebahu dan memiliki mata berwarna abu-abu tersebut.
"Hanya sedang relaksasi Byakuya nii-sama," balas Rukia sambil tersenyum. Lelaki yang di ketahui bernama Byakuya ini hanya tersenyum menanggapi tingkah Rukia, "Kamu juga selalu dapat menebak apa yang aku lakukan," lanjut Byakuya sambil tetap terus menutup kedua mata violet rukia.
"Jelas saja aku hapal nii-sama. Kita kan sudah empat tahun bersama. Dua tahun pacaran dan dua tahun dalam kehidupan suami-istri," jelas Rukia yang sebenarnya tak perlu ia jelaskan, karena dia percaya Byakuya masih mengingatnya.
"Dan apakah kamu masih hapal kapan kita resmi jadian?" tanya Byakuya kepada Rukia. Rukia pun saat ini melepaskan kedua tangan sang suami dari kedua matanya. Byakuya pun mengambil tempat di samping Rukia. Rukia pun menatap sang suami dengan senyum yang sangat manis.
"Tentu saja, 25 Desember kan," jawab Rukia. Byakuya pun hanya tersenyum menanggapi jawaban Rukia.
Byakuya pun mencium dahi Rukia, menandakan bahwa dia sangat menyayangi istrinya ini. Rukia sendiri hanya tersenyum menanggapi tingkah sang suami. Setelah Byakuya selesai mencium dahi Rukia, Rukia menyandarkan dirinya di bahu Byakuya. Mereka saat ini sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing.
Ya Byakuya dan Rukia resmi menjadi sepasang suami-istri yang bisa di katakan bahagia. Mereka resmi menikah pada tanggal yang sama dengan pernikahan Ichigo dan Senna, 25 Desember, saat mereka resmi dua tahun berpacaran. Byakuya saat ini adalah pengusaha yang sangat terkenal di Korea, bahkan sampai ke Amerika maupun Jepang, tempat mereka berasal, bahkan sampai ke benua Eropa. Dia memimpin perusahaan Kuchiki Corp yang bergerak di bidang teknologi komputer dan perangkat-perangkatnya. Rukia sendiri saat ini membantu suaminya mengurus perusahaan mereka.
Namun tanpa Byakuya dan orang lain sadari, Rukia masih menyimpan perasaan kepada seseorang di masa lalunya. Kata 'cinta' itu masih ada di dalam hatinya untuk seseorang yang telah ia tinggalkan di masa lalunya.
'Seandainya kita dulu bisa bersama tanpa ada halangan, aku pasti sudah menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini,' ucap Rukia dalam hati sambil memikirkan seseorang yang selalu ia cintai sampai saat ini.
Are they theycanlivehappilylikeany otherlovestory?
To Be Continued_Owari_Bersambung
Yak Hana kembali dari hiatus panjang Hana, kali ini Hana membuat fic IchiRuki. *Gak ada yang tanya*
Ya sampai di sini ceritanya. Maaf kalau masih pendek soalnya ini masih prologuenya. Mohon maaf kalau masih belum bisa memunculkan Ichigo bersama Rukia. Maaf jika Hana memasangkan Ichigo dengan Senna dan Rukia dengan Byakuya. Jika ada yang tidak suka, silahkan lemparkan ketidaksukaan kalian di ruang review.
Gimana apakah menurut para senpai dan para reader sekalian, jelek kah, abal kah, aneh dan abstrak kah. Masih banyak typo yang bertebaran di mana-mana, silahkan lemparkan saran dan kritik kalian di ruang review. Hana akan menerima dengan senang hati ^ o ^
^^Mind to review this story?^^
