How Can?

Genre : Family, Hurt/Comfort.

Rated : K+

Lenght : Short Story.

Language : Indonesia.

Warning : AU, OOC, OC, gaje, alur ngawur, miss typo, no power.

Disclaimer : BoBoiBoy © Animonsta Studios. Cerita © Lia Agustin.

A/N : Maaf kalau ceritanya nggak jelas :( okey! Happy Reading^^

.

.

.

.

.

Eyes Gold milik seorang pemuda berumur 13 tahunan ini menatap sendu ke arah taman. Disana terlihat salah seorang anak-anak yang bermain ditemani ayah mereka, dan itu membuat pemuda ini teringat akan masalalunya yang pahit.

Flashback 1 tahun yang lalu~

Bocah SD ini sangat senang bermain dengan Ayah dan Kakaknya di halaman depan rumah. Ayahnya bernama Fang sedangkan Kakaknya bernama Boboiboy Taufan yang hanya beda beberapa menit lebih dahulu lahir dengan Adiknya. Bocah SD yang bernama Boboiboy Gempa itu sangat gembira sekali. Saat ia melihat ada pedagang eskrim di seberang jalan, ia segera berjalan menuju kesana. Tanpa pikir panjang, Boboiboy Gempa menyeberang dengan santainya. Namun ia tidak menyadari, bahwa ada sebuah mobil melaju dengan kencang dari arah kanan. Sang Ayah yang menyadari mobil itu akan menabrak anaknya segera berlari kearahnya.

"Awas!" teriak Fang lalu mendorong tubuh Gempa kepinggir seberang jalan.

'BRAKK!'

Kecelakaan maut itu tak dapat dihindari, beruntung Gempa sudah terpental terlebih dahulu ke pinggir jalan. Sang Ayah terpental beberapa meter jauhnya, membuatnya tak sadarkan diri dan segera dibawa ke rumah sakit.

Gempa merasa sangat bersalah. Walaupun begitu, Kakak dan Ibunya tetap menyayanginya. Namun, setelah Gempa tahu bahwa Ayahnya sudah tiada langsung shock. Ibunya Ying pingsan, sedangkan Taufan menggendong adiknya itu.

Flashback off~

"Maafkan aku Ayah." Lirih Gempa.

"Sudahlah... Jangan merasa bersalah seperti itu, masih ada aku dan ibu." Ucap kakaknya Taufan menenangkan.

"Bagaimanapun juga ini salahku." Gempa merutuki dirinya sendiri.

"Sudahlah, ayo kita masuk ke rumah." Ajak Taufan

Gempa hanya mengangguk.

^~^

Keesokkanharinya, saat pulang sekolah.

'Bruk!'

Gempa mendudukkan tubuhnya dengan kasar di kursi ruang keluarga.

"Argh! Bagaimana ini?" Teriaknya cemas.

"Kenapa Gempa?" Tanya Sang Ibu yang muncul dari dapur.

"Biasa bu, masalah OSIS." Jawab Gempa. Ya walaupun ia baru kelas 7, Gempa sudah diangkat menjadi Ketua OSIS di sekolahnya karena kebijaksanaannya.

"Oh, emang masalah apa lagi?" Tanya Ibunya 'lagi'.

"Masalah Pensi bu." Jawab Gempa.

"Yaudah, Ibu mau memasak dulu" Ucap Ibunya lalu kembali ke dapur melanjutkan aktivitasnya.

Gempa mengacak-ngacak rambutnya dengan kasar.

"Bagaimana ini? Bisa-bisa aku tidur larut malam lagi." Keluhnya lalu memejamkan matanya berharap bisa tenang dari kegelisahannya sekarang.

"Gempa? Kau tidak apa-apa?" Tanya Taufan yang baru saja pulang sekolah.

"Tidak apa-apa Taufan"

Taufan prihatin melihat adiknya ini. Setahunya adiknya selama 1 tahun terakhir dia selalu tidak bisa tidur teratur, pasti bakalan tidur larut malam.

"Sebaiknya istirahatkan dirimu." Saran Taufan.

"Baiklah." Gempa mulai berjalan menuju kamarnya.

^~^

Besoknya~

"HAH!" Teriak Sang Ibu

"Ada apa bu?" Tanya Gempa yang baru saja keluar dari kamarnya, begitu juga Taufan.

"Siapa yang memasak disini? Bukankah semalam sudah bersih?" Ucap Ibunya kaget melihat kondisi dapur yang berantakkan lagi.

"Hah?" Gempa dan Taufan juga ikutan kaget.

"Bagaimana bisa?" Ucap Taufan

"Jadi ini bukan ulah kalian?" Tanya Ibunya

"Bukan bu." Jawab Gempa dan Taufan serentak

"Ini bukan ibu juga yang melakukannya?" Tanya Taufan 'balik'

Sang Ibu yang bernama Ying hanya menggeleng.

"Ih serem!" Ucap Taufan ketakutan, badannya sedikit gemetar.

"Sudah sudah! Sebaiknya kalian siap-siap sekolah." Saran Ibunya.

"Baik Bu."

Gempa dan Taufan bersiap-siap untuk ke sekolah.

"Pergi dulu bu." Ucap Gempa.

"Hati-hati." Nasehat Ibunya.

"Iya Bu." Ucap Taufan 'juga'.

Mereka berduapun mulai menjalankan kakiknya yang menuntun mereka untuk ke sekolah.

"Gempa, menurutmu kejadian di dapur itu karena apa?" Tanya Taufan.

"Entahlah, aku rasa pasti ada seseorang yang sengaja melakukannya" Jawab Gempa.

"Tapi siapa?" Tanya Taufan 'lagi'.

Gempa hanya diam, dia sendiri juga bingung kenapa hal itu terjadi dan juga pelakunya.

TBC~

Sorry Pendek :v

Kira-kira siapa pelakunya? :3

Mau dilanjut? Reviewnya ya^^